Disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja. Lc. MA. pada sesi tanya jawab di kajian online Masjid Astra, 14 Juli 2020.
Bagaimana menjauhi rasa ujub kepada diri sendiri ketika ada orang yang memuji, terkadang ada rasa berbangga diri. Bagaimana menjauhi sifat ujub ini ustadz?
Apa yang mau kita ujubkan?
Kita harus tau diri.
Orang alim banyak, orang yang hafal Quran banyak, orang yang rajin ibadah banyak.
Ada yang hafal 7000 hadist, yang juara-juara lomba banyak.
Kita tau diri, apa yang mau kita ujubkan.
Sedekah saja terkadang kita masih pelit.
Bagaimana mau ujub bahasa Arab saja kita belum bisa.
Kita ini siapa?
Belum lagi kalau kita fikirkan maksiat yang kita lakukan banyak.
Coba kita baca kisah Abu Darda, kisah Ibnu Mas'ud, para sahabat.
Muhammad bin Wasid berkata :
"Kalau saja dosa-dosa itu ada baunya, maka seseorang tidak akan ada yang mau duduk dengan kita."
Dia memuji kita bukan apa-apa, bukan karena kelebihan kita tapi karena Allah menutup aib-aib kita.
Kalau orang tau aib kita, orang tidak akan memuji kita, bahkan bertemanpun tidak mau. Tapi Allah tutup aib kita.
Oleh karenanya seorang Salaf berkata :
"Saya tidak tau mana yang lebih anugerah yang lebih besar yang Allaah berikan kepadaku. Apakah anugerah ibadah yang Allaah berikan kepadaku, ataukah karena Allaah menutup aibku."
Orang ujub itu seperti katak dalam tempurung. Dia lihat orang malas, dia sendiri ujub. Dia ujub karena dia kurang gaul.
Kita ini siapa, kita masih banyak kekurangan.
Oleh karenanya kalau ada orang memuji kita, kita baca doa :
"DOA KETIKA MENDÀPAT PUJIAN"
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
"Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka."
(Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)
Wallaahu'alam Bishowab.
Pencatat: Tim Kajian Online Masjid Astra