Disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary pada kajian online Tanggal 11 September 2020.
Bagaimana cara kami para pemuda yang baru belajar menuntut ilmu agama secara benar untuk mengetahui seorang guru tersebut benar atau tidaknya pemahamannya?
Ustadz ingin membuka dulu wawasan bahwa jawaban ini nantinya bukan menjadikan eksklusifisme didalam mencari guru.
Kenapa? Karena memang kita mencari guru sudah diisyaratkan oleh Allah, Rasulullah, para Sahabat, para Tabiin, para Ulama rahimahumullah untuk selektif.
★ Allah Ta'ala berfirman dalam 2 ayat :
- QS. An-Nahl ayat: 43
- QS. Al-Anbiya ayat: 7
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui”.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“
Ini menujukan bahwasanya isyarat dari Rasulullah shalallahu'alaihu wasallam agar seseorang benar-benar menuntut ilmu dari orang yg berhak di tuntut ilmunya, tidak sembarangan.
Dari perkataan para Sahabat radhiallahu'anhum, Bahwasanya Abdullah Bin Umar berkata,
"Sesungguhnya dirimu ini adalah darah daging kalian, ambillah dari orang-orang yang lurus dan jangan mengambil dari orang yang menyimpang."
Adapun bagaimana kita memverifikasi bahwa orang ini pantas kita tuntut ilmunya, agama darinya, atau orang ini tidak pantas?
Dengan beberapa hal berikut:
1. Dengan mengetahui sejarah dia menuntut ilmu agama, dari mulai kapan, dimana.
2. Siapa guru-gurunya.
3. Siapa kawan-kawannya yang seprofesi dengan beliau.
4. Apa yang diajarkan saat mengajar, apakah dari Al-Quran, apakah dari hadist Rasul.
5. Yang diajarkan apakah sesuai dengan pemahaman para salafus sholeh, para sahabat, para tabiin, para tabiiut tabiin.
Wallahu'alam bishowab.
Pencatat: Tim Kajian Online Masjid Astra