Raih Keberkahan dengan Libatkan Allah di Setiap Tindakan
Rabu, 5 Maret 2025. Ada yang seru saat menghadiri undangan Forum Manager Security Astra dan Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan Corporate Security Astra di Hotel Borobudur Jakarta. Apa itu?
Akhirnya bisa kembali mendengarkan ceramah jenaka dari Ustadz kondang yaitu Ust. Wijayanto, yang di sela-sela kajian yang disampaikan, ada saja lelucon yang keluar dan mengundang gelak tawa peserta kajian. Namun, walaupun diselingi dengan celetukan yang mengocok perut, ada kok, muatan ceramah yang bisa kita ambil ilmunya, khususnya terkait ibadah kita di bulan Ramadhan
Disampaikan oleh beliau bahwa Bulan Ramadhan adalah puncaknya bulan sebagaimana hari Jumat adalah puncaknya hari. Perlu bagi kita untuk mencari keberkahan dari bulan suci Ramadhan ini. Setidaknya ada beberapa ciri dari keberkahan tersebut, antara lain
- Bersifat ilahiyah, maka libatkan, singgungkan dan persatukan setiap tindakan kita dengan nama Allah Ta'ala, sehingga muncul keberkahan tersebut.
- Berkah bisa dirasakan, misalnya hubungan suami istri yang saling menyenangkan, itu adalah berkah dan itu bisa dirasakan
- Berkah tidak bisa diukur, tidak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan
- Bertambahnya kebaikan kita di dunia dan di akherat. Ramadhan Karim, tidak hanya jamal, tapi bulan ini penuh berkah. Banyak yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan dahaga, ini adalah hal yang perlu kita hindari, mumpung di bulan penuh keberkahan, perbanyaklah amal sholeh.
Di akhir ceramah beliau, ini yang Masyaa Allah, bikin takjub sama beliau di tengah candaan, masih memberikan oleh-oleh untuk direnungi bersama yaitu berupa satu ayat Al Quran, jika kita mengamalkannya Insyaa Allah kita termasuk hamba Allah yang beruntung. Ayat tersebut terdapat dalam QS An Nissa ayat 36
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kepada kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat dan kepada tetangga yang jauh, serta kepada teman sejawat, kepada ibnu sabil dan kepada budak yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
Secara singkat, dalam surat ini mencerminkan adanya konsep Habluminallah wa habluminannas. Hubungan kepada Allah tercantum di awal ayat dan dilanjutkan dengan hubungan kepada manusia yang terdiri dari orang tua hingga budak yang dimiliki. Jangan sampai kita di cap sebagai orang sombong karena kita tidak peduli dengan sesama. Percuma jika kita ahli ibadah akan tetapi kita cuek, apatis dan sama sekali tidak peduli dengan orang-orang disekitar kita.
Oleh-oleh yang sangat indah, menyentuh dan sangat dalam. Semoga Allah mudahkan kita menjadi hamba yang dapat melaksanakan perintah dalam QS An Nissa ayat 36. Aamin ya rabbal alamiin
Tupon Setiawan - DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia