Silaturahmi, Melapangkan Rezeki

Kamis, 11 April 2024, hari kedua lebaran, seperti biasa digunakan untuk silaturahmi ke kerabat yang jauh, menempuh sekitar 20 km perjalanan ke daerah Maos, Cilacap, Jawa Tengah. 

Tradisi silaturahmi di Indonesia ini tentu hal yang sangat baik untuk dilestarikan, sunnah dilatirshmi ini sesuai dengan sebagaimana  diriwayatkan dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab,

"Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

Ketika hari raya tiba, maka hampir setiap muslim bersungguh-sungguh untuk bisa pulang kampung (mudik) untuk bersilaturahmi khusus berkunjung ke rumah orang tua maupun kerabat. Namun, dewasa ini istilah silaturahmi berkembang, meluas menjadi berkunjung baik ke orang saleh, teman dan secara umum kepada pihak pihak yang dikenal.

Xf
Suasana silaturahmi antar para Mbah

Walau bagaimanapun, silaturahmi yang sudah membudaya ini menjadi kekuatan islam yang penuh hikmah salah satunya dapat mendatangkan rezeki, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

"Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)

Selesainya berkunjung ke rumah Mbah (Ibu dari Ibu) dilanjutkan ke rumah kerabat lainnya, seperti biasa dilanjutkan dengan aktivitas berwisata, sejenak menikmati alam, ciptaan Allah Ta'ala sambil berkumpul dengan keluarga besar.

Tupon Setiawan
DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia