[KAJIAN DHUHUR SPESIAL RAMADHAN]- Ustadz Zainal Arifin, Lc,  hafidzahullohu ta'ala

MENDULANG PAHALA KETIKA SAFAR

Orang-orang Quraisy menjadi salah satu contoh pelaku safar di zaman Rosulullah sholallahu alaihi wassalam. 

Beberapa aturan Alloh terkait seseorang yang berpuaaa ketika safar. 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَيَّا مًا مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَا مُ مِسْكِيْنٍ ۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَ نْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 184)

Yang menjadi masalah yaitu ketika dia safar maka mana yang paling afdol tetap berpuasa atau tidak? 

Di dalam riwayat lain dikatakan bhwa tidal ada kebaikan ketika safar malah berpuasa. Sebagaimana nukilan 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat seseorang pingsan, orang-orang di sekitar beliau berdesak-desakan, beliau bertanya. “Kenapa orang ini?”. Mereka menjawab. “Dia berpuasa”. Lalu beliau bersabda,

ليس من البر الصيام في السفر

“Puasa di waktu bepergian bukanlah termasuk kebaikan”.

Maka kaidah umum ini berlaku atas orang yang kondisinya seperti kondisi lelaki ini yang meraskan berat untuk berpuasa.

Dikatakan bahwasanya puasa orang zaman sekarang ini banyak kenyamanan & bahkan tidak perlu membatalkan puasa. 
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya mengenai hal ini, “Bagaimanakah hukumnya puasa seorang musafir, melihat realita bahwa sekarang ini puasa tidak memberatkan terhadap orang yang menjalankannya karena sempurnanya sarana perhubungan dewasa ini”?

beliau menjawab,

Seorang musafir boleh tetap berpuasa dan boleh berbuka, berdasarkan firman Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)

Imam Ibnu Jauzi rahimahullah ta'ala juga berkata seseorang bisa memilih berpuasa atau tidak ketika safar tentu nya dengan kondisi ketika itu. 

Para ulama membagi safar menjadi 3 yaitu : 
- safar mubah
- safar taat : safar dalam rangka ibadah misalnya : naik haji, umroh, contoh lain adalah mudik, dll
-safar maksiat

Sedangkan safar dengan niatan mudik pulang kampung bisa bernilai pahala sebagai hadist terkait niat yaitu : 
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Segala sesuatu tergantung niat. 

Selain itu menjalin silah/ hubungan kekerabatan adalah bentuk ibadah. 

Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)

Beberapa keutamaan/ penegasan safar taat selain mudik : 
- Orang yang umroh dari 1 ke umroh lainnya maka menjadi penghapus dgn dosa2 lainnya & pahala haji /umroh mabrur maka tdk ada balasan lain kecuali masuk surga. 
- Di dalam hadist lain disebut kan bahasanya  tidak ada anjuran yg lebih ditekankan kecuali berkunjung 3 masjid . 
- tidak ada sunnahnya untuk safar demi mengunjungi makam

Semoga Allah mudahkan safar2 yang berbuah pahala. 

Ditulis oleh Romadhoni Febryantoro
[ ] 25 April 2022M / 23 Ramadhan 1443H
[ ] Masjid Ibaadurrahman / PT. United Tractors Pandu Engineering