Ada tiga unsur dalam diri manusia yang harus dipenuhi hak-haknya, apabila ketiga unsur ini dipenuhi hak-haknya oleh setiap muslim maka barulah ia dikatakan sebagai sebenar-benarnya seorang 'Abdulloh (Hamba Alloh SWT).
Tiga unsur tersebut adalah:
Yang pertama, Jasad
Yang kedua, Akal
Dan yang ketiga, Ruh
Dan ketiga unsur tersebut membutuhkan asupan-asupan karena jika tidak dicukupi hak-haknya maka ia akan sakit.
Yang pertama, Hak Jasad
Jasad kita, agar senantiasa sehat dan tidak mudah sakit maka harus menjaga pola hidup sehat.
Apa yang dibutuhkan jasad? Seperti Makan, Minum, Olaraga, Istirahat itulah makanan jasad dan itulah hak atas jasad kita agar kita senantiasa sehat dan prima.
Yang kedua, Hak Akal
Seseorang bila lanjut usia ada yang Alloh SWT uji dengan yang namanya pikun, atau seseorang yang sedang dilanda depresi berat, sering melamun akhirnya kerasukan dan itu tidak bisa dipungkiri bila Alloh SWT takdirkan. Namun akal yang senantiasa mendapatkan refresh, artinya mendapatkan penyegaran, menyempatkan diri hadir dimajlis ta'lim, hadir dimajlis ilmu, dengan berniat untuk menuntut ilmu Lillahi Ta'ala, Fa insya Alloh dengan demikian akan terpenuhi hak akal kita.
Yang ketiga, Hak Ruh
Seperti halnya Jasad dan Akal, Ruh pun membutuhkan asupan-asupan, jika tidak dicukupi hak-haknya maka ruh seseorang akan sakit, sakit ruh, ini yang bahaya artinya Laa Yamutu Walaa Yahya (Tidak mati juga tidak hidup), nah bagaimana seseorang agar senantiasa terpenuhi hak Ruhnya? Maka Ia harus melaksanakan seluruh pertintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Alloh SWT, ditambah dengan tadarrus Al-Qur'annya, Puasa Sunnahnya, Sedekahnya, hadirnya di majlis dzikir, majlis sholawat dlsb. Itulah makanan ruh yang haknya harus dipenuhi.
Semoga tulisan singkat ini diiringi Hidayah dan Taufiq dari Alloh SWT dan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi pribadi kami khususnya dan umumnya bagi sabahat-sahabat sekalian. Aamiiin Allohumma Aamiiin.
Oleh: Gus Mursyid Adi Saputra S. Ag Al Hafidz
Pengasuh Pondok Pesantren 'Ulumul Qur'an Hasyim Muzadi Timika Papua