Kisah Mulia Sahabat Ammar bin Yasir

Bang Pitung • 25 Februari 2021
di grup Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
SELASA, 23 Februari 2021
                11 Rajab 1442 H
Pukul, 19.45 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA."


~ KISAH MULIA SAHABAT AMMAR BIN YASIR ~


Kita akan membahas sedikit sejarah dari Sahabat yang Mulia Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.

▪️Ammar bin Yasir ayahnya yaitu Yasir bin Amir bin Malik al-Madzhiji al-Ansi Abul Yaqzhan.

▪️Ammar bin Yasir kunyahnya Abu Yaqzan.

▪️Ayahnya Ammar bin Yasir yaitu Yasir berasal dari Yaman asli.
Disebutkan bahwasanya orang tuanya Yasir datang ke Mekkah bersama dua saudaranya untuk mencari saudara mereka yang ke empat yang mereka kehilangan saudaranya yang ke empat tersebut.
Beranhkatlah mereka bertiga menuju ke kota Mekkah, diantaranya Yasir.

Kemudian akhirnya dua saudafanya Yasir balik ke Yaman, tinggal Yasir di Mekkah.
Mekkah ketika itu adalah kota yang sangat menarik, pusat perdagangan, pusat religi. Ada Ka'bah dan ada 360 berhala disekitarnya.
Makanya disebut Ummu Quro, maka siapa yang datang ke Mekkah bisanya betah di Mekkah.

Dan Yasir akhirnya tinggal di Mekkah. Dan siapa yang datang ke Mekkah ketika iti dia harus punya sekutu, dan Yasir mengambil persekutuan dengan Abu Hudzaifah al-Makhzumi dari Bani Makhzum yaitu Kabilahnya Abu Jahal.

Akhirnya Abu Hudzaifah menikahkan Yasir dengan budak perempuan miliknya yang bernama Sumayyah bintu Khayyat.
Ketika itu mereka maaih kafir seluruhnya, sampai lahirlah Ammar bin Yasir.
Ammar ketika lahir sebagai budak karena ibunya budak milik dari Abu Hudzaifah.
Akhirnya Abu Hudzaifah dimerdekakanlah Summayah dan putranya Ammar bin Yasir.
Makanya Ammar dikatakan Maula Bani Makhzum yaitu dia dahulu budak kemudian dimerdekakan oleh salah seorang Bani Makhzum yaitu Hudzaifah.
Dan mereka tinggal bersama Abu Hudzaifah sampai Abu Hudzaifah meninggal.

Kemudian datanglah dakwah dan Islam masuk ke kota Mekkah di bawa oleh Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.
Akhirnya merekapun semua masuk Islam, Yasir, Summayah dan Ammar.

▪️Kapan lahirnya Ammar bin Yasir.
Beliau wafat tahun 37 hijriah, disebutkan dalam sejarah umur beliau sekitar 93 atau 94 tahun.

Sementara Nabi Shalallahu'alaihi wasallam meninggal sekitar tahun 11 Hijriah sekitar usia 63 thn.
Kalau ditarik mundur umur Ammar bin Yasir lebih tua beberapa tahun dari umur Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Ciri fisik Ammar bin Yasir.
Beliau adalah seorang yang,
- Berkulit agak kehitaman
- Tinggi
- Matanya agak kemerah-merahan
- Dadanya lebar
- Tidak merubah ubannya dibiarkan putih
- Botak bagian depan.


? Keutamaan Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.

Secara umum Ammar bin Yasir termasuk para sahabat yang mulia yang telah di puji oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran.
Dan telah dipuji oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam dalam banyak hadits.

Mereka adalah umat terbaik yang memiliki hari-hati yang terbaik.

▪️Sebagaimana Ibnu Mas'ud pernah berkata;
"Sesungguhnya Allah memandang kepada hati-hati manusia dan Allah melihat terbaik hati manusia adalah hati Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam. Maka Allahpun memilih Nabi Muhammad shalallahu'alahi wasallam untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian Allah mengutus Nabi untuk menjadi seorang Rasul. Kemudian Allah melihat kepada hati-hati manusia, siapa yangbhatinya terbaik setwlah hati Nabi Muhammad shalallahu'alahi wasallam, maka Allah mendapati hati-hati para sahabat adalah hati-hati yang terbaik diantara manusia. Maka Allah menjadikan para sahabat sebagai penolong-penolong Nabi Nya yang mereka berperang untuk agama Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam."

▪️Al Imam Ahmad bin Hambal pernah berkata,
"Wahai Abul Hasan, jika kau mendengar seseorang menjelek-jelekan salah seorang dari sahabat Nabi, maka curigailah Islamnya."

◇ Bagaimana peenah dijelaskan,
"Cinta kepada sahabat adalah dari Iman, dan kepada para sahabat merupakan kemunafikan."
- Dengan sebab para sahabatlah maka Islam tersebar.
- Dengan sebab para sahabatlah Alquran dan Hadits sampai kepada kita.

Diantara sahabat-sahabat yang mulia tersebut adalah Ammar bin Yasir al Ansi Abul Yaqzhan adalah Maula Bani Makhzum dan salah seorang dari Assabiqunal Awwalun.

▪️Dalam Shahih Bukhari.
Ammar pernah berkata,
"Aku melihat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam diawal-awal Islam dan aku tidak melihat bersama Nabi kecuali lima budak, dua orang wanita dan Abu Bakar."

▪️Dalam Hadits Ibnu Majah.
Ibnu Mas'ud berkata,
Yang pertama kali menampakkan Islamnya ada tujuh orang,
1. Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam
2. Abu Bakar
3. Ammar
4. Summayah ibunya Ammar
5. Suhaib
6. Bilal
7. Al Miqdad bin aswad.

- Adapun Rasulullah shalallahu'alaihi wasalalm tidak ada yang berani ganggu beliau, karena Allah beri karunia dwngan pamannya Abu Thalib yang membela Rasulullah.
- Adapun Abu Bakar maka dia dilindungi oleh kaumnya.
- Adapun sisanya maka mereka diambil oleh kaum musyrikin kemudian dipakaikan baju dari besi biar panas kemudian dijemur dibawah matahari. Karena tidak ada yang membela mereka dan mereka tidak punya kabilah yang kuat.

▪️Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Alqomah, dia berkata,
Aku datang ke negeri Syam dan aku berkata,
"Siapa yang ada dinegeri Syam.?"
"Ada Abu Darda."
Alqomah berkata,
"Apakah diantara kalian adakah seorang yang Allah melindunginya, berdasarkan lisan dan pengkabaran Nabi shalallahu'alaihi wasallam, Allah melindunginya.?"
"Yaitu Ammar yang hatinya telah terpenuhi dengan keimanan."

◇ Jadi Ammar bin Yasir ini pernah dikatakan oleh Nabi bahwasanya Allah telah melindunginya dari syaiton"

▪️Imannya Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.
Imannya sangat kuat sampai-sampai bercampur imannya dengan dagingnya dan tulangnya dan darahnya.

▪️Diriwayatkan dari Imam An Nasai.
Meriwayatkan dari salah seorang sahabat Nabi shalallahu'alaihi wasallam, dia berkata,
"Bahwasanya keimana Ammar bin Yasir telah bercampur baur dengan daging, darah dan tulangnya."
Ini menunjukan bahwa Imannya sangat kuat.


? Keistimewaan Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.

▪️Dari Hudzaifah, dia berkata,
Suatu hari kami duduk disisi Nabi shalallahu'alaihi wasallam, kemudian Nabi berkata,
"Seaungguhnya aku tidak tahu berapa lama lagi aku akan tinggal bersama kalian, maka ikutilah dua orang setelahku, yaitu Abu Bakar dan Umar. Jangan lupa kalian juga mengikuti petunjuk Ammar. Apa yang disampaikan Ibnu Mas'ud kepada kalian maka benarkanlah."
(Riwayat Tirmidzi dishahihkam oleh Syaikh Al- AlBani)

◇ Ini Nabi menunjukan bahwa Ammar adalah,
- Beliau seorang yang mulia.
- Beliau adalah seorang yang faqih.
- Seorang yang zuhud.

▪️Kata Sya'bi seorang Tabiin,
Suatu hari Ammar ditanya tentang suatu permasalahan.
Kata Yasir,
"Apakah sudah terjadi pertanyaan yang kalian tanyakan ini.?
Kata mereka,
"Belum terjadi wahai Ammar."
Kata Ammar,
"Kalau gitu tinggalkan kami, nanti kalau sudah terjadi tanya kepadaku, kami akan berusaha mencari jawabannya."

▪️Abu Naufal bin Abi Akrom berkata,
"Ammar bin Yasir adalah seorang yang sedikit berbicara dan banyak diam."

▪️Nabi menjelaskan bahwasanya dia diatas kebenaran.
Al Imam Bukhari meriwayat dari Abu Said Al Khudri, beliau berkata,
"Ketika Nabi shalallahu'alaihi wasallam membangun Masjid Nabawi, kami para sahabat mengangkat bata satu-satu dan disusun untuk bangun Masjid Nabawi. Adapun Ammar dia angkat dua-dua batu bata. Maka Nabi melewati Ammar, ternyata tubuhnya penuh dengan tanah dan debu dan rambutnya penuh dengan debu. Kemudian Nabi memusapkannya ke kepala Ammar. 
Kemudian Nabi berkata,
"Kasian Ammar, dia akan dibunuh oleh kelompok yang melanggar."

◇ Maksudnya Ammar akan dibunuh oleh kelompoknya Muawiyyah radhiallahu'anhu.

▪️Rasulullah telah mengabarkan bahwasanya Ammar dan bapaknya Yasir bin Amir dan Ibunya Summayah bin Khayat, swmuanya dikabarkan Surga oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam."

▪️Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu'anhu,
Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam melewati Ammar dan keluarganya, mereka sedang disiksa.
Maka Nabi berkata,
"Bergembiralah wahai keluarga Ammar, dan bergembiralah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji Allah kepada kalian adalah Surga."


? Masuknya Ammar bin Yasir kedalam Islam.

Ammar tinggal dikota Mekkah bersama anak-anak yang lain. 
Kemudian akhirnya datang Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam memberi dakwah dan akhirnya Ammar masuk Islam.
Ammat termasuk orang yang awal-awal masuk Islam.

Masuknya Islam Ammar bin Yasir bersamaan dengan Suhaib bin Sinan ar-Rumi dalam satu waktu.

Kata Ammar,
"Aku bertemu Suhaib bin Sinan ar Rumi diintunya Darul Arqom."

◇ Pertama Nabi shalallahu'alaihi wasallam berdakwah dalam sebuah rumah dekat bukit shofa milik Al-Arqom, maka disebut dengan Darul Arqom.
Rasulullah mengumpulkan para shahabat, kemudian Nabi bikin pengajian. Tidak dibuka karena kalau dibuka akan banyak orang yang melihat dan akan berbahaya bagi mereka.
Sehingga banyak orang masuk Islam diam-diam dan menyembunyikan Islam mereka. Yang menampakkan cuma sebagian orang yang memiliki kabilah yang membelanya dan menjaganya.

Ammar bin Yasir dan Suhaib, mendengar informasi tentang Nabi di Darul Arqom.
Kemudian mereka berjalan berdua menuju Darul Arqom di waktu yang sama, kemudian akhirnya Ammar bin Yasir bertanya kepada Suhaib.

Kata Ammar,
"Apa kau ingin lakukan.?"
Maka Suhaib berkata,
"Aku ingn masuk menemui Muhammad dan aku mendengar pembicaraan ceramahnya."
Kata Ammar,
"Aku juga."
Maka kamipun masuk ke Darul Arqom bersamaan, kemudian Nabi menawarkan Islam kepada kami dan kamipun masuk Islam.

Sebagian Ulama menganggap bahwasanya Islamnya Ammar bin Yasir dan Suhaib ar Rumi setelah 30 sekian orang. Termasuk orang yang peetama kali masuk Islam.


? Siksaan yang dialami Ammar bin Yasir dan keluarganya.

Setelah Ammar masuk Islam maka dia dan keluarganya mengalami siksaan oleh Bani Makhzum. Karena mereka awalnya asalnya kepada Bani Makhzum.

Maka kemudian mereka dipaksa untuk mengucapkan kata-kata kekufuran.
Yasir tidak mau dan Sumayyah juga tidak mau, akhirnya Yasirpun di bunuh dan Sumayyah juga dibunuh ketika mereka tidak mau mengikuti keinginan Bani Makhzum untuk mengucapkan kata-kata kufur menghina Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.

Adapun terbunuhnya Sumayyah bin Khayat radhiallahu'anha dengan cara yang sadis.
Sebagian disebutkan dalam sejarah, Abu Jahal mentang-mentang dia dari Bani Makhzum, maka dia mengambil tombaknya kemydian di tusuklan kedalam kemaluan Sumayyah, akhirnya Sumayyah meninggal dunia.
Dia adalah wanita pertama yang Mati Syahid dalam Islam.

Ujian para shahabat sangat berat. Orang-orang yang tidak mampu disiksa dengan berbagai macam siksaan, termasuk Ammar bin Yasir.

Nabi shalallahu'alaihi wasallam ketika melewati mereka, Nabi tidak bisa berbuat apa-apa. 
Nabi shalallahu'alaihi wasallam mengatakan,
"Bergembiralah wahai kekuarga Ammar, bergembiralah wahai keluarga Yasir, Allah menjanjikan surga bagi kalian."

Karena kondisi ketika itu tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan.
Islam adalah agama yang juga logis dan realistis.
Maka dalam kondisi sulit tidak dipaksa untuk kemudian berjihad mengangkat senjata.
Rasulullah hanya mengatakan sabar.

Ketika itu Nabi shalallahu'alaihi wasallam melihat Ammar bin Yasir, Yasir dan Sumayyah disiksa, Nabi tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai Yasir dan Sumayyah terbunuh Nabi tidak bisa berbuat apa-apa.
Nabi hanya mengatakan,
"Allah menjanjikan surga bagi kalian.

Ammar bercerita,
"Ketika orang-orang lemah disiksa, semuanya akhirnya mengucapkan apa yang diinginkan oleh para penyiksa yaiti kafir Qiraisy sampai mereka disiksa dengan siksa yang mereka tidak tahan. Mereka ingin bertahan tapi tubuh mereka tidak kuat, kecuali Bilal."

Ammar disebutkan dalam sebagian riwayat ketika dia sempat terbuka sebagian bajunya, maka terlihat bekas cambuk yang tidak hilang. Siksaan yang luar biasa, sampai disebutkan saking tidak kuat lagi, setiap duduk jatuh. 
Kalau Bilal sudah siap mati, alhamdulillah Bilal ditolong oleh Abu Bakar.

Akhirnya Ammar bin Yasir dan juga sebagian sahabat yang lain tidak mampu menghadapi siksaan orang-orang Quraisy, dan akhirnya mereka disuruh mengatakan untuk memuji sembahan-sembahan mereka. 
Maka Ammar bin Yasir ikut memuji-muji, disuruh mencela Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, mereka ikut mencela.

Sampai disebutkan dalam sebagian riwayat, ada kumbang atau binatang yang buruk lewat, mereka disuruh mengatakan bahwa itu Tuhan selain Allah.
Maka mereka ikut mengatakannya supaya selamat dan dalam kondisi terpaksa. Ammar juga terpaksa mengucapkannya.
Ketika itu Ammarpun takut dan dia selamat, lalu diapun datang kepada Nabi shalallahu'alaihi wasallam dengan penuh kesedihan.

Rasulullah berkata,
"Ada apa dengan engkau wahai Ammar, apa yang kau lakukan, apa yang kau tinggalkan.?"

Maka Ammar bercerita bagaimana dia dipaksa untuk menyebutkan kebaikan-kebaikan tuhan2 mereka dan untuk mencela Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

Ammar berkata,
"keburukan yang aku tinggalkan ya Rasulullah, aku tidak dibiarkan, aku terus disiksa hingga aku menghina dan mencela engkau ya Rasulullah."
Kata Rasulullah,
"Bagaimana kau dapati hatimu ketika kau mencelaku.?"
Ammar mengatakan,
"Aku juga memuji tuhan2 mereka."
Kata Rasulullah,
"Bagaimana kau dapati hatimu.?"
Ammar berkata,
"Aku dapati hatiku tenang dengan keimanan."
Kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam,
"Kalau mereka tangkap engkau lagi dan dipaksa untuk mengucapkan kata-kata kufur, maka ucapkanlah."

Karena kondisi darurat dan itu diperbolehkan oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Maka turunlah firman Allah dalam Surat An-Nahl.

★ Allah Ta'ala berfirman,

مَن كَفَرَ بِاللَّهِ مِن بَعْدِ إيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.”
[QS. An-Nahl: 106]

Itulah ujian yang berat yanh dialami oleh para sahabat seperti Ammar bin Yasir, seperti Bilal bin Rabbah.
Dan Ammar bin Yasir mengakui Bilal, dia mengatakan,
"Kalau bukan Allah memberikan rahmat bagi kami, mungkin kami sudah binasa. Bilal hebat, kami tidak sehebat Bilal."


? Kehidupan Islamnya Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.

Setelah itu Ammar bin Yasir menjalani kehidupan Islam bersama Nabi shalallahu'alaihi wasallam lalu hijrah ke kota Madinnah.
Yang jelas dia orang yang pertama masuk Islam.

★ Allah Ta'ala berfirman,

 وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ 

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
[QS. At-Taubah : 100]

▪️Apakah dia hijrah ke negeri Habasyah, ada khilat dikalangan para ulama.
Karena hijrah ke negeri Habasyah ada 2 kali,
- Hijrah pertama
- Hijrah kedua, lalu
- Hijrah ke Madinnah
Apakah Ammar ikut hijrah ke Habasyah Wallahu'alam bishowab, tapi yang jelas Ammar hijrah ke kota Madinnah.

Setelah itu Nabi shalallahu'alaihi wasallam mempersaudarakan Ammar bin Yasir dengan Hudzaifah bin al Yaman.

▪️Di Madinnah Ammar bin Yasir membantu Nabi shalallahu'alaihi wasallam membangun Masjid Nabawi, Ammar bin Yasir mengangkat dua bata, sebagian sahabat yang lain mengangkat satu batu.
Ini bukti bahwa Ammar sungguh-sungguh dalam bekerja.

Kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam,
"Kasihan kau Ammar, kau akan terbunuh dan yang membunuhmu adalah kelompok yang salah."

▪️Nabi shalallahu'alaihi wasallam memuji Ammar.
Nabi mengatakan,
"Bahwasanya Ammar menyeru kepada Surga."

▪️Ammar mengikuti seluruh peperangan yang ada di zaman Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Perang Uhud, perang Khandak, perang Badar.
Ini menunjukan betapa banyak pahala yang dimiliki oleh Ammar bin Yasir.

Bahkan setelah Nabi shalallahu'alaihi wasallam meninggal pun Ammar tetap ikut serta dalam beberapa peperangan.
Diantaranya Perang Harwabul Riddah, yaitu perang yang ditegakkan oleh Abu Bakar untuk menyerang orang-orang yang mengaku pengikut Nabi-nabi palsu.
Maka Abu Bakar mengirim pasukan diantaranya Ammar bin Yasir.
Sampai peperangan yang paling hebat Perang Harokatul Yamamah, yaitu keyila melawan Musailamah Al Khadzab. Ammar mengobarkan semangat para sahabat. Dia mengatakan,
"Mari kepadaku, aku adalah Ammar bin Yasir."


? Setelah Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam meninggal.

Pemegang Khalifah adalah Abu Bakar radhiallahu'anhu, setelah itu Umar bin Khattab radhiallahu'anhu, kemudian setelah itu Utsman bin Affan radhiallahu'anhu.

▪️Maka di zaman pemerintahan Utsman, ketika Utsman akan dibunuh di kota Madinnah, Utsman kehausan dan dia minta minum. 
Orang-orang tidak mau kasih minum kepada Utsman, maka Ammar mengingatkan,
"Celaka kalian, Utsman bin Affan yang beli Sumur Rumah untuk memberi minum kepada penduduk kota Madinnah, sekarang kalian melarang air tersebut diminum oleh Utsman."
Ammar yang bela Utsman.

▪️Fitnah Peristiwa Perang Al Jamal.
Intinya Aisyah radhiallahu'anha, Thalhah, Zubair bin Awwam, mereka berjalan bersama Aisyah untuk mempertanyakan kasus darah Utsman.
Ketika itu Ammar bin Yasir di kubu Ali bin Abi Thalib.

Ketika dikabarkan kepada Ammar, 
Bahwasanya Aisyah, Thalhah dan Zubair telah berjalan menuju Basrah.
Ketika itu pemerintahan Ali sudah di Kuffah.

Maka Ammar memandang bahwasanya Ali lebih tepat.
Sikap Ali untuk tidak menangkap para pembunuh Utsman diwaktu sekarang karena kondisi belum stabil itu lebih tepat, dari pada untuk menangkap pembunuh Utsman, kemudian akhirnya stabilitas keamanan negara menjadi amburadul, karena yang membunuh banyak ada ribuan. Akan terjadi kekacauan perang persaudaraan, pertumpahan darah di kalangan kaum muslimin. Maka Ali bin Abi Thalib dengan kebijakannya menunda hal tersebut sampai stabil, baru kemudian dia akan menangkap satu persatu.

Tetapi sebagian kubu tidak sabar, mereka ingin segera terjadi penangkapan kepada para pembunuh Utsman.

Ketila dikatakan kepada Ammar,
"Wahai Ammar, bagaimana kita ada masalah dengan kubu satunya, disana ada Aisyah istri Nabi.?"

Ammar menjawab,
"Saya tahu itu adalah ibunda kalian kaum mukminin, dan saya tahu itu adalah istri Nabi kalian didunia dan diakhirat dan saya tahu dia masuk surga bersama Nabi, tapi Allah sedang menguji kalian. Kalian ta'at kepada Allah atau kalian ta'at kepada Aisyah.?"

Artinya Ammar tetap membela Ali bin Abi Thalib, dan dia ingin menjelaskan bahwasanya Aisyah benar wanita mulia Istri Nabi di dunia dan di Surga.
Tapi ini urusannya berbeda, ini urusan harus ada syariatnya.
Akhirnya terjadi apa yang harus terjadi pada Perang Al Jamal.


? Meninggalnya Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu.

▪️Fitnah Peristiwa Perang Shiffin.
Mengakibatkan Ammar bin Yasir meninggal dunia dan umur beliau sudah 93 tahun sekitar tahun 37 Hijriah.

Utsman bin Affam wafar tahun 35 Hijriah, kemudian Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah.

Gubernur negeri Syam yaitu Muawiyyah bin Abi Sofyan mau membaiat Ali tapi dengan syarat Ali harus menangkap dulu pembunuh Utsman.
Karena Utsman dari Bani Umayyah dan Muawiyyah dari Bani Umayyah.
Dan dia mengatakan,
"Saya yang berhak menuntut darahnya Utsman, siapa yang terbunuh swcara dzolim maka walinya yang memiliki kekuasaan untuk menuntut balas para pembunuh."

Akhirnya mereka bertemu untuk merundingkan, tapi akhirnya terjadi peperangan.
Dan ketika itu Ammar bin Yasir di kubu Ali bin Abi Thalib.

Ketika Ammar bin Yasir di kubu Ali bin Abi Thalib, timbul kegelisahan di kubu Muawiyyah radhiallahu'anhu.
Mereka mengatakan,
"Wahai Muawiyyah, bukankah disana ada Ammar bin Yasir, dan Hadits masyhur "Ammar akan dibunuh oleh kelompok yang salah / membangkang, bagaimana ini."

Mereka jadi bimbang, mau berhadapan dengan kubunya Ali disitu ada Ammar, itu menunjukan bahwa Ali benar.

Apa kata Muawiyyah atau sebagian yang lain mengatakan,
"Kita tidak membunuh Ammar, mereka yang bunuh Ammar, mereka yang bawa Ammar untuk di bunuh, mereka yang bunuh Ammar bukan kita."

Perkara agak rumit ketika itu, disitulah ijtihad para sahabat.
Akhirnya terjadi peperangan dahsyat dan banyak yang terbunuh.
Dan ini di sebut dengan perang Fitnah, karena sebagian besar sahabat tidak ada yang ikut peperangan, hanya beberapa segelintir orang, tidak sampai 30 orang.
Kebanyakan mereka menghindar jauh tidak mau ikut, karena mereka menganggap ini fitnah.

Ketika itu Ammar bin Yasir dalam kubu Ali bin Abi Thalib dan berjuang bersama Ali.
Sebelum meninggal Ammar sempat minum susu, disebutkan dia tersenyum atau dia tertawa.
Maka orang bertanya,
"Kenapa kau tersenyum.?"
Ammar berkata,
"Rasulullah berkata sebelum kau terbunuh kau minum susu."

Kemudian benar akhirnya Ammar radhiallahu'anhu, semua orang mengikuti dia, karena orang tahu siapa yang bunuh Ammar bin Yasir dia kubu yang salah.

Akhirnya benar salah seorang dari kubu Muawiyyah menikam kaki Ammar sehingga dia terjatuh, dan ada yang datang memenggal kepala Ammar bin Yasir.
Dua orang rebutan mengatakan saya yang bunuh, mereka tidak tahu bahwa yang mereka bunuh adalah Ammar bin Yasir, seorang sahabat yang mulia yang Rasulullah menyuruh kita untuk mengikuti petunjuknya.

◆ Rasulullah mengatakan dalam Shahih Muslim,
"Akan muncul satu kelompok yaitu Khawarij, munculnya ketika dua kaum muslimin sedang berselisih. Yang membunuh Khawarij adalah kelompok yang paling utama pada kebenaran."

Ternyata yang memerangi Khawarij bukan Kubu Muawiyyah, yang memerangi Khawarij adalah kubunya Ali bin Abi Thalib.

Maka pendapat yang benar dalam masalah ini,
"Dua-duanya berijtihad, namun ijtihad Ali lebih tepat dari pada ijtihadnya Muawiyyah."

◆ Dalam sebagian riwayat kata Nabi,
"Tujuan mereka sama demi kebenaran, fitnah diantara sebagian sahabat."
Tapi kalau di tinjau maka yang lebih tepat adalah kubunya Ali bin Abi Thalib berdasarkan dalil-dalil.

◆ Nabi mengatakan,
"Yang memerangi orang khawarij adalah yang paling dekat dengan kebenaran diantara dua kelompok ini."


? Pendapat Ahlul Sunnah wal Jamaah.

Bahwasanya perselisihan antara Muawiyyah dan Ali adalah perselisihan fitnah dan Alhamdulillah diakhiri dengan Al Hakamain, akhirnya mereka berdamai dengan dua utusan.
Ali tetap di Kuffah dan Muawiyyah tetap di Syam dan tidak terjadi peperangan kembali.
Setelah Ali meninggal dunia, Hasan bin Ali menjadi pemimpin.
Kemudian Hasan bin Ali mengalah dan menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyyah demi kemaslahatan,
Dan tahun tersebut dikenal dengan "Amul Jamaah" yaitu tahun persatuan.

Inilah kisah tentang Ammar bin Yasir radhiallahu'anhu seorang sahabat yang mulia yang memiliki banyak keutamaan.
Diuji dengan ujian yang berat, bagaimana ayah dan ibunya terbunuh dihadapan beliau.
Demikianlah terkadang orang-orang yang sholeh diuji dengan ujian yang berat sampai akhirnya meninggal dalam kondisi terbunuh.

Wallahu'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB

1️⃣ Jika seorang yang merdeka mempunyai anak dari seorang budak, status anaknya tetap budak atau merdeka dan ibunya status menjadi Ummul Walad / merdeka.?
↪️  Jawab :
Itu kalau budaknya budak dia. Jadi kalau seorang merdeka, dia menggauli budaknya, kemudian budaknya punya anak. Maka anaknya merdeka.
Kalau ayahnya meninggal maka ibunya juga ikut merdeka / Ummul Walad.
Tapi ini kasusnya beda, ahli sejarah mengatakan bahwa Yasir menikah dengan budaknya orang, budaknya Hudzaifah al Mahkzumi.
Maka Ammar tetap dianggap sebagai budak, akhirnya dimerdekakan oleh Abu Hudzaifah.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Jika seseorang terpaksa kufur di lisan, namun dalam hati tetap beriman seperti Ammar, dan orang yang beriman dalam lisan dan hati seperti Bilal, apa orang yang beriman dalam hati dan lisan lebih Allah cintai.?
↪️  Jawab :
Dalam Islam ada namanya Fiqih darurat, dan dalam sebagian kondisi seseorang harus tegas.
Para Ulama menconyohkan seperti kisah Al Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah.
Di zaman beliau terjadi fitnah Khalq ul Quran.
Dimana penguasa menyuruh Ulama semua dipaksa untuk mengucapkan bahwa Alquran itu adalah Makhluk, kalau tidak akan maka dibunuh.
Kebanyakan Ulama mereka akhirnya terpaksa mengucapkan Alquran itu Makhluk. Apakah dengan secara langsung atau dengan melakukan tauriah dan yang lainnya.
Adapun Imam Ahmad tidak, dia tetap bertahan.
Sebagian Ulama mengatakan Imam Ahmad harus bertahan, dan dia menganggap dirinya wajin untuk bertahan apapun yang terjadi.
Karena kalau dia ikut-ikutan mengucapkan Quran itu makhluk agar selamat, maka Sunnah akan padam ketika itu. Oleh karenanya sebagian yang lain Para Ulama tidak disalahkan.
Ketika di zaman itu banyak para Ulama yang mengatakan Alquran itu Makhluk dan kalau tidak akan dibunuh. Dan itu tidak jadi masalah secara Fiqih.
Dari pada dibunuh mereka mengucapkan kata-kata kufur karena terpaksa.
Tetapi untuk Imam Ahmad, banyak Ulama mengatakan, Imam Ahmad menyadari dia harus bertahan, karena kalau dia ikut-ikutan mengatakan Alquran adalah makhluk sama dengan yang lainnya, maka Sunnah akan padam.
Maka dia bertahan sampai disiksa dan dia diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Rasulullah tidak mencela Ammar, Rasulullah mengatakan,
"Kalau mereka menangkap kamu lagi dan disiksa lagi, ulangi lagi kalimat kufur."
Terkadang kondisi membuat kita harus bertahan, terkadang kondisi harus mengucapkan kata-kata kufur, wallahu'alam.
Dalam hal ini Bilal lebih hebat.
Ammar mengatakan Bilal lebih hebat dari pada saya. Tetapi apa yang dilakukan Ammarpun tidak salah. Tidak semua bisa dipaksa seperti Bilal, Yasir, Sumayyah.
Dan ternyata keberadaan Ammar setelah itu, memberikan banyak faedah dalam Islam. Banyak hala-hal yang dia lakukan.
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~