Nikmat itu Bernama Kesehatan

Bang Pitung • 17 September 2020
di grup Masjid Astra

 

SEMANGAT MUHARRAM
- MASJID ASTRA -

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat.
AHAD, 13 September 2020.
             25 Muharram 1442 H.
Pukul 10.00 WIB - selesai.

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc., MA."


~ Nikmat Itu Bernama "KESEHATAN" ~


Inti dari apa yang disampaikan, menjadikan para jamaah agar menghadirkan dalam diri mereka, siapa yang berusaha menjaga kesehatannya karena Allah Subhanahu wa Ta'alaa maka dia akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

Karena syariat Islam diantaranya di bangun dalam hal memperhatikan kesehatan. 
Masalah kesehatan mendapat perhatian besar di dalam syariat Islam.
Tentunya kita juga harus perhatian kepada kesehatan, sebagai bentuk menjalankan syariat Islam dengan baik.


? "MUQODDIMAH URGENSINYA KESEHATAN"


1️⃣ Kesehatan adalah Nikmat yang Terlupakan.

Ada pepatah Arab :
“Kesehatan adalah mahkota yang bersemayam di atas
kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang sakit” 
(Buku La Tahzan, Dr. 'Aidh
Al-Qarni).

Orang yang sehat itu sendiri kadang tidak melihat, bahwa nikmat kesehatan adalah Mahkota yang ada dikepalanya.

Ini kenyataan bahwasanya kita sendiri terkadang lupa bahwa kesehatan adalah nikmat yang luar biasa.
Betapa sering kita tahu nikmat sehat tatkala kesehatan tersebut si cabut oleh Allah, baru kita tahu bahwa kesehatan tersebut adalah nikmat yang luar biasa.

Silahkan pergi ke Rumah Sakit, lihatlah orang2 yang terbaring ditempat tidur.
Diantara mereka ada yang kaya raya, tapi tatkala kesehatan di cabut oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa, sungguh dia merasakan penderitaan, rsa sakit dan yang lainnya.
Seandainya kalau dia mampu dia mau belikan kesehatan berapapun harganya, dia mau keluarkan uang.
Tapi dia tidak mampu, tetap saja dia terbaring diatas tempat tidur dengan kekayaan yang melimpah ruah.

Maka orang yang kaya raya tersebut, yang terbaring di tempat tidur sesungguhnya dia kaya dengan harta tapi dia miskin dengan kesehatannya.

Mungkin kita memiliki uang tidak seberapa, tapi memiliki kesehatan, sesungguhnya itu adalah suatu nikmat yang sangat berharga.
Yang dengan nikmat kesehatan tersebut,
- kita merasakan banyak kenikmatan dunia,
- bisa melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya,
- bisa belajar,
- banyak melalukan aktivitas dengan kesehatan yang Allah Subhanahu wa Ta'alaa berikan.

Oleh karenanya jangan lupakan bahwasanya, "kesehatan adalah nikmat yang luar biasa."

◆ Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu luang/senggang.“ 
(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)


2️⃣ Bagaimana Islam memperhatikan Nikmat Kesehatan.

◆ Dari ’Ubaidillah bin  Mihshan  Al Anshary, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.”
(HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).


3️⃣ Islam menganjurkan kita berdoa agar sehat.

Karena banyak sekali aktivitas duniawi yang akan sulit dikerjakan bila kondisi tidak sehat.

Diantara doa-doa tersebut, yakni :

✅ Doa Pagi Petang yang sering di baca oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, 

 اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

ALLAHUMMA ‘AFINI FII BADANII, ALLAHUMMA ‘AFINI FII SAM’II, ALLAHUMMA ‘AFINII FII BASHARII, LAA ILAAHA ILLA ANTA 
ALLAHUMMA INNII A’UDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI, ALLAHUMMA INNII A’UDZUBIKA MIN ‘ADZABIL QABRI, LAA ILAAHA ILLA ANTA.

"Ya Allah, berikanlah kesehatan buat badanku, buat pendengaran dan penglihatanku, tiada sembahan yang berhak disembah selain Engkau, 
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari kekufuran, dan kefakiran, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Engkau."
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. 
(HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)


اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL ‘AAFIYATA FIDDUN-YAA WAL AAKHIRAH. ALLAHUMMA INNI AS`ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FI DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALI. ALLAHUMMASTUR ‘AURAATII WA AAMIN RAW’AATI. ALLAHUMMAHFADZHNII MIN BAYNI YADAYYA WA NIN KHALFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAUQII. WA A’UUDZU BI’AZHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII. 

"Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah semua auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah."
Dibaca 1× ketika pagi dan sore. 
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)

✅ Doa berlindung dari penyakit yang buruk dan berbahaya,

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ

Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”
(Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih).


اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ اَلْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ

“ALLAAHUMMA JANNIB NII MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A’MAAL WAL AHWAA WAL ADWAA”

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, amalan yang jelek, hawa nafsu, dan berbagai penyakit yang buruk.” 
(HR. ath-Thabarani 3/1447. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 2 hlm. 141 no. 1084)

✅ Doa berlindung dari hilangnya kenikmatan.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dia berkata, “Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

“ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK” 

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu."
(HR. Muslim no. 2739)


Dari 3 point ini saja kita tahu bahwasanya kesehatan merupakan kenikmatan yang jangan di anggap sepele dan harus kita syukuri.
Dan tentu kenikmatan tersebut akan di minta pertanggung jawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa apa yang kita gunakan dengan nikmat tersebut.


? "KESEHATAN DALAM ISLAM"

Bagaimana perhatian Islam terhadap Kesehatan.
"Bahwasanya syariat Islam yang Mulia ini penuh dengan perhatian terhadap kesehatan."


1️⃣ Tindakan Preventif.
"Pencegahan dari hilangnya kesehatan atau dari datangnya penyakit."

✅ Dalil-dalil Umum dari Hadist dan Al-Quran, 

◆ 1. Hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, 
"La Darar wa La Dirar," 

( "لاضرر ولاضرار" )

"Tidak boleh ada kemudhorotan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain."

Dari Hadist ini para Ulama mengharamkan,
- merokok, karena bisa merusak diri sendiri dan mengganggu orang lain.

★ 2. Firman Allah Subhanahu wa Ta'alaa QS. Al-Baqarah Ayat 195 :

 وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ

"dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan."
[QS. Al-Baqarah : 195]

Semua hal yang berbahaya, baik dalam masalah dunia ataupun agama tidak boleh seseorang memaparkan dirinya dalam hal tersebut.
Intinya kita tidak boleh membuat diri kita menjadi sakit atau menghilangkan kesehatan dari diri kita dengan sengaja.

✅ Bentuk-bentuk Preventif yang diajarkan dalam Islam.

♦️1. Masalah Kebersihan.

▪️Kebersihan adalah syarat Sholat. 
- Karena sholat tidak bisa dikerjakan kecuali kita bersih. Dengan berwudhu kita menjaga kebersihan, mencuci wajah, mencuci kaki, mencuci tangan. Kalau sedang junub harus mandi junub baru bisa sholat, mau tawafpun dianjurkan dalam kondisi suci.
- Bersih pakaian.
- Bersih tempat sholat, tidak boleh ada najis karena sholat jadi tidak sah.

▪️Kebersihan Gigi.
- Dalil tentang sunnahnya bersiwak, kalau tidak ada kayu siwak boleh dengan sikat gigi.

▪️Kebersihan kuku, rambut kemaluan, bulu ketiak.

▪️Sumber-sumber air harus bersih.
- Nabi shalallahu'alaihi wasallam melarang buang air sembarang.

◆ Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

وقال صلى الله عليه وسلم اتقوا الملاعن الثلاث قيل ما لملاعن الثلاث يا رسول الله قال أن يقعد أحدكم في ظل يستظل به او في طريق او في نقع ماء

"takutlah kalian pada tiga tempat yang bisa menimbulkan laknat Allah. ditanyakan “apa yang bisa menimbulkan laknat Allah wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “yaitu salah satu dari kalian kencing di bawah tempat yang teduh, yang biasa digunakan berteduh, di jalan atau di sumber air”

- Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam melarang buang air kecil di air yang tenang dan tidak mengalir.

▪️Memerintahkan menutup makanan.

◆ Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ

“matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bejana serta wadah-wadah makan dan minum kalian”
(HR. Bukhari, 5624)

- Kalau ada makanan di tutup itu sunnah, kalau setelah makan jangan dibiarkan makanan terbuka.
- Ini sudah diajarkan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wasallam 1400 thn yang lalu.
- Kalau ada makanan dan minuman kita tutup baca Bismillah dapet pahala kita, intinya jangan dibiarkan terbuka.

♦️2. Berkaitan dengan penyakit menular.

▪️Jangan mendekati orang yang sakit menular.
- Kenapa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam  melarang, karena ada penularan.

◆ Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

(( لا يوردن الممرض على مصح ))

"Janganlah sekali-kali orang yang terkena penyakit (menular) menemui orang yg sehat."

- Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam menyuruh kita untuk ikhtiar.

◆ Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ

“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa”

▪️Isolasi, bahkan isolasi Kota.
- Yang sudah terkurung dalam suatu tempat jangan keluar, dan yang dari jauh jangan masuk.

◆ Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ

“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” 
(Muttafaqun ‘alaihi)

- Kata para Ulama kecuali seluruhnya sudah sama hukumnya maka boleh berpindah.

♦️3. Nutrisi yang baik dan halal.

▪️Syariat mengharamkan makanan2 yang menyebabkan penyakit, seperti:
- khamar,
- narkotika,
- bangkai,
- daging babi.

▪️Dihalalkan makanan yang halal.

♦️4. Kesehatan berkaitan dengan seks.

▪️Diharamkan zina.
- Jika sudah tersebar zina akan datang penyakit yang tidak ada sebelumnya.

★ Firman Allah dalam QS. Al-Isra Ayat 32:

 وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا 

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
[QS. Al-Isra : 32]

▪️Homoseksual.

▪️Mendatangi wanita dalam kondisi haid.

★ Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 22:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
[QS. Al-Baqarah : 22]

♦️5. Latihan-latihan fisik agar sehat.

▪️Menganjurkan latihan renang, olah raga berkuda, memanah.
- Ini semua olah raga yang bisa mendatangkan kesehatan.
- Bahkan diperbolehkan olah raga bergulat, karena zaman Nabi ada dua anak kecil yang ingin ikut oerang uhud Nabi menyuruh mereka untuk bergulat. Ini menunjukan bahwa bergulat itu boleh.

♦️6. Kesehatan Psikologi.

▪️Psikologi yang sehat sangat mempengaruhi kesehatan fisik.
- Syariat melarang suka marah-marah.

◆ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.”
(HR. Bukhari, no. 6116)

◆ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang sahabatnya,

 لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

"Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga."

-  Syariat menjelaskan bagaimana orang sedang marah, suruh berwudhu, kalau sedang berdiri suruh duduk, kalau duduk masih marah suruh berbaring.
- Marah tidak disukai dalam syariat, bahkan kalau kita mendidik istri, mendidik anak, mendidik anak buah, marah kita bisa terkontrol.
- Lain kalau marah dari setan, kita bisa ngawur marahnya, tidak terkontrol, tindakan salah.

- Marah punya pengaruh dalam kesehatan seseorang:

》Syariat melarang untuk hasad.
•> Orang yang suka hasad dan dengki ini sama, mudah sakit hati. 
•> Kalau hatinya sudah sakit, jantungnya sudah sakit, berpengaruh pada kesehatan tubuhnya.
•> Islam juga mengatur bagaimana kesehatan rohani, psikologi, agar orang bisa menjaga psikologinya sehingga bisa menjaga kesehatan tubuhnya.
•> Kalau stress akan menurunkan imun tubuh, dan tidak akan kuat melawan penyakit, maka cobalah utk keluar mencari hiburan agar tidak stress.
•> Kejernihan fikiran, hati, qolbu, itu semua mempengaruhi kesehatan.

》Untuk Beriman kepada Takdir.
•> Bersikap positif thinking kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
•> Seseorang jika tau bahwa ini ada kenikmatan dan hikmah yang Allah kehendaki dengan adanya pandemik, seseorang akan berfikir baik, dan ini semua datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
•> Kita bisa lebih sehat dalam menghadapi berbagai masalah. 
•> Kalau kita tidak beriman kepada Takdir, kita meronta2, marah2, sedih yang berlebihan, inilah yang dimaui oleh setan.

★ Firman Allah dalam QS. Mujadillah ayat 10:

إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا

“Sesungguhnya pembicaraan bisik-bisik itu hanyalah dorongan dari setan. Supaya menjadikan hati orang-orang beriman sedih.”
[QS. Al-Mujadilah: 10]

▪️Obat sehat, "Jamu Jati Mahal"
- Jamu = jaga mulut, (jangan ngomong sembaranga, jangan nyakitin orang, jangan jatuhkan orang, jangan suka marah2)
- Jati = jaga hati, (jaga hati, jangan dengki, jangan suka hasad, terima takdir Allah, sabar menghadapi ujian),
- Mahal = makan halal, (makan yg halal, jangan yang haram, kelihatan makanannya sehat tapi dari hasil yang haram bisa menimbulkan penyakit hati, kanker).
Insyaa Allah, Allah akan berikan kesehatan dan umur panjang.


2️⃣ Pengobatan jika di timpa dengan penyakit.

◆ Hadist Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,

تدوواعبادلله وﻻتداووابالحرام فإن لله لم ينزل داءإﻻأنزل له دواء علمه من علمه إﻻداءولحدا... الهرم

"Berobatlah wahai hamba Allah, jangan kalian berobat dengan perkara yang haram, tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Allah turunkan juga obatnya, tidak tahu orang yang tidak tahu dan tahulah orang yang tahu, dan kecuali satu penyakit yaitu ketuaan."

Intinya Rasulullah menyuruh kita berobat. Oleh ksrena banyak kita dapati praktek dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam cara pengobatan, seperti :
- bekam,
- kay, dilakukan oleh orang yg mahir melakukan kay, tapi kalau kita yang meminta dengan pengobatan kay itu yang makruh,
- habatussaudah,
- madu.
Ini semua Tibbun Nabawi yang perlu pembelajaran lebuh lanjut tentang dosis dan ukurannya.

Setiap zaman mempunyai cara pengobatan yang terbaru dan canggih.

◆ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ

“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.”
(HR. Muslim, no. 2363)

Oleh karenanya kita kaum muslimin berusaha agar bersungguh-sungguh untuk menciptakan obat2, menemukan obat2 yang baik, yang aman bagi penyakit2 yang timbul.

✅ Nasihat Ustadz:
- Orang yang sudah terjebak dengan narkoba akan sulit untuk melepaskannya, kecuali taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta'alaa, orang kalau inginkan kenikmatan yang sedikit tapi mengancam kesehatan, akhirnya dia mengorbankan banyak kenikmatan yang lain.
- Orang yang minum Khamr, khamr mungkin lezat bagi sebagian orang, tapi setelahnya sakit, pening kepala, habis duit, ekonomi hancur lebur, kebahagiaannya hilang, hubungan denga istri gak beres, anak kacau, bagaimana dia mau urus sementara dia dalam kondisi teler.
- Rokok juga orang susah untuk melepaskannya.
- Hati2 dengan anak2 kita, ade2 kita, jangan salah bergaul.


? "SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP NIKMAT KESEHATAN"


1️⃣ Sikap yang benar.

Kesehatan tersebut digunakan untuk beribadah kepada Allah, menjadi hamba yang berkah (bermanfaat bagi orang2 sekitarnya) karena Allah.

◆ Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

“Yang paling baik adalah yang panjang umur dan baik pula amalnya.” 
(HR. Tirmidzi, no. 2329; Ahmad, 4: 190. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Jika senantiasa punya kesehatan gunakan untuk,
- bangun malam utk sholat malam, 
- utk puasa sunnah, 
- mencari harta yang halal,
- diberikan kepada anak2,
- berbakti kepada orang tua,
- sumbang masjid,
- bikin pengajian,
- bantu keamanan negara,
- hal2 bermanfaat lain yang bisa kita lakukan.
Maka pahala kita semakin banyak.

◆ Hadist diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnuadnya "Pentingnya kita berumur panjang untuk beramal Sholeh."
Dari Thalhah Bin Ubaidillah, beliau berkata,

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ بَلِىٍّ قَدِمَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِسْلاَمُهُمَا جَمِيعًا فَكَانَ أَحَدُهُمَا أَشَدَّ اجْتِهَادًا مِنَ الآخَرِ فَغَزَا الْمُجْتَهِدُ مِنْهُمَا فَاسْتُشْهِدَ ثُمَّ مَكَثَ الآخَرُ بَعْدَهُ سَنَةً ثُمَّ تُوُفِّىَ. قَالَ طَلْحَةُ فَرَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ بَيْنَا أَنَا عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ إِذَا أَنَا بِهِمَا فَخَرَجَ خَارِجٌ مِنَ الْجَنَّةِ فَأَذِنَ لِلَّذِى تُوُفِّىَ الآخِرَ مِنْهُمَا ثُمَّ خَرَجَ فَأَذِنَ لِلَّذِى اسْتُشْهِدَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَىَّ فَقَالَ ارْجِعْ فَإِنَّكَ لَمْ يَأْنِ لَكَ بَعْدُ. فَأَصْبَحَ طَلْحَةُ يُحَدِّثُ بِهِ النَّاسَ فَعَجِبُوا لِذَلِكَ فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .وَحَدَّثُوهُ الْحَدِيثَ فَقَالَ « مِنْ أَىِّ ذَلِكَ تَعْجَبُونَ » فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا كَانَ أَشَدَّ الرَّجُلَيْنِ اجْتِهَادًا ثُمَّ اسْتُشْهِدَ وَدَخَلَ هَذَا الآخِرُ الْجَنَّةَ قَبْلَهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ « أَلَيْسَ قَدْ مَكَثَ هَذَا بَعْدَهُ سَنَةً ». قَالُوا بَلَى. قَالَ « وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ فَصَامَهُ وَصَلَّى كَذَا وَكَذَا مِنْ سَجْدَةٍ فِى السَّنَةِ ». قَالُوا بَلَى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ 

"Dari Thalhah bin ‘Ubaidillâh
bahwa dua laki-laki dari Baliy (cabang suku Qudhâ’ah) datang kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keduanya masuk Islam bersama-sama. Salah seorang dari keduanya lebih giat daripada yang lain. Orang yang sangat giat dari keduanya itu ikut berperang lalu mati syahid. Sedangkan yang lainnya hidup setahun setelahnya, lalu meninggal dunia. 
Thalhah berkata, “Aku bermimpi, ketika aku sedang berada di pintu surga, aku melihat keduanya. Tiba-tiba ada seseorang keluar dari dalam surga, lalu mengizinkan orang yang mati terakhir dari keduanya (untuk masuk surga lebih dahulu, lalu orang itu masuk lagi ke dalam surga). 
Lalu dia keluar lagi dari surga, lalu mengidzinkan orang yang mati syahid (untuk masuk surga). 
Lalu dia menemuiku kemudian berkata, “Kembalilah, karena sesungguhnya belum datang waktu untukmu (boleh masuk surga)”. 
Besoknya Thalhah menceritakan kepada orang-orang dan mereka keheranan terhadapnya. 
Hal itu sampai kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mereka menyampaikan cerita itu kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . 
Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dari sisi mana kamu heran?” 
Mereka menjawab, “Wahai Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , orang yang satu ini lebih giat dari yang lain, lalu dia juga mati syahid, tetapi orang yang terakhir (mati) itu masuk surga lebih dahulu”. 
Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah dia (orang yang terakhir mati itu) masih hidup setahun setelahnya?”
Mereka menjawab, “Ya”.
Beliau bersabda lagi, “Dan (bukankah) dia telah menemui bulan Ramadhân lalu berpuasa Ramadhân, dan dia telah melakukan shalat sekian banyak sujud di dalam setahun?” 
Mereka menjawab, “Ya”.
Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi”. 
(HR. Ibnu Mâjah. Dishahihkan oleh al-Albâni di dalam Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb, 3/314, no. 3366, Maktabul Ma’arif, cet. 1, th 1421 H / 2000 M)

✅ Penjelasan dari Hadist tersebut:
"Waktu yang setahun yang diberikan oleh orang yang kedua membuat dia masuk surga lebih dahulu, karena Allah kasih dia lebih banyak umur sehingga dia bisa lebih banyak beribadah."

Maka seseorang kalau dalam kehidupannya, minta kesehatan, agar bisa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

◆ Makanya Nabi mengatakan, 
"Dua kenikmatan yang banyak orang tertipu yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang."
- Dia punya kesehatan, dia terpedaya tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat.
- Dia habiskan waktunya dan kesehatannya untuk hal yang sia2.
- Maka kita harus waspada kesehatan tidak selamanya, akan datang sewaktu2 tiba2 kesehatanmu dicabut, atau langsung meninggal dunia.

◆ Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
 
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara,
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)

- Manfaatkan sehatmu sebelum kau sakit.

✅ Diantara perkara yang menakjubkan,
"Kalau seorang dimasa sehatnya terbiasa pada suatu kegiatan ibadah tertentu, maka ketika dia sakit, kebiasaan tersebut pahalanya tetap berjalan."

◆ Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.”
(HR. Bukhari, no. 2996)

Contoh :
- Waktu sehat dia biasa mengerjakan sholat malam, puasa senin kamis, cari uang dan bersedekah.
- Kemudian dia sakit, tidak bisa bangun sholat malam, tidak bisa puasa senin kamis, tidak sedekah karena tidak bekerja.
- Tetapi karena ketika sehat itu kebiasaannya, meskipun dia sakit 10 thn atau lebih tetap argo pahalanya berjalan.
- Kenapa..? Karena Islam sangat mulia, mencatat pahala sesuai dwngan kebiasaanya.

◆ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ لَمَا بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ المُسْلِمِ … هِيَ النَّخْلَةُ

“Sesungguhnya ada sebuah pohon yang keberkahannya seperti keberkahan seorang muslim….yaitu pohon kurma”
(HR Al-Bukhari No. 5444)

✅ Hendaknya sebagai seorang Muslim bisa memberikan manfaat kepada orang lain,
- Dikeluarga, bermanfaat untuk anak istrinya.
- Dikantornya, bermanfaat bagi rekan kerjanya.
- Sebagai pegawai memberi manfaat kepada bosnya.
- Sebagai bos memberikan manfaat kepada pegawai2nya.
- Sebagai rakyat bermanfaat untuk bangsanya.
- Sebagai Dokter bermanfaat untuk pasien.
- Sehingga dimanapun berada menjadi berkah.
Susah kita mengeejakan itu semua jika kita tidak sehat.

◆ Perkataan Ibnu ‘Umar Radhiyallahu 'anhu,

 إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ 

"Jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu sore hari."
Manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu.

Kalau kita sehat dan niatkan karena Allah kita dapat pahala,
- jalan pagi
- lari pagi
- naik sepeda
- main bola,
Niatnya karena Allah untuk menjaga kesehatan, maka dapat pahala.
Karena amalan tergantung niatnya.


2️⃣ Sikap yang salah.

▪️Berlebihan dalam olah raga sehingga waktu banyak yang terbuang berlebihan.
"Intinya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."

- Tidak ada waktu baca Quran.
- Tidak ada waktu untuk ngaji.
- Tidak ada waktu untuk silahturahmi.
- Tidak ada waktu murojaah.
- Tidak ada waktu baca buku.

▪️Niatnya bukan karena Allah.
Seseorang mungkin fitnes niatnya untuk biar keren, biar dipandang orang bagus badannya.

◆ Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ 

“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” 
(HR. Muslim no. 2564).

- Kita olah raga karena Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
- Percuma badan sehat tapi tidak pernah telp orang tuanya.
- Percuma badan sehat tidak pernah silahturahmi.
- Percuma badan sehat tidak pernah bantu orang tua, kakak, adik.
- Percuma badan sehat tapi tidak pernah bangun sholat malam.

Lalu nikmat sehatnya untuk apa? 
Nikmat sehat ini akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

Kesehatan itu nikmat, maka dijaga, jangan disepelekan, jangan digampangkan.
Sebagian orang sempat menulis bagaimana dia menyesal karena terlalu menggampangkan.
Kalau kita sudah berusaha tapi Allah mentaqdirkan sakit, lain cerita, Kita sabar, mengharap pahala dari Allah, kalaupun meninggal Insyaa Allah kita membawa pahala mati Syahid.
Wallahu'alam Bishowab.

?  SOAL - JAWAB

1️⃣ Bagaimana tuntutan dalam Islam terkait dengan kegiatan fisik atau olah raga yang dijadikan sebagai profesi.?
↪️  Jawab :
Tidak jadi masalah.
◆ Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” 
(HR. Muslim no. 2664).
Kalau memang profesinya olah raga, tidak masalah, ada pemasukan dari situ, sebagaimana profesi sebagai dokter, sebagai tukang AC. 
Tidak masalah, niatkan karena Allah untuk menjaga kesehatan, menjaga kesehatan orang lain, hasilnya bisa untuk anak istri, bisa kirim sama orang tua.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Tadi disebutkan tentang penyakit menular, bagaimana memahami dengan hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu'anhu, yang artinya,
"Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda tidak ada penyakit menular dan tiarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik."
Mohon penjelasannya pengertian dari hadist tersebut.!
↪️  Jawab :
◆ Rasulullah bersabda dalam hadist, 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ النَّبيُّ : لاَ عَدْوَى, وَلاَ طِيَرَةَ , وَأُحِبُّ الْفَأْلَ الصَّالِحَ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik”.
Maksud dari hadist ini "Tidak penyakit menular" yang teejadi dengan sendirinya, semua terjadi dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Oleh karenanya ketika Nabi ditanya,
"Ada 10 onta, kemudian yang pertama sakit, kemudian pindah ke onta kedua, sampai semua kesepuluh ontanya sakit. Ini terjadi gara2 yang pertama.
Kata Rasul iya gara2 yang pertama tapi terjadi dengan seizin Allah. Karena yang pertama siapa yang nularin, dia sakit sendiri, tanpa ada yang menularkan, ini bukti karena atas izin Allah."
Bahwasanya yang pertama sakit karena takdir Allah, kemudian nular kepada yang lain juga takdir Allah.
Jadi maksud hadist tersebut,
"jangan kalian meyakini bahwasanya penularan tersebut terjadi dengan sendirinya, semua dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'alaa."
Tetapi kita disuruh mengambil tindakan preventif tadi.
Kita berusaha jaga kesehatan agar kita bisa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Wallahu'alam bishowab

3️⃣ Bagaimana jika saya berada di depan laptop 5 jam karena belajar, apakah yang seperti itu dikatakan berlebihan atau bagaimana Ustadz.?
↪️  Jawab :
Kalau memang tugas kita dihadapan Laptop tidak mengapa, tapi ingat tetap harus ada waktu untuk istri, untuk anak, untuk olah raga, karena tubuh kita punya hak.
Wallahu'alam bishowab.

4️⃣ Bagaimana hukumnya mengadakan atau mendatangi kajian akbar ditengah kondisi pamdemik dan masyarakat berdempet2an, mohon bimbingannya.!
↪️  Jawab :
Seperti yang dijelaskan tadi, preventif dianjurkan dalam Islam, kalau kita bisa jarak kenapa harus dempet. Sudah kejadian dibeberapa daerah, yang dulunya tidak percaya bahkan mereka berbangga2 apa itu covid, akhirnya sekarang mereka menjadi daerah yang hitam.
Kalau kita bisa menjaga jarak, kenapa gak.
Kita bangsa negara ini tanggung jawab bukan hanya pemerintah saja, kita juga punya tanggung jawab, kalau kita gampangkan, dampaknya agama sulit dikerjakan, pengajian sulit dikerjakan, ekonomi juga susah.
Selama kita tidak darurat, dan kita bisa jaga jarak, untuk apa sok jagoan ngaji dempet2an. Ini sok jago tidak pada tempatnya. Kalau ada yang terkena covid karena kita menggampangkan, maka akan ada hisabnya pada hari kiamat kelak.
Selama kita masih bisa jaga jarak maka kita jaga jarak.
Wallahu'alam bishowab.

5️⃣ Apakah sering bermaksiat akan menyebabkan kesehatan di masa tua terganggu.?
↪️  Jawab :
Datang asal sebagian salaf seperti itu, wallahu'alam.
Sebagian salaf ketika sudah tua dia bisa meloncat atau apa begitu, 
"Dia mengatakan saya jaga dia ketika masih muda dijalan Allah, maka Allah menjaganya ketika sudah tua."
Sebagaian ulama berdalil dengan dalil seperti itu.
"Kalau orang menjaga Allah maka Allah akan menjaga dirinya, keluarganya, kesehatannya."
Dan itu mungkin saja terjadi.
Di Saudi banyak Ulama2 yang sudah tua tapi mereka tidak pikun. Karena mereka selalu hafal Quran, kalau jawab pertanyaan masih lancar, dan tajam.
Ketika kita berbicara ilmu dunia, saat tua sudah tidak tajam lagi.
Beda dengan ulama, walaupun sudah tua tetap tajam, hafalannya tajam, jawabannya tajam.
Menunjukan Allah menjaga keceedasan mereka.
Jangan juga meninggalkan maksiat dengan niat supaya sehat, tapi tinggalkanlah maksiat karena Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Wallahu'alam bishowab.

6️⃣ Kalau misalkan sekarang dikondisi seperti ini, di Lazis Amaliah Astra lembaga zakat ini kita menyalurkan bantuan, di satu sisi mungkin agak resiko, tapi kita harus menyalurkan ketempat2 yang membutuhkan. Baiknya bagaimana.?
↪️  Jawab :
Memang ada sebagian saudara2 kita yang memang harus kontak langsung dengan yg penderita Covid, seperti tenaga kesehatan, dan banyak yang berguguran. Semoga mereka gugur sebagai yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
Sebagian dari kita juga ada yang kerja dipasar, mau bagaimana lagi, wallahu'alam.
Kalau memang bisa dikerjakan tanpa harus berdekatan, lakukan semaksimal mungkin.
Kalau memang ada hal yang harus ketemu langsung, tetap jaga diri.
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~