Sebab Turun dan Hilangnya Keberkahan

Bang Pitung • 2 Desember 2020
di grup Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
JUMAT, 27 November 2020
              11 Rabi'ul Akhir 1442 H
Pukul, 19.30 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz Harits Abu Naufal"


~ SEBAB TURUN DAN HILANGNYA KEBERKAHAN  ~


Mudah-mudahan pertemuan hari ini adalah pertemuan yang diberikan keberkahan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, tentunya sesuai dengan materi kajian kita "Sebab2 seseorang mendapat keberkahan di dalam kehidupannya."

Telah disebutkan pada pertemuan yang lalu tentang pentingnya keberkahan dalam kehidupan.
Karena ketika seseorang diberikan keberkahan hidupnya oleh Allah, maka tidak ada sesuatu apapun kekuatan yang akan bisa memberikan mudhorot untuk dirinya.
Tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang bisa mengganggu dari apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala titipkan kepadanya.

Oleh karena itu kita juga harus perlu tau apa saja sebenarnya sebab2 agar kita mendapatkan keberkahan.
Tidak ada satupun orang dimuka bumi ini terkhususnya bagi orang Islam, kecuali dia ingin mendapatkan kebaikan untuk kehidupan dunianya.
- Keberkahan bagi anaknya
- Keberkahan bagi rezekinya
- Keberkahan untuk istrinya
- Keberkahan dari waktunya.

Oleh karena itu Allah sebagai pemilik Jagat Raya Alam Semesta ini dan juga Pemilik Berkah yang ada di sisi Nya, telah memberikan jalan2 kepada kita kapan kita akan mendapatkan keberkahan tersebut.
Banyaknya hal2 yang disebutkan oleh para ulama, sesuatu yang bisa memberikan keberkahan kepada diri kita.

? Sebab-sebab seseorang itu akan diberikan keberkahan di dalam kehidupannya.

1️⃣ Ketika seseorang itu bertaqwa kepada Allah Rabbul'alamin.

Ini adalah sebab yang paling utama dan sebab yang paling inti dari keberkahan,
- Ketika seseorang bertaqwa kepada Allah Rabbul'alamin
- Menjalankan perintahnya
- Menjauhi larangannya.
Ini adalah asas dan usul yang pertama keberkahan itu didapatkan.
 
✅ Prinsip ini Allah Subhanahu wa Ta'ala sebutkan dalam;
★ Quran Surat Al-A’raf Ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
[QS. Al-A'raf : 96]

Jelas sekali dalam ayat ini kapan seseorang akan mendapatkan keberkahan dalam kehidupannya, dan kapan keberkahan itu di cabut dari seseorang.

➡️ Disebutkan oleh seorang Ulama Tafsir Ar-Razi.

Allah menjelaskan dalam Ayat tersebut (Al-A'raf : 96);
》Kalau seandainya mereka semua bertaqwa dan Ta'at kepada Allah, maka Allah membukakan kepada mereka pintu2 kebaikan yang sangat banyak (Allah tidak menyebutkan satu pintu). 

》Dan diantara pintu2 kebaikan yang akan Allah berikan dari langit berupa hujan.
Kalau seandainya dibumi ini tidak turun hujan, maka akan rusak tumbuh2an, akan rusak padi dan tanaman, sungai akan kering, banyak makhluk2 Allah yang akan mati.
Tapi ketika penduduk bumi tersebut beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah jamin akan berikan keberkahan kepada negeri tersebut, Allah akan jaga negeri tersebut.

》Dan keberkahan dari bumi, Allah mudahkan tumbuh2an, buah2an.
◇ Al Imam ibnul Qoyyim rahimahullah menyebutkan,
"Sebab buah2 itu menjadi kecil dikarenakan dosa dan maksiat yang dilakukan manusia, beliau menyebutkan di zaman dulu menurut beliau, buah2an dinegeri itu sangatlah besar2, tapi ketika manusia berbuat dosa dan maksiat Allah punahkan buah2an tersebut dan Allah kecilkan."

》Allah memberikan keberkahan kepada hewan2, kambing, lembu dan yang lainnya.
Hewan yang Allah berikan keberkahan, hewan itu ada sisi keterkaitannya dengan ibadah, seperti Aqiqah, berkurban, hewan yang disembelih adalah kambing.
Berapa juta kambing yang disembelih pada hari Raya Idul Adha, kemudian ditambah haji, tapi kambing dimuka bumi ini tidak pernah habis. Ini menunjukan keberkahan.
Tetapi hewan yang tidak disembelih secara terus menerus maka hewan tersebut langka dan sulit ditemukan.
Apa saja yang ada keterkaitannya dengan ketaqwaan, maka disitu kita lihat Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mudahkan urusan tersebut.

✅ Allah juga menyebutkan dalam ayatnya,
★ Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Jin Ayat 16;

 وَأَلَّوِ ٱسْتَقَٰمُوا۟ عَلَى ٱلطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَٰهُم مَّآءً غَدَقًا 

"Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)."
[QS. Al-Jin : 16]

◆ Apa syaratnya, 
- ketika mereka istiqomah,
- ketika mereka mematuhi Allah,
- ketika mereka menjauhi larangan Allah.

✅ Dan Allah juga mengatakan dalam ayatnya,
★ Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 65;

 وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَٰهُمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ 

"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan."
[QS. Al-Ma’idah : 65]

Tetapi sebaliknya, ketika penduduk negeri tersebut mereka bermaksiat kepada Allah  dan tidak menjalankan apa yang Allah perintahkan, ketika mereka berbuat kezholiman, zina, riba dan yang lainnya.

✅ Allah ingatkan kepada kita didalam Alquran,
★ Allah berfirman dalam Quran Surat An-Nahl Ayat 112;

 وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."
[QS. An-Nahl : 112]

Sulitnya ekonomi, tingginya harga barang, sulitnya mencari nafkah dan pekerjaan.
Allah angkat dan Allah jauhi keberkahan dari mereka.
Sehingga menjadi takut dan khawatir apa yang akan kita makan besok.
Semua karena banyaknya orang yang berbuat dosa dan maksiat.

Kalau kita ingin mendapat kemakmuran disebuah negeri, keberkahan dari harta, waktu dan pekerjaan, maka masing2 kita punya tugas.
Yaitu menjalankan posisi kita sebagai hamba Allah, mematuhi perintah Allah dan menjahi larangan Allah.
Ini bukan hanya tugas pemerintah atau pemimpin ataupun meteri.
Sehebat apapun presiden dan menterinya, kalau seandainya penduduk negeri tersebut tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah, maka keberkahan itu tidak akan pernah datang.

Tetapi negeri2 kafir, mereka kafir tetapi ekonominya lancar, kalaupun negeri kafir mendapatkan apa yang mereka sebutkan tadi maka itu merupakan "Istidroj" dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

✅ Istidraj adalah:
"Allah memberikan kemudahan dan kelapangan kepada mereka agar mereka semakin kufur kepada Allah Rabbul'alamin."

★ Allah berfirman dalam Quran Surat Al-An’am Ayat 44;

 فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ 
 
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."
[QS. Al-An'am : 44]

Dan ketika mereka lupa dari apa yang Allah ingatkan, Allah ingatkan mereka untuk,
- Beriman kepada Allah tapi mereka kufur kepada Allah.
- Ta'at kepada Allah justru mereka bermaksiat kepada Allah.
- Menjauhi dosa tapi mereka justru mendatangi dosa.

Dan ketika mereka lupa dari apa yang Allah perintahkan kepada mereka, disitu Allah membuka kepada mereka pintu2 kemudahan,
- Mudah kerja
- Mudah rezeki
- Mudah harta / kaya
- Sampai2 mereka bangga apa yang mereka miliki.
Ditengah kebanggan yang mereka miliki dari kemudahan2 dunia tersebut, kemudian Kami datangkan kepada mereka kematian dan bencana.
Maka mereka akan terperangah dan lupa akan kenikmatan2 dunia yang pernah mereka rasakan di dunia, setelah Allah matikan mereka dan mereka merasakan kengerian kubur dan kengerian Yaumul Qiyamah.
Inilah Istidroj dari Allah Rabbul'alamin.

◆ Rasulullah mengatakan,
"Ketika engkau melihat seorang laki2 berbuat dosa dan semakin banyak berbuat maksiat, kemudian Allah bukakan pintu2 kemudahan padanya, ketahuilah itu merupak Istidraj dari Allah dan itu bentuk makar dari Allah Rabbul'alamin."


2️⃣ Berdoa kepada Allah Rabbul'alamin.

Keberkahan itu hanya ada pada sisi Allah Rabbul'alamin.
★ Firman Allah dalam Quran Surat Al-Mulk Ayat 1;

 تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ 

"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
[QS. Al-Mulk : 1]

Ketika keberkahan itu hanya milik Allah, maka hanya kepadanyalah kita meminta dan memohon.

◆ Disebutkan,
Hendaknya seorang muslim lebih banyak berdoa kepada Allah agar Allah berikan keberkahan kepadanya,
- apakah pada hartanya
- pada waktunya
- pada umurnya
- pada istri dan anak2nya
- atau segala urusannya.
Minta sama Allah keberkahan.

Oleh karena itu hal yang paling banyak Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam meminta kepada Allah adalah keberkahan kepada para Sahabatnya.

Telah datang Hadits2 yang sangat banyak, diantaranya diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori dalam shahihnya.

◆ Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu, beliau berkata,
"Orang2 Muhajirin dan orang2 Anshor pada waktu itu mereka membuat parit disekitar kota Madinah ketika terjadi perang Khandak, kemudian mereka memindahkan tanah, sambil mereka berkerja, mereka melantunkan syair,
"Kami adalah orang2 yang berbait kepada Rasulullah shalalluhu wasallam untuk berjihad sepanjang umur yang kami miliki, kami akan terus membela Rasulullah dan agama Allah."
Kemudian Nabi shalallahu'alaihi wasallam menjawab,
"Ya Allah sesungguh tidak ada kebaikan kecuali kebaikam akhirat, berkahilah orang2 Anshor dan berkahi orang2 Muhajirin."

Ini doa yang Rasulullah selalu minta dan mohon kepada Allah, sehingga sejarah telah membuktikan bahwasanya manusia yang paling mulia yang pernah tinhgal dimuka bumi ini, setelah para Nabi dan Rasul adalah sahabat2 Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dari kalangan Muhajirin dan Anshor, yang Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah."

Tidaklah satu pembahasan dari yang kita bahas dari sisi kehidupan para Sahabat Rasulullah shalallahu'alaiji wasallam,
- hartanya mereka
- waktunya mereka
- keluarganya mereka
- anak keturunan mereka
Kecuali kita akan mendapatkan keberkahan yang datang Allah Rabbul'alamin.

◆ Dari Urwah ibnu Zubair bin Awwam,
Sahabat Urwah diberi uang satu dinar oleh Rasulullah untuk membeli seekor kambing. Kemudian ia membeli dua ekor kambing dengan harga satu dinar. Ketika ia menuntun kedua ekor kambing itu, tiba-tiba seorang lelaki menghampirinya dan menawar kambing tersebut. Maka ia menjual seekor dengan harga satu dinar. Kemudian ia menghadap Rasulullah dengan membawa satu dinar uang dan satu ekor kambing. Beliau lalu meminta penjelasan dan ia ceritakan kejadiannya.
Maka Rasulullah pun berdoa: “Ya Allah berkatilah Urwah dalam bisnisnya.”

◆ Sampai2 disebutkan dalam Hadits tersebut, 
Beliau beli pasir, pasir yang beliau kemudian beliau jual lagi juga mendapatkan keberkahan.

◆ Dalam riwayat Imam Tirmidzi rahimahullah,
Setelah Urwah didoakan oleh Rasulullah dengan keberkahan dalam jual belinya. 
Beliau dari Madinah keluar ke Kuffah, sebuah tempat bernama Kunasa, kemudian beliau berdagang dinegeri tersebut dan beliau mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Dan menjadi orang yang paling kaya dan paling banya hartanya di Kuffah.
Sebab doa yang didoakan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.

Di sini menunjukan kepada kita betapa pentingnya kita berdoa kepada Allah.
- Jangan kita hanya mengandalkan kecerdasan kita,
- Jangan kita hanya mengandalakan banyaknya modal perusahaan kita,
- Jangan hanya mengandalkan hebatnya menejer yang bekerja diperusahaan kita,
- Jangan sombong dan angkuh.
Apapun gerak gerik kita jangan pernah kita lepas dari Rabbul'alamin, apapun pekerjaan kita selalu kita minta keberkahan dalam pekerjaan kita.

◆ Dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi Ummu Sulaim (ibunya Anas). Ketika itu Ummu Sulaim mengatakan bahwa Anas (anaknya) siap menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Lantas beliau mendoakan Anas dalam urusan akhirat dan dunianya. 

✅ Di antara do’a beliau pada Anas adalah,

اللَّهُمَّ ارْزُقْهُ مَالًا، وَوَلَدًا، وَبَارِكْ لَهُ

“Ya Allah, tambahkanlah rizki padanya berupa harta dan anak serta berkahilah dia dengan nikmat tersebut.” 
(HR. Bukhari no. 1982 dan Muslim no. 660)

✅ Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan Anas dengan do’a,

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ

“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” 
(HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480)

Dalam do’a di atas terdapat dalil bolehnya meminta pada Allah banyak harta dan banyak anak serta keberkahan dalam harta dan anak. Dan di sini terdapat anjuran untuk mendoakan hal dunia namun disertai dengan mendoakan keberkahan di dalamnya.

◆ Dari Shahih Muslim, kata Anas bin Malik,
"Sesungguhnya hartaku sangatlah banyak, anakku dan anaknya anakku juga sangat banyak, dan rezekinya juga dilapangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala."

Lihatlah bagaimana keberkahan doa Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Anas bin Malik.
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memperbanyak harta Anas bin Malik dan anaknya saja, tetapi keturunan Anas bin Malil Allah juga berikan keberkahan kepada mereka, dari sisi harta dan keturunan.

◆ Oleh karena itu disebutkan oleh Imam Al Qurtubi rahimahullah, beliau mengatakan,
"Ketika Nabi shalallahu'alaihi wasallam kepada Allah terhadap sesuatu maka Allah akan kabulkan, dan akan nampak sekali keberkahan dari doanya Rasulullah kepada orang yang beliau doakan, kepada keluarganya, kepada keturunannya."

Saat ini Rasulullah telah meninggal dan kita tidak mungkin meminta doa kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
Akan tetapi ada pelajaran penting, kita punya tangan, kita punya lisan, kita punya hati.

◆ Dan Allah Rabbul'alamin telah menawarkan kepada kita dalam hadita Qudsi,
"Disepertiga malam terakhir, Allah bertanya, siapa yang meminta kepada Ku maka Aku akan kabulkan, siapa yang berdoa kepada Ku, Aku akan berikan apa yang dia minta."

Ini kesempatan emas, oleh karena itu seorang muslim dan seorang muslimah, ketika mendapat masalah bukan manusia yang dia fikirkan.
Bukan apa yang dimiliki oleh manusia apa yang ada dibenaknya.
Tetapi ketika dia punya masalah dan ingin mendapatkan sesuatu, seorang muslim dan muslimah dia akan kembali dengan waktu yang telah Allah janjikan untuk mengabulkan doanya.
Selesaikan semua masalah kita disepertiga malam terakhir.

◆ Sebagaimana disebutkan oleh Al Imam Hakim di dalam kitab Mustadrok dari Hadits Amr bin Syu'aib an Abi an Jaddih, dimana Rasulullah sahalallahu'alaihi wasallam mengatakan,
"Ketika kalian memiliki seorang budak atau kalian menikah dengan seorang wanita, atau kalian membeli hewan kendaraan kalian, maka peganglah dari kepalanya (jidatnya/ubun2nya) dan berdoalah kepada Allah agar diberikan keberkahan."

✅ Membaca doa ini;

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allahumma inni as-aluka khaira-ha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa a-‘udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi

"Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa."
(HR. Bukhari dalam Af’al al-Ibad Hal.77, Abu Daud 1:336, Ibn Majah 1:592, Hakim 1:185, dan dihasankan Al-Albani)

Ini doa yang hampir dilupakan oleh muslimin ketika mereka mengantar penganten laki2 kerumah penganten perempuan.
Mereka meninggal Sunnah2 Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang agung, mereka meninggalkan ajaran Rasulullah yang suci, kemudian mereka mempraktekan hal2 yang itu tidak dikenal dalam Islam.
Apakah akan memberikan keberkahan didalam rumah tangganya, yang mana dia memulai rumah tangganya dengan sesuatu yang tidak benar, padahal Hadits Rasulullah begitu jelas.

Begitu juga kendaraan, ada doa yang sudah diajarkan Rasulullah. (Doa yang tadi disebutkan diatas)

Begitu juga orang yang menghadiri pernikahan, Rasulullah juga mengajarkan doa2nya. Jadi gak perlu cara2 lain, mandi2 kembang supaya berkah, supaya dijauhi dari masalah dalam rumah tangga.
Tinggalkan itu semua dan amalkan apa yang datang dari sunnah Rasulullah.

◆ Doa yang diajarkan oleh Nabi bagi pasangan pengantin;

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khayrin.

“Semoga Allah memberikan keberkahan padamu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan” 
(HR. Abu Daud no. 2130, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Apakah ada yang lebih baik dari doa ini, apakah ada sebab yang lebih baik dari pada doa memohon keberkah dari Allah Rabbul'alamin. Tentunya tidak ada..!!

Kenapa terkadang keluarga muslimin hari ini,
- tidak ada keberkahan dalam kehidupan mereka.
- tidak ada keberkahan pada istrinya, 
- tidak ada keberkahan pada anaknya,
- tidak ada keberkahan dalam rumah tangganya.
Karena memulainya pada sesuatu yang tidak benar dan berbau kesyirikan.


3️⃣ Mencari Rezeki dari Jalan yang Halal.

Ini merupakan sebab keberkahan yang terbesar diantara keberkahan2 yang besar, yang Insyaa Allah seseorang akan diberikan kemudahan2 oleh Allah.
- Anak2nya hafal Alquran
- Anak perempuannya Ta'at sama Allah
Ini semua bukan hanya karena hebatnya orang tua mendidik anaknya, atau bukan hanya sebatas perhatian si ayah dan si ibu kepada anaknya.
Tapi juga berpengaruh dari apa yang dia bawa dari luar kerumahnya, dari apa yang dia berikan dari anak dan istrinya dan itu sangat berpengaruh kepada keluarganya.

◆ Diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori dan Muslim dalam Shahih keduanya.
Dari Hadits Abu Said Al Khudri radhiallahu'anhu,
"Disebutkan dimana sahabat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam diberikan kemudahan rezeki mereka, diberikan kemudahan dari perhiasan2 dunia ini."

◆ Kemudian Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam ingatkan kepada mereka,
》Jangan sampai dunia yang indah ini membuat kalian tertipu, jangan sampai dunia yang hijau ini membuat kalian menjadi tidak perduli halal dan haram, tidak perduli dengan hak manusia dan orang lain, korupsi, mencuri, curang dan yang semisalnya.
》Barangsiapa yang seseorang mengambil harta dengan hak, tidak mencuri, tidak dengan cara curang, tidak dengan cara bohong, tidak dengan cara sogok menyogok.
Maka kata Rasulullah, "Allah akan berkahi hartanya walaupun sedikit."
Dan doa Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam juga berlaku bagi orang yang hidup hari ini yang mereka mencari harta dari harta yang halal, Insyaa Allah mereka kena dari doanya Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
》Dan sebaliknya, barangsiapa yang seseorang yang mengambil harta dengan cara tanpa hak, dia menjual barang yang haram, dia menjual barang yang terlarang, dia memdapatkan harta dengan cara yang haram walaupun barang yang dia jual adalah barang yang halal, tetapi caranya adalah cara yang salah dan zholim, bohong, dusta.
Maka kata Rasulullah, "permisalan seperti ini seperti orang makan tapi gak kenyang2."
Hartanya semakin banyak dan bertambah tapi dia semakin kere, miskin, tamak.
Dan ini merupakan bentuk musibah sebelum didunia sebelum diakhirat.

Beda dengan orang2 yang mereka mencari dengan cara2 yang halal, merasa cukup dengan yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan.
Walaupun penghasilannya sedikit, tapi senyumnya lebar seperti tidak ada masalah, padahal kerjanya serabutan dan anak2 banyak.
Tapi si fulan, perusahaan banyak, harta banyak, tapi senyum aja susah, mukanya masam terus.
Kenapa ini semua..! "Karena Keberkahan."


4️⃣ Seseorang Mengambil Harta, Mencari Harta, Menerima Harta dari sesuatu yang dia tidak meminta-minta.

Dia minta sana, minta sini dengan tujuan untuk memperkaya diri, meminta sesuatu yang itu diluar dari batas hajat kebutuhannya, untuk kepentingan pribadinya.
Ini akan menghilangkan keberkahan dari seseorang.
Tapi kalau untuk kepentingan umat, dakwah, jihad, ini telah dilakukan oleh Rasulullah.
- Rasulullah menghasung orang untuk membangun masjid, 
- Rasulullah menghasung orang untuk menyediakan kendaraan untuk berperang,
- Rasulullah menghasung orang untuk sedekah kepada orang, dll.

◆ Dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim.
Dikisahkan dari Hakim bin Hizam,
"Suatu ketika Hakim bin Hizam mendatangi Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dan meminta agar beliau memberinya sesuatu, Nabi shalallahu'alaihi wasallam memenuhi permintaannya. Pada kesempatan lainnya, Hakim meminta sesuatu lagi, dan beliau memberikannya. Pada ketiga kalinya, ketika Hakim meminta sesuatu pada Nabi shalallahu'alaihi wasallam, beliau masih memberinya."
Tetapi kemudian Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda, "Wahai Hakim, harta memang bagaikan tanaman yang menghijau, sepintas dia adalah sesuatu yang manis. Harta merupakan keberkahan jika kita merasa cukup dan qanaah. Sebaliknya, ia tidak akan memberikan keberkahan jika kita mempunyai sifat serakah."

》Kalau seandainya dia mendapat sesuatu tanpa dia minta, dan sesuatu yang memang dia butuh dan dia harapkan, walaupun dia tidak meminta dengan lisannya dan dalam hatinya pun dia tidak berharap diberi.
Kemudian orang memberikannya tanpa dia minta, maka Allah akan berkahi dari apa yang dia terima tersebut.
》Tapi kalau seandainya seseorang itu meminta karena ketamakan harta, meminta sesuatu yang bukan hajat dan sudah menjadi kebiasaan minta sana sini, untuk kebutuhan pribadinya.
Kata Rasulullah, Allah tidak akan berkahi apa yang dia dapatkan tersebut, sama seperti orang yang makan gak pernah kenyang.

◆ Oleh karena itu Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam mengingatkan kita dalam haditsnya,
"Merasa cukuplah engkau apa yang ada ditanganmu, maka niscaya Allah akan mencintaimu dan manusia juga akan memcintaimu."

◆ Kata Syaikh Utsaimin,
"Tabiat manusia ketika sering diminta oleh orang lain maka dia akan jenuh dan bosan."

Maka minta dan berharaplah segala sesuatu kepada Allah Rabbul'alamin, maka kita akan dimuliakan oleh manusia.
Seorang Muslim harus menjaga Izzah, kalaupun miskin jangan tampakkan kemiskinannya agar dikasihani oleh orang lain.
Walaupun miskin dan tidak punya apa2, masih ada kewibawaan yang harus dia jaga.
Dan juga seorang Muslim jangan terlalu memamerkan apa yang dia miliki karena di khawatirkan itu akan menjadi hasad dari orang lain.

◆ Disebutkan oleh Syaikh dari fawaid Hadits ini dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Sesungguhnya Qonaahnya seorang Mukmin/merasa cukupnya seorang Mukmin dan ridhonya dia dari apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepadanya dari rezeki, dan dia tidak meminta-minta, dan dia tidak ada urusan dengan apa yang dimiliki oleh manusia.
Dengan tanpa kita meminta2 dan merasa cukup dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada kita, itu merupakan sebab berkah yang sangat besar dalam kehidupan seseorang walaupun rezekinya sedikit.
Sebagaimana seseorang yang dia semangat meminta2 untuk memperkaya diri, maka ini merupakan sebab dari hilangnya keberkahan darinya."

Begitu juga masuk dalam Bab ini,
Seseorang menginfaqkan hartanya dijalan2 kebaikan, dia mengeluarkan zakat, mengeluarkan hak2 kepada istrinya kepada anak2nya, kepada anak yatim yang membutuhkan, kepada fakir miskin dalam keadaan dia Ikhlas, maka ini merupakan sebab keberkahan yang Allah berikan kepadanya.

★ Allah berfirman dalam Quran Surat Saba ayat 39;

 وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ 

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya."
[QS. Saba : 39]

◆ Dalam Hadits Shahih Muslim.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi shalallahu'alaihi wasallam mengatakan,

" وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قََالَ :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

"Harta tidak akan berkurang karena shadaqah. Allah pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Juga tidaklah seseorang itu merendahkan diri karena Allah, melainkan ia akan diangkat pula derajatnya oleh Allah 'Azzawajalla."
(HR Muslim)

Tidak akan pernah berkurang harta dari sedekah yang dia keluarkan, tidak ada sejarah yang kita ketahui ada orang yang bangkrut dan jatoh miskin karena banyak sedekah.
Yang justru sering kita mendengar orang bangkrut karena dia terlalu berfoya2 dalam hidupnya dan tidak pernah sedekah.

◆ Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا. 

"Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir."
(HR. Bukhori Muslim)

》Malaikat adalah makhluk yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah, tentunya makhluk yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah dan mematuhi perintah Allah tentunya doanya akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
》Setiap pagi dua malaikat turun, malaikat yang satu mendoakan keberkahan bagi orang yang berinfaq, dan malaikat yang satu mendoakan keburukan bagi orang yang bakhil dan pelit.

◆ Rasulullah juga mengatakan,
"Harta yang kau infaqkan untuk istri dan anak2mu itu lebih besar pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala."

Infaq dengan cara yang baik dari harta yang dia dapatkan ini merupakan kebaikan dan perintah Allah Rabbul'alamin.

★ Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Baqarah Ayat 267;

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik."
[QS. Al-Baqarah : 267]

Tentunya tidaklah seseorang itu menjalankan perintah Allah kecuali Allah berikan keberkahan padanya.

✅ Kita tutup kajian kita dengan sebuah kisah yang disebutkan dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim dari Hadits Anas bin Malik Radhiallahu'anhu. 

Abu Thalhah adalah warga Anshar paling kaya di kota Madinah, beliau memiliki Onta yang sangat banyak dan harta kekayaan yang paling dicintainya adalah sumur Ha yang letaknya berada di ruang masuk masjid dan menghadap arah kiblat ke Masjid.

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam masuk ke rumsh Abu Thalhah  untuk minum dari sumur tersebut dan menjadi sehat.

★ Lalu Allah menurunkan Quran Surat Al Imron ayat 92;

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ"

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai" 
[QS. Al Imron : 92]

Anas bin Malik mengatakan riwayat dari Abu Thalhah yang mengatakan: 
"Dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah sumur Ha', maka aku Shadaqahkan karena Allah mengharap kebaikan dan tabungan di sisiNya."

Begitulah sahabat Rasulullah, begitu cepat mereka bersegera untuk menuju perintah Allah, begitu bersegera mereka menyambut dari pada perintahnya Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.

Lalu Rasulullah mengatakan;
"Masya Allah luar biasa engkau wahai Abu Thalhah, ini harta yang engkau sedekahkan akan bertambah untukmu... harta yang kau berikan akan bertambah untukmu.. (diulang2 ucapan ini oleh Rasulullah), aku memandang bahwasanya enhkau bagi ini kepada kerabat dekatmu itu lebih baik."

Kemudian dibagilah oleh Abu Thalhah kepada kerabat dekatnya dan juga kepada anak pamannya.
Karena memang infaq yang paling baik, karena kalau kita berikan kepada kerabat dekat kita dapat dua pahala,
- pahala kekerabatan, silahturahmi.
- pahala dari sedekah.

✅ Hakikat :
Apa yang kita keluarkan dijalan Allah hari ini itulah hakikat harta kita yang akan kita petik, dan itu disimpan oleh Allah dan tidak akan berkurang sedikitpun bahkan akan bertambah.

Wallahu'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB :

1️⃣ Bagaimana supaya kita bisa berkah dalam menuntut ilmu dan apa saja yang akan kita dapatkan jika ilmu itu berkah.?
↪️  Jawab :
Kita ketahui bahwasanya ilmu adalah segala kebaikan ada didalam ilmu tersebut, yang harus kita lakukan;
1. Diawal seseorang menuntut ilmu, maka hendaknya berdoa kepada Allah dengan doa;

اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّي وَلَا تُذْهِبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّي

[Allahummastur ‘aiba mu‘allimi ‘anni wala tazhab barakata ‘ilmihi minni.]
“Ya Allah, tutupilah aib guruku dariku, dan jangan Engkau hilangkan berkah ilmunya dariku.”

Ini menunjukah kefaqihan dan kecerdasannya mereka, karena kereka sadar bahwa mereka akan menuntut ilmu dengan seorang manusia.
Seta'at dan sesholeh apapun dia, dan sebanyak apapun ayat dan hadits yang dia hafal, dia tetap manusia yang pasti ada kekurangannya dan yang dia tidak suka.
Sehingga kecerdasannya para Imatul Salaf mereka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menutup dari aib gurunya. Sehingga keberkahan yang akan didapat.
Tetapi sebagian para penuntut ilmu saat ini, justru dia bukan berdoa agar ditutup matanya dari aib gurunya, tapi justru dia mencari2 aib gurunya. Sehingga bagaimana keberkahan yang akan dia dapat. Wallahi orang yang seperti ini kemanapun dia belajar dia tidak akan mendapatkan guru yang dia inginkan.
2. Banyak berdoa kepada Allah dengan doa;

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ 

"Ya Allah Azza wa Jalla , aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat,"
3. Amalkanlah ilmu tersebut, ikat ilmu dengan ketaqwaan,
"Bertaqwalah kamu kepada Allah niscaya Allah akan mengajarkan kamu ilmu."
Allah akan berikan keberkahan ilmu dan ilmu tersebut menjadi amalan untuk dirinya.
Seorang ibu dari ulama salaf terdahulu, ketika dia mengantar anaknya belajar, beliau berkata,
"Wahai anakku, kalau engkau mendengar 10 ayat dan 10 hadits Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dan kemudian engkau mendapatkan perubahan dari akhlakmu, perubahan dari perangaimu, perubahan dari lisanmu, maka bersyukurlah kepada Allah karena Allah telah memberikan keberkahan kepada engkau, tapi seandainya ilmu engkau semakin bertambah tidak merubah akhlakmu dan perangaimu baik kepada Allah atau kepada manusia, maka ilmu itu akan menjadi senjata untuk dirimu."
Ilmu adalah wasilah dan tujuan dari ilmu adalah amal.
Bagaimana ilmu itu bisa mengubah diri seseorang, jika orang duduk dengannya merasa tenang dan jika memandang mukanya teringat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan kepada ilmu kita dan umur kita. Aamiin.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Bagaimana cara kita berhusnudzon kepada Allah ketika setelah kita berdoa dan berusaha, ternyata masalah kita tidak bisa selesai.!
↪️  Jawab :
Yang harus kita ketahui,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki sifat2 dan nama2 dan sifat2 yang Agung. Salah satunya adalah Allah Maha memiliki ilmu, Allah lebih tau apa yang terbaik untuk diri kita.
Allah mentebutkan dalam ayatnya,
"Sesuatu yang menurut kamu itu baik tapi jelek buat engkau, atau sesuatu yang menurut kamu jelek itu baik untuk engkau, Allah Maha Mengetahui sedangkan engkau tidak."
Terkadang Allah mengguhkan apa yang kita minta hari ini supaya datang waktunya kita mendapatkan kenikmatan yang besar.
Atau bisa saja Allah menangguhkan kita dari sesuatu agar diselamatkan kita dari sesuatu yang lebih besar kemudhorotannya.
Ini yang harus kita kedepankan dari Allah Rabbul'alamin.
Jangan pernah seseoramg sedikitpun bersu'udzon kepada Allah.
Ummu Salamah ketika suaminya meninggal, Rasulullah mengajarkan kepadanya sebuah doa,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا

[“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun, allaahumma ujurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khoiron minhaa.”]
“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada Nya kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik dari musibahku."
(Akhirnya Ummu Salamah di lamar oleh Rasulullah).
Makna yang terkandung didalamnya, segala sesuatu itu milik Allah dan akan kembali kepada Allah.
Kita lahir tidaknada selembar benang ditubuh kita, lalu Allah berikan kita pakaian.
Tidak ada sesuatu dimuka bumi ini kecuali Allah yang memberikan kita rezeki kepada kita. Dan Allah Maha Tahu siapa yang berhak diberikan dan siapa yang tidak.
Siapa yang lebih berhak untuk mengambil titipan Nya selain Allah. Ketika mengambil sesuatu dari kita mungkin Allah ingin mengganti dengan yang lebih baik, mungkin Allah ingin menyelamatkan kita dari sesuatu yang lebih memberikan mudhorot kepada kita. Ini yang harus kita tanamkan.
Makanya Rasulullah mengamalkan doa tadi.
Ketika musibah2 yang menimpa kita sampai kita meninggal belum Allah berikan jawaban dari permintaan kita, kelak di Yaumul Qiyamah kita akan melihat pahala kesabaran kita, dan dengannya terhapus dosa2 kita.
Para ulama Salaf berkata,
"Janganlah kalian merasa susah ketika kalian mendapatkan musibah, justru musibah itu merupakan kenikmatan bagi kalian, karena dengannya Allah mengangkat derajat kalian."
Wallahu'alam bishowab.

3️⃣ Tadi Ustadz menyampaikan tentang memulai pernikahan adat yang mengurangi keberkahan. Bagaimana bila adat istiadat yang tidak sesuai dengan ajaran islam merupakan keinginan orang tua yang sudah ditentang namun tetap harus dilaksanakan. Apabila sudah terjadi bagaimana tobatnya agar pernikahan menjadi berkah.?
↪️  Jawab :
Kalau memang seandainya sesuatu yang terjadi dari adat istiadat itu yang kita ketahui misalnya, karena tidak semua adat istiadat itu salah dan haram. Ketika ada adat istiadat yang itu sifatnya memanh betul haram dan itu telah terjadi. Tentu solusinya adalah tobat.
Kata Rasulullah,
"Tobat itu menghilangkan apa yang dia dapatkan sebelumnya, Allah akan menggantikan dari kejelekan2 dengan kebaikan2."
Apa diantara kebaikan2 yaitu keberkahan, selama seseorang itu bertobat dengan tobat nasuha. Selama seseorang itu jujur dengan tobatnya maka Insyaa Allah tang lalu akan berlalu, akan diganti oleh Allah dengan sesuatu yang baik.
"Barangsiapa yang seseorang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik."
Wallahu'alam bishowab.

4️⃣ Apakah keberkahan itu akan hilang jika kita dahulu pernah terjerumus dalam kesyirikan, namun saat ini sudah tidak berada dalam kesyirikan tersebut. Apakah untuk waktu kedepannya kita tidak mendapat keberkahan lagi karena kesyirikan kita dimasa lalu.?
↪️  Jawab :
Seperti yang sudah saya jawab tadi. 
Dari sisi penguat kita ketahui bahwasanya Sahabat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam sebelumnya adalah seorang musyrikin dan penyembah berhala. Bahkan Umar bin Khattab sangat benci dengan Rasulullah. Tapi ketika beliau masuk kedalam islam dan kemudian beliau memperbaiki keadaan dan kondisinya, dan beliau jujur dalam keislamannya dan jujur mengikuti Rasulullah.
Bagaimana keberkahan yang Allah berikan kepada mereka para sahabat.
Selalu bersikap positif dan selalu berhusnudzon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, itu tanda2 dari kebaikan seseorang.
Wallahu'alam bishowab.

5️⃣ Mengenai membayar kafarat, membayar kafarat adalah dengan membebaskan budak, memberi pakaian kepada fakir miskin atau memberi makan kepada fakir miskin dan apabila tidak ada semuanya maka puasa tiga hari. Karena tidak tau jadi waktu lalu membayar kafaratnya dengan puasa hari, apakah harus diulang dengan memberi makan faqir miskin atau sudah cukup dengan puasa yang lalu.?
↪️  Jawab :
Rasulullah mengatakan,
"Seseorang yang dia tidak tau pada suatu perkara maka itu dimaafkan."
Ada seorang lelaki sholatnya tidak tu'maninah dan dia datang kepada Rasulullah,
"Lalu Rasul mengatakan kau belum Sholat maka kembalilah sholat lagi. Lalu orang itu sholat lagi dengan cara yang sama tidak tu'maninah, lalu Rasul mengatakan lagi kembalilah sholat karena sesungguhnya kau belum sholat. Kemudian Rasulullah mengajarkan kalau engkau sholat tu'maninahnya begini dan begini."
Dan Rasulullah menyuruh sahabatnya untuk mengulangi apa yang salah ketika itu, dan sholat2 dia sebelumnya dengan cara yang keliru, tapi Rasulullah tidak memerintahkan untul mengqodho apa yang telah dia lakukan salah karena ketidaktahuannya.
Kalau seandainya seseorang sudah membayar dan ketidaktahuannya dengan perkara tersebut. Insyaa Allah itu sudah mencukupi.
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tima Kajian Online Masjid Astra ~