Orang Baik Akan Kalah?

Ganjar YAA • 14 Juli 2020
di grup Amanah Astra
relawan

Orang Baik Akan Kalah?

Pada suatu Sabtu yang cerah di Silicon Valley, dua orang ayah berdiri di pinggir lapangan sepak bola, mereka tengah menonton buah hatinya bermain bersama. Tak butuh lama untuk saling akrab, mereka pun mulai berbincang tentang pekerjaan.

Ayah yang bertubuh tinggi bernama Danny Shader, seorang pengusaha kawakan yang pernah bekerja di Netscape, Motorola dan Amazon.Shader langsung menyukai ayah satunya lagi, seorang lelaki bernama David Hornik, yang mencari nafkah dengan berinvestasi pada perusahaan. Ia bekerja pada perusahaan modal ventura.

Saat istirahat pertandingan, Shader menghampiri Hornik untuk memberikan penawaran. Hornik adalah seorang spesialis internet, jadi tampaknya ia bakal jadi investor yang ideal buat Shader. Mengingat rekam jejak Shader yang cemerlang, Hornik antusias ingin mengetahui sepak terjang Shader selanjutnya.

Hampir seperempat warga Amerika sulit melakukan pembelian secara online karena mereka tidak mempunyai rekening bank atau kredit, dan Shader mengusulkan sebuah solusi inovatif untuk masalah ini. Hornik adalah salah satu pemodal ventura pertama yang mendengar pengajuan ini, dan ia langsung menyukainya dan ingin mendanai perusahaan Shader.

Meskipun Hornik bergerak cepat, Shader berada dalam posisi kuat. Mengingat reputasi cemerlang Shader, dan kualitas gagasannya, Hornik tahu, banyak investor akan berminat untuk bekerja dengan Shader. Cara terbaik bagi Hornik untuk memperoleh investasi ini adalah dengan menetapkan tenggat bagi Shader untuk membuat keputusan. Inilah yang dilakukan banyak pemodal ventura untuk mengungguli pesaing mereka.

Namun Hornik tidak menetapkan tenggat untuk Shader. Malah ia mempersilakan Shader untuk menjajal investor lain. "Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk membuat keputusan yang tepat." ujarnya. Meskipun berharap Shader akan menyimpulkan bahwa keputusan yang tepat adalah bergabung dengannya, Hornik mendahulukan kepentingan Shader daripada kepentingan dirinya, memberi ruang kepada Shader untuk menjajaki opsi lain.

Persis itulah yang dilakukan Shader: beberapa minggu setelah itu ia mengajukan gagasannya kepada investor lain. Sementara itu, Hornik ingin memastikan bahwa ia masih tetap berpeluang besar. Jadi, ia mengirim sumber dayanya yang paling ampuh kepada Shader: Sebuah daftar berisi empat puluh referensi yang mengukuhkan kapasitas Hornik sebagai seorang investor berkaliber. Daftar referensi Hornik mencerminkan darah, keringat, dan airmata yang ia curahkan bagi para pengusaha selama jangka waktu lebih saru dekade dalam bisnis ventura. Ia tahu mereka akan memberi referensi positif terkait keterampilan dan karakternya.

Beberapa minggu kemudian, telepon Hornik berdering. Yang menelepon Shader, siap memberitahu keputusannya.

"Maaf," ujar Shader, "tapi saya akan menjalin kerja sama dengan investor lain."

Persyaratan keuangan yang diajukan Hornik sebenarnya hampir mirip dengan investor yang dipilih Shader. Jadi, daftar empat puluh referensi milik Hornik seharusnya memberinya keunggulan. Dan setelah berbicara dengan para pemberi referensi, jelas bagi Shader bahwa Hornik adalah hebat.

Namun justru kemurahan hati Hornik-lah yang menggagalkannya. Shader khawatir Hornik akan lebih banyak mendorong daripada menantangnya. Hornik mungkin tidak cukup tangguh untuk membatu Shader memiliki reputasi sebagai penasihat cemerlang yang mempertanyakan dan mendesak pengusaha. Terpikir oleh Shader, "Mungkin saya harus memasukkan seorang yang akan menantang saya lebih jauh dalam direksi. Hornik adalah orang yang sangat ramah sehingga saya tidak tahu apa yang akan dilakukannya di ruang direksi." Ketika menelepon Hornik, Shader menjelaskan, "Hati saya mengatakan agar bekerja sama dengan Anda, sementara kepala saya meminta saya untuk bergabung dengan mereka. Saya memutuskan untuk menuruti kepala saya."

Hornik terpukul, dan ia mulai meragukan diri sendiri. "Apalah saya orang bodoh? Seandainya saya mendesaknya untuk mengambil lembar persyaratan, mungkin ia akan mengambilnya. Namun, saya sudah menghabiskan waktu dekade membangun reputasi agar hal seperti ini tidak terjadi. Bagaimana mungkin ini terjadi?"

David Hornik memetik pelajaran pahit: orang baik akan kalah.
Apakah betul begitu?

_________
Dinukil dari buku Give and Take | Adam Grant
_________