Adab Saat Mendengar Adzan

Hari/Tanggal: Ahad, 30 Juni 2024ย 
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
=================
๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ

*Pertanyaan:*
==========
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

Ustadz..
Manakah yang lebih utama ketika adzan berkumandang tetapi ada udzur/agenda:
1. Melanjutkan agenda (dengan niat menyegerakan agenda selesai), tanpa mendengarkan adzan
2. Mendengarkan adzan, selepas adzan selesai, melanjutkan agenda?

*Jawaban*
=========

ูˆุนู„ูŠูƒู… ุงู„ุณู„ุงู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ย 

Jumhur ulama mengatakan mendengarkan dan menjawab azan adalah sunnah, sebagian mengatakan wajib.

Dua pilihan padaย  pertanyaan di atas, bukanlah pilihan yang dipilih jika bukan perkara yang mendesak, tidak pilihan pertama dan tidak pula yang kedua.ย 

Seharusnya adalah seperti yang diwasiatkan ulama:

ู‚ู… ุงู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู…ุชู‰ ุณู…ุนุช ุงู„ู†ุฏุงุก ู…ู‡ู…ุง ุชูƒู† ุงู„ุธุฑูˆู

_Tegakkanlah shalat saat kau mendengarkan panggilannya bagaimana pun keadaanmu_

Pilihan 1 dan 2 bolehย  saja dijadikan opsi, jika:

- Kondisinya sangat mendesak atau darurat seperti rapat menyangkut keselamatan nyawa orang, atau semisal itu.
- Agendanya sedikit lagi selesai, dan masih tetap bisa shalat berjamaah.

Sebenarnya, shalat tidak di awal waktu juga bukan haram. Tetap sah dan tetap disebut "shalat pada waktunya". Sebab shalat itu ada awal, tengah, dan akhir waktu. Selama masih rentang waktu shalat maka itu masih dimaknai "shalat pada waktunya". Namun ini pandangan fiqih.

Dalam hadits disebutkan:

ุฅู† ู„ู„ุตู„ุงุฉ ุฃูˆู„ุง ูˆุขุฎุฑุงุŒ ูˆุฅู† ุฃูˆู„ ูˆู‚ุช ุงู„ุธู‡ุฑ ุญูŠู† ุชุฒูˆู„ ุงู„ุดู…ุณุŒ ูˆุฅู† ุขุฎุฑ ูˆู‚ุชู‡ุง ุญูŠู† ูŠุฏุฎู„ ูˆู‚ุช ุงู„ุนุตุฑ..ย 

Shalat itu ada awal waktunya dan akhirnya, awal waktu zhuhur adalah saat tergelincir matahari, waktu akhirnya adalah saat masuk waktu ashar .. Dst (HR. Ahmad no. 7172, dishahihkan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth.ย  Ta'liq Musnad Ahmad, no. 7172)ย ย 

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:ย ย 

ูŠุฌูˆุฒ ุชุฃุฎูŠุฑ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑ ูˆู‚ุชู‡ุง ุจู„ุง ุฎู„ุงูุŒ ูู‚ุฏ ุฏู„ ุงู„ูƒุชุงุจุŒ ูˆุงู„ุณู†ุฉุŒ ูˆุฃู‚ูˆุงู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ุนู„ู‰ ุฌูˆุงุฒ ุชุฃุฎูŠุฑ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑ ูˆู‚ุชู‡ุงุŒ ูˆู„ุง ุฃุนู„ู… ุฃุญุฏุงู‹ ู‚ุงู„ ุจุชุญุฑูŠู… ุฐู„ูƒ

Dibolehkan menunda shalat sampai akhir waktunya tanpa adanya perselisihan pendapat, hal itu berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah. Perkataan para ulamaย  juga membolehkan menunda sampai akhir waktunya, tidak ada seorang ulama yang mengatakan haram hal itu. (Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 3/58)ย 

Penundaan ini bukanlah saahuun (melalaikan shalat), sebab makna saahuun adalah menunda shalat sampai habis waktunya. Sebagaimana penjelasan Saโ€™ad bin Abi Waqash, Ibnu Abbas, Masruq, Ibnu Abza, Abu Adh Dhuha, Muslim bin Shabih. (Tafsir Ath Thabari, 24/630)

Namun demikian di awal waktu lebih afdol. Dari Abdullah bin Masโ€™ud Radhiallahu โ€˜Anhu, Beliau berkata:ย 

ย ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽย  ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูุฑู‘ู ุงู„ู’ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูู‡ูŽุงุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‡ู

ย Aku bertanya kepada Nabi ๏ทบ : โ€œAmal apakah yang paling Allah cintai?โ€ Beliau bersabda: โ€œShalat pada waktunya.โ€ย  Ibnu Masโ€™ud berkata: โ€œLalu apa lagi?โ€ย  Beliau bersabda: โ€œBerbakti kepada kedua orang tua.โ€ย  Ibnu Masโ€™ud berkata: โ€œLalu apa lagi?โ€ย  Beliau bersabda: โ€œJihad fisabilillah.โ€ (HR. Muttafaq โ€˜Alaih)

Para ulama berbeda pendapat tentang makna "Shalat Pada Waktunya". Ada yang mengartikan shalat di waktu masih berlaku (baik awal, tengah, dan akhir), bukan setelah waktunya berakhir. Ada pula yang mengartikan shalat di awal waktu. Ini yang lebih tepat, berdasarkan hadits lainnya.

ย  ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ููŽุฑู’ูˆูŽุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ุณูุฆูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูููŠ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุงยปย 

Dari Ummu Farwah, dia berkata: Rasulullah ๏ทบ ditanya amal apakah yang paling utama? Beliau menjawab: โ€œShalat di awal waktunya.โ€ (HR. Abu Daud, Ahmad. Sanad hadits ini idhtirab (guncang) )ย 

Sementara dalam konteks taqwa dan mahabbatullah, maka di awal waktu tetap lebih utama, dan dapat mendatangkan berkah bagi orang-orang yang sedang rapat tersebut. Bisa jadi setelah shalat mereka mendapat pemikiran-pemikiran yang lebih baik.

Demikian. Wallahu a'lam

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ

Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS :ย 
https://instagram.com/majelis_manis?igshid=YmMyMTA2M2Y=

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130