Makna Minal Aidzin Wal Faidzin
Jumat, 19 April 2024, menjadi sholat Jumat pertama setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1445 H dari tanggal 6 April hingga 17 April 2024. Seperti biasa sebelum sholat Jumat mulai disampaikan berbagai maklumat Jumat yang disampaikan oleh Ust. Ahmad Burhan, dimana yang menjadi Imam dan Khotib pada sholat Jumat kali ini yaitu Ust. Munif Hilabi yang juga pernah mengisi pada acara Kajian Ramadhan 1445 H. Selain itu yang bertugas sebagai muadzin yaitu Ust. Galih Setyoadi.
Waktu sholat Jumat yaitu pada pukul 11.52 WIB, namun demi kemaslahatan bersama,sholat Jumat dimulai pukul 12.00. Setelah itu, MC juga mengingatkan berbagai hal sebelum sholat antara lain:
🔹 Segera memasuki area sholat jum'at
🔹Meluruskan shof dengan sempurna
🔹Mengisi shoft yang masih kosong
🔹Mematikan / Mensilentkan HP
🔹Tidak Tidur dan berkata2 saat khotbah
🔹Menyimak seluruh isi khutbah dengan khusyu.
Setelah salam, tahmid, sholawat dan menyampaikan wasiat takwa, khotib menyampaikan kesalahan yang mungkin dilakukan ketika merayakan hari raya idul fitri dimana kita sering menggunakan kalimat Minal Adizin Wal Faidzin yang kemudian disambung dengan Mohon Maaf Lahir dan Batin, karena sebenarnya, keduanya mempunyai arti yang berbeda.
Minal Aidin wal Faizin adalah kalimat bahasa Arab yang sering diucapkan saat perayaan Idul Fitri. Minal aidin adalah golongan yang kembali pada fitrah atau kesucian atau agama yang benar. Sementara wal faizin artinya golongan yang menang atau berhasil dalam ibadah. Sehingga arti kalimat minal aidin wal faizin adalah "semoga kita semua termasuk golongan yang kembali pada fitrah dan termasuk orang yang meraih kemenangan melawan hawa nafsu", jadi bukan mohon maaf lahir dan batin.
Dijelaskan lebih lanjut dalam khutbahnya, kalimat yang benar yang bisa kita gunakan saat merayakan hari raya idul fitri setelah berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan yaitu sesuai dengan hadist nabi Muhammad yang diriwiyatkan oleh Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).”
Karena pada hakikatnya, kita senantiasa berharap bahwa segala amal ibadah kita yang kita laksanakan di bulan suci Ramadhan diterima oleh Allah Ta’’ala sehingga dapat menambah tabungan pahala untuk pulang kampong, bukan ke Jawa tapi ke syurga-nya Allah Taála. Aamin ya RabbalAálamiin
Tupon Setiawan
DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia