Melangkah untuk #PetualanganSehatAmaliah

Sampai juga dikantor meskipun hampir telat, yah pukul 07.25, lima menit menjelang bel masuk berbunyi. Alhamdulilah, masih dapat dua menit senam taiso, senam sekitar lima menit ala Jepang, lumayan buat warming up sebelum kerja dimulai. Aktivitas kerja dihari ini, seperti biasa, rutin, setiap hari, diawali dengan choree, yaitu meeting singkat menyampaikan update terkait masing-masing pekerjaan, yah cukup lima menit, maksimal 10 menit.

Laptop pun mulai dibuka, dan ternyata ada notifikasi supaya password untuk segera diubah, yah kebijakan IT Perusahaan yang sangat ketat terkait password. Setelah beres, situs wajib yang harus terbuka setiap pagi yaitu WA Web, email, Sunfish dan SSO, portal internal yang integratif dan informatif.

“Mengundang kehadiran Saudara untuk mengikuti dua hari training tentang Information Security Management System pada Senin dan Selasa, 12-13 Februari 2024 di IDX Building, Sudirman, Jakarta Selatan.”

Email yang masuk hari ini, Rabu, 7 Februari 2024 tepat pukul 08.00 WIB itu pun membawa angin segar, bagaimana tidak, sudah begitu lama tidak menginjakan kaki di area Sudirman, khususnya ke IDX Building dimana para kali pertama. Satu hal yang langsung terpikir yaitu, naik busway, berjalan kaki ribuan langkah untuk memenuhi target harian dalam Petualangan Sehat Amaliah yang diinisiasi oleh Astra Gema Islami. Tak bergeming, meskipun peserta lain sudah berkoordinasi, janjian ketemu di kantor dan berangkat bersama.

Hari H pun tiba, yah Senin, 12 Februari 2024, dengan jiwa bersemangat menuju park and ride Ragunan, memarkirkan motor di lantai dua, sengaja, supaya langkah bertambah, kemudian menuju ke halte busway, tapping kartu elektronik dan suasana halte begitu ramai sekali, dipagi hari ini, sekitar pukul 07.15 WIB.

“Mba, saya mau ke IDX Building, enaknya naik busway yang mana yah mbak?” tanya saya ke petugas halte busway. Jujur karena lama sekali tidak pakai armada busway, karena memang belum ada keperluan. Perjalanan ke kantor ternyata jika menggunakan busway akan berkali-kali transit dan sepertinya kurang efektif.

“Mas, naik yang rute 6V mas, jurusan Ragunan – Gelora Bung Karno, itu sudah datang bus-nya mas, dan bisa masuk lewat yang antriannya panjang itu mas.”

Langsung menuju ke pintu dan Alhamdulillah dapat tepat duduk paling belakang. Dingin, nyaman dan walaupun penuh tidak terasa sesak. Perjalanan menuju GBK tidak sampai satu jam dengan rute yang bagi saya masih asing yaitu dari Simpang Ragunan, lurus melewati Mampang Prapatan, kemudian putar balik di Rasuna Said dan masuk ke Tendean kemudian naik ke jalan baru yang tingkat 3, dan ini pengalaman baru, sampai di halte ASEAN belok kiri masuk Bundaran Senayan dan berakhir di Halte Gelora Bung Karno.

Nostalgia, 6 tahun lalu pernah berkantor di Graha CIMB Niaga, persis seberang Halte GBK, sekarang sangat terkesima dengan perubahan yang sangat drastis, dari halte GBK yang ramah pejalan kaki dengan desain yang elegan nan futuristic beralaskan kayu, entah kayu apa namanya, intinya keren kemudian lanjut ke area pejalan kaki alias trotoar yang begitu luas, membuat candu untuk melangkah dan terus melangkah. Dari halte GBK menuju IDX Building kurang lebih ada sekitar 1 kilometer hingga sampai ke lokasi training.

kk
Suasana Trotoar untuk Pejalan Kaki, di area Sudirman

Hampir sampai ke lokasi, saya mencoba meraba saku celana untuk ambil kartu elektronik, Astagfirullah, kartunya hilang dan kemungkinan terjatuh. Masih ada waktu, saya coba susuri lagi ke halte GBK, namun tidak juga ketemu, dan ya sudahlah, harus diikhlaskan, toh semua sudah kejadian, bisa jadi karena kecerobohan saya. Okay, lanjut kembali ke lokasi training, Alhamdulillah masih on time, bahkan trainernya pun telat karena kejebak macet.

Training pun berjalan seharian hingga pukul 17.00 WIB, diantara waktu training, saya sempatkan waktu untuk mengeksplorasi IDX Building dan akhirnya target 3.000 dan 6.000 langkah pun tercapai.

“Oki, kamu masih di Graha CIMB Niaga, saya mau main kesana yah, sekalian silaturahmi.” Tanya saya melalui Whatsapp ke Nocky, teman lama saya di Graha CIMB Niaga. Nocky sempat 3 bulan bekerja sama dengan saya dalam satu tim sebelum akhirnya saya resign dari Perusahaan tersebut. Namun, karena tidak ada balasan, saya langsung menuju ke lokasi, toh searah dengan halte GBK. Sesampainya di Graha CIMB Niaga, saya langsung naik ke lantai 11, dimana Nocky berada dan ternyata dia sedang sibuk, bersama atasan baru-nya, pantas tidak dibalas. Hampir 30 menit berbincang dengan Nocky dan atasannya, sedikit bernostalgia.

Selain bertemu dengan Nocky, saya ingat ada teman saya yang bekerja di Mandiri Finance, namanya Ryan. Seketika langsung janjian dan makan menuju ke FX, lumayan jauh, dan ini yang dicari, supaya semakin jauh melangkah, benar saja, sesampainya di FX langkah pun menembus angka 11.000 langkah. Banyak hal yang dibicarakan, tentang pekerjaan, tentang keluarga dan tentang teman-teman kami, baik yang sudah sukses maupun yang masih meniti kesuksesan. Perbincangan hampir dua jam pun selesai, waktu menunjukan pukul 21.00 WIB dan waktunya pulang. Indahnya silaturahmi, selain mendapatkan informasi, pengetahuan pun bertambah. Alhamdulillah

dd
Suasana Halte GBK yang masih Ramai di malam hari

Busway GBK jika malam terasa lebiih indah, lebih bernyawa, hilir mudik pekerja masih mendominasi jalanan. Saya gunakan JakCard untuk bisa masuk ke halte, ternyata bisa dan masih ada saldonya, Alhamdulillah ada cadangan kartu di dompet. Hampir 30 menit menunggu busway yang menuju ke Ragunan, dan saya tanyakan kenapa lama kepada petugas halte.

“Iya mas, kalau jam segini, jurusan Ragunan memang agak jarang,  kalau pagi mungkin sangat banyak, hampir setiap 10 menit ada, kalau jam segini, bisa bersabar mas, atau kalau mau bisa ke arah kota dulu baru nanti transit mas, cuma jadi jauh sih mas.”

Tidak selang lama, busway pun datang dan kosong, Alhamdulillah bisa langsung ambil posisi di belakang, dan bisa sejenak istirahat. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam hingga ke halte busway Ragunan. Hari pertama yang penuh cerita, penuh ilmu dan penuh keringat.

Hari kedua, Selasa, 13 Februari 2024 tidak jauh berbeda, namun lebih berhati-hati. Setelah training selesai, saya janjian ketemu dengan teman lama, teman satu angkatan penerima beasiswa pada tahun 2006 silam, namanya Febrian. Bersama Ryan yang merupakan satu almamater dengan Febrian, menuju ke Blok M dengan menggunakan moda transportasi yang berbeda, bukan busway, tapi MRT. Semakin keren dan semakin takjub, karena setelah setahun lalu mencoba MRT, sekarang menyaksikan langsung kesibukan MRT di waktu-waktu sibuk. MRT berhenti di Blok M BCA dan sesampainya di Blok M Mall begitu banyak perubahan, semakin keren dengan taman-nya, yang didisain dengan baik, sehingga menjadi tempat nyaman untuk berkumpul dan berinteraksi.

dd
Busway - MRT - Jalan Kaki Paket sempurna

Saya, Ryan dan Febrian banyak berbincang dan makan malam di warung Mie Aceh, tidak terlalu lama, sekitar jam 19.30 WIB pulang, karena Febrian sudah ditunggu dua buah hatinya di rumah. Ryan pulang naik busway ke arah Setiabudi sedangkan saya dan Febrian menuju ke halte ASEAN, ternyata lumayan jauh, tapi its okay, bagus bisa menambah langkah. Febrian menuju ke stasiun kebayoran Baru sedangkan saya menuju ke Halte Ragunan.

Dua hari yang sangat bermakna dalam Petualangan Sehat Amaliah, karena benar-benar, berjalan kaki selama dua hari ini menjadi candu, bahkan tidak merasakan capek, begitu menikmati. Apalagi bertemu dengan kawan lama, berbincang dan tertawa mengenang masa lalu yang penuh cerita, menjadi salah satu healing yang penuh makna.

 

Jakarta, 12 - 13 Februari 2024

Tupon Setiawan 

DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia