Risalah Harian Ramadhan ke-25
Hari ini kita akan bahas tentang amalan Ringan berpahala besar edisi 3 dan 4 sekaligus. Krn besok bisa akan bahas ttg lailatul qodar. Persiapan malam ke 27 malam yg paling diharapkan lailatul qodar ada didalamnya. Selamat membaca.

8 Amalan Ringan Berpahala Besar 3 (DOA)
Oleh: Junaedi Putra,  S. Pd. S. Ag.

Ada doa doa yg diajarkan Rasulullah dan berpahala besar jika diamalkan. Namun saya ingin sedikit eberikan catatan. Dalam periwayatan hadits sangat mungkin ada lafadz doa yg berbeda dari apa yang saya kutip. Maka apa yg saya kutip disini hanyalah salah satu dari lafadz hadits yg diajarkan Nabi, bukan satu satunya. Hal ini penting saya sampaikan agar jangan sampai ada yang menganggap bahwa selama ini dia salah dalam beragama. Sekali lagi ini hanya salah satu redaksi hadits yg saya temukan, sangat mungkin ada banyak redaksi hadits lain yg berbeda dg apa yg saya kutip.

1. Membaca Doa Pergi ke Masjid.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَخْرُجُ إِلَى الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّائِلِينَ عَلَيْكَ وَاَسْاَلُكَ بِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا وَلَا بَطَرًا وَلَا رِيَاءً وَلَا سُمْعَةً خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ فأَسْأَلُكَ أَنْ تُعِيْذَنِي مِنْ النَّارِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَكَّلَ اللَّهُ بِهِ سَبْعِينَ أَلْفَ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ وَأَقْبَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ بِوَجْهِهِ حَتَّى يَفْرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ
Dari Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berjalan menuju masjid lalu mengucapkan ' Alahumma Inni As'Aluka Bi Haqqis Sa`Iliin 'Alaika Wa As'Aluka Bi Haqqi Mamsyaaya Hadza Fa Inni Lam Akhruj Asyaran Wa Laa Batharan Wa Laa Riya' An Wa Laa Sum'atan Wa Kharajtu Ittiqa' A Sukhthika Wabtigha' A Mardlatika Fa As'Aluka An Tu'idzani Minannar Wa An Taghfirali Dzunubi Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuba Illa Anta .'
(Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan hak peminta kepada-Mu, dan aku juga meminta dengan hak jalanku ini. Sesungguhnya aku keluar bukan untuk keburukan, bukan untuk kesombongan, bukan untuk riya dan bukan untuk dipuji. Aku keluar agar terhindar dari murka-Mu dan mengharap ridla-Mu. Maka, aku meminta agar Engkau melindungiku dari siksa neraka dan mengampuni dosaku, sebab tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu). Maka Allah akan menerimanya dengan wajah-Nya, dan tujuh puluh ribu malaikat juga akan memintakan ampunan baginya sampai ia selesai dari solatnya." (HR Ahmad 11156, Ibnu Majah 827, Hadis Hasan).

2. Membaca Doa Setelah Makan.
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ أَكَلَ طَعَامًا ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Sahl bin Mu'adz bin Anas dari Bapaknya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa memakan makanan kemudian membaca doa ' Alhamdu Lillaahil Ladzii Ath'amanii Hadza Ath Tha'aama Wa Razaqaniihi Min Ghairi Haulin Minni Wa Laa Quwwatin'.
(Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini kepadaku sebagai rizki, tanpa daya dan kekuatan dariku), maka akan diampuni dosanya yang lalu". (HR Abu Daud 3505, Hadis Hasan)

3. Membaca Doa Setelah Berwudhu.
عَنْ عُمَرُ قَالَ قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Dari Umar bin Khottob, Nabi SAW bersabda: "Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian berdoa ' Asyhadu Anlaa Ilaaha Illallah Wa Asyh Anna Muhammdan Abdullahi Wa Rasuluh '.
(Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki". (HR Ahmad 17777, Muslim 576, Hadis Sahih).

4. Membaca Doa Bangun Tidur, Mau Tahajjud.
عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى . أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ
Dari Ubadah bin Ash-Shamit, Nabi SAW bersabda: "Siapa yang bangun di malam hari lalu membaca ' La Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syarikala Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa ‘Ala Kulli Syain Qodir, Alhamdulillah Wa Subhanallah Walaa Ilaha Illallah Wallahu Akbar Walaa Haula Walaa Quwwata Illa Billah ".
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memiliki kerajaan dan baginNya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Maha Besar dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Dia).
Kemudian dilanjutkan dengan membaca " Allahummaghfirlii " (Ya Allah ampunilah aku) atau berdoa yang lainnya, maka akan dikabulkan baginya. Jika dia berwudhu' lalu salat maka salatnya diterima". (HR Ahmad 22673, Bukhari 1086, Abu Daud 5062, Tirmizi 3743, Ibnu Majah 4011, Hadis Sahih)

5. Membaca Doa Masuk Mal (Pasar)
عَنْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَحَدَّثَنِى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
Dari Salim bin Abdullah bin Umar kemudian ia menceritakan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memasuki pasar kemudian mengucapkan ' Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariika Lah, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu Biyadihil Khairu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai-In Qadiir '.
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, dan mematikan, Dia tidak mati, di tanganNya segala kebaikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu),
Maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, dan menghapus darinya satu juta kesalahan, serta mengangkat untuknya satu juta derajat. (HR Tirmidzi 3756, Hadis Hasan).

6. Membaca Doa Setelah Adzan.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan ' Allahumma rabba haadzihid da'watit tammah washshalaatil qaa'imah. Aati muhammadanil washiilata walfadliilah wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah .'
(Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan), maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat". (HR Bukhari 579, Muslim 875, Abu Daud 529, Tirmizi 211, Nasaa,I 1644, Hadis Sahih).

7. Membaca Doa Keluar Rumah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ ». قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ .
Dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi SAW bersabda: "Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan, 'BISMILLAHI TAWAKKALTU 'ALAALLAHI LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH' (Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah), Beliau bersabda: "Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan dan mendapat penjagaan', hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata, "Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan". (HR Abu Daud 5097, Hadis Sohih)

8. Membaca Doa Hendak Tidur.
عن الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ، وَقُلِ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِى إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ
Al Barra' bin 'Azib RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda kepadaku: "Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu untuk salat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, dan ucapkanlah: " ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA ."
(Ya AIlah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus). Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu mati dalam keadaan fitrah (suci). Dan jadikan bacaan itu sebagai penutup ucapanmu (menjelang tidur)". (HR Bukhari 6311, Hadis Sahih).

8 Amalan Ringan Berpahala Besar 4 (Amal fisik dan Harta)
Oleh: Junaedi Putra,  S. Pd. S. Ag

Kali ini kita akan bahas yang berkaitan dengan amalan fisik dan harta.

1. Pezina Memberi Minum Anjing Diampuni Dosanya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةً كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ ، إِذْ رَأَتْهُ بَغِىٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِى إِسْرَائِيلَ ، فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ ، فَغُفِرَ لَهَا بِهِ
Dari Abu Hurairah RA berkata, Nabi SAW bersabda: "Ada seekor anjing yang sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati karena kehausan lalu dilihat oleh seorang perempuan pezina dari para pezina Bani Isra'il, lalu perempuan itu melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu) kemudian memberi minum anjing tersebut sehingga dia diampuni karena perbuatannya itu" (HR Bukhari 3467, Muslim 5998, Hadis Sahih).

2. Mengeluarkan Infak Setiap Pagi (Walaupun Rp1.000).
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ النَّبِىَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua Malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)". (HR Bukhari 1351, Muslim 2383, Hadis Sahih).

3. Menjenguk Orang Sakit Mendapat Ridha Allah Ta'ala.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab anak Adam; "Wahai Rabbku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu kunjungi dia, kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" (HR Muslim 6721, Ibnu Hibban 268, Hadis Sahih).

Menjenguk Orang Sakit Didoakan 70 Ribu Malaikat.
قَالَ عَلِىٌّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِىَ وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِى الْجَنَّةِ
Sayyidina Ali RA berkata: 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lainnya pada pagi hari, kecuali akan didoakan oleh 70 ribu Malaikat hingga sore hari. Jika dia menjenguknya pada sore hari, maka dia akan didoakan oleh 70 ribu malaikat hingga pagi. Dan dia akan mendapatkan kebun di surga kelak". (HR Tirmidz 985, Hadis Hasan).

4. Setiap Ketaatan kepada Allah Adalah Jihad.
عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ
Dari Fadlalah bin 'Ubaid, Rasulullah SAW bersabda: "Mujahid adalah orang yang memerangi hawa nafsu sendiri dalam metaati Allah 'Azza wa Jalla". (HR Ahmad: 23958, Tirmizi 1721, Hasan Sahih).

5. Mengajak kepada Kebaikan Dapat Pahala dari Orang yang Mengerjakannya.
عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ قال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ.
Dari Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti orang yang melakukannya". (HR Muslim 5007, Tirmidzi 2884, Sahih).

6. Setetes Air Mata Taubat Dapat Meredam Murka Allah Ta'ala.
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ لَيْسَ شَىْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوعٍ فِى خَشْيَةِ اللَّهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ. وَأَمَّا الأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَثَرٌ فِى فَرِيضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ
Dari Abu Umamah, Nabi SAW bersabda: "Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh Allah kecuali dua tetes air dan dua bekas; tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas karena di jalan Allah dan bekas karena melaksanakan kewajiban Allah". (HR Tirmidzi 1770, Hadis Hasan).

7. Mandi Jum’at dan bersegera hadir Salat Jumat.
عَنْ أَوْسُ بْنُ أَوْسٍ الثَّقَفِىُّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mandi dengan rambutnya pada hari Jum'at dan mandi menyiram sekujur tubuhnya, lalu dia pergi untuk salat Jum'at pada awal waktu dan sampai mendapatkan awal khutbah dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan, lalu duduk mendekat kepada imam untuk mendengarkan khutbah dan tidak berbicara, maka setiap langkahnya dicatat pahala puasa dan ibadah malam satu tahun". (HR Ahmad 16173, Abu Daud 345, Ibnu Majah 1140, Hadis Sahih).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِى السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban seekor sapi. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia seolah berkurban seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para Malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut)". (HR Bukhari 881, Muslim 2001, Abu Daud 351, Tirmizi 501, Hadis Sahih).

8. Berwudhu Menghapus Dosa.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَضَّأَ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ خَرَجَتْ ذُنُوبُهُ مِنْ سَمْعِهِ وَبَصَرِهِ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَإِنْ قَعَدَ قَعَدَ مَغْفُورًا لَهُ
Dari Abu Umamah berkata, Rasulullah bersabda: "Bila seorang muslim berwudhu, dosa-dosanya keluar dari pendengarannya, penglihatannya, kedua tangannya dan kedua kakinya. Bila ia duduk, ia duduk dalam keadaan telah diampuni". (HR Ahmad 22171, Thabroni 7563, Hasan).

Melebihkan Basuhan Wudhu.
عن أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ إِنِّى سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُ إِنَّ أُمَّتِى يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Dari Abu Hurairah, lalu dia berwudlu' dan berkata, "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu, maka barangsiapa di antara kalian yang mampu memanjangkan cahaya wajahnya maka lakukanlah". (HR Ahmad 9195, Bukhari 136, Muslim 603, Sahih)

Wallahu a'lam bisshowwab