Ustadz Ahmad kasban
Khutbah jumat
Tema : tujuan kita hidup di dunia
1. Allah memberikan kita puasa romadhon sebagai alat untuk ibadah kita kepada allah, seperti sholat adalah alat untuk ibadah untuk allah, sebagus bagusnya alat tanpa tujuan adalah membingungkan, Inalilahi kita adalah milik allah wa Inalilahi roji'un dan kita menuju allah, kalau tau tujuan apapun instrumen nya manusia akan tenang batinnya.
2. Jika orang mau tajam indra batinnya dengan cara patuh dengan perintah allah, agar mata batin menjadi peka dan tajam dengan cara banyak ibadah, semua orang punya mata kepala apabila mata kepala terbuka mata batin akan tertutup karena silaunya dunia maka orang buta bisa tajam mata batinnya karena menggunakan firasat atau rasa, setiap orang yang berpuasa akan jauh dari materi makanan minuman dan kenikmatan dunia lainya, apabila terjauh dari materi materi tersebut dan setiap ibadah yang murni karena allah kita akan mendapatkan cahaya dari allah, maka orang yang beribadah dan bertaqwa kepada allah akan akan peka pikiranya dia akan peduli terhadap orang lain.
3. Biasanya orang banyak makan dan minum ketimbang puasanya kita sering menggunakan fasilitas dunia ini ketimbang mengingat penciptanya kita menghirup udara bebas dengan sehat tetapi kita tidak mensyukurinya ketika sakit baru kita merasakan, sesungguhnya kesehatan adalah mahkota yang di pakai oleh orang orang yang sehat tidak bisa dilihat kecuali oleh orang sakit. Kita di berikan potensi akal potensi hati dan potensi fisik semua ada kapasitas dirinya masing masing dan allah tidak menuntut kita untuk menjadi apa tetapi allah menuntut potensi yang di berikan kepada kita di gunakan, maka orang yang tidak bekerja dosanya ada 2 yaitu tidak menggunakan potensi dan tidak bekerja. Maka kita harus menggunakan potensi yang di berikan oleh allah dengan baik, jangan samakan diri kita dengan orang lain karena makhluk hidup di dunia saling membutuhkan dan harus saling membantu.
4. Orang bisa menjadi tua tetapi tidak semua orang bisa dewasa, dewasa tidak harus menunggu tua rata rata para nabi dewasa pada usia 30 sampai 40 tahun, jika kita sudah berusia 40 tahun tetapi masih kekanak kanakan sungguh zolim diri kita karena usia 40 tahun adalah standart diri kita dewasa, tidak lagi kita bertengkar karena masalah sepele tidak lagi kita kekanak kanakan. Jika orang sepuh banyak ilmu dia akan diam mengamati dan merasakan, dia tidak akan banyak komentar. Kita diciptakan di dunia tidak untuk main main tapi untuk ibadah.
Dkm Pama sangata
Kaltim