"Siap...siap Pa...siap Komandan" kata itu kerap muncul bila ngobrol dengannya. Namanya Bukhori, masih muda, perawakannya sedang, kulitnya gelap, kalau tidak murah senyum, niscaya melihatnya terasa seram.

Bukhori adalah orang kandang sejati, segala urusan terkait ternak, dia kuasai. Memberi pakan, membersihkan kandang sampai merawat hewan sakit. Hidupnya sudah menyatu dengan kandang, dia bisa tidur di keramaian embikan kambing, makannya juga lahap meski aroma tak sedap ada di sekelilingnya.

Sudah tiga tahun Bukhori bermitra dengan Lazis Amaliah Astra, kandang ternaknya di sekitaran Dramaga, Bogor adalah kandang cadangan qurban Lazis. Sebagai cadangan, dia sadar bahwa ternaknya belum tentu terjual, karena menunggu stok kandang utama habis. Cadangan identik dengan menunggu dan dadakan, tapi ketika kesempatan datang, Bukhori selalu memberi yang terbaik. Kata "Siap"nya Bukhori terbukti tidak hanya manis di mulut.

Tahun ini, Bukhori kembali dipercaya jadi  mitra Lazis. Kemarin (17/7), dengan bangga dia menunjukan kandang barunya di pinggiran Yasmin, Bogor. Mengalirlah cerita, bahwa kini dia membina banyak peternak kecil Bogor agar bisa menyediakan hewan qurban berkualitas. Bukhori bermimpi, hewan peternak bakal dihargai lebih, agar penghasilan peternaknya juga bertambah.  (GGM | 2017)

(Kisah Bukhori, orang kandang lulusan IPB)