Suasana Dhuha saat Ramadhan Pertama di Baitussalam Tercinta

Suasana dhuha hari ini, Alhamdulillah tidak jauh berbeda dengan waktu dhuha sebelumnya pada hari biasa. Namun, Kamis, 1 Ramadhan 1444 H, suasana masjid Baitussalam, memang terlihat lebih ramai dibandingkan dengan hari sebelumnya. Apakah karena bulan Ramadhan? Yang pasti iya, 100%, karena bulan Ramadhan penuh dengan pahala, maka sangat rugi jika kita tidak memanfaatkan setiap waktu kita untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya.

g
Suasana MAsjid Baitussalam di Waktu Dhuha

 

Yuk kita cari tahu, keutamaan sholat dhuha, untuk penyegaran kembali ilmu agama kita, sebagaimana disadur dari https://rumaysho.com/2845-keutamaan-shalat-dhuha.html

  1.  Mengganti sedekah dengan seluruh persendian 

Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no.  720).

  1. Akan dicukupi urusan di akhir siang

Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

  1. Mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna

Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

  1. Termasuk shalat awwabin (orang yang kembali taat)

Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib 1: 164).

Semoga kita juga termasuk orang-orang yang menghidupkan RAmadhan dengan melaksanakan berbagai macam ibadah yang dicintai Allah Ta'ala.

Tupon Setiawan - DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia