Masjid Baitussalam Akebono Dipenuhi Massa, Ada Apa?

Entah apa yang dipikirkan dan dilakukan para marbot atau pengurus Masjid Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia, bagaimana bisa masjid menjadi target massa, tepat hari ini, Kamis, 16 Maret 2023. Kejadian bermula setelah jam Ashar tiba, seketika masjid dipenuhi massa, dari berbagai arah, berbondong-bondong menuju masjid, ada yang berjalan santai bahkan tidak sedikit yang berjalan cepat.

Alhamdulillah, di waktu ashar tersebut, ternyata mereka berbondong-bondong hadir ke Masjid Baitussalam untuk melaksanakan sholat Ashar berjamaah dan setelahnya ternyata panitia Gema Ramadhan 1444 H juga telah menyiapkan acara Tarhib Ramadhan yang bisa diikuti oleh jamaah Masjid Baitussalam. Tarhib Ramadhan 1444 H dilaksanakan sebagai bentuk penyegaran (refreshment) kepada para jamaah terkait dengan persiapan menjalankan ibadah puasa yang notabene tinggal beberapa hitungan hari lagi, yah tepat 7 hari dari hari ini. Penting bagi kita untuk mengkaji lagi, barangkali terdapat beberapa hal fikih puasa yang memang masih belum dipahami atau bahkan tidak dimengerti sama sekali alias pengetahuan baru.

s
Suasana Kajian oleh Ust. Maftuh Asmuni, Lc

Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, kajian menyambut Ramadhan ini secara antusias dihadiri oleh lebih dari 30 jamaah  baik ikhwan maupun akhwat dan secara resmi dibuka oleh Ust. H. Syarief Abdul Nasser selaku Ketua DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia. Selanjutnya materi kajian Tarhib Ramadhan dibawakan dengan santai nan hikmat oleh KH. Maftuh Asmuni, LC dengan tema kajian yaitu Meraih Kefakihan Ramadhan menjadi Pribadi Disiplin, Indah dan Prestatif.

a
Jamaah Akhwat tidak kalah untuk ikut Mengkaji Fikih Puasa

Beliau membawakan materi tentang fikih-fikih puasa dan tentunya motivasi buat para jamaah untuk tetap semangat berpuasa walaupun sedang bekerja, karena pada hakekatnya bekerja adalah ibadah utama bagi seorang suami. Artinya ketika bulan Ramadhan kita dipenuhi dengan ibadah-ibadah yang utama seperti puasa, sholat, sedekah dan bekerja, tentunya akan menjadi catatan amal tersendiri bagi Allah Ta’ala karena hanya ibadah puasa sajalah yang amalannya akan dibalas oleh Allah sendiri.

Hal ini sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad ﷺ yang artinya, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari).

g
Foto Bersama Panitia dengan Ust. Maftuh Asmuni, Lc dan Ketua DKM Baitussalam

Di akhir kajian, banyak pertanyaan terkait dengan penerapan fikih puasa ketika bekerja, hukum tidur di bulan puasa, terkait fidyah dan permasalahan keseharian lainnya hingga diskusi ditutup bertepatan dengan berkumandangnya Adzan Maghrib. Semoga materi kajian yang disampaikan dapat menambah wawasan dan memotivasi kita untuk bisa memaksimalkan Ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Aamiin

Tupon Setiawan - DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia