Interaksi Rasulullah dengan Tetangga

Bang Pitung • 9 Agustus 2021
di grup Masjid Astra

 

??  NGAJI DARI RUMAH - MASJID ASTRA  ??


? Kajian Online Interaktif Untuk Ikhwan & Akhwat
?️ SENIN, 26 Juli 2021 / 16 Dzulhijjah 1442
? 19.30 WIB - Selesai

? Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainudin Al Banjary حفظه لله تعالى
? "Bedah Kitab Kaifa Amalahum"
(Seni Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam)
"Karya Syekh Shalih Al-Munajjid."

- Chapter 7 -


BAB 2️⃣ 
-----------
? PASAL 5️⃣

?  SENI INTERAKSI RASULULLAH TERHADAP TETANGGANYA  ?


Shalawat dan salam semoga selalu Allah berikan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, pada keluarga beliau, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai hari kiamat kelak.

Dengan nama-nama Allah yang Husna, kita berdoa;

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

(Allahumma inni/a as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa)

“Ya Allah, aku/kami memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib/baik dan amalan yang diterima.”
[HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]

Pada pertemuan kali ini kita membicarakan salah satu adab Islam yang sangat agung yaitu berbuat baik kepada tetangga.
Dan berbuat baik kepada tetangga adalah perbuatan dan sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Beliau ucapkan sunnah tersebut dan beliau lakukan sunnah tersebut, dan beliau setujui.

Jadi Sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah:
- Ucapan Rasulullah
- Perbuatan Rasulullah
- Persetujuan Rasulullah

Maka berbuat baik kepada tetangga termasuk daripada sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dari tiga sisi, yaitu ucapan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

Kenapa beliau sangat perhatian kepada tetangga, karena itu adalah perintah Allah dalam Alquran dalam Surat An-Nisa ayat 36.

? Allah Ta'ala berfirman:

۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."
{QS. An-Nisa/4 : 36}

▪️ Tetangga adalah:
- Tetangga yang dekat. Tetangga yang dekat yang mempunyai hak ketetanggaan dan juga hak kekerabatan.
- Tetangga yang jauh.
Kata para Ulama tetangga yang jauh adalah tetangga yang tidak mempunyai kekerabatan.
- Tetangga teman sejawat.
Yaitu teman saat safar atau teman yang menjadi teman hidup kita, yaitu istri atau suami.
Ada yang yang mengatakan teman sejawat adalah siapa saja yang menemani kita dalam keadaan kita dimanapun berada dan kapanpun.
Maka kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga.

Dan perintah ini hukumnya wajib karena ada dua sebab;
1. Karena dia adalah perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Karena dia digandengkan dengan perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua dan hukumnya wajib. Dan beribadah yang ikhlas mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah hukumny wajib.

? Ibun Hajar rahimahullah berkata;
"Bahwa Rasulullah memiliki tetangga di Madinah dari kaum Anshor, diantaranya adalah Sa'ad bun Ubadah, Abdullah bin 'Amr bin Haram (bapak dari Jabir bin Abdillah), Abu Ayub Al-Anshari, dan As'ad bin Zurarah."

Yang menarik adalah keempat tetangga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ini yaitu Sa'ad bun Ubadah, Abdullah bin 'Amr bin Haram, Abu Ayub Al-Anshari, dan As'ad bin Zurarah. Mereka ini yang senantiasa kaum Anshor berbuat baik kepada mereka, karena mereka memiliki kedekatan yang khusus kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

Jadi ingin dekat dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam maka para sahabat dekat dengan tetangga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
Ini menunjukan bagaimana mereka sangat dekat dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, dan menunjukan bagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berbuat baik kepada tetangganya.

Bahkan Bani An-Najjar, mereka adalah sebuah kaum dari kaum Anshar, dan mereka berbangga menjadi tetangga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

?Mereka membuat syair;
"Kami adalah tetangga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dari Bani An-Najjar, alangkah indahnya bertetangga dengan Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam."

Salah satu Insteraksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah, beliau mengungkapkan rasa cinta kepada tetangga karena Iman.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda demikian kepada tetangganya;
"Sungguh Allah Maha Mengetahui bahwa aku sangat mencintai kalian wahai Bani Najjar."
[HR. Imam Ibnu Majah]


?  Bagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada para tetangganya.

1️⃣  Beliau memerintahkan untuk menghormati tetangga dan memperhatikan hak-hak tetangga.

Kenapa demikian karena itu adalah wasiat dari Jibril 'alaihisalam .
? Dari Aisyah radhiallah 'anha meriwayatkan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

“Jibril selalu berpesan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga, sampai aku mengira, tetangga akan ditetapkan menjadi ahli warisnya.”
[HR. Bukhari 6014 dan Muslim 2624]

Ini adalah wasiat Jibril kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam untuk berbuat baik kepada tetangga. Saking seringnya Jibril 'alaihisallam berwasiat untuk berbuat baik kepada tetangga, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam mengira tetangga tersebut akan menjadi ahli waris.


2️⃣  Beliau menjadikan penghormatan kepada tetangga itu adalah bagian dari keimanan.

? Hadits dari Abu Syuraih Al-'Adawi radhiallahu 'anhu meriwayatkan;
"Telingaku mendengar dan mataku melihat saat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya."
[HR al-Bukhâri dan Muslim]

@ Disini ada pelajaran dari hadits tersebut;
- Kenapa sering digandengkan didalam hadits beriman kepada Allah dan hari akhir.?
"Agar memotivasi kita untuk beramal ibadah dari amalan yang disebutkan dari hadits tersebut, bahwa pahala amalannya akan dia dapatkan kelak diakhirat."

- Hadist ini menunjukan wajibnya memuliakan tetangga.
Karena didalam hadits ini ada perintah,
"Maka hendaklah kalian memuliakan tetangga."

Para ulama ushul fiqih mengatakan,
"Dan asal hukum didalam perintah yang mutlak tanpa pembatasan menunjukkan kepada kewajiban."

? Hadits ini diriwayatkan oleh salah seorang perawi dari sanadnya yaitu Atha' Al-Khurasani.
Beliau ketika ditanya;
"Haknya tetangga atas tetangga itu apa.?"

Beliau mengatakan;
1. Jika dia meminta tolong kepadamu maka kamu menolongnya.
2. Jika mau berhutang atau meminjam maka engkau berilah hutangan atau pinjaman.
3. Jika dia kekurangan maka engkau menyediakan kekurangannya.
4. Jika tetanggamu sakit maka engkau menjenguknya.
5. Jika tetanggamu mendapatkan kebaikan maka engkau ucapkan selamat.
6. Dan jika dia mendapatkan musibah maka engkau menghiburnya.
7. Dan jika dia meninggal maka engkau mengurus jenazahnya sampai selesai.

Ini menunjukan hak-hak yang dimiliki tetangga berdasarkan penafsiran perawi hadits yang meriwayatkan hadits tersebut.


3️⃣  Beliau menafikan keimanan siapa saja yang tidak menahan keburukan terhadap tetangganya.

? Diriwayatkan dari Abu Syuraih radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
"Demi Allah, dia tidak beriman! Demi Allah, dia tidak beriman! Demi Allah, dia tidak beriman!"
Seseorang lalu bertanya,
"Siapa ya Rasulullah?"
Beliau bersabda,
"Orang yang membuat tetangganya merasa tidak aman dari kejahatannya."
[HR. Bukhari]

Disini terdapat penekanan hak berbuat baik kepada tetangga, karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersumpah didalamnya sampai tiga kali dan apa yang diucapkannya pun diulang sampai tiga kali.

@ Para Ulama mengatakan;
"Tidaklah seseorang bersumpah kecuali untuk menyebutkan hal yang diagungkan demi untuk menekankan apa yang disampaikan."

Didalam hadits ini juga disebutkan peniadaan keimanan bagi siapa yang menyakiti tetangga, baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Dan yang dimaksudkan ditiadakan keimanannya adalah keimanan yang sempurna yang wajib, yang apabila seseorang tidak mempunyai keimanan yang sempurna yang wajib, maka diancam dengan neraka oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Bukan yang ditiadakan keimanannya ini adalah bukan yang asli iman atau asal iman.


4️⃣  Beliau menyatakan bahwa siapa yang tidak menjaga keamanan terhadap tetangganya, dan berbuat buruk kepada tetangganya, tidak masuk kedalam surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

? Hadits dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

"Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya."
[HR. Bukhari dan Muslim]

Kalau tetangganya menyakiti tetangga yang lain maka dia berdosa, dan dosanya dosa besar dan dia diancam tidak masuk surga.

@ Tidak masuk kedalam surga ada dua penjelasan.
1. Dia memang tidak akan pernah masuk surga karena dia menghalalkan menyakiti tetangganya (hal diharamkan oleh Allah), menghalalkan hal yang diharamkan oleh Allah termasuk kedalam kekafiran.
2. Dia tidak masuk surga dalam golongan yang pertama-tama masuk kedalam surga, dia masuk kedalam neraka dulu atas dosanya menyakiti tetangga.

Karena Kaidah Ahlul Sunnah wal Jammah, siapa yang mati diatas keimanan, sebesar apapun dosanya selama dosa itu bukan kesyirikan maka masih ada kesempatan masuk kedalam surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan menyakiti tetangga adalah dosa selain syirik.

? Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
{QS. An-Nisa/4 : 48 dan 116}


5️⃣  Menyakiti tetangga lebih dahsyat keharamannya dibandingkan menyakiti selain tetangga.

? Al-Miqdad bin Al-Aswad radhiallahu 'anhu mengatakan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabatnya,
"Apa yang kalian katakan tentang zina.?"
Mereka menjawab,
"Allah dan Rasul Nya telah melarangnya, maka hal itu dilarang sampai hari pembalasan."
Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Melakukan zina dengan sepuluh wanita lebih kecil dosanya daripada melakukan zina dengan istri tetangga."

Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata lagi,
"Apa yang kalian katakan tentang mencuri."
Mereka menjawab,
"Allah dan Rasul Nya telah melarangnya, maka hal itu dilarang."
Beliau berkata,
"Mencuri dari sepuluh rumah lebuh kecil dosanya daripada mencuri dari tetangganya."
[HR. Imam Ahmad]

Maka kita sebagai seorang muslim jangan sampai mengkhianati tetangga kita, tetangga yang seharusnya dijaga hartanya, kehormatannya, jangan sampai menyakitinya dan mengkhianatinya.


6️⃣  Siapa yang menyakiti tetangga berarti berhadapan dengan laknat Allah dan laknat manusia.

@ Apa maksudnya.?
Siapa yang menyakiti tetangga akan dilaknat oleh Allah dan dilaknat juga oleh orang-orang sekitarnya.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan;
Bahwa seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengeluh tentang tetangganya.
Maka Rasulullah menasehatinya;
"Pergilah dan bersabarlah dengan perlakuan tetanggamu."
Hal ini terjadi dua atau tiga kali.

Terakhir kali Rasulullah berkata;
"Pergilah dan letakkan semua harta bendamu diluar."
Dan orang itu melakukannya.

Saat orang-orang melewatinya dan bertanya kenapa semua barangnya ada di jalanan. Dan orang itu menjelaskan.
Orang-orangpun mulai mengutuk tetangganya, mereka berkata;
"Semoga Allah melakukan ini dan itu kepadanya (menghukumnya)."

Tetangganya pun keluar kepada orang itu dan meminta maaf, dan berkata;
"Kembalikanlah semuanya, kamu tidak akan melihat apapun yang kamu tidak sukai dariku lagi mulai hari ini."
[HR. Ahmad dan Abu Dawud]

? Dalam riwayat lain:
Tetangga itu datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata;
"Wahai Rasulullah, apakah ini yang aku hadapi dari orang-orang.!"
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bertanya;
"Apa yang mereka lakukan.?"
Dia menjawab;
"Mereka mengutuki aku."
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata;
"Allah telah lebih dulu mengutukmu sebelum mereka."
Orang itu berkata;
Aku tidak akan kembali kepada sikapku dahulu."
Orang itu mengeluh tentang tetangganya yang datang kepada Rasulullah.
Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memberitahukannya;
"Kembalikanlah barang-barangmu kedalam rumah, karena engkau telah dicukup."
[HR. At-Tabrani dari Abu Hudzaifah]


7️⃣  Banyaknya ibadah tidak bermanfaat bagi pelaku ibadah tersebut jika dia menyakiti tetangganya.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan;

ياَ رَسُوْلَ اللهِ ! إِنَّ فُلاَنَةَ تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَتَصُوْمُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِيْ جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟
لاَ خَيْرَ فِيْهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

Ada seorang lelaki berkata;
"Wahai Rasulullah, ada wanita yang dikenal karena shalat, puasa, dan memberikan banyak sedekah, tetapi dia menyakiti tetangganya dengan perkataannya."
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata;
"Dia ada didalam neraka."

وَفُلاَنَةُ تُصَلِّي الْمَكْتُوْبَةَ، وَتُصْدِقُ بِأَثْوَارٍ ، وَلاَ تُؤْذِي أَحَداً؟
هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Kemudian laki-laki itu berkata;
"Wahai Rasulullah, ada wanita yang dikenal hanya sedikit berpuasa, sedekah, dan shalat, dan memberikan sedekah hanya dengan sedikit susu kering, tetapi dia tidak menyakiti tetangganya dengan perkataannya."
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Dia ada didalam Jannah."
[HR. Ahmad]


8️⃣  Berbuat baik kepada tetangga baik yang muslim maupun non muslim.


9️⃣  Tetangga adalah salah satu tanda kebaikan seseorang.

Jika dia mendapatkan  tetangga yang shaleh, maka dia mendapatkan kebahagiaan didunia.

@ Para Ulama mengatakan;
"Lihat dulu tetangganya sebelum membangun rumah."

Ini disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir ketika menceritakan tentang doanya Asiah istri Fir'aun.

? Allah Ta'ala berfirman:

رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ 

"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam firdaus,"
{QS. At-Tahrim/66 : 11}

Dalam doa tersebut disebutkan dulu, "disisi Mu sebuah rumah."
Ini adalah lihat tetangganya dahulu baru bangun rumah.


?  Batasan Tetangga.

Berapa batasan tetangga, para ulama berbeda pendapat.

》 Mazhab Syafi'i dan Hambali mengatakan;
Batasan tetangga adalah 40 rumah dari setiap sisinya kanan kiri depan belakang.

? Berdasarkan Hadits Imam Abu Ya'la dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, tetapi haditsnya dilemahkan oleha Syaik Al-Albani rahimahullah;
"Hak tetangga itu 40 rumah kekanan, kekiri, kedepan, kebelakang."

》 Mazhab Maliki mengatakan bahwasanya;
"Tetangga adalah yang nempel dari beberapa arahnya, kanan kiri depan belakang."

Yang jelas terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama.
Ada yang mengatakan tetangga adalah;
"Yang mendengar adzan maka dia adalah tetangga."
(Perkataan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu)

"Siapa yang shalat subuh bersamamu dimasjid tersebut itulah tetangga."

Pendapat yang lebih kuat batasan tetangga adalah;
"Sesuai dengan Urf (kebiasaan disebuah daerah), selama dia dikebal didaerah tersebut sebagai tetangga, maka itu adalah tetangga."
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.

Insyaa Allahu Ta'ala pada pertemuan yang akan datang pembahasan kita masuk kepada,
"Seni Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam terhadap para tamu."


?  SOAL - JAWAB  ?


1️⃣  PERTANYAAN :
 Saya didaulat oleh warga jadi ketua RT dan karena tidak ada pilihan lain kecuali saya, namun mengurus warga sangat susah terkadang bikin jengkel apalagi musim covid, sulit sekali menasehati warganya. Mohon motivasinya Ustadz untuk saya dan seluruh pengurus RT.!

➡️  JAWAB :
Kita harus bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena di pilih oleh Allah menjadi seorang muslim, dan kita berdoa kepada Allah agar sampai mati beragama Islam.

Karena belum ada agama yang sampai mengatur dalam masalah bertetangga, agungnya dan sempurnanya Islam, kita wajib berbangga sebagai seorang muslim.
Bagaimana Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, bukan hanya Aqidah urusan hati dia kepada Allah, bukan hanya ibadah proses penghambaan diri dia kepada Allah, tetapi juga proses muamalah hubungan sosial antara sesama manusia.

Motivasi untuk para RT dan RW.

? Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu meriwayatkan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

المؤمنُ الذي يخالطُ الناسَ ويَصبرُ على أذاهم خيرٌ منَ الذي لا يُخالطُ الناسَ ولا يصبرُ على أذاهمْ

“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik dari pada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.”
[HR. At Tirmidzi 2507, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad 388, Ahmad 5/365, syaikh Musthafa Al ‘Adawi mengatakan hadits ini shahih dalam Mafatihul Fiqh 44].

1. Ketika mendapat perlakuan dari warganya yang kurang enak dihati, maka bersabarlah, ingat hadits diatas.

2. Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
"Seseorang menjadi manusia yang terbaik bukan dengan banyaknya shalatnya, banyaknya baca Qurannya, banyaknya puasanya, tetapi beliau mengatakan,
"Yang paling bermanfaat untuk manusia."

3. Ketika kita mengurus tetangga, maka pada saat itu pengurusan ini lebih berpahala dibandingkan seseorang beritikaf di masjid Nabawi selama sebulan.

Satu kali shalat dimasjid Nabawi pahalanya 1000 shalat, maka orang yang itikaf di masjid Nabawi minimal dia shalat 5 waktu sehari, belum shalat sunnahnya. Itu pahalanya kalah dibandingkan seseorang mengurus orang lain.
Terutama dalam keadaan sulit seperti ini.

? Hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ketika dia ditanya;
"Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala..?"
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan penuh.”
[HR. Thabrani]

Jadi ketua RT itu bukan tugas sembarangan dan tidak boleh diremehkan, karena dia mengurus orang, banyak pahalanya asalkan dia adil dan ikhlas hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Maka bersabarlah dan berharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

4. Agar senantiasa amanah, karena akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah menolong hamba, jika seorang hamba menolong saudaranya.”
[HR. Muslim]

Kebalikan dari hadits ini adalah Allah tidak akan menolong orang yang tidak menolong saudaranya, apalagi kaum muslim dalam keadaan sulit tetapi bantuannya malah dikorupsi. Berat hitungannya dihadapan Allah.
Wallahu 'alam bishowab.


2️⃣  PERTANYAAN :
Bagaimana cara berbuat baik dan memuliakan tetangga apabila kita tinggal di komplek perumahan yang warganya sangat individualis dan jarang banget berinteraksi dengan lingkurang sekitar.
Apa yang harus kita lakukan ustadz.?

➡️  JAWAB :
Kita harus menyebarkan sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, diantaranya;
- menyebarkan salam
- menyebarkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dimasjid
- menyebarkan disyariatkannya shalat berjamaah.

Dengan demikian para tetangga akan saling mengenal dan tolong menolong.
Wallahu 'alam bishowab.


3️⃣  PERTANYAAN :
Bagaimana cara memuliakan tetangga didalam kondisi pandemik seperti ini, karena situasi pandemik ini membuat kita jarang ketemu dengan tetangga, karena pada berdiam diri dirumah masing-masing, apa yang harus kita lakukan ustadz.!

➡️  JAWAB :
Kita didalam kondisi masing-masing, didalam rumah (stay at home) dan akhirnya kurang bersapa dengan tetangga.
Kita pakai sarana yang di zaman sekarang, media sosial WA atau grup WA antar tetangga.
Medsos ini sangat membantu kita untuk bersosialisasi dan bersilahturahim, dan juga menyambung ukuwah.
Minta kepala RT agar setiap rumah ada nomer wa yang bisa di masukkan kedalam grup, saling bertukar kabar, siapa membutuhkan saling tolong menolong.

Bukan berarti PPKM ini membuat kita sama sekali tidak keluar rumah, bisa saja akan tetapi kita akan dilarang untuk kontak fisik dan kerumunan.
Kita bisa bantu belikan keperluan tetangga yang sedang isoman, saling mendoakan, saling memberikan semangat.
Wallahu 'alam bishowab.


4️⃣  PERTANYAAN :
Apakah keluar dari grup WA teman-teman karena untuk menjaga ketakwaan termasuk adab yang baik Ustadz, karena khawatir keimanan tidak bertambah. Apakah ini termasuk tidak bersabar menghadapi teman-teman sesama akhwat, grupnya campur antara ikhwan dan akhwat.!

➡️  JAWAB :
1. Ustadz tidak termasuk yang merekomendasikan apabila ada grup WA campur antara laki-laki dan perempuan, kecuali dalam hal maslahat yang penting.
Seperti misalkan grup wali santri, grup guru, itupun harus benar-benar hati-hati. Karena ada beberapa kejadian akhirnya keasyikan ngobrol dengan suami orang digrup.
Lebih baik kalau mau buat grup, laki-laki sendiri dan perempuan sendiri.

Karena tidak bisa digabung antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom, karena akan bercampur tanpa ada hubungan dan godaan setannya banyak. Dan sebagian laki-laki biasanya tidak kuat.
Dan termasuk hukumnya sama dengan bercampur fisik secara langsung.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Jauhi oleh kalian masuk ketempat-tempat perempuan."

2. Apabila grup tersebut tidak bercampur, tetapi tetap tidak menambah keimanan, karena yang ada sering debat, penyebayan hoax.
Maka pada saat itu saling menasehati, harus ada admin yang membuat peraturan khusus digrup tersebut.

Apabila grup tersebut bercampur baur laki dan perempuan maka wajib dipisah, apabila sudah terpisah tapi tidak menambah keimanan, maka pada saat itu dia saling menasehati satu sama lainnya dan bersabar.
Atau keluar dari grup untuk menyelamatkan keimanannya.
Wallahu 'alam bishowab.


✍️ TIM KAJIAN ONLINE MASJID ASTRA