??  NGAJI DARI RUMAH - MASJID ASTRA  ??


? Kajian Online Interaktif Untuk Ikhwan & Akhwat
?️ SENIN, 5 Juli 2021 / 25 Dzulqa'dah 1442
? 19.30 WIB - Selesai

? Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainudin Al Banjary حفظه لله تعالى
? "Bedah Kitab Kaifa Amalahum"
(Seni Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam)
"Karya Syekh Shalih Al-Munajjid."

- Chapter 6 -


BAB 2️⃣
-----------

?  SENI INTERAKSI RASULULLAH TERHADAP ISTRINYA DAN PARA KERABATNYA SERTA ORANG SEKITARNYA  ?


? PASAL 2️⃣

"SENI INTERAKSI RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHIWASALLAM TERHADAP ANAK-ANAKNYA"

- Bagian 1 -


Shalawat dan salam semoga selalu Allah berikan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, pada keluarga beliau, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai hari kiamat kelak.

Dengan nama-nama Allah yang Husna, kita berdoa;

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

(Allahumma inni/a as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa)

“Ya Allah, aku/kami memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib/baik dan amalan yang diterima.”
[HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam beliau dianugerahi anak laki-laki dan anak perempuan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

▪️ Ada 3 anak laki-laki yang semuanya meninggal ketika mereka masih kecil.
1.  Al-Qasim,
- Anak hasil dari pernikahan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dengan Khadijah binti Khuwailid.
- Lahir sebelum Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
- Meninggal di Kota Mekah ketika berusia 2 tahun lebih beberapa bulan.

2.  Abdullah.
- Abdullah mempunyai nama kecil At-Thayyib dan At-Thahir.
- Abdullah juga anak hasil dari pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwailid.
- Lahir setelah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
- Meninggal di Kota Mekkah.

3.  Ibrahim.
- Anak hasil dari pernikahan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dengan Mariyah Al-Qibtiyyah.
- Dilahirkan di Kota Madinah bulan Dzulhijjah tahun 8 Hijriyah.
- Meninggal pada tahun 10 Hijriyah di usia 17 atau 18 bulan.

▪️ Ada 4 anak perempuan.
1.  Zainab.
- Anak perempuan pertama Rasulullah.
- Dinikahi oleh Abu Al-'Ash bin Ar-Rabi'.
- Meninggal lebih dahulu sebelum Rasulullah wafat.

2.  Ruqayyah.
- Anak perempuan kedua Rasulullah.
- Menikah dengan Utbah bin Abu Lahab yang belum masuk agama Islam.
- Kemudian Utbah mentalaq Ruqayyah, dan akhirnya dinikahi oleh Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu dan berhijrah bersama Utsman ke Negeri Habasyah dan ke Kota Madinah.
- Ruqayyah meninggal ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dipeperangan Badar pada bulan Ramadhan.

3.  Ummu Kultsum.
- Anak perempuan ketiga Rasulullah.
- Juga dinikahi oleh Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu setelah meninggalnya Ruqayyah.
- Meninggal lebih dahulu sebelum Rasulullah wafat.

4.  Fatimah.
- Anak perempuan terakhir Rasulullah.
- Menikah dengan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu
- Lahir ketika Rasulullah berusia 41 tahun.
- Meninggal enam bulan kemudian setelah Rasulullah wafat.

Disini ujian yang didapati oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah ketiga anak perempuan beliau, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum meninggal terlebih dahulu sebelum beliau wafat.

? Ucapan seorang Syaikh di Madinah;
"Siapa saja yang sedih ketika ditinggal mati oleh anaknya yang masih kecil, maka agar orang tua tersebut tetap bersabar ingatlah musibah yang di dapat tidak sebesar musibah yang di dapat oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Tiga anak laki-lakinya meninggal dimasa masih bayi, kemudian tiga anak perempuannya meninggal sebelum beliau wafat."


?  Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam Kepada Anak-Anaknya.

1️⃣  Memilihkan untuk anak-anak tersebut nama-nama yang baik dan indah.

Seluruh nama anak laki-laki maupun anak perempuan beliau bagus-bagus dan indah.
Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam juga merubah nama-nama yang buruk dengan nama yang baik.

Ali bin Abi Thalib ketika melahirkan Al-Hasan ditanya oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,
"Dengan apa kau namai anakmu.?"
Ali menjawab,
'Al-Harb (peperangan)."
Kemudian Nabi berkata,
"Tidak, dia adalah Al-Hasan."
Begitupun Al-Hussein, Rasulullah yang mengganti nama Al-Harb menjadi Al-Hussein.

Tidak diperbolehkan seorang diberi nama-nama khusus milik Allah, seperti Rahman, Rozak, Khalik tanpa kata Abdu didepannya.
Yang boleh dan benar adalah Abdu Rahman, Abdu Rozak, Abdul Khalik dan harus dipanggil namanya lengkap.

? Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Haq dari anak terhadap orang tuanya adalah orang tua memilihkan nama yang baik untuk anaknya, menikahkan anak tersebut ketika sudah baligh, menghajikan anak tersebut, memperbaiki adab sang anak."

Kebiasaan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memberi nama anak adalah hari dilahirkan anak tersebut.

? Dari Anas bin Malik radhialallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

ﻭُﻟِﺪَ ﻟِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔَ ﻏُﻼَﻡٌ ﻓَﺴَﻤَّﻴْﺘُﻪُ ﺑِﺎﺳْﻢِ ﺃَﺑِﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ

"Malam ini seorang anak laki-laki telah lahir dariku, maka aku menamakannya seperti nama ayahku, yaitu Ibrahim."
[HR. Muslim no. 2315]


2️⃣  Petunjuk Nabi menghadapi anak perempuan dan anak laki-laki.

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam sangat mencintai anak-anak tersebut dan menganggap anak-anak tersebut adalah sarana untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
Dengan ini orang tua akan tetap sabar terhadap anak-anaknya saat mendidik dan mengurus anak-anaknya.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ ابْتُلِيَ مِنْ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ

"Barang siapa diuji dalam pengasuhan anak-anak perempuan, lalu ia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka kelak."
[HR. Bukhari no. 5536 dan Muslim no. 4763]

Kenapa demikian, karena beliau mempunyai anak-anak perempuan, anak laki-laki beliau semua meninggal dimasa masih kecil. Sedangkan anak-anak perempuan beliau meninggal ketika sudah berusia dewasa dan setelah mereka menikah. Dan beliau merasakan bagaimana mengurus anak-anak perempuan.


3️⃣  Menikahkan putri-putrinya kepada laki-laki yang paling baik.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menikahkan Zainab dengan Abu Al-'Ash bin Ar-Rabi' al Quraisy, dan itu adalah anak didik Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam.
Khadijah binti Khuwailid mempunyai saudari yang bernama Halah binti Khuwailid, dan Halah mempunyai anak yaitu Abu Al-'Ash Ar-Rabi' maka ini adalah keponakan dari Khadijah.

Abu Al-'Ash Ar-Rabi' adalah seorang lelaki di Kota Mekah yang penuh dengan wibawa, amanah dan juga saudagar kaya, pedagang. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menikahkan Zainab dengan seorang lelaki yang baik.


4️⃣  Meminta pendapat anak-anak perempuannya dalam pernikahan mereka.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 لَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ

"Seorang gadis perawan tidak boleh dinikahkan sebelum ditanyakan persetujuannya."
[HR. Bukhari no. 6453]

Ketika Ali bin Abi Thalib melamar Fatimah maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendatangi Fatimah radhiallahu 'anhu.

? Rasulullah berkata kepada Fatimah,
"Wahai Fatimah anakku, Ali bin Abi Thalib anak pamanku, telah menyebutkan nama engkau."
Maka Fatimahpun diam, kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwa diamnya seorang anak perempuan yang perawan adalah izin darinya.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya;
"Ya Rasulullah bagaimana izin dari anak perempuan yang sudah mengizinkan dirinya dinikahkan dengan laki-laki.?"
Beliau menjawab;
"Diamnya adalah bentuk persetujuanya."
[HR. Bukhari no. 5136 dan Muslim no.1419]

Seorang anak perempuan adalah sebuah amanah dalam rumah tangga bapaknya, dan tidak diizinkan bagi sang bapak untuk menikahkannya dengan seseorang yang tidak dia setujui.


5️⃣  Tidak berlebihan dalam masalah mahar.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menikahkan anak-anak perempuannya dengan mahar yang sangat kecil.

? Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu meriwayatkan:
Bahwa Ali bin Abi Thalib berkata,
"Aku menikahi Fatimah dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata";
"Berikanlah dia sesuatu."
Aku berkata;
"Aku tidak punya apa-apa."
Rasulullah berkata;
"Dimana baju perang Huthamiyah mu.?"
Aku menjawab;
"Ada padaku."
Maka beliau menyuruhku untuk memberikannya kepada Fatimah.
[HR. Abu Dawud no. 2125 dan An-Nasaa'i no. 3375]

Baju perang sederhana tersebut adalah mahar Fatimah putri bungsu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, dan Fatimah adalah pemimpin para wanita di Jannah.


6️⃣  Persiapan rumah baru putri-putri Beliau.

? Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu meriwayatkan:
"Bahwa saat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menikahkannya dengan Fatimah, beliau mengirim bersamanya sebuah kain, sebuah bantal yang terbuat dari kulit diisi dengan daun-daun pohon kurma, dua gilingan tangan, dan dua wadah."
[HR. Imam Ahmad no. 821]

Dalam hadits tersebut disebutkan anjuran untuk memudahkan dalam perkara-perkara pernikahan, dan hendaknya pernikahannya sesuai dengan kemampuannya.
Maka seorang suami ataupun istri tidak melakukan sesuatu yang diluar kuasanya untuk menyediakan perabotan-perabotan mewah yang ada dirumahnya.


7️⃣  Walimatul 'Urs putri-putrinya sangat sederhana.

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam ketika resepsi pernikahan sangatlah mudah, kata mudah tidak mesti harus murah. 

? Dari Buraidah radhiallahu 'anhu, ketika Ali melamar Fatimah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya pernikahan harus ada walimah dan makanan yang dibuat untuk dibagikan pada orang-orang sekitar."
Maka Sa'da bin Abi Waqqash mengatakan dia akan membawakan domba, dan orang lain mengatakan dia akan membawa gandum sebanyak sekian dan sekian.
[HR. Imam Ahmad no. 22526]

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam juga mendoakan anak-anaknya saat mereka menikah.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendoakan:
"Ya Allah berkahi dalam kehidupan mereka berdua dan selalu berkahi didalam hubungan badan mereka berdua."
[HR. Imam At-Thabrani]

Ini anjuran agar para orang tua ketika anaknya sudah menikah maka doakan agar anak tersebut mendapat berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.


?  Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam Kepada Anak-Anak Perempuannya Setelah Mereka Menikah.

1️⃣  Menjaga anak perempuannya setelah mereka menikah.

Bagi sebagian orang tua yang berasumsi apabila anak perempuan sudah menikah maka tugas sebagai orang tua sudah selesai, jelas ini keliru.

Ketika Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam keluar untuk Perang Badar, saat itu Ruqayyah radhiallahu 'anha sakit, Ruqayyah istrinya Utsman bin Affan.
Maka Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkan suaminya yaitu Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu untuk tidak ikut dalam Perang Badar agar merawat Ruqayyah radhiallahu 'anha.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ لَكَ أَجْرَ رَجُلٍ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا وَسَهْمَهُ

"Kamu mendapatkan pahala seperti orang yang ikut terlibat dalam perang Badar dan hak bagiannya (ghanimah)."
[HR. Bukhari no. 2898]

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tetap memperhatikan anak-anaknya meskipun sudah menikah. Tetapi jangan sampai mengganggu keutuhan rumah tangga anak-anaknya, dan masuk kedalam perkara-perkara yang sangat jauh dalam perkara rumah tangga anak-anaknya.


2️⃣  Tidak ikut campur dalam permasalahan kecil antara putrinya dan suaminya.

? Ketika terjadi pertengkaran hebat antara Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu dengan Fatimah radhiallahu 'anha, maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendatangi rumah Fatimah radhiallahu 'anha. Dan beliau tidak mendapati Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu dirumahnya.

Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bertanya;
"Dimana anak pamanmu (Ali).?"
Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam bertenggang rasa dengan perasaan Fatimah yang mungkin sedang marah kepada suaminya. 
Maka beliau memanggilnya dengan,
"Ibnu ammi -> dimana anak pamanmu (Ali).?"

Kemudian Fatimah berkata;
"Terjadi pertengkaran antara aku dengan Ali, dan dia membuat aku marah, lalu dia keluar dari rumah dan tidur siang di rumah, dan tidak mengatakan apa-apa."

Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menyuruh seseorang untuk mencarinya.
Kemudian orang tersebut datang dan berkata;
"Ali sedang di dalam masjid wahai Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan dia tidur."

Ini pelajaran bagi para suami kalau ada pertengkaran antara suami istri maka bila suami keluar rumah, jangan pergi kerumah siapa-siapa, pergilah kerumah Allah agar hati tenang, agar masalah bisa diselesaikan.

Kemudian datanglah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menemui Ali bin Abi Thalib, dan beliau mendapati menantunya tidur di tanah.
Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membersihkan tanah yang menempel pada tubuh Ali sambil berkata;
"Bangunlah wahai Abu Turab.!"
[HR. Bukhari dan Muslim]

? Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari hadits tersebut mengatakan;
"Di dalam hadits ini terdapat faedah-faedah, di antara faedahnya yaitu berbuat yang baik kepada menantu dan menenangkan pertengkaran yang terjadi dengan anaknya, tapi tidak masuk kedalam perkara tersebut."
Kenapa.? Karena Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam tidak bertanya dari Fatimah tentang apa yang terjadi, kenapa sampai demikian. Karena itu urusan rumah tangga mereka berdua.

Seni interaksinya adalah Rasulullah tetap bertanggung jawab kepada anak-anak perempuannya, tetapi beliau tidak masuk kedalam urusan rumah tangga anak-anak perempuannya.


3️⃣  Menyambutnya dengan sangat luar bisa dan menghormati apabila salah satu putrinya datang kepadanya.

? Dari Aisyah radhiallahu 'anha bercerita ketika Fatimah radhiallahu 'anha mengunjungi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam;
"Aku tidak melihat seorang pun di antara manusia yang lebih menyerupai Nabi dalam  hal sikap, berdialog, berbicara, petunjuk didalam perbuatannya, dan didalam cara berdiri dan duduknya selain seperti Fatimah binti Muhammad radhiallahu."

Aisyah radhiallahu 'anha juga berkata:
"Apabila Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam melihat Fatimah datang, beliau menyambutnya serta berdiri untuknya, lalu memeluknya dan menciumnya sambil memegang erat tangan Fatimah itu. Kemudian Nabi menuntun Fatimah sampai mendudukkannya di tempat beliau biasa duduk."
[HR. Abu Dawud]

? Dalam hadits lain Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan;
"Selamat datang wahai anak perempuanku."
Kemudian beliau mendudukan Fatimah di sisi kanan atau kiri beliau.
[HR. Bukhari dan Muslim]

Seharusnya orang tua seperti ini, ketika anaknya sudah berkeluarga kemudian anaknya datang menjenguknya maka ucapakan;
"Selamat datang wahai anakku."


4️⃣  Mengajarkan anak-anaknya untuk meninggalkan kesenangan dunia yang sementara dan memerintahkan untuk bersedekah.

? Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu menceritakan:
Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendatangi Fatimah, kemudian didapati di rumah Fatimah ada semacam hordeng, dan beliau mau tidak masuk.
Kemudian setelah itu Fatimah bercerita kepada suaminya bahwa ayahnya tidak mau masuk kedalam rumah, lalu Ali bin Abi Thalib mendatangi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

Ali berkata;
"Kenapa engkau tidak mau masuk wahai Rasulullah.?"

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata;
"Ada apa aku dengan dunia, dan ada apa aku dengan hitungan-hitungan, aku melihat diatas pada pintu rumah Fatimah hordeng yang sangat mewah."

Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan;
"Katakanlah kepada Fatimah agar dia menyedekahkan kepada anak-anak fulan dan fulan (keluarga yang membutuhkan)."
[HR. Bukhari dan Abu Dawud]

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada anak-anaknya agar senantiasa zuhud terhadap dunia.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab


?  SOAL - JAWAB  ?


➡️  PERTANYAAN :
Saya sudah satu tahun menikah tapi belum diberikan keturunan, apakah ada doa-doa khusus Ustadz agar bisa mudah diberikan keturunan.?

➡️  JAWAB :
Ini berkaitan juga dengan apa yang terjadi ditengah-tengah kita yaitu tentang penyakit Cobid 19, nanti akan menyambung dengan pertanyaan.
Kalau kita berbicara tentang perkara Aqidah, ada dua sebab yang dikenal didalam permasalahan sebab.

▪️ Sebab yang disebutkan oleh para Ulama yaitu,
1.  Sebab Kauni Qadari.
Adalah sebab yang sudah teruji dan sudah terbukti dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala.

@ Contohnya sebab Kauni Qadari :
⚡ Ada obat untuk menurunkan panas.
Sudah terbukti dan teruji bahwa obat tersebut bisa menurunkan panas dengan kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala.
=》Maka ini yang disebut sebab Kauniyyah Qadariyyah.

Dan ini disyariatkan untuk melakukannya, baik dalam hal menanggulangi Covid 19 ataupun kesembuhan Covid 19 disyariatkan untuk mengkonsumsi obat-obat ini.
Termasuk didalamnya adalah yang belum dikaruniai anak, maka dia berhak untuk melakukan sebab-sebab Kauni Qadari, yang sudah terbukti dan teruji dengan kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala bermanfaat untuk mendapatkan anak.

2.  Sebab Syar’i.
Adalah sebab yang disebutkan didalam syariat Islam sebagai sebab untuk mendapatkan sesuatu, dan ini susah untuk dinalar dengan medis atau ilmu kesehatan.

@ Contoh sebab syar'i :
⚡ Membaca Alquran.

? Allah Ta'ala berfirman dalam;
》 Quran Surat Yunus ayat 57;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
{QS. Yunus/10 : 57}

》 Quran Surat Al-Isra' ayat 82;

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."
{QS. Al-Isra'/17 : 82}

》 Quran Surat Fussilat Ayat 44;

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ ۖ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُولَٰئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ

"Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".
{QS. Fussilat/41 : 44}

Yang menyebutkan seluruhnya adalah bahwa AlQuran adalah sebagai Syifa (obat penyembuh)

✏️ Nasihat Ustadz ;
"Siapa saja yang ingin sembuh dari penyakit dan penyakit mewabah sekalipun, dekatkanlah diri dengan bacaan Alquran/membaca Alquran."

Kita harus yakin sebagai seorang muslim. Kita mengerjakan sebab Kauni Qadari tadi dengan obat, pakai masker, jauhi kerumunan, cuci tangan, kurangi mobilitas, dll.
Tetapi kita harus lebih percaya wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih bermanfaat untuk seorang Muslim.

Termasuk didalamnya dalam mengharapkan anak, Ustadz sering mengatakan jika sulit mendapatkan anak silahkan pergi ke Mekah kemudian berdoa disana untuk mendapatkan anak. Niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mudahkan.
Kadang memang sulit untuk dicerna, tetapi begitulah wahyu dari Allah Subahanahu wa Ta'ala.
Maka sering-sering membaca Alquran bagi yang belum dimudahkan untuk mendapatkan anak, karena Alquran adalah Syifa (obat).

⚡ Makan Kurma Ajwa 7 butir setiap pagi saat perut kosong.

? Hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”
[HR. Bukhari dan Muslim]

Kita percaya dengan sebab-sebab kauni qadari, tetapi sebab syar'i ini harus kita tingkatkan ditengah kaum muslimin. Jangan sedikit-sedikit mengeluh dimedsos, bergantunglah hanya kepada Allah.

"Jika engkau mengadukan nasibmu kepada anak manusia sesungguhnya engkau sedang mengadukan Allah Yang Maha Pengasih kepada makluknya yang tidak mengasihi."

Kerjakan sebab-sebab syar'i seperti membaca Alquran, berdoa dan bersandar kepada Allah, mengerjakan ketaatan-ketaatan kepada Allah, mendekat kepada Allah.
Karena sebab syar'i lebih utama dikerjakan dan lebih manjur, begitu juga bagi yang sulit mendapatkan anak, kerjakan sebab-sebab syar'i.

⚡ Minum Madu.

? Allah Ta'ala berfirman dalam Quran Surat An-Nahl ayat 69;

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
{QS. An-Nahl/16 : 69}

⚡ Habbatus Saudah.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

إِنَّ هَذِهِ الحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، إِلَّا مِنَ السَّام

”Sesungguhnya pada habbatu ssauda’ terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.”
[HR. Bukhari & Muslim]

Kita harus percaya dengan sebab-sebab syar'iyyah ini karena ini lebih manjur, diantara doa, sedekah, istighfar, baca Quran.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana cara menghadapi orang tua yang tidak mau sholat dan gemar orang tua ini akan memberikan anaknya jimat atau ilmu kebal kepada cucunya.!

➡️  JAWAB :
Adapun berbicara tentang hukum, orang tua memberikan anaknya jimat atau ilmu kebal, maka hukumnya haram bagi orang tua melakukan itu, dan dia wajib bertobat kepada Allah.
Adapun sang anak menerima, hukumnya juga haram karena tidak  boleh mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan syirik. Dan ilmu kebal dalam Islam tidak ada, kalau ilmu kebal itu ada dalam Islam, Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam tidak akan pernah terluka ketika ke Thaif, tidak akan pernah terluka ketika perang Uhud.

Tidak ada ilmu kebal dalam agama Islam, itu adalah ilmu yang diminta dari syaiton sehingga syaiton menahan, sehingga tidak mendapatkan luka dan juga rasa sakit. Maka haram hukumnya untuk mewariskan ilmu tersebut, dan haram hukumnya menerima warisan ilmu tersebut.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;
“Bukan termasuk golongan kami orang yang mengaitkan kesialannya pada burung (atau benda lainnya), melakukan perdukunan atau meminta didukuni, menyihir atau minta disihirkan untuknya. Dan barangsiapa datang kepada dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
[HR. al-Bazzar dengan sanad yang baik]

? Allah Ta'ala berfirman dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 102;

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ 

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir."
{QS. Al-Baqarah/2 : 102}

▪️ Didalam ilmu sihir pasti ada tiga hal yang menyebabkan kekufuran;
1. Mengaku mengetahui akan hal ghaib.
2. Berhubungan dan minta bantuan kepada Jin, yang tidak boleh diminta bantui kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
3. Menghina hal-hal yang diagungkan disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti;
- Disuruh menginjak Alquran.
- Diperintahkan menulis ayat suci Alquran terutama menulis ayat suci dengan darah haid.
- Sengaja disuruh mengerjakan sholat tanpa wudhu/menghina sholat.
- Disuruh menulis surat Al-Fatihah dimulai dari ayat ke 7 kemudian dibawahnya ayat yang pertama sebagai bentuk penghinaan terhadap nama-nama Allah dari orang-orang yang melakukan sihir dan perdukunan.
Wallahu 'apam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Mohon nasihat dari Ustadz terkait belajar online yang terkadang membuat orang tua kewalahan.!

➡️  JAWAB :
Permasalahan anak belajar online, ini bisa dibahas dari beberapa sisi;

1. Pemegangan anak terhadap gawai/gadget.
Maka nasehatnya adalah :
Anak hanya memegang gawai saat dia sekolah online, saat dia tidak sekolah maka jangan dipegangkan ke anak terutama anak-anak yang TK, SD, SMP, SMA.
Karena mereka belum fasih untuk memakainya, yang ada adalah merusak kehidupan mereka.
Dari mulai game online, medsos, IG, FB, Tiktok, menonton hal-hal yang diharamkan.
Dan orang tua harus tegas dengan anak-anaknya, lebih baik lelah didunia untuk mengurus anak-anak dengan gawainya, dari pada kita dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat. Anak itu bagaikan adonan, kita mau letakkan anak tersebut pada loyang yang bagaimanapun dia akan ikut kita. Maka bersabarlah mendidik anak-anak, karena mereka bisa menjadi pintu terbesar untuk orang tua masuk kedalam surga atau masuk kedalam neraka.

2. Anak-anak lebih baik tidak memiliki media sosial.
Apa faedahnya, dari pada dia membuka hal yang haram, karena satu klik saja dia akan bisa membuka yang lain. Apabila setiap hari mata dicekoki hal yang haram-haram, akan turun kekemaluan suka onani. 

3. Bahwa kita harus menentukan jadwal untuk anak-anak kita.
Kapan boleh pegang hp kapan tidak, jangan orang tua sibuk sendiri.
Hati-hati anak itu akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah kepada orang tuanya, dibandingkan Allah menanyai anak tentang baktinya kepada orang tuanya.
Orang tua terlebih dahulu yang akan ditanya bagaimana mengurus anak, baru anak akan ditanya bagaimana baktinya kepada orang tuanya.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya."
[HR. Bukhari no.4789]
Walallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana sikap si anak kalau dia terlanjur diberi nama yang terdapat keputusan nama Allah.?

➡️  JAWAB :
Seperti ada anak bernama Rahman, Rozak, maka jawabannya wajib diganti, dan menggantinya sampai ke akta lahirnya ataupun catatan sipil, dan harus berusaha.
Tidak boleh seorang muslim bernama Rahman, Rozak atau Khaliq tanpa kata Abdu didepannya. Karena itu nama khusus milik Allah Subhnahu wa Ta'ala, dan menunjukkan sebuah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana sikap orang tua kepada anak yang merasa anaknya itu dinomer sekiankan, karena dia merasa kakak atau adiknya lebih pintar karena hafalannya sudah 30 juz atau lebih.!

➡️  JAWAB :
? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

فَاتَّقُوا اللَّهَ ، وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ

“Bertakwalah pada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu.”
[HR. Muslim]

Maka salah satu sebab semuanya anak berbakti adalah sikap orang tuanya kepada anaknya, yaitu berbuat adil dalam hadiah, kasih sayang, makanan dan minuman, nafkah, maka harus adil.
Tidak boleh membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, karena setiap anak mempunyai kemampuan masing-masing.
Wallahu 'alam bishowab.


✍️ TIM KAJIAN ONLINE MASJID ASTRA