??  NGAJI DARI RUMAH - MASJID ASTRA  ??


? Kajian Online Interaktif Untuk Ikhwan & Akhwat
?️ SELASA, 01 Juni 2021 / 20 Syawal 1442
? 19.30 WIB - Selesai

? Pemateri :
Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc., M.A. حفظه لله تعالى


?  KEMULIAAN SAHABAT SAAD BIN ABI WAQQASH RADHIALLAHU'ANHU - Chapter 1. ?


Pada kesempatan yang bahagia ini kita akan membahas salah seorang pejuang dari kalangan para sahabat, dialah Saad bin Abi Waqqash sang pemimpin dalam Ma'rakatul Qadisiyyah (Perang al-Qasiyyah) yang sangat masyhur.


? Muqoddimah Keutamaan Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu.

Saad bin Abi Waqqash radhiallahu memiliki banyak keistimewaan diantaranya adalah;

▪️ Salah satu sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

? Rasulullah bersabda;
"Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah bin Ubaidillah di surga, Zubair bin Awwam di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad bin abi Waqqash di surga, Sa'id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga."
[HR. At-Tirmidzi]

Tentunya ketika seorang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang special.

▪️ Beliau pernah dibanggakan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wasallam.

? Dalam sebuah hadits;
Rasulullah ketika sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba Saad bin Abi Waqqash datang mama Rasulullah berkata,
"Ini adalah pamanku (dari sisi ibu), perlihatkan kepadaku paman kalian."
[HR. Al-Hakim]

▪️ Termasuk enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.

Ketika Umar akan meninggal dia memilih enam orang yang akan menggantikannya menjadi Khalifah, diantaranya adalah Saad bin Abi Waqqash. Ternyata yang menjadi Khalifah adalah Utsman bin Affan radhiallahu'anhu.

▪️ Beliau adalah orang yang pertama kali melukai orang musyrik di awal-awal dakwah.

Ketika para sahabat bersembunyi untuk beribadah, tiba-tiba ketahuan oleh sekelompok orang musyrikin. Saat itu Saad bin Abi Waqqash yang masih berusia muda sekitar 18 thn, maka diapun marah dan dia mencari sesuatu untuk memukul orang musyrik tersebut. Dan dia mendapati semacam tulang rahang onta, maka dia pukulkan ke tubuh/wajah orang musyrikin tersebut maka mengalirlah darah.

▪️ Beliau juga orang yang pertama kali memanah dalam jihad fi sabilillah.

Yaitu ketika beliau ikut dalam sebuah Sariyyah (peperangan kecil antara kaum muslimin dan kaum musyrikin yang tidak diikuti Nabi) sebelum perang Badar, dan yang pertama kali memanah (melepaskan panahnya) dijalan Allah dialah Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu.

▪️ Dan beliaulah yang dibanggakan oleh Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.

? Umar pernah berkata;
"Aku akan menghantam raja-raja Persia itu dengan raja-raja Arab."
Yaitu ketika Umar mengutus Saad bin Abi Waqqash dalam Ma'rakatul Qadisiyyah (Perang al-Qasiyyah).

▪️ Pernah satu hari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam gelisah karena ada sesuatu yang mengganggu Rasulullah.
Rasulullah berharap ada seorang beriman yang menjaga dirinya. Tiba-tiba Rasulullah mendengar suara seseorang, ternyata Saad bin Abi Waqqash berkata "siap untuk menjaga Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam."
Ketika Rasulullah tahu Saad bin Abi Waqqash siap menjaga dirinya, maka Rasulullah bisa tidur dengan pulas, sampai Aisyah mendengar suara mendengkur dari Rasulullah saat beliau tidur.

Kenapa Rasulullah tenang karena yang menjaga dia adalah seorang jagoan Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu, seorang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


? Nasab Keluarga Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu.

▪️ Berasal dari;
Keturunan Quraisy dari Ismail, kemudian sampai Adnan, kemudian sampai Luay, kemudian sampai Ka'ab, kemudian sampai Murrah dan kemudian sampai Kilab.

=》 Kilab bin Murrah ini kakek yang bertemu dengan nasab Nabi shalallahu 'alaihi wasallam.

▪️ Dari Kilab bin Murrah punya anak diantaranya adalah;
1.  Abdu Manaf.
Adapun Rasulullah dari keturunan Abdu Manaf.
2.  Zuhrah.
Adapun Saad dari Zuhrah, inilah karenanya Saad bin Abi Waqqash Az Zuhri bin Kilab.
Bani Zuhrah kalau di nasabkan menjadi az-Zuhri, kalau wanita az-Zuhriah.

▪️ Keturunan dari Zuhrah bin Kilab bin Murrah;
Juga bernama 'Abdu Manaf, kemudian sampai Uhaib, kemudian sampai Malik (disebut Abi Waqqash), kemudian sampai Saad.

▪️ Nama Saad adalah;
Sa'ad bin Malik Abi Waqash bin Uhaib bin 'Abdu Manaf bin Zuhrah.

▪️ Keturunan dari Abdu Manaf bin Kilab bin Murrah diantaranya;
1.  Hasyim bin Abdu Manaf.
Kemudian Abdullah, kemudian Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam.

=》 Ibunya Rasulullah bernama Aminah binti Wahab binti 'Abdu Manaf bin Zuhrah (kakeknya Saad).

=》 Inilah kenapa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menamakan Saad bin Abi Waqqash adalah Kholi (paman) -> dari sisi ibu Nabi yaitu Aminah binti 'Abdu Manaf bin Zuhrah (kembali kepada kabilah Zuhrah).

=》 Karena Saad bin Abi Waqqash berasal dari bani Zuhrah sama dengan ibunya Nabi shalallahu 'alaihi wasallam yaitu Aminah, maka seluruh keturunan Bani Zuhrah disebut oleh Nabi shalallahu 'alaihi wasallam dengan saudara-saudara ibuku (akhwali).

? Maka ketika Saad bin Abi Waqqash datang,  dengan bangganya Nabi mengatakan;
"Dia adalah saudara ibuku (pamanku dari sisi ibu -> Kholi), perlihatkan kepadaku paman-paman kalian."

2.  Abdu Syams bin Abdu Manaf.
Punya anak bernama Umayyah.

=》 Umayyah punya anak diantaranya adalah;
1. Abu al-Ash bin Umayyah.
Kemudian Affan, kemudian Utsman.
2.  Harb bin Umayyah.
Kemudian Shakhr (Abu Sofyan), kemudian Muawiyyah.
3.  Sufyan bin Umayyah.
Kemudian Hamnah binti Sufyan bin Umayyah (Ibunya Saad bin Abi Waqqash).

▪️ Orang Tua Saad bin Abi Waqqash adalah;
- Bapaknya bernama Malik Abi Waqash bin Uhaib bin 'Abdu Manaf bin Zuhrah.
- Ibunya bernama Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf.

▪️ Dari pernikahan Malik Abi Waqqash dan Hamnah, mempunyai anak-anak yang bernama;
1.  Saad bin Abi Waqqash.
Meninggal di kota Madinnah dan bukan dalam peperangan.
2.  Utbah bin Abi Waqqash.
Meninggal dalam kondisi kafir ketika perang Uhud, dia terluka kemudian didoakan oleh Nabi dan meninggal dalam kondisi kafir.
Tetapi Utbah punya anak-anak yang sholeh, diantaranya;
- Nafi' bin Utbah (sahabat Nabi)
- Hasyim bin Utbah (meninggal dalam peperangan dan mati Syahid).
3.  Amir bin Abi Waqqash.
Meninggal dalam perang Yarmuk (mati Syahid)
4.  Umair bin Abi Waqqash.
Meninggal dalam perang Badar, ketika itu umurnya masih kecil. Disebutkan dalam sejarah ketika terjadi perang Badar maka dia sembunyi-sembunyi takut ketahuan Nabi karena akan disuruh pulang karena masih kecil, akhirnya dia meninggal dalam perang Badar (mati Syahid).

▪️ Jumlah anak-anak Saad bin Abi Waqqash. Anak-anak Saad bin Abi Waqqash total berjumlah 36 anak, 
- 18 laki-laki, dan
- 18 perempuan.

▪️ Istri Saad totalnya berjumlah 12 wanita (ada yang meninggal, ada yang cerai).

Istri pertama Saad bin Abi Waqaash bernama Bintu Sihab az-Zuhriah (dari sukunya sendiri), punya anak pertama yang bernama;
- Ummul Hakim al-Kubra binti Saad bin Abi Waqqash.
- Setelah itu bersama 35 anak lainnya.
- Diantaranya ada yang bernama Umar bin Saad.

=》 Ketika kita berbicara tentang wafatnya Hussein bin Ali bin Abi Thalib, pemimpin pasukan yang menyerang pasukan Hussein adalah Umar bin Saad bin Abi Waqqash, dia cenderung kepada Bani Umayyah, cenderung kepada Yazid bin Muawiyyah dan cenderung kepada Ubaidillah bin Ziyad, akhirnya terbunuhlah Hussein bin Ali bin Abi Thalib.
Dan inilah diantara kesalahan Umar bin Saad bin Abi Waqqash.

Umar bin Saad semangat dalam masalah siasat dan politik tentang kekuasaan, dan dia yang kemudian pernah menegur ayahnya Saad bin Abi Waqqash.
Ketika terjadi pertikaian antara Kubu Muawiyyah dengan Kubu Ali bin Abi Thalib, diantara sahabat yang tidak ikut berperang sama sekali adalah Saad bin Abi Waqqash. Dia pergi meninggalkan seluruh pertikaian dan pergi menjauh dari kota Madinnah kemudian mengurus Onta dan kambingnya.

Sampai akhirnya datanglah putranya Umar bin Saad menegur bapaknya untuk ikut perang.
? Maka Saad bin Abi Waqqash memukul dadanya Umar bin Saad dan berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda;

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ

"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertaqwa, yang kaya dan yang tersembunyi (tidak dilihat oleh banyak orang)." 
[HR Al Imam Muslim]
Maka Saad tidak ikut dalam pertikaian tersebut.

Ketika ada yang memaksanya dia untuk ikut pertikaian membela Muawiyyah atau membela Ali bin Abi Thalib, secara Nasab Saad bin Abi Waqqash lebih dekat kepada Bani Umayyah, karena ibunya dari Bani Umayyah.
Tetapi Saad tidak mau ikut-ikutan, dia berkata,
"Kalau saya mau ikut perang silahkan datangkan kepadaku pedang yang bisa membedakan mana kafir mana Muslim, maka saya akan pegang pedang tersebut dan saya akan berperang, tapi kalau tidak ada maka saya tidak mau."

Dan akhirnya Saad bin Abi Waqqash tidak ikut dalam peperangan tersebut dan Allah menyelamatkan dirinya dari darah kaum Muslimin.

=》 Ibunya Saad bin Abi Waqqash yaitu Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf berasal dari Bani Umayyah, karenanya seluruh keturunan Umayyah bin Abdu Syams disebut Bani Umayyah (Umawiyyun).

Inilah gambaran tentang orang-orang yang ada disekitar Saad bin Abi Waqqash.


? Kapan Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu Masuk Islam.

Saad bin Abi Waqqash masuk Islam di tahun pertama ke Nabian, dia termasuk orang yang pertama kali masuk Islam.

▪️ Saad pernah berkata;
"Aku sepertiga Islam."
=》 Artinya aku orang yang ketiga masuk Islam.

Para Ulama menafsirkan apa maksudnya Saad bin Abi Waqqash orang yang ketiga masuk Islam.
Padahal kita tahu yang masuk Islam pertama kali adalah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, kemudian Khadijah, kemudian anak kecil yang pertama masuk Islam Ali bin Abu Thalib, kemudian dari budak Zaid bin Haritsah.
Inilah orang-orang yang pertama masuk.

Lalu kenapa Saad mengatakan saya sepertiga Islam, seakan-akan dia orang yang ketiga.
=》 Para Ulama menjelaskan maksudnya;
"Yaitu Saad memandang diluar keluarga Nabi."

Karena yang mendakwahkan Islam adalah Nabi orang yang pertama, kemudian yang terang-terangan mendakwahkan Islam adalah Abu Bakar radhiallahu'anhu.
Dan ketika Abu Bakar berdakwah langsung ada lima orang yang masuk Islam ditangan Abu Bakar dalam waktu yang berdekatan.

@ Diantara lima orang tersebut adalah;
1. Zubair bin Awwam
2. Utsman bin Affan
3. Thalhah bin Ubaidillah
4. Abdurahman bin Auf
5. Saad bin Abi Waqqash

Sehingga Saad menyangka dia adalah orang ketiga yang masuk Islam, karena setelah Abu Bakar, dia orang ketiga yang masuk Islam padahal bersama dia ada empat orang yang lainnya.
Intinya dia adalah termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam, tatkala yang lain belum masuk Islam dia bersama dengan lima orang tersebut masuk Islam.

@ Kalau keluarga Nabi tidak dihitung, maka yang pertama masuk Islam adalah;
1. Nabi shalallahu 'alaihi wasallam
2. Abu Bakar radhiallahu'anhu
3. Saad bin Abi Waqqash diantara yang lima orang tersebut.
Paling tidak Saad adalah sepuluh orang yang pertama kali masuk Islam.

▪️ Usia Saad bin Abi Waqqash saat masuk Islam adalah 17 tahun (tahun pertama kenabian).
Ketika berhijrah ke Madinnah usianya 30 tahun, karena Nabi berdakwah di Mekah selama 13 tahun.

▪️ Saad bin Abi Waqqash Haji Wada.
Sepuluh tahun Hijriah jadi usianya ketika sudah 40 tahun.
Ketika itu istri beliau baru satu dan anaknya baru satu dan seorang putri yang bernama Ummul Hakim al Kubra binti Saad bin Abi Waqqash.

Setelah Haji Wada para Sahabat Muhajirin pulang ke Madinnah, qadarullah ketika semua sahabat pulang ke Madinah, Saad bin Abi Waqqash sakit keras dan tidak jadi pulang.
Saad sempat bertemu dengan Nabi shalallahu'alaihi wasallam, maka Saad sangat sedih dan merasa dirinya akan meninggal dunia karena sakit keras.

Maka Saad berkata kepada Rasulullah;
"Wahai Rasulullah saya ingin bersedekah, ingin berwasiat, bolehkan saya berwasiat, saya punya harta banyak bolehkan saya menyedekahkan dua pertiga dari hartaku.?"

Rasulullah berkata;
"Tidak boleh, kebanyakan kalau dua pertiga."

Saad berkata lagi;
"Wahai Rasulullah bagaimana kalau saya berwasiat sedekah dengan setengah dari hartaku.? Sebagaimana engkau ketahui Rasulullah, hartaku banyak dan putriku hanya satu."

Rasulullah berkata;
"Tidak."

Saad berkata lagi;
"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sepertiga dari hartaku.?"

Rasulullah berkata;
"Tidak mengapa kalau sepertiga dari hartamu."

? Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menasehati Saad bin Abi Waqqash:
"Wahai Saad, kau meninggalkan anakmu dan keluargamu dalam kondisi berkecukupan, itu lebih baik dari pada kau meninggalkan mereka dalam kondisi kesulitan dan minta-minta kepada orang lain. Cukup sepertiga dari hartamu kau sedekahkan, sisanya untuk anak dan istrimu. Bisa jadi kau dipanjangkan umurmu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kau beramal sholeh, sehingga setiap amal sholehmu karena kau mengharap wajah Allah, maka akan menambah derajatmu dan ketinggianmu disisi Allah subhanahu wa Ta'ala. Tidaklah kau memberi nafkah dengan berharap wajah Allah kecuali kau dapat pahala, sampai suapan yang kau berikan kepada mulut istrimu. Bisa jadi dipanjangkan umurmu oleh Allah, maka banyak orang mendapatkan manfaat dari panjangnya umurmu, dan banyak orang mendapat kemudhorotan dengan panjangnya umurmu."

Dan ternyata benar Saad bin Abi Waqqash yang menyangka dirinya akan meninggal dunia ketika itu dan sempat berwasiat, ternyata setelah itu dia hidup sampai 45 tahun lagi.

▪️ Saad bin Abi Waqqash wafat pada tahun 55 Hijriah dalam usia 85 tahun.


? Sifat Fisik Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu.

▪️ Sifat Saad bin Abi Waqqash secara fisik, beliau bukan orang yang tampan;
- Tidak tinggi
- Kulitnya gelap
- Tubuhnya penuh dengan rambut
- Hidungnya tidak begitu mancung
- Rambutnya agak keriting

▪️ Putrinya yang bernama Aisyah binti Saad bin Abi Waqqash pernah berkata, Ayahku adalah;
- seorang yang pendek dan gemuk,
- tubuhnya penuh dengan rambut,
- dan dia menyemir rambutnya dengan henna yang kearah hitam,
- kepalanya besar,
- jari-jarinya kasar menunjukkah kuat,
- rambut ditubuhnya banyak,
- lebih gelap kulitnya,
- dan hidungnya tidak begitu mancung.


? Bagaimana Perjalanan Saad bin Waqqash radhiallahu'anhu Diawal Islam dan Berhijrah.


▶️ Perjuangan Saad bin Abi Waqqash radhiallahu bersama para sahabat di awal Islam.

▪️ Dia termasuk dari lima orang yang didakwahi oleh Abu Bakar untuk masuk Islam.

▪️ Saad adalah orang yang pertama kali melukai kaum musyrikin.

@ Disebutkan oleh Ibnul Saad dalam at Thabaqat al Kubra;
Bahwasanya ketika para sahabat diantaranya Saad bin Abi Waqqash bersembunyi untuk beribadah kepada Allah (disebutkan oleh Ibnu Syams dalam sirohnya), tiba-tiba kaum musyrikin menemukan tempat persembunyaian mereka dilorong-lorong diantara gunung di kota Mekah, mereka sholat bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Dan mendapati Saad bin Abi Waqqash dan teman-temannya sedang sholat.

Maka merekapun mencaci maki dan mencela Saad bin Abi Waqqash sampai mereka menyerang kaum Muslimin. Kemudian Saad bin Abi Waqqash melawan dan mencari sesuatu untuk memukul irang tersebut, dan dia mendapati tulang rahang onta dan dia pukul orang tersebut, dan keluarlah darah dari wajah orang tersebut.
Maka Saad bin Abi Waqqash adalah orang yang pertama kali mengalirkan darah kaum musyrikin.

▪️ Pertama kali masuk Islam, Saad ditentang oleh ibunya Hamnah binti Sufyan bin Umayyah dengan menyerang mental Saad bin Abi Waqqash.

Ketika dia mengetahui putranya masuk Islam maka dia sangat kecewa. Padahal Saad bin Abi Waqqash adalah orang yang sangat berbakti kepada orang tua, dan ibunya tahu akan hal itu.
Maka ibunya pun mogok makan, mogok minum dan dia bersumpah,
"Tidak akan berbicara dengan Saad bin Abi Waqqash selama-lamanya sampai Saad murtad kembali."

Ibunya berkata,
"Wahai Saad, kata engkau Allah menyuruh berbakti kepada kedua orang tuamu, dan saya ibumu. Sekarang saya suruh engkau untuk berbakti kepadaku. Jangan kau ikut ajaran Muhammad, murtadlah engkau."

Tapi Saad tidak mau, dan orang-orang melihat Saad tidak menuruti kata-kata ibunya, sampai hari ke tiga mogok makan dan minum akhirnya ibunya pingsan. Maka turunlah ayat Allah.

? Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
[QS. Lukman/31 : 15]

@ Ini pelajaran bagi kita.
Ibunya Saad yang anti Islam menyuruh Saad murtad, itupun Allah menyuruh Saad bin Abi Waqqash untuk berbuat baik kepada ibunya.
Maka kita berusaha berbakti kepada kedua orang tua kita.

▪️ Disebutkan dalam riwayat lain.
Saad bin Abi Waqqash berkata;
"Aku adalah orang yang berbakti kepada ibuku, tatkala aku masuk Islam ibuku berkata;
"Wahai Saad, agama baru apa ini yang kau bikin, demi Allah hendaknya engkau meninggalkan agamamu ini. Kalau tidak maka aku tidak akan makan dan minum sampai aku mati, maka kalau aku mati gara-gara engkau, engkau akan dicerca oleh masyarakat. Orang-orang akan memanggilmu bukan Saad bin Abi Waqqash, tapi kau akan dipanggil "wahai pembunuh ibunya."

Saad berkata;
"Wahai ibuku, jangan kau lakukan demikian, aku tidak akan meninggalkan agamaku sama sekali."

Maka ibunya bertahan ridak makan dan tidak minum, ketika sudah lewat sehari, ibunya sudah mulai lemas.
"Ketika aku melihat ibuku dalam kondisi lemas, maka aku datang kepada ibuku."

Ibunya menyangka Saad bin Abi Waqqash luluh hatinya karena melihat kondisi seperti ini, ternyata tidak.
Saad bin Abi Waqqash berkata;
"Wahai ibuku ketahuilah, demi Allah seandainya engkau punya 100 jiwa atau 100 nyawa, kemudian satu nyawa tersebut keluar satu demi satu, aku tidak akan meninggalkan agamaku. Kalau kau mau makan, kalau kau gak mau makan tidak mengapa, aku tidak akan meninggalkan agamaku."
Akhirnya ibunya mengalah dan akhirnya ibunya makan.

▪️ Dalam riwayat lain disebutkan.
Saad bin Abi Waqqash ketika tidak mau mendengar perintah ibunya untuk murtad, maka suatu hari Saad sedang pergi berburu, ketika dia pulang dia mendapati orang-orang sedang kumpul didepan ibunya dan ibunya dalam kondisi lemas.
Saat itu saudaranya Saad, Amir bin Abi Waqqash yang baru masuk Islam.

Saad berkata;
"Ada apa ini orang-orang kumpul disini."

Mereka berkata;
"Ini ibumu, dia telah pergi kepada saudaramu Amir dan dia bersumpah kepada Amir."
Ibumu berkata;
"Wahai Amir kalau kau tidak murtad aku tidak akan bernaung dibawah naungan (sambil berjemur dibawah matahari), dan aku tidak akan makan makanan dan aku tidak akan minum minuman sampai kalian meninggalkan agamanya Muhammad."

Ketika Saad melihat ibunya sekarang berpindah menyerang saudaranya Amir, maka Saad berkata;
"Wahai ibuku jangan kau urusi Amir, urusanmu cukup dengan aku saja, jangan kau bersumpah untuk menyerang Amir."

Ibunya berkata;
"Kenapa.?"

Saad berusaha menjelaskan agar ibunya selesai dari ini semua, maka Saad berkata;
"Kalau kau sama aku wahai ibuku, aku tidak akan murtad dan aku akan tetap bertahan dengan agamaku, sehingga kau tetap tidak mau bernaung dibawah Matahari, kau tetap tidak mau makan dan minum sampai kau mati dan kau melihat tempat tinggalmu dineraka."

Ibunya berkata;
"Aku hanya bersumpah untuk menekan anakku yang berbakti, kau tidak berbakti."
Intinya ibunya menekan Saad dan Amir, tapi akhirnya ibunya makan juga.

▪️ Diantara ujian lain yang dialami Saad bin Abi Waqqash.

? Saad bin Abi Waqqash pernah bertanya kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, Saad berkata;

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” 
[HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185).]

Semakin tinggi tingkat keshalehan semakin tinggi ujiannya, dan Saad termasuk orang yang diuji dengan ujian yang berat, terutama kaum Muslimin diawal Islam.

? Imam Bukhari meriwayatkan, Dari Saad bin Abi Waqqash, dia bercerita diawal-awal dakwah. 
Dia berkata;
"Aku ketika itu diantara tujuh orang yang bersama Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, kami tidak punya makanan sama sekali saat itu. Kecuali kami makan daun dari pohon yang ada dipadang pasir yang daunnya keras tapi kami makan daun itu, sampai kalau kami buang besar seperti kotorannya kambing kering."

▪️ Ketika berjihad.
Kata Saad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu;
"Kami berjihad bersama Nabi shalallahu'alaihi wasallam, kami tidak makan kecuali daun-daun dari pohon yang ada di padang pasir, sampai kalau kami buang air seperti kotorannya kambing."

▪️ Ketika Nabi Di Mekah.
Saad bin Abi Waqqash bercerita tentang kondisi ini,
"Diboikot oleh kaum musyrikin selama tiga, tidak boleh jual makanan, tidak boleh beli makanan kepada mereka, tidak boleh menikahkan anak-anak mereka. Diboikot oleh orang-orang Quraisy, tidak ada makanan, sampai para sahabat kelaparan."

Kata Saad bin Abi Waqqash;
"Kami adalah satu kaum yang menghadapi kesulitan hidup dan kerasnya kehidupan di kota Mekah bersama Nabi shalallahu'alaihi wasallam. Tatkala kami diberi ujian oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, kami mengetahui ujian tersebut dan kami telah terbiasa dengan ujian tersebut, kami sabar dengan ujian-ujian."

Kata Saad bin Abi Waqqash saat diboikot;
"Suatu hari aku bersama Nabi shalallahu'alaihi wasallam di Kota Mekah, aku keluar di malam hari untuk buang air kecil, dan tidak ada makanan, orang pada sakit, banyak yang meninggal. Aku ketika buang air kecil aku mendengar sesuatu terkena air seniku, ternyata itu adalah potongan kulit Onta yang sudah kering sudah sangat lama disitu. Lalu aku ambil kulit Onta yang sudah kering tersebut, lalu aku cuci kemudian aku bakar untuk menghilangkan bulu-bulunya, lalu aku tumbuk diantara dua batu, lalu aku keringkan dan aku campur dengan air dan aku minum sehingga air tersebut ada rasa dagingnya, dengan meminum air tersebut aku bisa kuat selama tiga hari."

▪️ Diceritakan juga oleh Utbah bin Ghazwan radhiallahu'anhu tentang cerita yang sama. Terkadang dia perang bersama Saad bin Abi Waqqash.

? Al Imam Muslim meriwayatkan dari Kholid bin Umair al Adawi, beliau berkata;
"Suatu hari Utbah bin Ghazwan berkhutbah kepada kami, diapun memuji Allah dan menyanjung Allah." 

Kemudian dia berkata;
"Amma ba'du, kemudian dari pada itu sesungguhnya dunia menunjukan akan segera sirna, dan dunia pergi dengan cepat, tinggal sedikit umur dunia ini. Dan kalian akan berpindah dari dunia ini menuju negeri yang abadi yang tidak akan sirnah, hendaknya kalian pergi ketempat tersebut dengan modal terbaik yang kalian miliki yaitu amal shaleh. Sesungguhnya telah disebutkan kepada kami khabar bahwasanya batu dilepaskan dari mulut neraka Jahannam selama 70 tahun belum sampai kedasar neraka Jahannam. Demi Allah neraka Jahannam akan dipenuhi."

Kemudian dia melanjutkan cerita;
"Sungguh aku pernah menghadapi kondisi aku salah satu dari 7 orang bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, kami tidak punya makanan kecuali hanya daun-daunan, kami makan daun yang kering tersebut sampai luka bibir kami. Saya punya selendang saya mau pakai, kemudian saya kasihan melihat Saad bin Abi Waqqash tidak punya selendang, maka saya potong jadi dua, separuh saya kasih Saad, separuh saya pakai. Sekarang lihatlah salah seorang dari kami menjadi Amir, padahal dulu kami seperti apa. Aku berlindung kepada Allah jangan sampai aku merasa diriku hebat ternyata aku hina dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala."

Insyaa Allah kita akan lanjutkan pada pertemuan berikutnya, Insyaa Allah.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB  ?


➡️  PERTANYAAN :
Bukankah Fatimah itu merupakan keponakan dari Ali bin Abi Thalib, lalu kenapa Ali boleh menikahi Fatimah, sedangkan hukum syar'i tidak memperbolahkan seorang menikahi keponakannya sendiri.?

➡️  JAWAB :
Ali dengan Nabi sudah sepupuan, kecuali Ali bin Abi Thalib saudara kandungnya Nabi baru tidak boleh karena om langsung. Tetapi sepupu bukan mahrom dan boleh menikah.
Kemudian Nabi punya anak yang bernama Fatimah maka lebih boleh lagi untuk dinikahi, seandainya Nabi punya saudari perempuan saja boleh dinikahi oleh Ali apalagi anaknya Nabi.
Wallahu'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Apakah jika saya mencintai Saad bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu dan mengikuti jejaknya dengan giat berlatih memanah, saya dihari kiamat nanti  Insyaa Allah apakah akan dikumpulkan bersama Saad bin Abi Waqqash Ustadz..?

➡️  JAWAB :
? Allah Ta'ala berfirman dalam Quran Surat Al-Anfal ayat 60;

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi."
{QS. Al-Anfal/8 : 60}

@Maksudnya :
Persiapkanlah kekuatan yang terbaik untuk melawan musuh, karena musuh bisa saja suatu saat menyerang.
Dan di zaman itu kekuatan terbaik dari sisi alat peperangan adalah panah dan dari sisi kendaraan adalah kuda.

Zaman sekarang kalau seseorang pandai menggunakan kendaraan dalam pertempuran, pandai menggunakan senjata, mungkin itu lebih baik untuk di zaman sekarang. Tapi tidak jadi masalah seseorang berlatih dan belajar memanah untuk mengolah kekuatan otot dan yang lainnya, maka boleh-boleh saja.

Tetapi kalau kita melihat kondisi sekarang kalau terjadi peryempuran misalnya, kalau ada orang menyerang tanah air kita dan kita bela tanah air kita, dan yang paling baik adalah dengan senjata api.

Adapun belajar memanah kalau dia cinta kepada Saad bin Abi Waqqash dan kita dituntut untuk mencintai sahabat.
Mencintai kaum Anshor saja sebagian dari Iman apalagi kamu Muhajirin yang mereka lebih utaman dari kaum Anshor.

Dan mencintai Saad bin Abi Waqqash adalah ibadah, dan kita beramal seperti amalan Saad bin Abi Waqqash. Bukan hanya dinilai dari perjuangannya, kesabarannya, ketulusannya dan menjauhi fitnah.
Dan masih banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari Saad bin Abi Waqqash, dan tidak harus jago memanah, yang penting apa saja yang bermanfaat bagi kaum Muslimin untuk bangsa dan negara maka lakukanlah.
Walallahu'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Banyak cerita yang mengatakan bahwa Saad bin Abi Waqqash wafat di sebuah kota di China, karena ada Masjid Saad bin Abi Waqqash dan makamnya di sana. Bagaimana kebenarannya Ustadz.?

➡️  JAWAB :
Kuburan Saad bin Abi Waqqash ada di Madinnah bukan di China.
Wallahu'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana jika seorang duda di larang oleh orang tua menikahi orang yang dia pilih, dan dia tetap menikahi orang yang dia pilih, apakah akan durhaka kepada orang tua..?

➡️  JAWAB :
Beda antara yang single dengan duda, karena kalau duda dia sudah merasakan keindahan berkeluarga, bagaimana hidup yang tentram bersama seorang istri, kemudian dia kehilangan pasangan hidupnya entah karena cerai atau meninggal. 
Maka penderitaan yang dihadapi lebih berat dari pada yang masih single.

Kalau dia memilih seorang wanita dan dilarang oleh orang tuanya, cobalah bicarakan baik-baik sama orang tuanya, cobalah untuk berdiskusi.

Intinya orang tua tidak berhak melarang kalau memang wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang sholehah, dan dia berhak menikahi walaupun orang tuanya tidak setuju.
Tapi jangan sampai terjadi kondisi yang seperti demikian, maka berdiskusi atau nego dengan orang tua bagaimana caranya supaya busa nyaman dan tentram, dan tentunya doa seorang ibu sangat diharapkan.
Wallahu'alam bishowab.


✍️ TIM KAJIAN ONLINE MASJID ASTRA