Karawang – Sosialisasi terkait penularan virus covid-19 di area kerja selalu digencarkan. Selain himbauan poster yang ditempel di objek-objek vital seperti kamar mandi, tangga, ruang meeting, masjid hingga kantin pun grup whatsapp SHE aktif terus menyuarakan untuk tetap siaga di tengah pandemic. Salah satu upaya kita adalah dengan melakukan tes rapid atau swab. Terus apa perbedaan dari tes tersebut? Dikutip langsung dari grup whatsaap SHE perbedaanya sebagai berikut.

Test rapid itu ada 2, yaitu rapid antigen dan rapid antibodi...rapid yang dipakai di negara kita termasuk di pkm ( program kreativitas mahasiswa ) adalah rapid antibodi.

Apa bedanya antibodi dengan antigen?

Antibodi adalah kekebalan khusus terhadap mikroorganisme (virus, bakteri) yang sudah terbentuk dan terdeteksi di dalam darah yang dikenal dengan nama imunoglobulin (Ig).

Ig ada 2 yaitu IgM dan IgG ... apa bedanya? IgM (mula) adalah Ig yang terbentuk sebagai respon awal terhadap mikroorganisme ... seiring dengan waktu IgM ini akan menurun dan digantikan oleh IgG yaitu imunoglobulin lanjutan yang akan bertahan beberapa bulan. Apabila diberi suntikan booster IgG ini akan bertahan bertahun-tahun.

Sedangkan antigen adalah bagian dari tubuh kuman.

Swab antigen berarti pemeriksaan apus hidung untuk mencari bagian-bagian tubuh kuman termasuk virus.

Sedangkan SWAB PCR adalah pemeriksaan apus hidung untuk mendeteksi DNA virus covid19

Virus corona itu ada 4 genus yaitu : alfacorona, betacorona, gamma corona dan deltacorona. masing-masing genus memiliki ciri DNA yang berbeda...di alam ini Allah tidak pernah menciptakan DNA yang sama walau satu genus korona.

Apa kelemahan rapid antibodi? Rapid ini bisa reaktif bila ada imunoglobulin terhadap genus korona yang tidak spesifik bisa alfa, beta, delta, dan gamma. Sedangkan covid19 disebabkan oleh betacorona. Jadi, rapid antibodi tidak bisa dijadikan acuan diagnosis covid19.

begitu pula dengan swab antigen, akan positif bila tertangkap materi tubuh dari korona manapun dan tidak bersifat spesifik untuk covid19 atau beta corona. Pemeriksaan ini tidak bisa dijadikan dasar diagnosis.

Hanya SWAB PCR lah yang jadi dasar diagnosis covid19. Karena ia memeriksa adakah DNA Betacorona atau tidak.

Dalam swab pcr ditentukan CT yang kurang 40 dinyatakan positif...

Apa itu CT? CT singkatan dari Cycle Treshold artinya pada putaran keberapa DNA virus mulai terdeteksi. Semakin sedikit putaran yang sudah terdeteksi virus covid berarti nilai CT rendah dan CT rendah menunjukan jumlah virus yang banyak...dan semakin banyak putaran baru terdeksi DNA covid berarti CT besar ini menunjukan jumlah virus sedikit.

Seandainya hasil rapid antibodi dan PCR benar-benar dilakukan  pada penderita yang sebenarnya covid19 maka akan diinpretasikan sebagai berikut :

Kondisi 1 : PCR SWAB Positif dan RAPID Negatif

Ini terjadi pada pasien yang baru masuk virus terhirup ke lubang hidung atau mulut dan belum terbentuk Ig kekebalan, sehingga rapid tes negative.

Kondisi 2 : PCR SWAB Positif dan RAPID Positif

Ini terjadi pada pasien yang sedang mengalami infeksi akut covid dan sangat menularkan...dihidung positif dan kekebalan sudah terbentuk.

Kondisi 3 : PCR SWAB Negatif dan RAPID Positif

Ini terjadi pada pasien masa penyembuhan, virus dihidung dan tubuh sudah hilang dan kekebalan masih terbentuk.

Darah yang mengandung kekebalan inilah yang disebut PLASMA TERAPI PLASMA artinya memasukkan darah plasma yang sudah mengandung kekebalan terhadap covid19 dan ini sangat efektif sebagai obat, semacam ATS ANTI TETANUS SERUM untuk kuman tetanus atau SABU, serum bisa ular untuk racun ular.

Demikian ulasan dari SHE terkait perbedaan antara tes rapid, swab antigen dan swab PCR. Semoga bermanfaat.

 

Sumber foto: www.covid19.go.id

 

Perusahaan Grup Astra
TOYOTA
Wilayah Grup Astra
Purwakarta/Subang/Karawang