Keutamaan Sahabat Abdurrahman Bin Auf - 1

Bang Pitung • 16 Januari 2021
di grup Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
SELASA, 12 Januari 2021
                 28 Jumadil Awal 1442 H
Pukul, 19.45 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA."


~ KEUTAMAAN SAHABAT ABDURRAHMAN BIN AUF - Bagian 1 ~


Abdurrahama bin Auf seorang sahabat yang mulia yang terkenal dengan kedermawananya.
Yang diberi kelebihan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam perdagangan.

Sampai beliau berkata,
"Seandainya saya mengangkat batu saya akan dapati dibawah batu tersebut ada emas atau perak."
Artinya sangat mudah bagi Adburrahman bin Auf, diberi karomah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat mudah untuk mencari rizki.
Dan beliau memang orang yang sangat kaya raya dengan sedekahnya yang sangat banyak.


? Nasab Abdurrahman bin Auf radhiallahu'anhu.

▪️Nama beliau.
Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu-ay ... al Quraisy al Zuhriy.

Nasabnya kembali kepada Bani Zuhrah dari Quraisy.
Nasabnya beliau sama dengan nasabnya ibunda Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Nasab Ibunda Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Aminah bintu Wahab bin abdi Manaf ... kembali kepada ... bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.

Oleh karenanya Abdurrahman bin Auf dari Ahwal Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
=> Ahwal maksudnya adalah saudara laki2 ibu atau Om-Om dari jalur Ibu.
=> A'mam adalah Om-om dari jalur bapak.

Secara umum Bani Zuhrah adalah kerabat Nabi shalallahu'alaihi wasallam dari sisi ibunya.
Sebagaimana dikatakan Bani Najjar juga Ahwal Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Nabi shalallahu'alaihi wasallam memiliki dua Ahwal yaitu dari sisi ibunya dan dari sisi kakeknya.

=> Muhammad bin Abdillah bin Abdil Mutholib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah ... dan seterusnya.
1. Dari sisi Ibunya.
Ibunya berasal dari Bani Zuhrah.
2. Dari sisi Kakeknya.
Abdul Mutholib bapaknya bernama Hasyim menikah dengan seorang wanita dari Bani Najjar.
Oleh karena Bani Najjar adalah juga Ahwal Nabi shalallahu'alaihi wasallam,
Saudara laki2 dari neneknya (istrinya Hasyim).

Sehingga Nabi punya perhatian kepada Bani Zuhrah karena masih saudara dengan Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Nasab Nabi shalallahu'alaihi wasallam dengan Abdurrahman bin Auf.
Nasabnya bertemu di "bin Kilab bin Murrah".
Jadi Zuhrah dan Qushay itu adalah bersaudara, disebutkan Zuhrah lebih tua dari Qushay.

Inilah Nasab dari Abdurrahman bin Auf.
Dan rata2 sahabat yang dijamin masuk surga, rata2 dari Quraisy, tapi kerabat mereka beda2.
- Abu Bakar dari Bani Taim -> Abu Bakar at-Taimi.
- Umar bin Khattab dari Bani 'Adi -> Umar bin Khattab al-'Adawi.
- Ali dari Bani Hasyim -> Alin bin Abi Thalib al-Hasyimi.
- Utsman bin Affan dari Bani Umahyah -> Utsman bin Affan al-Umawi.

▪️Ayahnya Abdu Auf bin Abdul Harits.
- Beliau wafat dalam kondisi di zaman jahiliyah, dirampok kemudian dibunuh.
- Adapun ibundanya Abdurrahman bin Auf masuk Islam dan berhijrah ke Madinnah.

▪️Lahirnya Abdurrahman bin Auf.
Beliau lahir 10 tahun setelah peristiwa tentara bergajah (Tahun Gajah / 'Amul Fil)

Zaman dahulu sebelum dibuat tanggal Hijriah maka orang Arab menamakan suatu kejadian dengan suatu peristiwa, dan itu dijadikan patokan.
Adapun Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam lahir di tahun Gajah.

Kapan Tahun Gajah terjadi..?
Yaitu sebelum Hijriah sekitar 53 tahun sebelum Hijriah, peristiwa datangnya Pasukan Abraha dengan tentara bergajah.
karena itu peristiwa besar, maka kelahiran orang2 dikaitkan dengan Tahun Gajah.

Dari sini kita tahu bahwasanya Abdurrahman bin Auf lebih mudah 10 tahun dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Adapun nama Abdurrahman bin Auf ketika di zaman Jahiliyyah.
Ada khilat dan yang ma'ruf,
- Namanya adalah "Abdu Amr" (nama kesyirikan menisbahkan penghambaan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala).
- Ada yang bilang juga namanya "Abdu Ka'bah."

Kemudian Nabi mengganti namanya dengan "Abdurrahman."
Nama yang sangat mulia yang artinya penghambaan kepada Ar-Rahman salah satu nama2 Allah Subhanahu wa Ta'ala.


? Sifat Fisik Abdurrahman bin Auf radhiallahu'anhu.

Dari Kitab Siyar A'lam An-Nubala tentang sifat fisik Abdurrahman bin Auf.

▪️Kata Imam Adz-Dzahabi.
Dari Ibrahim ibnu Munzir, Abdurrahman bin Auf beliau adalah,
- Seorang yang berkulit putih
- Bulu matanya panjang
- Hidungnya mancung tapi agak bengkok
- Gigi taringnya agak panjang, terkadang dia menggigit bibirnya hingga berdarah
- Rambutnya panjang sampai dibawah telingannya
- Lehernya tinggi
- Tulang belikatnya besar
- Gigi depan beliau ompong karena peperangan dalam Perang Uhud
- Dengan tangan kiri / kidal
- Diakhir kehidupannya beliau pincang karena banyak luka yang beliau dapatkan ketika peperangan
- Terluka dengan dua puluh luka, salah satu lukanya dikakinya maka beliau jadi pincang (semua cacat dan kekurangan yang ada ditubuhnya karena Jihad).
- Beliau adalah orang yang tinggi agak menunduk sedikit
- Wajahnya tampan
- Kulitnya tipis, putih agak kemerahan
- Beliau tidak merubah ubannya tetap saja berwarna putih.


? Keutamaan Abdurrahman bin Auf radhiallahu'anhu.

? Diantara keutamaannya;
1) Satu dari Delapan.
2) Satu dari Lima.
3) Satu dari Enam.
4) Satu dari Sepuluh.

1️⃣ Satu dari Delapan Orang.
Maksudnya adalah;
Satu dari Delapan orang yang pertama masuk Islam.

2️⃣ Satu dari Lima Orang.
Maksudnya adalah;
Satu dari Lima orang yang masuk Islam lewat Abu Bakar Ash Shiddiq.
Jadi kebaikan Abdurrahman bin Auf semua mengalir kepada Abu Bakar As Shiddiq.

3️⃣ Satu dari Enam Orang.
Maksudnya adalah;
Satu dari Enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab ketika akan wafat untuk diangkat sebagai Khalifah.
Diantaranya ada;
- Utsman bin Affan
- Ali bin Abi Thalib
- Sa'ad bin Abi Waqas
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zubair bin Awwam.
- Abdurrahman bin Auf

4️⃣ Satu dari Sepuluh Orang.
Maksudnya adalah;
Satu dari Sepuluh Orang yang dijamin masuk Surga oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Diantara sepuluh orang yang disebut namanya tersebut adalah;
- Abu Bakar
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Ali bin Abi Thalib
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zubair bin Awwam
- Abdurrahman bin Auf
- Sa'ad bin Abi Waqas
- Sa'id bin Zaid
- Abu Ubaidah bin al-Jarrah

? Rasulullah pernah Sholat bermakmum kepada Abdurrahman bin Auf.

Terjadi ketika dalam peristiwa Perang Tabuk.
Rasulullah saat itu ada keperluan buang hajat di waktu Sholat Subuh.
Ketika beliau balik ternyata orang2 sudah bermakmum kepada Abdurrahman bin Auf.

Sebagaimana hadits diriwayatkan oleh Al-Mughirah bin Syu'bah;
Ketika itu Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam ingin buang hajat, maka aku bawa ember berisi air agar Nabi beristinja dan setelah itu berwudhu, dan itu sebelum sholat fajar.
Kemudian kami balik, ternyata kami mendapati orang2 sudah memajukan Abdurrahman bin Auf untuk menjadi Imam.
Maka diapun menjadi Imam sholat kepada para Sahabat.

Ini menunjukkan beliau Abdurrahman bin Auf orang yang mulai, sampai beliau disuruh jadi Imam oleh para Sahabat.

Maka Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dapat masuk dalam shaf di rakaat kedua.
Rasulullah menjadi makmum sholat bersama para Sahabat.
Ketika sholat selesai dan salam, Rasulullah berdiri melanjutkan sholatnya, dan semua sahabat melihat Nabi masbuk dan mereka semua kaget.
Kemudian mereka memperbanyak tasbih, Abdurrahman bin Auf dan semua para sahabat merasa kurang enak karena Nabi shalallahu'alaihi wasallam menjadi makmum.

Mereka semua menunggu apa yang terjadi. Ketika Nabi shalallahu'alaihi wasallam selesai sholat, Rasulullah balik menghadap para Sahabat.
Kemudian beliau berkata;
"Kalian telah berbuat yang baik dan benar, dan itu yang harus kalian lakukan karena sholat pada waktunya."
Ini menakjubkan karena Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam sholat dibelakang Abdurrahman bin Auf.

Ini menunjukkan keutamaan Abdurrahman bin Auf, dan tidak ada terjadi yang seperti ini bagi sahabat yang lain.
Pernah mengimami Nabi shalallahu'alaihi wasallam meskipun hanya satu rakaat.
Allah memberikan keutamaan kepada Abdurrahman bin Auf sempat menjadi Imam dan makmumnya Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
(Hadits tersebut diriwayatkam oleh Imam Muslim dalam Shahihnya)

? Terjadi perdebatan antara Abdurrahman bin Auf dengan Khalid bin Walid.

Disebutkan dalam sebagian riwayat.
Khalid bin Walid berkata agak kasar kepada Abdurrahman bin Auf,
"Kalian menyebut2 lebih dahulu masuk Islam dari pada kami."

Terjadi percekcokan antara keduanya.
Siapa yang tidak kenal Khalid bin Walid, beliau adalah "Saiful min Suyufillah / Pedang dari pedangnya Allah."
Yang memberikan nama tersebut adalah Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Ketika Perang Mutah,
- Gugur Amir yang pertama yaitu Zaid bin Haritsah,
- Kemudian gugur Amir yang kedua Ja'far bin Abi Thalib,
- Kemudian gugur Amir yang ketiga Abdullah bin Rowahah,
- Setelah itu tidak ada yang memegang bendera peperangan, maka diambillah bendera peperangan tersebut oleh Pedangnya Allah "Khalid bin Walid"
Tidak ada peperangan yang di pimpin oleh Khalid bin Walid kecuali menang.

Tetapi ketika terjadi perselisihan antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahman bin Auf, maka Nabi shalallahu'alaihi wasallam tegur Khalid bin Walid.

◆ Kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam;

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ 

"Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maksudnya sahabat2 yang khusus yang awal2 masuk Islam, delapan orang pertama yang masuk Islam, yang berhijrah.
Abdurrahman bin Auf adalah,
- Shahibul Hijrahtain, beliau pernah berhijrah ke Habasyah dan beliau juga hijrah ke kota Madinnah.
- Beliau mengikuti seluruh peperangan.
- Ketika Khalid masih musyrik dan ingin bunuh Nabi shalallahu'alaihi wasallam, Abdurrahman bin Auf sudah ikut perang.

Maka Nabi shalallahu'alaihi wasallam mengingatkan kepada Khalid bin Walid,
"Jangan kalian mencela sahabatku."

Ini menunjukkan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan pahala menjadi besar tergantung siapa yang melakukan amalan tersebut.
Orang yang imannya luar biasa seperti Abdurrahman bin Auf kaum Muhajirin, maka pahalanya menjadi sangat besar.
Maka ini penting bagi kita untuk meningkatkan keimanan, karena bisa jadi pahala menjadi besar ditinjau dari keimanan seorang tersebut ketika melakukan amalan tersebut.

Mereka2 ini adalah para sahabat yang awal,
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Bakar
- dan yang lainnya, delapan orang pertama yang masuk Islam.
Yang infaq mereka sangat dibutuhkan oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam di awal2 Islam.
Apalagi Infaqnya Abu Bakar, Nabi shalallahu'alaihi wasallam mengatakan,
"Tidak bermanfaat bagiku infaq seperti infaqnya Abu Bakar."
Infaq mereka sangat diperlukan dalam kelanjutan Islam.

Abdurrahman bin Auf ketika dia berinfaq di zaman yang sedang sulit, walaupun infaqnya hanya segenggam bahkan setengah genggam, disisi Allah masih lebih hebat daripada Infaqnya Khalid bin Walid meskipun Emas sebesar Gunung Uhud.
Abdurrahman bin Auf beliau orang hebat, beliau termasuk Ashabiqunal Awalun (sahabat yang pertama2 masuk Islam), muhajirin, sepuluh orang yang dijamin masuk surga.
Dibandingkan Khalid bin Walid yang juga luar biasa, tetap tidak ada apa2nya dibandingkan dengan Abdurrahman bin Auf.

? Nabi shalallahu'alaihi wasallam yang mengganti Nama Abdurrahman bin Auf.

◆ Dalam Hadits riwayat Al-Hakim dengan sanadnya dari Abdurrahman bin Auf, beliau berkata;
"Dulu namaku zaman jahiliyyah adalah Abdu Amr, maka aku dinamakan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dengan Abdurrahman"

? Nabi shalallahu'alaihi wasallam pernah mendoakan Abdurrahman bin Auf.

Nabi mendoakan,
"Agar Allah memberikan kepada Abdurrahman bin Auf minuman dari Salsabillah"

◆ Al-Hakim meriwayatkan dengan sanadnya dari Ummu Salamah radhiallahu'anhu istri Nabi shalallahu'alaihi wasallam, beliau berkata;
Aku mendengar Nabi berkata,
"Sesungguhnya orang yang perhatian kepada kalian wahai istri2ku kalau aku meninggal dialah orang yang shoddiq, yang jujur, yang baik yaitu Abdurrahman bin Auf, Ya Allah berikanlah minuman dari salsabillah kepada Abdurrahman bin Auf."

Ketika Nabi shalallahu'alaihi wasallam, Abdurrahman bin Auf adalah orang yang sangat perhatian kepada Istri2 Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
- Beliau menghajikan Istri2 Nabi, menyiapkan keranda di atas Unta dan ditutupi oleh Abdurrahman bin Auf, kemudian diantar untuk berhaji.
- Diantaranya beliau memberikan hadiah kepada Istri2 Nabi kebun yang ketika dijual harganya 40.000 dinar, dibagi2kan kepada Istri2 Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

◆ Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, dia berkata;
Aisyah berkata kepadaku, 
"Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam berkata kepadaku, wahai istri2ku perkara kalian kalau aku sudah meninggal dan perkara yang aku fikirkan kalau aku meninggal bagaimana kalian, dan ada orang yang nisa bersabar atas kalian kecuali orang yang sabar."

Kemudian Aisyah berkata lagi,
"Allah akan memberikan minuman kepada ayahmu Abdurrahman bin Auf dari mata air di Surga yaitu Salsabillah, karena Abdurrahman bin Auf selalu memperhatikan kebutuhan kami, bahkan dengan kebun yang kalau dijual harganya 40.000 dinar."

? Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf masuk Surga.

Sepuluh orang yang dijamin masuk Surga yang Nabi shalallahu'alaihi wasallam sebutkan namanya salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf.

? Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam mengatakan bahwasanya Abdurrahman bin Auf mati Syahid.

Hadits yang menunjukan bahwasanya beliau dianggap sebagai mati syahid.

◆ Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Majah meriwayatkan dari Sa'id bin Zaid bin Amr bin Nufail, dia berkata;
"Aku bersaksi tentang sembilan orang bahwa mereka semua penghuni Surga, seandainya kalau aku bersaksi untuk orang ke sepuluh maka aku tidak berdosa,"
Sahabat lain bertanya,
"Bagaimana kau bisa bersaksi bahwa sembilan orang ini masuk Surga.?"
Beliau berkata,
"Kata Rasulullah, Kami suatu hari di Gua Hiro dan bergetar Gua Hiro, maka Nabi berkata, tenanglah wahai engkau Gua Hiro sesungguhnya diatas engkau ada Nabi dan seorang Siddiq dan seorang Syahid."
Siapa mereka yang dijamin masuk Surga.?
Said berkata;
"Ketika itu yang disebut bersama Nabi adalah Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa'ad, Abdurrahman bin Auf, dan orang ke sepuluh adalah saya."

Hadits ini Nabi ingin mengatakan bahwasanya diatas Gua Hiro cuma ada tiga model orang,
1. Yaitu Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
2. Shiddiq yaitu Abu Bakar radhiallahu'anhu
3. Yang mati Syahid, dan saat itu mereka sedang ada di Gua Hiro.

Abdurrahman bin Auf setelah diteliti beliau meninggal bukan dalam peperangan, tapi diatas tempat beliau sakit kemudian meninggal dunia.

Kenapa dikatakan mati Syahid.?
Para Ulama menjelaskan, mungkin niatnya untuk mati syahid sehingga dianggap oleh Nabi untuk mati Syahid.
◆ Kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam;
"Barangsiapa yang minta kepada Allah agar bisa mati Syahid dan dia minta kepada Allah dengan sungguh2, maka Allah akan menyampaikan dia kepada derajat orang yang mati Syahid meskipun meninggal diatas tempat tidurnya."

Adburrahman bin Auf inhin mati Syahid, setiap peperangan dia ikut, tapi qadarullah dia tidak meninggal.
Mungkin Allah ingin dia tetap ada karena bagaimana kehebatan dia dalam berinfaq dan infaqnya semua fi sabilillah.
Kalau dibilang dia mati Syahid karena infaqnya, maka luar biasa.
Tapi dia sudah berniat mati Syahid, walaupun meninggal diatas tempat tidurnya maka beliau mati Syahid.

Inilah sebagian tentang Abdurrahman bin Auf, Insyaa Allah akan dilanjutkan dipertemuan yang berikut.
Intinya Abdurrahman bin Auf diantara sosok yang paling hebat dalam bersedekah.
Kita tahu bahwasanya Abu Bakar menginfaqkan seluruh hartanya, dan Umar juga memgimfaqkan sebagian hartanya, Utsman sedekah luar biasa, tetapi kalau dilihat dari nominal yang disedekahkan tidak ada yang mengungguli Abdurrahman bin Auf radhiallahu'anhu
Wallahu'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB

1️⃣ Apakah orang yang mati tenggelam dan mati terbakar termasuk mati syahid.?
↪️  Jawab :
Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat, "siapa yang mati syahid.?:
Kata sebagian sahabat, "yang meninggal dalam peperangan."
Kemudian kata Nabi, "kalau yang mati syahid harus meninggal dalam peperangan, maka para syahada dari umatku cuma sedikit."
Lalu siapa yang dianggap mati syahid selain yang meninggal dalam peperangan, dalam perjalanan dalam peperangan, dalam perjalanan pulang dari peperangan.?
Maka Nabi menjelaskan, pembahasan yang paling bagus adalah dari Syaikh Al-Albani rahimahullah, beliau menjelaskan dalam Kitab Al-Janaiz tentang model2 orang2 yang meninggal dianggap sebagai mati Syahid.
Dianggap sebagai Mati Syahid ini tidak sama dengan orang yang Mati Syahid dengan tata cara pengkuburannya, tetapi dia hukumnya seperti hukum orang Mati Syahid.
Diantaranya selamat dari fitnah Kubur (pertanyaan dari Munkar dan Nakir).
◆ Rasulullah mengatakan;
- meninggal dalam kondisi terbakar,
- meninggal dalam kondisi terkena benturan, seperti ditabrak, atau kejatuhan sesuatu, di Mekkah sempat kejatuhan Krain (Shohibu Adem),
- meninggal kaena reruntuhan,
- meninggal karena tenggelam,
- meninggal karena sakit perutnya,
- meninggal karena kena penyakit wabah / thoun,
- meninggal karena membela dirinya,
"Barangsiapa yang membela dirinya, keluarganya dan hartanya dari gangguan orang lain dan karena Allah dan dia meninggal, maka mati Syahid."
- wanita yang meninggal karena melahirkan.
Kalau ada yang bertanya apakah meninggal karena tenggelam mati Syahid maka benar. Maka kita berharap kalau ada kaum muslimin yanh beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian meninggal dalam kondisi2 demikian, mudaj2an mereka mendapatkan pahala mati Syahid. Ini hukum secara umum.
Tapi hukum mereka di sisi Allah tidak ada yang tahu kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Contoh seperti;
Seorang misalnya naik pesawat pergi kesuatu daerah, dalam pesawat tersebut orangnya macam2, ada orang kafir, munafiq, atheis, ada yang ingin berzina, ada yang ingin main judi, ada yang ingin kerja, ada yang inhin silahturahmi, pokoknya macam2. 
Maka ketika terkena musibah maka hukumnya berbeda2 di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, ada yang Su'ul Khotimah dan ada mereka orang2 muslim yang beriman dan punya tujuan baik dalam perjalanan tersebut, dan meninggal dalam keadaan tersebut mereka itulah yang pantas kita katakan mendapatkan pahala Mati Syahid.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Apakah benar minyak wangi Shahabat Abdurrahman bin Auf sudah tercium walaupun jarak yang jauh.?
↪️  Jawab :
Wallahu'alam ustadz kurang tahu, yang jelas Mushab bin Umair sebelum beliau masuk Islam beliau seperti itu, dari kejauhan wanginya sudah tercium. Beliau adalah orang Mekkah yang parfumnya paling harum, ketika dimanja oleh bapak dan ibunya.
Adapun Abdurrahman bin Auf, mungkin ada dalilnya dan itu sangat mungkin karena beliau sangat kaya.
Ada kisahnya nanti beliau setelah menikah ternyata ada warna kuning dibajunya, karena ciri2 parfum lelaki di zaman para sahabat tudak berwarna, dan ciri2 parfum perempuan berwarna. Dan orang2 ketika melihat Abdurrahman bin Auf pakai parfum ada warnanya mereka heran, itukan parfum perempuan kenapa dipakai.? Kata Abdurrahman bin Auf, saya baru menikah dan ini parfum istri menempel dibajunya (Ini Haditsnya Shahih).
Tapi kalau dari jauh parfum Abdurrahman bin Auf sudah tercium, belum dapat haditsnya.
Wallahu'alam bishowab.

3️⃣ Bagaimanakah kiat Ustadz untuk kami yang kadang terlalu berhitung untuk bisa bersedekah, sepertinya kebutuhan selalu ada saja dan hitungan kebutuhan selalu saja kurang, setiap ada rezeki selalu saja bersanding dengan keinginan yang gak sudahnya. Mohon nasehatnya.!
↪️  Jawab :
Nasehatnya ya sedekah harus dipaksa, kalau mau ikutin kebutuhan maka kebutuhan gak ada habisnya dan itu tadi sudah benar. Selalu saja kurang dan gak ada ujungnya, jadi kalau kita tahu gak ada ujungnya dan kebutuhan primer sudah tercukupi, penting kebutuhan primer sudah tercukupi dan masih ada kelebihan maka disedekahkan, dan paksakan diri.
Tapi kalau kebutuhan primer tidak tercukupi maka anda lebih utama bersedekah atas diri anda, jangan memaksakan diri.
Ingat kita ini akan mati, diantara yang disesalkan oleh orang yang sudah meninggal dunia dia tidak bersedekah.
★ Allah berfirman daoam QS. Munafiqun ayat 9-10;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُكُمْ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ 

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

 وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ 

10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
[QS. Munafiqun : 9-10]
Mau mati sudah mau tercabut nyawanya baru berfikir bahwa punya harta disana tidak disedekahkan, maka minta ditangguhkan 15 menit saja tidak bisa, sudah terlambat.
Dan dia tahu bahwa infaq dia 10.000 saja didunia bermanfaat dan akan merubah nasibnya diakhirat.
Karena sedekah adalah salah satu ibadah yang akan membantu kita diakhirat kelak.
Jangan terlalaikan, karena kebutuhan keluarga tidak akan selesai kalau kita melihat pada kebutuhan sekunder dan tersier.
Maka kita harus paksakan diri kita untuk sedekah, ingat 10.000 yang kita keluarkan dengan ikhlas akan mempengaruhi nasib kita dialam Barzakh dan pengaruh tersebut pengaruh abadi.
wallahu'alam bishowab.

4️⃣ Apakah Abdurrahman bin Auf meninggalkan banyak warisan kepada keluarganya ketika meninggal, karena katanya beliau sangat kaya.?
↪️  Jawab ;
Nanti dipertemuan berikut akan dijelaskan, karena Abdurrahman bin Auf semakin banyak sedekah semakin kaya. Insyaa Allah.

5️⃣ Berkenaan dengan harta yang kita pinjamkan kesaudara untuk melunasi Bank, niat saya biar beliau taubat dari Riba, kemudian uang saya dikembalikan satu tahun kemudian. Namun uang yang dibayarkan ke saya adalah hasil pinjam dari Bank lagi, apakah uang yang saya terima dari pelunasan hutang termasuk riba.?
↪️  Jawab :
Niat antum pertama sudah baik dan benar, niat menyelamatkan saudara dari riba. Tetapi seharusnya lebih ditekankan dan diingatkan saya bantu kamu tapi jangan Riba lagi, cuma mungkin orangnya terpancing lagi dan hutang lagi.
Adapun sikap kita membantu orang agar terlepas dari riba itu bagus, tapi qadarullah mau bayar hutang dia riba lagi. Kalau kita punya harta berlebih ya katakan kembalikan saja uangnya ke Bank karena saya tidak mau, nanti kalau kamu punya uang baru kasih saya. Itu lebih baik, karena sedekah yang paling baik adalah sedekah kepada kerabat. Kapan lagi kita bisa sedekah sama kaka, ade, kerabat, mumpung kita masih hidup. Uang datang dan pergi. 
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~