Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
- MASJID ASTRA -
JUMAT, 04 Desember 2020
18 Rabi'ul Akhir 1442 H
Pukul, 19.30 WIB - Selesai
? Nara Sumber :
"Ustadz Harits Abu Naufal"
~ KUNCI KEBERKAHAN DUNIA DAN AKHIRAT ~
Telah disebutkan pada pertemuan lalu.
Sebab-sebab akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seseorang;
➡️ Point yang pertama adalah Taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Ini merupakan awal dari kunci kesuksesan dan keberkahan seseorang.
Tanpa ada taqwa dan pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala maka apapun yang dimiliki seseorang, harta, waktu, anak, keluarga, ilmunya, maka tidak akan ada keberkahan dalam kehidupannya.
? Melanjutkan kembali kajian mengenai pembahasan sebab-sebab yang mendatangkan keberkahan.
5️⃣ Kejujuran didalam bermuamalah.
Apakah dalam hal jual beli, ataukah didalam perniagaannya, ataukah didalam musyarokah ketika dia berbisnis dengan saudaranya atau dengan temannya.
Terkadang sebagian para penuntut ilmu mereka hanya fokus dengan Habluminallah (hubungan dengan Allah),
- Tauhid
- Kesyirikan
- Kebid'ahan
- Hisbiah
Maka ini sesuatu yang positif.
Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan kita didalam Alquran nul karim,
★ Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al Baqarah: 208)
Didalam Islam tidak hanya membahas Tauhid dan juga menjauhi kesyirikan.
Tetapi juga kesempurnaan Tauhid seseorang dari;
- bagaimana cara dia bermuamalah
- bagaimana cara dia berniaga
- bagaimana cara dia berdagang
- bagaimana cara dia berbisnis dengan teman2nya.
Karena sebagian dari kita terkadang banyak yang sangat keras dalam masalah syirik dan kebid'ahan.
Tapi dalam muamalah terkadang orang awam dari kalangan muslimin yang belum mengenal sunnah lebih jujur didalam perniagaannya dan perdagangannya.
Perlu kita ketahui, terkadang jenggot dan pakaian kita menjadi ujian buat orang lain.
Kalau seandainya kita berakhlak dengan akhlak yang baik, terkhusus didalam masalah keuangan, harta manusia maka Insyaa Allah itu akan menjadi sebab kebaikan buat manusia disekitar kita. Memang pantas dia mengenal sunnah, memang pantas dia orang yang belajar agama, muamalah dengannya Masyaa Allah kita tidak ada sesuatu yang berat bermuamalah dengannya.
Tapi kalau sebaliknya, ketika kita tidak mempraktekkan ajaran Nabi shalallahu'alaihi wasallam dalam muamalah kita, dagang dan hutang piutang, maka ini juga akan menjadi sebab orang2 akan mencela jalan yang sedang ditempuh, orang akan mencela sunnah Rasulullah dan akan mencela Manhaj Salaf.
Ini hal-hal yang perlu difahami dan dimengerti oleh orang-orang yang mereka mengaku berpegang diatas Alquran dan Sunnah.
◆ Bukankah Rasulullah mengabarkan,
"Ada seorang wanita yang sholehah yang dia masuk neraka karena dia mengurung seekor kucing yang kucing tersebut tidak diberi makan."
Masuknya seseorang kedalam neraka bukan dengan syirik saja atau kebid'ahan saja atau riba saja.
Tapi bisa saja seseorang masuk kedalam neraka ketika dia tidak bermuamalah dengan baik.
Maka tentunya kita tidak pernah tahu mana amalan yang bisa menyeretkan kita dari nerakanya Allah Rabbul'alamin.
◆ Hadits dari Imam Bukhori dan juga Imam Muslim dalam shahihnya.
Dari Hadits Hakim bin Hizam,
Jual beli seseorang masih boleh memilih, sipenjual masih boleh untuk membatalkan barang yang dia jual, si pembeli juga masih boleh membatalkan apa yang dia beli. Selama mereka tidak pisah badan, tetapi kalau seandainya mereka sudah pisah badan, si pembeli telah mengambil barangnya dan si penjual telah menerima uangnya, kemudian sipembeli keluar dari toko dan pulang kerumahnya. Dan sampai dirumah tidak ada cacat pada barang tersebut, tapi dia menyesal untuk membeli. Lalu dia balik ketoko tersebut untuk mengembalikan barangnya dan meminta lagi uangnya. Maka jual beli itu sudah sempurna dan tidak ada kewajiban si penjual untuk mengembalikkan uangnya. Dan tidak ada kelaziman sipenjual untuk mengambil barangnya tersebut. Karena jual beli sudah selesai.
Kalau seandainya si pembeli dan si penjual dua2nya jujur dan kedua2nya menjelaskan barang yang dia jual.
Misalnya sipenjual menjual barang yang dijual itu bagus tetapi ada sedikit kekurangan, harus dijelaskan.
Jangan sampai dia menghias2i barang tersebut dari wujud nyata dari barang itu sendiri.
Misalnya barang yang dijual nilainya 7 tapi dipuji2 barangnya sampai seakan2 nilainya 10.
Atau misalnya barang yang dia jualnya biasa aja, kemudian difoto lalu diedit2 yang tadinya nilainya 6 karena hasil editan maka nilainya 10.
Ini termasuk perkara yang dilarang oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
Dan akhlak seperti ini terkadang diambil oleh orang2 kafir. Disebagian negeri orang kafir ketika seseorang menjual sebuah produk dan makanan, makanan yang dihadirkan itu harus sama persis dengan apa dia foto.
Terkadang kita melihat sebuah foto makanan, masyaa Allah gambarnya sangat indah dan menggiurkan, sehingga menarik seseorang untuk membeli. Ketika sampai ternyata jauh diatas expektasinya dia. Dia tadi menilai seakan2 nilainya 9 ternyata nilainya cuma 4 dari barang tersebut.
Ini tidak ada kejujuran, dia tidak menjelaskan barangnya sebagaimana semestinya dzat barang tersebut.
◆ Kata Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,
Siapa yang jujur, Allah akan memberkahi dari jual belinya.
Tapi seandainya sipembeli atau sipenjual dia berdusta, ataukah dia menyembunyikan sesuatu yang tidak boleh disembunyikan dari sebuah barang yang dia jual, maka akan hilang keberkahan dari barang dia jual tersebut. Sipenjual juga tidak akan berkah uang yang dia terima, ketika dia tidak memiliki kejujuran dalam jual belinya.
Terkadang seseorang membeli barang yang cukup mahal dan bagus mutunya, kalau dilihat atau seandainya dia bandingkan dengan teman2nya, barang tersebut bisa digunakan bertahun2.
Tetapi dia menggunakan barang tersebut hanya beberapa bulan saja, khawatir ada ketidak jujuran dalam berniaga.
Begitu juga penghasilan, tetangga kita penghasilannya jauh dibandingkan kita, anak yang dimiliki sama dengan kita, akan tetapi kenapa kita seakan2 gak pernah cukup dan terus saja kurang. Padahal sholat rajin, puasa rajin, sering ikut kajian. Tetapi terkadang ada satu dosa yang kita lakukan tidak jujur dalam berniaga, tidak jujur dalam bermuamalah dengan saudara kita, maka ini akan menjadi sebab hilangnya keberkahan dari apa yang kita lakukan.
▪️Disebutkan,
- Dijelaskan setiap apa yang dia beli dan dia jual sesuatu yang memang dibutuhkan penjelasannya.
Misal, "ini barangnya bagus tapi kekurangannya di sini dan di sini."
Dijelaskan jangan sampai seseorang itu merasa rugi dengan barang yang sudah dia beli.
- Kemudian makna "semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberkahi dalam jual beli diantara keduanya,"
Allah akan memberikan keberkahan didalam jual belinya dari barang yang dia jual dan uang yang dia terima.
Dari hal yang penting untuk kita mendapatkan keberkahan dalam keseharian kita, dalam harta, waktu dan ilmu,
"Seseorang bersegera, berpagi2 untuk dia menunaikan pekerjaannya, untuk dia berniaga dan juga untuk menuntut ilmu."
Kenapa kita dianjurkan untuk bekerja dipagi hari, karena aktivitas apapun, bekerja, menuntut ilmu, menghafal, berniaga, lakukanlah diwaktu pagi.
Karena waktu pagi itu adalah waktu yang dimana Rasulullah sahalallahu'alaihi wasallam mendoakan waktu tersebut.
◆ Sebagaimana datang dari Imam Ahmad rahimahullah didalam musnadnya, dari Hadits Sahar al Ghamidi.
Berkata Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam;
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.”
[HR. Tirmidzi]
Seseorang ketika diberikan taufiq oleh Allah untuk bisa beraktivitas, apakah bekerja, menuntut ilmu, ataukah berdagang di waktu pagi, maka dia akan merasakan keberkahan diwaktu tersebut, akan merasakan ketenangan.
Tapi kalau seandainya di waktu pagi dipakai untuk tidur dan bangun jam 11, maka seakan2 ada sesuatu yang kurang dalam dirinya,
Semangat hilang, mager, gak mood, dll.
Kenapa..? Karena dia tidak mendapatkan keberkahan dari doa Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam diwaktu pagi.
◆ Ada sebuah kisah dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya.
Dari Hadits Abi Wail, beliau berkata;
Dipagi hari kami pergi kerumah Ibnu Mas'ud, setelah kami sholat subuh, kemudian kami mengucapkan salam dan diberikan izin kami masuk.
Kami menunggu sejenak di pintu rumah beliau, kemudian keluar anak perempuan beliau dan dia berkata,
"Kenapa kalian tidak masuk.?"
Kemudian kami masuk kerumah ibnu Mas'ud, tiba2 kami mendapatkan Abdullah Ibnu Mas'ud sedang duduk dan bertasbih.
Kata Abdullah ibnu Mas'ud,
"Apa yang menghalangi kalian untuk masuk kerumah saya, padahal saya sudah beri ijin pada kalian untuk masuk tadi."
Kami berkata,
"Kami tadi menyangka ada mungkin diantara keluarga yang sedang tidur, swhingga kami tidak mau mengganggu, dan biarkan kami diluar."
Dijawab oleh Abdullah Ibnu Mas'ud,
"Apakah kamu menyangka bahwasanya keluarga Ibnu Mas'ud itu lalai.?"
Jadi dipandangan sahabat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,
"Tidur pagi itu adalah sebuah kelalaian."
Berapa banyak hari ini para pemuda telah hilang waktu-waktu berkah yang mereka miliki, sehingga kita lihat umurnya bertambah tapi tidak ada kebaikan terlihat dari dirinya, keluarganya, dunianya dan akhiratnya.
Tidak sebagaimana orang-orang yang diutus oleh Rasulullah kebanyak mereka adalah anak muda.
▪️Diantaranya "Usamah bin Zaid" yang saat itu usianya belum sampai 30 thn, diutus Rasulullah ke negeri Syam pada waktu itu, memerangi orang2 Rome dan mendapatkan kemenangan.
Para Ulama Salaf mereka sangat bersemangat untuk menunaikan hajat-hajat mereka diwaktu pagi dan mereka jadikan ini merupakan waktu yang paling berharga, kemudian kita mendapatkan kemanfaatan dari mereka.
▪️ Disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,
"Orang2 sholeh mereka membenci untuk tidur setelah sholat subuh sampai terbitnya matahari, karena akan hilang keberkahan."
Para Salaf terdahulu kata Ibnul Qayyim, walaupun dimalam mereka jaga malam untuk sholat malam. Apalagi malam2 di 10 akhir Ramadhan, terkadang mereka tidak tidur walaupun mereka sudah sangat ngantuk, tapi dia jaga.
Ditunggu sampai selesai sholat Subuh sampai terbitnya matahari baru mereka tidur.
◆ Ada sebuah Faedah secara ilmu medis disebutkan,
Ada uap yang terkadang diwaktu pagi dari semenjak sholat subuh sampai terbitnya matahari, gas bisa naik ke otak, ketika seseorang tidur setelah selesai sholat subuh bisa membuat pusing kepalanya, lesu dan tidak semangat.
◆ Disebutkan oleh Ulama Al Ajurri,
"Akal kita ini diwaktu pagi itu lebih sempurna dalam berfikir dibandingkan akalnya disiang hari atau disore hari. Maka hendaknya seorang penuntut ilmu, ketika dia ingin menghafal atau ketika ingin membahas sebuah permasalahan, bahaslah dipagi hari, murojaah dan menghafalah diwaktu pagi. Karena akal kita sedang berada di posisi yang sempurna."
6️⃣ Seseorang hendaknya beristikharah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari segala perkara yang dihadapi didalam hidupnya.
Karena bisa saja menurut kita iti baik tetapi terkadang tidak baik menurut Allah.
Terkadang menurut kita jelek tetapi tidak jelek menurut Allah.
★ Quran Surat Al-Baqarah Ayat 216;
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al Baqarah : 216)
Ketika kita menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah, yang tidak mengerti dan tidak mengetahui apa akibat yang akan terjadi.
Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui lisan Rasulnya, memberikan kepada kita sebuah jalan agar kita selalu beristikharah, memohon pertolongan dan pemilihan yang terbaik dalam kehidupan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Disitulah keberkahan.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori.
◆ Rasulullah mengatakan,
Ketika seseorang kebingungan didalam hatinya maka hendaknya dia ruku dengan 2 rakaat yaitu bukan sholat wajib,
kemudian dia berkata,
"Ya Allah aku memohon pilihan kepadamu dengan ilmu yang ada disisi Mu, dan aku meminta dengan ketentuan yang datang darimu, dan aku memohon kepada Engkau ya Allah dari kemuliaan yang agung, sesungguhnya Engkau Maha Mampu ya Allah sementara aku tidak mampu, engkau mengetahui sementara aku tidak mengetahui dan Engkau mengetahui perkara2 Ghoib. Ya Allah kalau seandainya ini perkara yang baik untuk duniaku, agamaku, kehidupanku, apakah itu perkara yang cepat atau lambat, maka takdirkanlah itu untukku ya Allah, mudahkanlah untukku ya Allah dan berkahilah itu untukku ya Allah."
Didalam doa ada ibadah2 yang sangat agung dan ibadah2 yang sangat mulia.
Ketika seseorang berdoa kepada Allah pasti dia akan tertanam didalam hatinya akan ke Agungan dan Kebesaran Allah, dan dia menganggap bahwa dirinya adalah orang yang hina dan lemah dan tidak mengerti kecuali apa yang telah diberikan oleh Allah dari petunjuk tersebut.
Kalau seandainya kita meminta kepada Allah dengan sebuah permintaan kemudian Allah belum mengabulkan, maka anda telah beribadah kepada Allah. Telah mengakui keagungan dan kebesaran Allah.
Jadi seorang Muslim dia menyerahkan urusannya kepada Allah setelah dia berdoa, dan tidak bertanya kapan dikabulkan doanya. Dan dia yakin Allah Maha Tahu kaoan diberikan kepadanya yang terbaik.
Dan bentuk salah satunya adalah dengan dia istikharah.
Jadi jangan terburu2 dalam satu hal dan jangan cepat2 mengambil keputusan, istikharah dulu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mohon petunjuk kepada Allah, kalau seandainya setelah kita mohon petunjuk dari Allah, kita melihat ada kemudahan2 dalam apa yang kita inginkan maka tawakallah kepada Allah.
➡️ Dalam pembahasan Ushul Fiqih.
"Pembahasan seorang Hakim, Bahwa seorang hakim itu tidak boleh memberikan keputusan dalam keadaan marah."
Dalam kaidah ini ada pelajaran bagi kehidupan kita.
Seseorang jangan memutuskan sesuatu,
- ketika dalam keadaan marah,
- dan dalam keadaan sangat senang.
Ketika kita sudah dalam keadaan tenang dan fikiran kita sudah lurus baru kita buat keputusan.
7️⃣ Seseorang merasa ridho dari apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi untuk dirinya dari rezeki.
Terutama dalam masa pandemik seperti ini. Seseorang itu cenderung terkadang stress memikirkan dagangannya, bisnisnya, omsetnya turun bahkan hilang pekerjaan.
Tetapi yakinlah, ketika seseorang beriman kepada takdir dan beriman kepada Allah dengan iman yang benar, Insyaa Allah dia akan tenang ditengah2 sempitnya kehidupan seperti sekarang ini.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dalam musnadnya,
Salah seorang dari anak ibnu Sulaim, beliau adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
◆ Kata Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,
Sesungguhnya Allah menguji seorang hamba dari apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan, sedikit ataukah banyak. Terkadang berkurang banyak dari apa yang dia dapatkan sebelumnya.
Tetapi ketika seseorang dia ridho dengan apa yang diberikan oleh Allah walaupun sedikit, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan berikan keberkahan untuk dirinya dan Allah akan berikan kelapangan dadanya.
Tetapi sebaliknya ketika seseorang dia tidak ridho apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berikan kepadanya, Allah tidak akan memberkahinya, hidupnya akan sempit, hidupnya akan selalu galau.
Makanya kenapa dimasa pandemik kita mendapatkan informasi banyak sekali suami istri bercerai, hilangnya keberkahan karena kita tidak bersyukur dengan yan telah Allah bagi untuk kita.
Ini yang harus kita tanamkan baik2 dalam diri kita, Allah adalah Maha Adil, Memiliki Sifat Hikmah, apa yang Allaj bagi untuk kita sekecil apapun jumlahnya itu merupakan hal terbaik untuk kita.
◆ Disebutkan dalam sebuah kisah.
Kisah Abu Said Al Khudri radhuallahu'anhu, beliau bercerita;
Pernah dimasa2 sulit hidupnya, saking laparnya beliau mengikat baru diperut beliau, kemudian istri/ibu beliau berkata,
"Wahai Said datanglah kepada Nabi shalallahu'alaihi wasallam, sesungguhnya ada orang2 yang mereka mendatangi Rasulullah meminta sesuatu kepada Nabi, Nabi shalallahu'alaihi wasallam memberikan kepadanya."
Kemudian datanglah Abu Said Al Khudri radhiallahu'anhu meminta sesuatu kepada Nabi dalam keadaan Nabi sedang berkhutbah saat itu.
Kemudian Nabi mengatakan,
"Barangsiapa yang seseorang itu merasa cukup dari apa yang ada ditangan manusia, maka Allah akan mencukupinya. Barangsiapa yang seseorang merasa kaya, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadanya."
Kemudian Abu Said Al Khudri setelah mendengar pesan dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam, beliau tidak meminta apapun kepada Nabi.
Beliau merasa cukup dari apa yang telah Allah berikan dengan ujian tersebut.
Kemudian kata beliau,
"Allah memberikan rezeki kepadaku dan membukakan pintu rezeki kepadaku sampai2 aku tidak tahu ada orang yang lebih kaya dari pada aku dari kaum Anshor pada waktu itu."
Tidak meminta2 dan tidak mengharapkan belas kasian dari manusia, ini merupakan sebab keberkahan seseorang.
Tetapi sbaliknya ketika seseorang bergantung kepada manusia, yang dia ingat adalah apa yang ada ditangan manusia, ini merupakan sebab kelemahan dan kehancuran kehidupan seseorang.
? Hal-hal yang bisa menjauhi Keberkahan dalam Kehidupan kita.
1️⃣ Dosa dan Maksiat.
★ Allah berfirman dalam ayatnya Quran Surat Ar-Ruum ayat 41;
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.”
(QS.Ar Ruum : 41)
Banyaknya dosa dan maksiat yang dilakukan oleh manusia dimuka bumi ini, yang kemudian Allah mendatangkan Adzab kepada mereka itu sebenarnya hanya sebagian kecil yang Allah balas didunia ini.
◆ Disebutkan oleh Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah,
"Kalau seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala membalas dari seluruh apa yang dia kerjakan dari dosa tersebut, maka tidak ada satupun yang berjalan dimuka bumi ini."
Ini menunjukan rahmatnya dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Bencana seperti Tsunami di Aceh pada tahun 2013 itu hanya sebagian kecil yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan.
Begitu juga musibah2 ditempat yang lainnya.
Karena Allah memiliki tujuan yang sangat besar supaya manusia bisa kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
★ Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Isra ayat 59;
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti”.
(QS. Al-Israa : 59)
Tidaklah Allah mendatangkan ayat2 Nya kepada manusia dari bencana, apakah ayat itu ayat Kauniah ataukah ayat Syar'iah, kecuali Allah ingin menakut2i kita dan mudah2an ada diantara kita yang bertaubat.
◆ Kemudian kata Ibnul Qoyyim;
"Dari sebab kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang, Allah Subhanahu wa Ta'ala hilangkan keberkahan umur darinya."
- Bagaimana dengan Al Imam Nawawi rahimahullah, usianya 30 an tahun beliau meninggal tetapi umur yang relatif singkat tersebut beliau memiliki jasa yang sangat banyak untuk kaum muslimin, kitab2 beliau menjadi rujukan umat Islam sampai hari ini.
- Imam Ahmad menghafal 1 juta Hadits.
- Imam Bukhori menghafal 200.000 hadits
- Begitu juga Imam2 lainnya.
Keberkahan dalam hidup mereka, karena jauhnya mereka dari dosa dan maksiat.
Tidaklah terbit dan tenggelamnya Matahari oada hari ini kecuali telah berkurang umur kita satu hari. Berarti kalau seandainya umur kita hari ini sudah 30 atau 40 tahun, kita mendapatkan diri kita semakin jauh dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita mendapatkan diri kita semakin sulit untuk berbuat ketaatan, semakin sulit untuk beribadah kepada Allah.
Kita takutkan apa yang di khabarkan oleh Nabi dalam sebuah Haditsnya.
◆ Dalam Shahih Bukhori, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda;
فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ أَوْ مِنْ الْجَنَّةِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ قَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ
"Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali tempat duduknya dari surga atau dari neraka telah ditulis." Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebaiknya kita hanya bertawakkal saja?" beliau menjawab: "Beramallah kalian, sebab setiap orang akan dimudahkan."
[Hadits Shahih Bukhari No. 4565]
Beramallah kalian karena sesunggunya kalian akan dimudahkan oleh Allah untuk kemana kalian ditakdirkan oleh Allah.
Kalau seandainya kalian ditakdirkan oleh Allah sebagai penghuni Surga, maka Allah akan mudahkan bagi kalian untuk mengamalkan amalan Surga.
Tapi kalau seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mencatat kalian sebagai penghuni neraka, Allah akan mudahkan kalian untuk bermaksiat kepada Nya dan sulit beribadah kepada Nya.
Takutlah dengan Hadits ini, karena begitu nyata ucapan Nabi shalallahu'alaihi wasallam. Yang itu bisa kita jadikan sandaran untuk kita instrospeksi diri.
◆ Kata Umar bin Khattab,
"Hisablah diri kita sebelum kita di hisab."
2️⃣ Meninggalkan menyebut nama Allah ketika kita makan, ketika kita minum atau ketika suami istri melakukan hubungan badan, atau ketika masuk rumahnya.
Menurut kita hal ini sepele, padahal sunnah Rasulullah semua agung dan mulia.
Tetapi hal2 yang menurut kita ini sepele itulah sebab Allah menarik keberkahan dalam kehidupan kita.
◆ Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya.
Dari Amr ibnu Abi Salamah,
«إِذَا دَخَل الرَّجُل بَيتَه، فَذَكَرَ اللهَ -تَعَالَى- عِندَ دُخُولِهِ، وَعِندَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيطَانُ لِأَصْحَابِهِ: لاَ مَبِيتَ لَكُم وَلاَ عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَم يَذْكُر الله -تَعَالَى- عِندَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيطَان: أَدْرَكْتُمُ المَبِيت؛ وَإِذا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ -تَعَالَى- عِندَ طَعَامِه، قالَ: أَدرَكتُم المَبِيتَ وَالعَشَاءَ».
[صحيح.] - [رواه مسلم.]
"Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut (nama) Allah Ta`ala saat memasukinya dan ketika (menyantap) makanannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, "Tidak ada tempat bermalam dan makan malam bagi kalian." Jika orang itu masuk tanpa menyebut (nama) Allah Ta`ala saat memasukinya, maka setan berkata, "Kalian telah menemukan tempat bermalam. Dan jika ia tidak menyebut (nama) Allah ketika menyantap makanannya, maka setan berkata, "Kalian telah menemukan tempat bermalam dan makan malam."
[Hadis sahih Diriwayatkan oleh Muslim]
3️⃣ Seseorang suka berbohong, suka menipu, mengeluarkan infaq wajib dari barang2 yang jelek atau tidak mau dipakai lagi.
◆ Ada seorang sahabat,
Ketika dia mengeluarkan zakat dari Ontanya, yaitu Onta yang kerempeng.
Kemudian Rasulullah mengatakan,
"semoga Allah tidak memberkahi hartanya, dirinya dan Ontanya."
Setelah sahabat itu tahu Rasulullah mendoakan tidak ada keberkahan baginya, lalu setelahnya beliau membawa Ontanya yang paling bagus untuk dikeluarkan sebagai zakat.
Lalu Rasulullah mendoakan kebaikan untuk dirinya.
4️⃣ Makan-makanan yang haram.
Dengan segala bentuknya, apakah cara dia mendapatkannya, apakah dengan cara Riba, berbohong, khianat dengan menjual barang2 KW dalam dagangnya.
Atau dia makan dari hal2 yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5️⃣ Semangat dan Tamak untuk dunia yang fana ini.
Dulu ketika usianya masih 20 thn dia semangat mencari dunia, ketika usianya sudah 5p thn malah semakin gila mencari dunia dan swmakin Tamak, semakin takut kehilangan dunia.
Ini akan menghilangkan keberkahan dari Allah.
6️⃣ Menghalangi dirinya untuk membayar zakat.
7️⃣ Tidak jujur didalam timbangan dalam berniaga.
8️⃣ Tidak ridho dari apa yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala bagi untuk dirinya.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.
? SOAL - JAWAB
1️⃣ Bagaimana hukumnya seorang yang sangat bersemangat dengan ilmu dunia dengan anggapan bahwa ilmu dunia juga bisa membawa ke Surga dan tidak ada waktu untuk hadir dikajian ilmu Syar'i karena kesibukan ilmu dunia.!
↪️ Jawab :
Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam setiap subuh beliau berdoa kepada Allah.
Diantara doa yang beliau panjatkan ke pada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa]
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima”
(HR. Ibnu Majah no. 925, shahih).
Para ulama menerangkan dan menjelaskan ada 3 oermintaan yang diminta oleh Nabi,
1. Ilmu
2. Rezeki
3. Amalan
Kenapa ilmu yang diminta pertama oleh Rasulullah, baru setelahnya rezeki, baru setelahnya amalan.
Karena baiknya rezeki seseorang dan amalan seseorang ketika baik ilmunya.
Ketika ilmunya baik akan tertanam rasa takut dia kepada Allah.
Ketika tertanam rasa takut dia kepada Allah maka dia akan berusaha untuk mencari apa yang terbaik untuk rezekinya, dia tidak mendapatkan dengan cara yang haram dan juga dia tidak akan mengeluarkan kepada hal yang sia2.
Karena dia takut kepada Allah, Allah akan meminta pertanggung jawaban kepadanya.
Begitu juga dengan amalan seseorang ketika dia jauh dari ilmu, maka dia akan beramal dengan amalan yang terkadang lelah dan menguras waktu, tetapi tidak memberikan dampak, karena dia telah berbuat amalan2 tang tidak sesuai dwngan tuntunan Rasulullah.
Sehingga amalan seseorang itu akan baik ketika baik ilmunya.
Setiap Nash yang datang dari Alquran dan Sunnah, penyebutan ilmu maka diinginkan dengannya adalah ilmu Alquran dan ilmu Assunnah.
Sebagaimana disebutkan oleh Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i rahimahullaah mengatakan,
كُلُّ الْعُلُوْمِ سِوَى الْقُرْآنِ مَشْغَلَةٌ، إِلَّا الْـحَدِيْثَ وَإِلَّا الْفِقْهَ فِي الدِّيْنِ، اَلْعِلْمُ مَا كَانَ فِيْهِ قَالَ حَدَّثَنَا، وَمَا سِوَى ذَاكَ وَسْوَاسُ الشَّيَاطِيْنِ.
"Seluruh ilmu selain Al-Qur-an hanyalah menyibukkan, kecuali ilmu hadits dan fiqih dalam rangka mendalami ilmu agama.
Ilmu adalah yang tercantum di dalamnya: ‘Qaalaa, had-datsanaa (telah menyampaikan hadits kepada kami)’.
Adapun selain itu hanyalah waswas (bisikan) syaitan."
[Diiwaan Imam asy-Syafi’i (hal. 388, no. 206)].
Seseorang ketika setinggi apapun ilmu yang dia dapatkan dari ilmu dunianya, ketika tidak disertai dengan ketaqwaan, maka ilmu tersebut yang dia dapatkan tidak bermanfaat untuk dirinya dan manusia.
Tapi terkadang itu akan bisa memberikan mudhorot kepada manusia.
Ilmu dunia saja tidak akan bisa bermanfaat kepada seseorang kalau dia tidak dibarengi dengan ilmu akhiratnya.
Dan ilmu dunia tidak bisa menyelamatkan seseorang dari kesyirikan, kebid'ahan, dari penyimpangan2. Silahkan anda tuntut ilmu dunia apalagi yang bermanfaat bagi kaum muslimin, tetapi ilmu itu tidak akan memberikan berkah ketika seseorang tidak membarengi dirinya dengan ilmu agama.
Wallahu'alam bishowab.
2️⃣ Mengenai keberkahan dalam berniaga. Tadi dijelaskan bahwa foto produk yang digunakan harus sesuai dengan aslinya. Bagaimana dengan ilmu fotografi saat ini yang diberikan dengan kursus singkat dengan tujuan agar foto produk menarik konsumen, dan bila penjelasan foto produk sudah jelas, tapi ternyata konsumen tidak menyimak penjelasan produk tersebut, tapi lebih tertarik karena menarik gambarnya, dan konsumen tersebut merasa tertipu dalam hal ini. Apakah keberkahan dalam berniaga tersebut akan tercabut dari pedagang tersebut.?
↪️ Jawab :
Ditegaskan kembali diantara syarat sah jual beli adalah barang yang dijual itu adalah barang yang jelas.
Apakah jelas dengan terlihat dari matanya, atau dia disifati dengan sifat (apakah foto atau vidio) yang sifat tersebut sesuai dengan barang yang dia punya. Kalau seandainya meleset sedikit Insyaa Allah dimaafkan.
Tapi kalau seandainya barangnya terlalu jauh meleset karena fotonya atau vidionya sangat indah dan bagus dan keren, dan membuat seseorang itu kecewa.
Tapi kalau seandainya kasus yang telah disampaikan, dia punya foto bagus dan sudah diberi keterangan2 yang jelas. Maka dia sudah cukup, urusan dia dengan Allah Subahanahu wa Ta'ala sebagai bentuk pertanggung jawaban dia sudah selesai.
Kata Rasulullah,
"Kalau seandainya dia telah jujur dan telah menjelaskan semua catatan dari produknya tersebut, kemudian pembeli tersebut lalai tidak membaca, itu diluar tanggung jawab sipenjual.
Tapi untuk menjaga hati sesama muslim jangan sampai gara2 uang sedikit tetapi menjadi ribut, maka minta untuk mengembalikan barangnya dan kembalikan uangnya.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.
3️⃣ Apakah seorang perempuan berdosa kalau memohon kepada Allah minta diceraikan karena sudah tidak tahan dengan suaminya yang tidak bertanggung jawab dengan biaya anak, karena mengandalkan istrinya yang punya gaji.!
↪️ Jawab :
Ini juga hal yang penting untuk diketahui oleh para ummahat, akhwat. Diantara salah satu calom suami kalau dia sholeh, juga semangat untuk bekerja hanya rezekinya saja yang belum.
Maka tidak perlu khawatir dengan pemuda2 yang seperti ini.
Tapi seorang pemuda yang dia mengandalkan harta orang tuanya dan kemudian dia malas, ini yang merupakan sebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga.
Karena mau tidak mau harta itu sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup kita untuk kehidupan dan untuk nafkah.
Disebutkan oleh ulama salaf Ibnul Jauzi rahimahullah,
"Bahwasanya sesuatu yang memberikan kekuatan pada badan seseorang adalah harta, dan itu diakui oleh ilmu para medis dokter."
Tetapi jangan sampai harta itu ada dihati kita, biarkan ditangan kita.
Yang perlu diperhatikan oleh para ummahat, carilah suami walaupun dia sholeh, lihatlah dia adalah laki2 yang semangat bekerja atau tidak, jangan lihat penghasilannya. Asalkan dia semangat bekerja Insyaa Allah dia akan mencapai titik kesuksesannya.
Tapi kalau dia pemalas inilah permasalahan yang terjadi. Ketika laki2 itu sehat dan mampu bekerja tapi dia malas2an bekerja ini adalah dosa.
Berkata Rasulullah,
"Sungguh dia dikatakan berdosa ketika dia menyia2akan apa yang menjadi tanggung jawabnya."
Tapi kalau seandainya dia seorang yang sakit dan tidak mampu bekerja.
Pernah terjadi di zaman Nabi, seorang sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud beliau tidak sanggup menafkahi keluarganya, kemudian datang istri beliau bertanya kepada Rasulullah,
"Ya Rasulullah apakah boleh aku memberikan nafkah kepada suamiku.?"
Kata Rasulullah,
"Silahkan, engkau akan mendapatkan pahala dan ganjaran yang banyak dari apa yang kau berikan kepada suamimu."
Kata para ulama ini menunjukkan bolehnya seorang wanita menafkahi suaminya, ketika memang suaminya dalam keadaan sakit dan tidak mampu bekerja. Maka seorang istri dalam kondisi seperti ini dia bersabar, apa yang dikeluarkan untuk menafkahi suami dan anaknya dalam kondisi suaminya terjepit, ada pahala yang sangat agung dan mulia.
Tapi kalau memang malas bekerja dan tidak bertanggung jawab dan tidak membuat keharmonis rumah tangga, si istri juga tidak bisa berbakti kepada suaminya dan takut durhaka kepada suaminya dan tidak bisa bersabar.
Tetapi ini adalah jalan terakhir maka tidak ada masalah jika berceria.
Ada seorang sahabiyah yang bersuamikan seorang yang sangat hitam, dia mendatangi Rasulullah,
"Ya Rasulullah saya tidak sanggup untuk melihat muka suami saya ya Rasulullah, dan saya takut saya tidak bisa melayaninya dan takut berbuat dosa."
Kemudian dia minta izin kepada Rasulullah untuk bercerai dan di izinkan oleh Rasulullah.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.
4️⃣ Tadi sudah dijelaskan bahwa dalam perdagangan bahwa kedua belah pihak jujur, namun Ustadz baru menjelaskan kejujuran penjual, kiranya mohon dijelaskan lebih lanjut contoh kejujuran dari sisi pembeli.!
↪️ Jawab :
Ketika kita kembali kepada definisi "jual beli adalah menjual sesuatu barang yang berharga dengan sesuatu yang berharga untuk kepemilikan."
1. Jadi jual beli itu bukan hanya membeli barang dengan uang, tetapi bentuk jual beli barang dengan barang.
Mobil dengan mobil, tanah dengan tanah, dll.
Ketika seseorang dia ingin membeli barang dengan barang, barang itu harus diperjelas bentuknya.
2. Misalnya dia membeli barang dengan uang, kemudian tiba2 barangnya rusak karena dia sendiri, apakah terjatuh, kemudian dia datang ketoko dengan mengatakan barangnya lecet. Kemudian dia mengeluh kepada sipenjual.
Tidak ada kejujuran disini.
Maka uang yang dia dapatkan kembali tidak akan diberikan keberkahan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.
5️⃣ Mohon penjelasnnya tentang amalan apa saja yang harus dilakukan oleh seseorang yang bertaubat Nasuha atas maksiat yang ia lakukan agar kehidupannya penuh dengan keberkahan.!
↪️ Jawab :
Pertama yang perlu kita ketahui dari Taubatan Nasuhah ada beberapa syarat;
1. Menyesali dari apa yang dia lakukan.
2. Berniat kuat untuk tidak kembali dari dosa tersebut.
3. Meninggalkan dosa dan maksiat didetik itu juga.
4. Perbanyak amalan2 sholeh.
5. Kalau seandainya berbuat dosa dikarenakan permasalahan dengan manusia, apakah ghibah, mengambil harta tanpa haq, maka ada tambahan taubat dengan menyebutkan nama orang2 yang pernah dia ghibahi, difitnah, atau minta dihalakan kalau seandainya tidak memunculkan mudhorot yang lebih besar. Tapi kalau seandainya memunculkan mudhorot yang lebih besar cukup dengan menyebutkan kebaikan2 orang yang dia ghibahi. Kalau mencuri harta manusia maka kembalikan harta tersebut, maka cari orang yang dicuri uangnya. Kalau tidak didapatkan maka sedekahkan diniatkan kepada pemilik harta tersebut.
Maka siapa yang bertobat dengan syarat2 yang telah disebutkan, maka taubat itu akan menghancurkan apa yang sebelumnya dan kejelekkan itu akan diganti oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan kebaikan.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.
? PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~