Sejarah Sahabat Ali Bin Abi Thalib - Bag. 1

Bang Pitung • 21 November 2020
di grup Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
SELASA, 17 November 2020
                   1 Rabi'ul Akhir 1442 H
Pukul, 19.30 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA."


~ SEJARAH SAHABAT ALI BIN ABI THALIB - Bagian 1 ~


Kita akan mempelajari cuplikan-cuplikan dari sisi kehidupan sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu, yang merupakan Khalifah ke 4 setelah Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiallahu'anhuma.

? Sikap Umum Orang-Orang Terhadap Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Ali bin Abi Thalib adalah sosok yang special karena ada tiga sikap secara umum terhadap Ali bin Abi Thalib.

1️⃣ Sikap orang-orang Syiah yang berlebih-lebihan terhadap Ali bin Abi Thalib.

Mereka menganggap Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang maksum yang tidak melakukan kesalahan.
Demikian juga anak keturunannya yang diyakini oleh mereka 12 Imam mereka adalah orang2 yang maksum.
Bahkan di zaman Ali bin Abi Thalib sempat muncul sebagian orang yang berlebih-lebihan kepada Ali sampai mengangkat Ali adalah Tuhan.

Dalam riwayat yang sanad yg Hasan di Hasankan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah Ta'ala.

Di zaman Ali bin Abi Thalib ada sekelompok orang yang menganggap Ali adalah Tuhan, maka Ali pun memanggil mereka.
Kemudian Ali bertanya,
"Siapa saya..?"
Mereka mengatakan,
"Engkau adalah Dia."
Ali bertanya lagi,
"Siapa saya..?"
Mereka menjawab lagi,
"Engkau adalah Dia."
Ali bertanya sekali lagi,
"Siapa saya..?"
Mereka menjawab,
"Engkau adalah tuhan kami."

Ali menyuruh mereka bertobat, dan mereka tidak mau bertobat, akhirnya mereka dihukum mati oleh Ali bin Abi Thalib karena mereka telah murtad.
Ali memanggil Kumbar salah satu panglimanya untuk membakar mereka.

Berita ini sampai kepada Ibnu Abbas dan ibnu Abbas tidak setuju dengan Ali yang membakar mereka karena,

لَا يُعَذِّبُ بِالنَّارِ إِلَّا رَبُّ النَّارِ 

"Tdak boleh menyiksa dengan api kecuali Tuhannya api (yaitu Allah)."
[HR. Abu Daud 2673 dan dishahihkan Al-Albani]

Adapun mereka dikafirkan itu benar karena mereka menganggap Ali sebagai Tuhan.

Mereka mengganggap Ali adalah Maksum dan dia adalah yang berhak memegang Khalifah setelah kekhilafahan Nabi shalallahu'alaihi wasallam, dan mereka menganggap Abu Bakar, Umar dan Utsman telah merampas kekhalifahan dari Ali bin Abi Thalib dan mereka mengatakan Ali di zholimi.
Kemudian mereka mengkafirkan para sahabat karena hal tersebut.

2️⃣ Sikap orang-orang Khawarij yang mereka mengkafirkan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Selain mengkafirkan Ali, mereka juga mengkafirkan Muawiyah dan semua yang setuju dengan keputusan Ali dan Muawiyah melalui perwakilan mereka Al Hakaman yaitu "Amr bin Ash dan Abu Musa Al Asy'ari."

Oleh karenanya mereka memberontak dan mereka mengatakan,

 ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ 

"Tidak ada hukum kecuali hukum Allah."

Bukan hukumnya Ali, bukan hukumnya Muawiyah, bukan hukumnya Amr bin Ash, bukan hukumnya Abu Musa Al Asy'ari.
Maka mereka memberontak dan mereka mengkafirkan Ali bin Abi Thalib.
Akhirnya mereka diperangi oleh Ali bin Abi Tahlib dan akhirnya Ali mati terbunuh oleh salah seorang Khawarij yaitu "Abdurahman bin Muljim."

3️⃣ Sikap para Ahlul Sunnah wal Jama'ah yang meyakini bagaimana tentang kemuliaan Ali bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib adalah sepupu sekaligus menantu Nabi shalallahu'alaihi wasallam dan dijamin masuk Surga.


? Nasab Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

▪️Orang Tua Ali bin Abi Thalib.
- Bapaknya adalah :
Abdu Manaf yang dikenal dengan nama Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf.
- Ibunya adalah :
Fatimah binti Asad bin Hasyim.

Abu Thalib adalah saudara kandung dengan Abdullah yang merupakan bapaknya Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam

Anak-anak Abu Thalib diantaranya:
- Thalib
- Aqil
- Ja'far
- Ali

Abu Thalib merawat Nabi shalallahu'alaihiwasallam ketika Nabi masih kecil.
Abu Thalib sangat dekat dengan Nabi shalallahu'alaihi wasallam karena bapaknya saudara sekandung.

Abu Thalib adalah seorang yang miskin, oleh karenanya disebutkan bagaimana Nabi shalallahu'alaihi wasalam ketika kecil menggembalakan kambing dan membantu kehidupan Abu Thalib.

Ketika datang musim kesulitan ekonomi dan Nabi sudah menikah dengan Khadijah radhiallahu'anha.
Maka Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersama pamannya yaitu Al Abbas yang merupakan saudaranya Abu Thalib, datang kerumah Abu Thalib untuk membantu kehidupan Abu Thalib.
Mereka mengatakan,
"Wahai Abu Thalib, biarkanlah anak2mu kami yang urus."
Kata Abu Thalib,
"Ambillah Ja'far dan Ali."
- Ja'far dirawat oleh Al Abbas.
- Ali dirawat oleh Nabi shalallahu'alaihi wasalam.
Usia Ali saat itu sekitar 5 atau 6 tahun dan tinggal serumah dengan Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Lahirnya Ali bin Abi Thalib.
Yaitu 10 tahun sebelum kenabian.
Nabi shalallahu'alaihi wasallam diangkat menjadi Nabi ketika berusia 40 thn.
Jadi perbedaan Ali dengan Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam adalah sekitar 30 tahun.

▪️Kunyahnya Ali bin Abi Thalib.
Ada tiga kunyah :
1. Abu Hasan -> karena anak paling tua dari Ali adalah Hasan.
2. Abu Turob -> ada kisah sendiri.
3. Abu Sibthain -> karena dua cucu Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

▪️Nama Ali bin Abi Thalib.
Ketika lahir dia diberi nama oleh Fatimah binti Asad (ibunya) karena saat itu Abu Thalib sedang tidak ada dirumah.
Maka diberi nama oleh ibunya dengan nama kakeknya Ali dari sisi Ibu yaitu Asad.
Maka Ali diberi nama :
"Asad" yang artinya "Singa."

Ketika Abu Thalib datang dan mendapati anaknya dipanggil Asad, Abu Thalib tidak setuju.
Maka Abu Thalib beri nama anaknya dengan nama :
"Ali" yang artinya "seseorang yang memiliki ketinggian/derajat yang tinggi."

Oleh karenanya ketika Ali bertempur dalam Perang Khaibar ketika melawan seorang Yahudi yang bernama "Marhab" dan dia orang yang paling jago saat itu. 
Marhab mengatakan,
"Siapa yang berani melawan saya."
Akhirnya Ali bin Abi Thalib maju dan berkata,
"Akulah yang ibuku menamakan aku dengan Singa, seperti Singan hutan yang menakutkan penampakannya."
Akhirnya Ali melawan Marhab dan Marhab mati dibunuh oleh Ali.

▪️Adapun Kunyahnya kenapa di sebut Abu Turob.
Cerita yang mashur, secara singkatnya;
Suatu hari Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam datang disiang hari kerumah Fatimah untuk menengok putrinya dan mantunya dan juga sepupunya yaitu Ali bin Abi Thalib.
Ternyata Ali tidak ada dirumah, padahal saat itu waktu tidur siang.
Maka Nabi merasa ada sesuatu, maka Nabi berkata,
"Fatimah dimana saudaramu.?"
Nabi tidak mengatakan dimana suami, karena Nabi melihat ada masalah, Nabi ingin mengingatkan kepada Fatimah bahwasanya Ali bin Abi Thalib bukan cuma punyak hak sebagai suami dan dia adalah kerabatnya.

Maka fatimah berkata,
"Tadi ada masalah rumah tangga antara aku dengan Ali bin Abi Thalib, kemudian kami bermarah-marahan, akhirnya diapun keluar dan dia tidak tidur siang dirumah.

Akhirnya Rasulullah menyuruh seorang yang ada disitu yaitu Sahl bin Abi Sa'ad untuk mencari Ali bin Abi Thalib.
Dan ternyata Ali ada di masjid,
"Ya Rasulullah sesungguhnya Ali bin Abi Thalin sedang ada di Masjid."

Maka Nabi shalallahu'alaihi wasallam berjalan menuju Masjid untuk menemui Ali bin Abi Thalib.
Ternyata Ali sedang tidur dan selendangnya jatuh semetara badannya penuh dengan tanah, maka Nabi mengusap dengan tangannya yang Mulia menghilangkan tanah dari pundak Ali.
Dan Nabi berkata,
"Bangunlah ya Abu Turob (orang yang ada tanah dibadannya)."
Kemudian Ali bangun dan pulang dan selesai urusan dengan Fatimah.

Ternyata Ali bin Abi Thalib senang dan bangga kalau dipanggil dengan Abu Turob.
karena yang memberi kunyah Abu Turob adalah Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, bapak mertuanya yang sangat sayang kepadanya.
Itulah sebab kenapa Ali di panggil dengan Kunyah Abu Turob.

▪️Istri Ali bin Abi Thalib.
?Fatimah binti Muhammad.
Menikah pada tahun 2 Hijriah.
Mempunya beberapa anak, diantaranya :
1. Al Hasan lahir tahun 3 Hijriah.
2. Al Husein lahir tahun 4 Hijriah.
3. Zainab.
4. Ummu Kultsum.
5. Al Muhsin.

- Al Hasan dan Al Husein inilah cucu keturunan Nabi sampai sekarang hingga zaman Imam Mahdi.
- Ummu Kultsum menikah dengan Umar, punya anak yang bernama, "Zaid bin Umar."
- Adapun Al Mukhsin ini dipersilisihkan oleh para ulama.
> Ahlul sunnah berpendapat bahwa Al Mukhsin meninggal masih kecil.
> Adapun orang Syiah, mereka buat cerita yang buruk yang kata mereka,
"Umar datang dan mendobrak pintu rumah Fatimah, Fatimah sedang mengandung Mukhsin kemudian keguguran sampai tulang rusuknya patah."
(Ini semua adalah kedustaan dan tdk ada riwayat yang shahih tentang hal tersebut)

Setelah Fatimah meninggal dunia, Ali punya istri yang lain, ada sekitar 7 atau 8 Istri selain Fatimah, diantaranya;
?Khaulah binti Ja'far Al Hanafiyah, punya anak yang bernama,
- Muhammad ibnu Ali.
Tapi orang2 memanggilnya Muhammad Ibnu Hanafiyah,
dinisbahkan kepada ibnu Hanafiyah sebagai pembeda bahwasanya dia bukan anaknya Fatimah.

▪️Sifat Fisik Ali bin Abi Thalib.
Diambil dari "Kitab Siyar A'lam An-Nubala'".
Tentang orang-orang yang melihat Ali bin Abi Thalib secara fisik, kemudian mereka menceritakan fisik Ali bin Abi Thalib.

◆ Dari Abi Roja Al-Atoridi bercerita tentang sifat fisik Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.
Abi Roja Al-Atoridi berkata, 
- Aku melihat Ali adalah seorang yang sudah tua.
- Asla -> botak bagian depan, tapi rambutnya banyak.
- Tidak terlalu tinggi dan tidak pendek -> sedang, tapi lebih cenderung kepada pendek.
- Perutnya Ali besar.
- Jenggotnya sangat lebat.

◆ Dikatakan juga oleh Suwadah bin Hamdollah,
- Aku melihat Ali, Jenggotnya kuning -> memakai Henna.

◆ Muhammad ibnu Hanafiyah berkata,
- Bapakku Ali dulu menyemir jenggotnya dengan Henna sehingga terlihat kuning.
- Kemudian tidak pakai lagi.

◆ Sya'bi yang juga seorang tabiin berkata, 
- Aku melihat Ali rambutnya dan jenggotnya putih -> artinya Ali pernah memakai Henna tapi kemudian tidak memakai lagi.
- Dan aku tidak pernah melihat jenggotnya yang lebih lebat dari pada Ali bin Abi Thalib.

◆ Abu Ishak berkata,
- Aku melihat Ali berkhotbah, dia memakai sarung dan memakai selendang.
- Perut beliau besar.
- Rambut dan jenggot beliau putih.

◆ Abu Ja'far Al Baqir berkata,
- Kulitnya Ali gelap, tidak hitam tapi cenderung ke arah gelap.
- Matanya berat (wallahu'alam apa maksudnya).
- Lebih cenderung kearah pendek.


? Keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

▪️Sejak Usia 5 atau 6 tahun sudah dirawat oleh Nabi shalallahu'alaihi Wasallam.

◆ Disebutkan oleh Ibnu Ishak rahimahullahu Ta'ala,
Setelah Nabi shalallahu'alaihi wasallam memproklamirkan dirinya menjadi seorang Nabi, maka yang pertama beriman adalah;
- Khadijah radhiallahu'anha.
- Kemudian Ali bin Abi Thalib melihat mereka berdua sedang sholat, dan Ali bertanya apa yang kalian lakukan, Rasulallah menjawab ini adalah Islam dan menawarkan Islam kepada Ali. Dan akhirnya Ali masuk Islam sekitar usia 8 tahun.

◆ Para Ulama sepakat bahwasanya,
- Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu adalah anak kecil yang pertama kali masul Islam.
- Khadijah radhiallahu'anha adalah orang yang secara mutlak pertama kali masuk Islam.
- Abu Bakar radhiallahu'anhu adalah lelaki dewasa yang pertama kali masuk Islam.
- Zaid bin Haritsah radhiallahu'anhu adalah budak yang pertama kali masuk Islam dari mawali.

Oleh karenanya Ali semasa kecil tidak pernah minum khamar dan tidak pernah menyembah berhala.
Karena dididik langsung oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.

◆ Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kemuliaan bagi Ali bin Abi Thalib.
- Diambil oleh Nabi dari rumah Abu Thalib.
- Dari kecil sudah tinggal di rumah Nubuah yaitu Muhammad shallahu'alaihi wasallam.
- Di rawat langsung oleh manusia termulia dialam semesta yaitu Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.
- Kemudian dinikahkan oleh Fatimah putrinya Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.

》Adapun ayahnya Abu Thalib sampai meninggal tidak masuk Islam, dalam kondisi musyrik;

أَنَّهُ لَمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الوَفَاةُ جَاءَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبَا جَهْلِ بْنَ هِشَامٍ، وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ بْنِ المُغِيرَةِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي طَالِبٍ: ” يَا عَمِّ، قُلْ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، كَلِمَةً أَشْهَدُ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ ” فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ: يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ المُطَّلِبِ؟ فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْرِضُهَا عَلَيْهِ، وَيَعُودَانِ بِتِلْكَ المَقَالَةِ حَتَّى قَالَ أَبُو طَالِبٍ آخِرَ مَا كَلَّمَهُمْ: هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ المُطَّلِبِ، وَأَبَى أَنْ يَقُولَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمَا وَاللَّهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ» فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى فِيهِ: {مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ} [التوبة: 113] الآيَةَ

"Ketika Abu Thalib hendak meninggal dunia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya. Di dekat Abu Thalib, beliau melihat ada Abu Jahal bin Hisyam, dan Abdullah bin Abi Umayah bin Mughirah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada pamannya, ”Wahai paman, ucapkanlah laa ilaaha illallah, kalimat yang aku jadikan saksi utk membela paman di hadapan Allah.” Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah menimpali, ’Hai Abu Thalib, apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib?’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus mengajak pamannya untuk mengucapkan kalimat tauhid, namun dua orang itu selalu mengulang-ulang ucapannya. Hingga Abu Thalib memilih ucapan terakhir, dia mengikuti agama Abdul Muthalib dan enggan untuk mengucapkan laa ilaaha illallah.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad, ”Demi Allah, aku akan memohonkan ampunan untukmu kepada Allah, selama aku tidak dilarang.”

Lalu Allah menurunkan firman-Nya di surat at-Taubah: 113 untuk menegur Nabi shalallahu'alaihi wasallam. Dan dalam Surat 
[HR. Bukhari 1360 dan Muslim 24]

★ Firman Allah QS. At-Taubah ayat 113;

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” 
(QS. At-Taubah: 113).

★ Firman Allah QS. Al-Qashsas ayat 56;

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(QS. Al-Qashsas: 56)

》Sampai Al Abbas pamannya Nabi shalallahu'alaihi wasallam bertanya kepada Rasulullah,
"Ya Rasulullah, apa peranmu terhadap Abu Thalib pamanmu.?"
Rasulullah berkata,
"Kalau bukan karena aku dia sudah di neraka jahannam yang paling bawah, dia berada di neraka paling atas yaitu api neraka hanya mengenai telapak kakinya."

》Kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam,

أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ ، وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ. رواه مسلم.

“Penduduk surga yang paling ringan siksanya adalah Abu Thalib. Ia memakai sandal yang keduanya dapat mendidihkan otaknya.” 
[HR. Muslim].

》Adapun ibunya Ali yaitu Fatimah binti Asad bin Hasyim masuk Islam dan hijrah ke kota Madinnah dan meninggal di kota Madinnah.


? Sejarah Ali bin Abi Thalib ketika Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam masih hidup.

Ali tumbuh dan berkembang dirumah Nabi dan mendapatkan pengajaran langsung dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam, sehingga memiliki ilmu yang matang.
Mengetahui bagaimana sulitnya dakwah Rasulullah shalallahu.
Ali mengetahui semua akan hal tersebut.

◆ Setelah Nabi berdakwah 13 tahun di Mekkah dan akan berhijrah.
Umur Ali sekitar 23 thn.
Maka orang2 Musyrikin mengadakan rapat di Darun Nadwah merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.

★ Firman Allah dalam QS. Al-Anfal Ayat 30:

 وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ 

"Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya."
(QS. Al-Anfal : 30)

Mereka punya tiga rencana:
- Apakah memenjarakan Muhammad.
- Atau membunuh Muhammad.
- Atau mengusir Muhammad.
Akhirnya mereka memilih untuk membunuh Muhammad shalallahu'alaihi wasallam.

》Dalam sebagian riwayat yang lemah.
Ketika itu iblis datang dalam wujud seorang kakek yang sudah tua dan ikut rapat.
Karena ini rapat penting, kalau Muhammad mati selesai tugas iblis.
(Tapi riwayat ini dhoif)

Kemudian Abu Jahal setuju dengan ide yang terbaik yaitu membunuh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
Abu Jahal mengatakan,
"Kumpul masing2 orang mengutus salah satu anak muda mewakili masing2 suku, kemudian tikam Muhammad rame2, maka darah akan tersebar keseluruh kabilah, sehingga Bani Hasyim sulit untuk menuntut balas."
Karena kalau hanya Bani Mahzum (Kabilahnya Abu Jahal), maka akan terjadi perang saudara setelah itu, pasti Bani Hasyim akan membela dan tidak rela anak Bani Hasyim dibunuh.
Meskipun Bani Hasyim Musyrik tapi mereka fanatik dengan kesukuan.

Maka dikumpulkan anak muda dari beberapa kabilah, kemudian mereka suruh datang kerumah Nabi shalallahu'alaihi wasallam untuk menikam Nabi shalallahu'alaihi wasallam, atau ketika Nabi keluar rumah mereka menikam Nabi rame2.

Saat itu Nabi harus berhijrah, dan harus ada orang yang menyamar sebagai Nabi shalallahu'alaihi wasallam untuk tidur ditempat tidur Nabi dengan berselimutkan dengan selimut Nabi.

Siapakah yang rela berkorban untuk menyamar menjadi Nabi padahal Nabi mau di bunuh.
Dialah Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu yang menggantikan Nabi untuk tidur ditempat tidur Nabi.
Kemudian Rasulullah malam2 keluar, dan Allah menutup pandangan mereka.
Dan Nabi pergi kerumah Abu Bakar lalu berangkat untuk Hijrah.

★ Firman Allah QS. Yasin ayat 9:

وَجَعَلۡنَا مِنۡۢ بَيۡنِ اَيۡدِيۡهِمۡ سَدًّا وَّمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدًّا فَاَغۡشَيۡنٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُوۡنَ

“Dan Kami jadikan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka juga dinding, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.”
(QS. Yasin: 9)

Lalu mereka menunggu dan mereka mengintip, mereka menyangka masih ada Nabi.
Dan mereka masuk ternyata ada Ali bin Abi Thalib yang sedang tidur di kasur Nabi.

Ini adalah awal pengorbanan yang luar biasa yang dilakukam oleh Ali bin Abi Thalib, menunjukan keberanian yang luar biasa dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.


◆ Sebelum berhijrah, Nabi memberi wasiat kepada Ali bin Abi Thalib.

Karena Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam meskipun dituduh sebagai dukun, orang gila, penyihir, tapi orang2 musyrikin mereka kalau punya barang2 mewah mereka menitip kepada Nabi shalallahu'alaihi wasallam. 
Dan titipan itu banyak, sehingga Nabi mewasiatkan kepada Ali,
"Sebelum kau berhijrah, hendaknya kau bagi2kan dan kembalikan titipan2 orang2 musyrikin ini kepada mereka."

Selama 3 hari Ali bertugas membagi-bagikan titipan orang2 Quraisy.
Rasulullah amanah dan Ali pun amanah.
Setelah semua sudah dikembalikan kepada pemiliknya, dan Ali pun berangkat berhijrah.

Dalam riwayat, 
Ali berangkat berhijrah sendirian dari Mekkah ke Madinnah dengan berjalan kaki. 
Kalau tiba siang hari dia bersembunyi dan kalau malam hari baru berjalan, akhirnya sampai ke Madinnah dalam kondisi kaki dia bengkak dan mengeluarkan darah karena menempuh jarak yang sangat jauh sekitar 450 km dgn berjalan kaki.

Setelah beliau hijrah kekota Madinnah.
Pada tahun 2 Hijrah Nabi menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib.
Ali menjual baju perangnya dengan harga sekitar 4 dirham sebagai Mahar kepada Fatimah.
Dalam riwayat lain disebutkan Ali punya Onta yang dijual untuk dijadikan Mahar kepada Fatimah.


? Ali bin Abi Thalib mengikuti seluruh peperangan Nabi shalallahu'alaihi wasallam.

Diantaranya,
- Perang Badar
- Perang Uhud
- Perang Khandak
- Fathuh Mekkah
- Perang Hunain
- Perang Thoif
- Perang Khaibar
- dan semua perang2 yang lain.

Semua perang Ali ikut kecuali Perang Tabuk.
Kenapa Perang Tabuk Ali tidak ikut..?
"Karena Rasulullah menyuruh Ali menggantikan Nabi di kota Madinnah dan menjaga kota Madinnah."

Ketika itu Ali sedih sekali, para sahabat dahulu ingin perang bersama Nabi dan ingin mati Syahid.
Kalau mereka luput dari perang mereka sedih sekali.
Ketika sebagian sahabat tidak bisa ikut perang Badar, maka mereka ingin sekali ikut Perang Uhud.
Sampai ada sahabat yang berdoa kepada Allah.
Kalau aku ketemu perang lagi Allah akan lihat apa yang aku lakukan Insyaa Allah.
Diantara mereka yang berdoa,
"Ya Allah besok perang, mudahkan saya bertemu musuh Mu yang paling jago ya Allah biar dia robek perutku, agar ketika saya bertemu dengan Engkau ya Allah Engkau bertanya kenapa seperti ini, saya akan menjawab "karena Engkau ya Allah."
Dan doa tersebut dikabulkan, diantara sahabat tersebut adalah "Abdullah bin Jahsin."

Ketika Ali bertanya kepada Rasulullah mengapa tidak boleh ikut berperang.!

◆ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ali Radhiallahu'anhu.

 أنْتَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى ، إِلاَّ أَنَّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي 

"Engkau di hadapanku ibarat Harun di hadapan Musa, hanya saja tidak ada lagi nabi sesudahku."
[Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Fadhail as-Shahabah V/71, juga dalam al-Maghazi VIII/112. Dan oleh Muslim dalam Fadhail as-Shahabah II/1870-1871; Lafal ini adalah lafal Muslim.]

◇ Dijelaskan disini,
"Tidakkah engkau ridho wahai Ali, engkau dibandingkan aku seperti kedudukan Harun dibandingkan Musa, aku tugaskan engkau ini mulia."

◇ Maksudnya adalah..!
Nabi Musa ketika dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke Bukit Tursina, Musa berkata kepada Harun,
"Gantikan posisiku untuk menjaga kaumku."

Itulah satu2nya perang yang tidak diikuti oleh Ali bin Abi Thalib, itupun karena satu kemuliaan yang Rasulullah berikan kepada Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.


? Hadits-hadits Kemuliaan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Beberapa hadits dalam Hadits Shahih Imam Al Bukhori dan Hadist Shahih Imam Muslim.

◆ Diantaranya Rasulullah shalallahu'alahi wasallam berkata,

أنت مني وأنا منك

“Engkau dariku dan aku darimu.”


◆ Kisah yang ma'ruf dalam perang Khaibar.

Ketika Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam masuk dalam perang Khaibar pada tahun ke 7 Hijriah.
Perang Khaibar ini adalah perang yang sulit.
Disitu banyak benteng2 Yahudi, ada sekitar sembilan benteng, dan sulit melawan mereka karena mereka berlindung dibawah benteng2 yang kokoh.

▪️Suatu hari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata,
"Besok aku akan kasih bendera peperangan kepada seseorang yang Allah akan menangkan sebab orang tersebut."

▪️Dalam riwayat yang lain,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 (لأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ غَداً رَجُلاً يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ، وَيُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ) قَالَ : فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوْكُوْنَ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا ؟ فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ –صلى الله عليه وسلم- كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا، فَقَالَ : (أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ؟) فَقِيْلَ : هُوَ يَا رَسُوْلَ اللهِ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ، قَالَ : (فَأَرْسِلُوْا إِلَيْهِ) فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ فِي عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ فَبَرَأَ كَأَنْ لَمْ يَكُنْ ِبهِ وَجَعٌ، فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ

"Aku akan berikan bendera peperangan kepada seorang lelaki besok yang dia mencintai Allah dan Rasulnya dan Allah dan Rasulnya juga cinta sama dia."

◇ Pagi2 semua sahabat kumpul berharap ingin mendapat bendera tersebut, bukan karena ingin kepemimpinan, tapi karena ada status mulia yaitu,
"Orang itu dicintai oleh Allah dan Rasulnya dan kemenangan akan melalui tangan orang tersebut."

Semua sahabat sudah berkumpul, ternyata Ali bin Abi Thalib tidak datang.
Rasulullah bertanya,
"Dimana Ali.?"
Dikatakan oleh sahabat,
"Ali sakit mata ya Rasulullah, matanya tidak bisa melihat."
Kata Rasulullah,
"Datangkan Ali."
Maka sahabat membawa Ali dengan dipopoh karena matanya bengkak tidak bisa melihat.
Maka Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam meludahi kedua mata Ali bin Abi Thalib dan didoakan.
Kemudian sembuh karena mujizat Nabi, seakan2 tidak pernah sakit sebelumnya.
Maka Ali bin Abi Thalibpun maju dan akhirnya memenangkan peperangan."
[Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam al-Jihad VI/144, Fadhail as-ShahabahVII/70, juga dalam al-Maghazi VII/476. Dan oleh Muslim dalam Fadhail as-Shahabah IV/1872 dari hadits Sahl Radhiyallahu anhu]


◆ Al Imam Bukhori membawakan satu Hadits tentang kisah Fatimah dan Ali.
Diceritakan oleh Ali bin Abi Thalib,

قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام شَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ أَثَرِ الرَّحَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ فَانْطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ فَأَخْبَرَتْهَا فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بِمَجِيءِ فَاطِمَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْتُ لِأَقُومَ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا فَقَعَدَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي وَقَالَ أَلَا أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِي إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَتُسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ

Fatimah dan Ali hidup miskin, kemudian Fatimah mengerjakan Roha yaitu alat penggiling gandum untuk dijadikan tepung, dan semua kerjaan rumah dikerjakan oleh Fatimah.
Rasulullah mempunyai beberapa budak2 wanita hasil ghonimah perang.
Maka Fatimah ingin diberikan seorang budak wanita untuk membantunya dirumah.
Dan Fatimah datang menemui ayahnya Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Fatimah pergi kerumah Aisyah mencari ayahnya ternyata Nabi sedang tidak ada dirumah. Dikabarkan oleh Fatimah kepada Aisyah kalau dia datang untuk minta budak wanita yang bisa membantunya dirumah.
Ketika Nabi datang, maka Aisyah mengabarkan tentang Fatimah.
Kemudian Rasulullah segera menuju kerumah Fatimah.
Rasulullah datang kerumah Fatimah, ternyata Ali dan Fatimah sudah tidur dan berselimut.
Kata Ali, "aku inhin bangun menyambut Nabi shalallahu'alaihi wasallam.:
Kata Rasulullah, "tetap saja ditempat tidur kalian."
Maka Nabi masuk dan duduk diantara kedua diantara Ali dan Fatimah.
(Ini salah satu kemuliaan Ali bin Abi Thalib.)
Sampai Ali berkata, "aku merasakan dingin kaki Nabi didadaku."
Kemudian Nabi berkata,

إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَتُسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِم

"Maukah kalian berdua aku ajarkan perkara yang lebih baik dari yang kalian minta.? Jika kalian telah berada di tempat tidur kalian bacalah takbir tiga puluh empat kali, tasbih tiga puluh tiga kali dan tahmid tiga puluh tiga kali. Itu semua lebih baik buat kalian berdua dari pada seorang pembantu".
[HR. Bukhori no.3429]

Pertanyaannya, kenapa Nabi tidak kasih pembantu kepada putrinya, bukankah Rasulullah berhak.?

Berkata Ibnu Hajar dalam Fathul Bari'. 
Beliau berkata,
"Rasulullah mengutamakan orang2 "Fuqoro Suffah" (fakir miskin yang tinggal di Suffah yaitu bagian belakang masjid Nabawi)."

Ketika datang rezeki kepada Nabi, beliau berikan semua rezeki tersebut kepada orang Fuqoro di Suffah. Sampai anaknya tidak dia berikan.
Bukan karena Rasulullah tidak perhatian pada Anaknya, tapi Rasulullah memilihkan untuk keluarganya kepada putrinya dan menantunya agar bersabar. Karena dengan bersabar pahala lebih banyak.


◆ Dalam Hadits riwayat dari Tirmidzi dan An Nasai, ada khilat dikalangan para Ulama tentang keshahihan Hadits ini, tapi di Hasankan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari'.
Karena Ibnu Hajar mengatakan sanad2nya ada yang Shahih dan ada yang Hasan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara khusus kepada Ali,
 مَن كُنْتُ مَوْلَاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلَاهُ 

“Barangsiapa menjadikan
 aku sebagai walinya, maka jadikan Ali juga sebagai walinya.”

◆ Dalam satu Hadits riwayat Imam Muslim,

وَاللهِ إِنَّ لَمِمَّا عَهِدَ إِلَيَّ النَّبِيُّ –صلي الله عليه وسلم- أَنَّهُ لاَ يُبْغِضُنِي إِلاَّ مُنَافِقٌ وَلاَ يُحِبُّنِي إِلاَّ مُؤْمِنٌ 

"Demi Allah, sesungguhnya diantara apa yang ditetapkan kepadaku oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salllam, ialah bahwasanya tidak ada orang yang membenciku kecuali munafik, dan tidak ada yang mencintaiku kecuali mukmin."
[Hadits Shahih Imam Muslim]

Wallahu'alam bishowab.

Inilah kisah singkat dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu dan beberapa keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.
Insyaa Allah dilanjutkan dipertemuan berikutnya tentang peristiwa2 besar yang terjadi di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.


?  SOAL - JAWAB 

1️⃣ Apa kita wajib untuk dianjurkan memiliki kunyah.?
↪️  Jawab :
Tidak wajib memiliki kunyah. Kalau di orang2 Arab ini adalah adat mereka. Sebelum datang Islam mereka sudah menggunakan kunyah.
Seperti Abu Jahal. Nama Aslinya adalah Amar bin Hisyam, orang2nya memberinya kunyah Abu Hakam yang artinya orang yg bijak.
Setelah datang Nabi, Nabi beri gelar dia Abu Jahal (Bahlul).
Kemudian setelah datang Islam kunyah tersebut dilanjutkan sehingga orang2 suka dengan kunyah.
Kalau mau berkunyah silahkan boleh2 saja, tetapi hukumnya tidak wajib.
Seandainya seseorang tidak berkunyah itupun tidak mengapa.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Ada artikel dari Sayyid Baqir Haidar yang mengatakan bahwa "Ali bin Abi Thalib lebih baik dari pada Umar radhiallahu'anhu karena Ali tidak pernah menyembah berhala dan minum khamar, sedangkan Umar sebekum masuk Islam pernah menyembah berhala dan minum khamar."
Apa pandangan Ustadz dalam pandangan tersebut.!
↪️  Jawab :
Tentu kalau dari sisi itu benar, bahwasanya Ali tidak pernah minum khamar dan tidak pernah sujud kepada berhala itu semua benar.
Tapi kalau itu dijadikan kalau mutlak Ali lebih baik dari Umar, tentu tidak.
Kelebihan dan keistimewaan Umar juga banyak dan Alipun mengakui.
Dalam Shahih Bukhori dia mengatakan,
"Tidak ada orang yang mulia seperti engkau Umar."
◆ Diriwayatkan oleh ibnu Abbas, Ketika Muhammad Al Hanafiyah (anak Ali) bertanya, 
"Wahai ayahku, siapa orang paling terbaik?" Kata Ali bin Abi Thalib, "Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman dan tidaklah bapakmu kecuali hanyalah seorang dari kaum muslimin."
[HR. Bukhori no.3671]
Ini perkataan langsung dari Ali bin Abi Thalib. Bahwasanya Umar lebih baik dari pada dirinya.
Tapi kalau dijadikan dalil mutlak ini tidak benar. Karena Umar lebih mulia dari pada Ali dari banyak sisi.
Dan tidak khilat dikalangan para ulama.
Wallahu'alam bishowab.

3️⃣ Mengapa bukan anak dari Nabi seperti Fatimah yang digolongkan sebagai anak yang pertama masuk Islam, apakah Fatimah adalah anak perempuan pertama yang masuk Islam Ustadz.?
↪️  Jawab :
Fatimah lahir belakangan, sehingga ada orang2 sebelum dia yang lebih dulu masuk Islam.
Wallahu'alam bishowab.

4️⃣ Sekarang ini banyak beredar perkataan yang dinisbatkan sebagai perkataan Ali bin Abi Thalib dalam bentuk poster.
Apakah perkataan2 tersebut Shahih.? Karena ditakutkan ini perkataan dari kaum Syiah, bagaimana cara membedakannya antara yang benar dan yang karya orang Syiah.?
↪️  Jawab :
Di lihat sumbernya dari kitab apa, kalau tidak ada sumbernya repot.
Kita jangan latah apa yang masuk ke HP kita lalu kita langsung share.
Wallahu'alam bishowab.

5️⃣ Apakah yang menyebabkan kaum Rofidho bersikap demikian Ghuluw terhadap Ali bin Abi Thalib dan keturunan2nya, apakah ini hanya masalah fanatisme kesukuan, dan mengapa golongan ini banyak berkembang di Iran dan Iraq.?
↪️  Jawab :
Pembicaraan Syiah tentu panjang lebar sebab2 Ghuluw mereka terhadap Ali bin Abi Thalib, sehingga keluar dari pada yg seharusnya.
Adapun sebab2nya banyak dan akan dijelaskan dikajian yang lain.
Wallahu'alam bishowab.

Ustadz akan tutup kajian dengan satu hadits.
◆ Hadits dari Shahih Bukhori no.3671.
Hadits dari Muhammad ibnu Hanafiyah;

٣٦٧١ –، عَنۡ مُحَمَّدِ ابۡنِ الۡحَنَفِيَّةِ قَالَ: قُلۡتُ لِأَبِي: أَيُّ النَّاسِ خَيۡرٌ بَعۡدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ؟ قَالَ: أَبُو بَكۡرٍ، قُلۡتُ: ثُمَّ مَنۡ؟ قَالَ: ثُمَّ عُمَرُ، وَخَشِيتُ أَنۡ يَقُولَ عُثۡمَانُ، قُلۡتُ: ثُمَّ أَنۡتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنَ الۡمُسۡلِمِينَ. [طرفه في: ١٢٤٢].

3671. Dari Muhammad ibnul Hanafiyyah, beliau mengatakan: 
"Aku berkata kepada ayahku: Manusia mana yang paling baik setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Ali menjawab: Abu Bakr. Aku bertanya lagi: Lalu siapa? Beliau mejawab: Kemudian ‘Umar. Aku khawatir beliau akan mengatakan ‘Utsman, sehingga aku pun mengatakan: Kemudian engkau? ‘Ali mengatakan: Aku hanyalah seorang manusia biasa dari kalangan muslimin."
Intinya Ali mengakui bahwa yang terbaik adalah Abu Bakar kemudian Umar.
Wallahu'alam bishowab.


? PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~