Himbauan Hemat Air di Masjid Baitussalam

Sabtu, 15 Maret 2025. Air adalah sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbarui secara instan. Selain itu, bagi Perusahaan, penggunaan air juga akan berdampak pada pembengkakan biaya air yang bisa meningkatkan biaya operasional perusahaan. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensi air dan juga menekan biaya operasional air, kita harus menggunakan air dengan bijak dan tidak boros.

Penggunaan air dengan bijak tentu menjadi cara kita, umat manusia untuk turut serta dalam upaya pelestarian sumber daya air ini. Apalagi kita sebagai umat muslim, yang secara intens menggunakan air sebagai sarana untuk berwudhu sebelum melaksanakan ibadah sholat. Katakanlah, 5 kali dalam sehari dikalikan jumlah karyawan yang melaksanakan ibadah di masjid dan memanfaatkan air untuk wudhu, tentu ini hitungan yang bisa menjadi acuan kita untuk bisa melakukan penghematan air. Oleh karena itu, untuk mengkampanyekan hemat air ini, Masjid Baitussalam memberikan himbauan untuk hemat air di setiap area wudhu. Tidak hanya itu, Divisi Sarana dan Prasarana DKM Biatussalam bekerja sama dengan Maintenance, mengurangi output air wudhu sehingga air wudhu tidak bisa mengalir deras, akan tetapi mengalir sesuai keperluan air wudhu. Ini menjadi langkah yang baik bagi masjid Baitussalam untuk mendukung terwujudnya penghematan air di masjid Baitussalam.

 “Rasulullah SAW mandi menggunakan air sebanyak satu sha‘ hingga lima mud. Sedangkan untuk mengambil air wudhu, Beliau SAW menghabiskan air sebanyak satu mud,” HR Bukhari dan Muslim. 

Satu mud seukuran 675 gram atau ¾ liter. Sementara satu sha‘ seukuran empat mud atau 2.700 gram. Ini membuktikan bahwa himbauan hemat air wudhu sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW sehingga penting bagi kita untuk mengikuti himbauan tersebut semata-mata untuk mengikuti Sunnah Rasulullah dan juga sebagai upaya kita untuk menjaga dan melestarikan sumber daya alam. Wallahu’alam bishowwab

Tupon Setiawan – DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia