Hidayah itu milik Allah

Dini Kurnia W • 22 Maret 2024

Sepenggal cerita Indah yang Ustadzah Tri Handayani sampaikan pada saat mengisi kajian Annisa di tanggal 15 Maret 2024 di Astra Agro. Yang juga beliau tuangkan pada buku kelima beliau yg berjudul “Jejak langkahku meniti jalan Ilahi”

 

Ustadzah membuka kajian kali ini dengan cerita indah nya dengan seseorang

 

“Entah kenapa, kajian kala itu terasa berbeda. Speaker masjid yang biasanya tidak diperkeras keluar masjid, tapi kali ini di diperkeras dan diperdengarkan ke khalayak umum diluar masjid.

 

Diluar masjid, ada seorang ibu yang kaya raya, merasa tertarik sambil mendengarkan di dalam kafe yang sebenarnya ia sedang berencana meeting dengan client yang blm kunjung datang. Saking tertariknya ia akan kajian itu, ia berpindah dari kafe dan berpindah ke dalam masjid sambil menurunkan kaca mobil. Ia mendengarkan dari awal hingga akhir kajian, hingga ia meminta supirnya untuk memanggil ku.

 

Supir itu menghampiri ke dalam masjid dan menanyakan ke panitia, siapa kah Ustadzah yg memberikan kajian tadi. Kemudian panitia menyebutkan bahwa itu aku. Kemudian supir nya mendekat kepadaku dan menyampaikan “ maaf Ustadzah, ibu mau bertemu Ustadzah di mobil”. Dalam benakku, mengapa aku dipanggil. Namun dengan Husnudzon ku iyakan panggilan supir itu. “baik Pak, saya kesana”.

 

Tak lama, sampailah aku di mobil. Ternyata ia tersentuh dan tertarik untuk belajar dan mendalami Islam. Akhirnya ibu itu mengundangku untuk memberikan ilmu Islam kepadanya di rumahnya.

 

Singkat cerita 2 tahun berlalu, beliau belajar Islam dari yg awalnya tidak mengenal Islam, bahkan ia menganggap, Allah tidak ada dalam setiap kesuksesan nya. Aku kaya ya karena aku, aku bahagia ya karena aku, tidak ada Allah di situ. Ia perlahan merubah penampilannya, berubah dri awalnya tak berhijab, kemudian ia berhijab. Supir nya bercerita, ia selalu menyibak air matanya ketika habis solat, ia menjadi orang yang rajin solat, sedekahnya pun luar biasa. ke Yayasan yatim dan memakmurkan masjid.

Di suatu pagi, ART beliau merasa aneh, “kenapa ibu kok belum turun, biasanya setelah solat subuh, pasti ibu akan mandi kemudian ke bawah” tak lama ART beliau menghampiri dan mendapati ia sudah meninggal dunia. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun”. Seketika ART tersebut langsung teringat padaku, karena beliau pernah berpesan, bahwa jika aku meninggal, tolong panggilkan Ustadzah Tri untuk memandikan dan merawat jenazah nya.

Qadarullah ketika aku dikabari, aku sedang ada kegiatan di ciputat, aku sampaikan butuh waktu untuk kesana. ART pun menjawab “ tidak apa2 Ustadzah, itu pesennya ibu”

Akhirnya aku sampai di rumah itu, mendapati beliau masih menggunakan mukena, dengan wajah yg tersenyum dan Masya Allah wangi sekali. Padahal dri beliau meninggal, hingga aku datang, ada jarak waktu sekitar 2 jam an. Namun beliau masih lembut, tidak kaku dan wangi”

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari cerita diatas, Ustadzah menyampaikan, bahwa Hidayah itu Allah yg pilihkan. Pada siapa Allah akan pilih. Betapa indah akhir hidupnya.

Hatiku teriris, Yaa Rabb, bagaimanakah ujung hidupku. Yaa Rabb, jadikan indah dalam keadaan Khusnul Khotimah dan bertemu denganMu