??  NGAJI DARI RUMAH - MASJID ASTRA  ??


? Kajian Online Interaktif Untuk Ikhwan & Akhwat
?️ SENIN, 12 Juli 2021 / 2 Dzulhijjah 1442
? 19.30 WIB - Selesai

? Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainudin Al Banjary حفظه لله تعالى
? "Bedah Kitab Kaifa Amalahum"
(Seni Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam)
"Karya Syekh Shalih Al-Munajjid."

- Chapter 6 -


BAB 2️⃣
-----------

?  SENI INTERAKSI RASULULLAH TERHADAP ISTRINYA DAN PARA KERABATNYA SERTA ORANG SEKITARNYA  ?


? PASAL 2️⃣

"SENI INTERAKSI RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHIWASALLAM TERHADAP ANAK-ANAKNYA"

- Bagian 2 -


Shalawat dan salam semoga selalu Allah berikan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, pada keluarga beliau, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai hari kiamat kelak.

Dengan nama-nama Allah yang Husna, kita berdoa;

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

(Allahumma inni/a as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa)

“Ya Allah, aku/kami memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib/baik dan amalan yang diterima.”
[HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]


?  Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada anak-anak perempuannya setelah mereka menikah.
- Lanjutan -


5️⃣  Mengarahkan kepada kebaikan di dunia dan di akhirat.

Ini juga harus menjadi perhatian bagi para orang tua agar tidak hanya menyediakan sandang pangan untuk anak-anak, akan tetapi yang lebih utama adalah mendidikan kepada mereka sebuah ketakwa dan nilai-nilai agama. Sehingga mereka mempunyai bekal untuk melanjutkan hidup sepeninggalan orang tuanya.

? Dari Ali bin Abi Thalib radhaiallahu 'anhu meriwayatkan, bahwa Fatimah merasa berat dengan empat anak, kemudian beliau meminta pembantu kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ شَكَتْ إِلَيَّ فَاطِمَةُ مَجْلَ يَدَيْهَا مِنْ الطَّحِينِ فَقُلْتُ لَوْ أَتَيْتِ أَبَاكِ فَسَأَلْتِهِ خَادِمًا فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ الْخَادِمِ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضْجَعَكُمَا تَقُولَانِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَأَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ مِنْ تَحْمِيدٍ وَتَسْبِيحٍ وَتَكْبِيرٍ.  رواه الترمذي.

Dari Ali radhiallahu 'anhu ia berkata, Fathimah telah mengadu kepadaku tentang kedua tangannya yang capek membuat adonan dari tepuk gandum.
Lalu aku berkata,
“Jika kamu datang ke bapakmu, maka mintalah pembantu kepadanya.”
Lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik untuk kalian dari pada seorang pembantu.?
Jika kalian hendak mendatangi kasur kalian, maka ucapkanlah 33 kali tahmid, 33 kali tasbih, dan 34 kali takbir. Ini lebih baik bagi kalian dari pada seorang pembantu.”
[HR. Bukhari dan Muslim]

Bagaimana orang tua semestinya memberikan bimbingan agama kepada anak-anak dan memberikan yang lebih utama dari pada yang diminta anak-anaknya dalam perkara dunia.


6️⃣  Mengingatkan anak-anaknya tentang ada siksa neraka dan nikmat surga.

Ini kita ingatkan kepada anak-anak kita meskipun masih kecil, kita mencontoh kepada Rasulullah yang mengingatkan kepada anaknya Fatimah.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

َيَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبِلَالِهَا

"Wahai Fatimah, selamatkan dirimu dari Neraka, sesungguhnya aku tidak dapat menolong kalian sedikitpun dari Allah, hanya saja kalian memiliki kekerabatan yang akan aku sambung."
[HR. Bukhari dan Muslim]

Ini menunjukkan bahwa semestinya orang tua memberikan kepada anak-anaknya tentang siksa neraka dan nikmat surga yang kekal abadi, harus dikenalkan sejak dini.
Dan siapa yang ta'at maka dengan izin Allah maka dia masuk kedalam surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala, siapa yang berbuat maksiat, kufur, kesyirikan maka dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala masuk ke dalam nerakanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kenalkan kepada mereka terutama di saat mereka sedang jauh-jauhnya dari agama, anak-anak yang tidak mau sholat, tidak mau puasa.


7️⃣  Memerintahkan anak-anaknya untuk mengerjakan sholat malam.

Bahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendatangi rumah Fatimah dan Ali, untuk membangunkan mereka berdua untuk sholat malam.

? Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu meriwayatkan:
Bahwa suatu malam Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam datang kepadanya dan Fatimah, dan bertanya;
"Apakah kalian berdua tidak mengerjakan sholat malam.?"
[HR. Bukhari dan Muslim]

Ini contoh bagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memberikan kepada anak-anaknya tarbiah agar senantiasa untuk ta'at kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan ini di zaman sekarang bisa kita kerjakan, bahwa orang tua meskipun anak perempuannya sudah menikah, maka dia tidak telat untuk membangunkan anak perempuannya untuk mengerjakan sholat malam. Asal tidak menggangu kehidupan mereka berdua.
Sesungguhnya kebahagian tidak di bangun dengan harta, tetapi di bangun karena sebab ketakwaan kepada Allah Subhanahhu wa Ta'ala.


8️⃣  Mertarbiah anaknya untuk senantiasa berdzikir dan berdoa.

Meskipun anak perempuan kita sudah menikah maka jangan lupa untuk memberikan nasihat kepada mereka. Dan tidak dibenarkan orang tua kalau berfikiran kalau sudah menikah lepas tanggung jawab. Hubungan antara orang tua dengan anak itu tidak lekang dengan zaman, terputus hanya ketika orang tua meninggal. Pada saat itulah orang tua lepas tanggung jawab dari anaknya.

? Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada fatimah:
"Wahai Fatimah apa yang menahanmu untuk mendengar apa yang aku wasiatkan kepadamu.?"
Engkau mengucapkan saat pagi dan sore yaitu setelah sholat subuh sebelum matahari terbit dan setelah sholat ashar sebelum matahari terbenam;

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

(Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan)

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya."
[HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227]

Lihatlah bagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mendidik anaknya agar pandai untuk berdzikir terutama dzikir pagi dan petang, terutama di masa-masa pandemik covid ini. 
Dzikir pagi dan petang sangat luar biasa untuk menahan seseorang dari penyakit-penyakit terutama penyakit yang mewabah. Memang susah kalau mau dirinci secara medis, tapi kita orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka hal ini yang membuat kita akhirnya melakukan tindakan-tindakan pengobatan secara syar'i secara preventif.


9️⃣  Bertenggang rasa dengan musibah yang dirasakan oleh anak-anaknya dan memberikan wasiat agar bersabar.

? Dari Usamah bin Zaid radhiallahu 'anhu meriwayatkan:
"Bahwa putri Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengirim pesan kepada Rasulullah, bahwa anak laki-lakinya sedang sakaratul maut."
Kemudian Rasulullah mengatakan kepada putrinya;

إنَّ لِلَّه ما أَخَذ ولَهُ ما أَعطَى، وكلُّ شَيءٍ عِنده بِأجَل مُسمَّى فَلتَصبِر ولتَحتَسِب

"Sesungguhnya milik Allah-lah segala yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya pula segala yang Dia beri, dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ditentukan, maka hendaklah dia bersabar dan mengharap pahala dari Allah."
[Mutaffaqun 'alaih]

Disini Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memberikan nasihat kepada anak perempuannya agar bersabar terhadap musibah yang dihadapi oleh anak-anak beliau. Ini termasuk kasih sayang yang dimiliki oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, patut bagi kita mencontoh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. 
Demikianlah Seni Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada anak-anaknya.


?  PASAL 3️⃣

"SENI INTERAKSI RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM KEPADA CUCU-CUCUNYA"


Cucu itu seperti anak, ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menggendong Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, kemudian beliau naik keatas mimbar.

? Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabatnya:

إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ عَظِيمَتَيْنِ.

"Sesungguhnya cucuku ini adalah pemimpin dan semoga Allah akan membiarkan dia hidup hingga dia mendamaikan antara dua kelompok besar dikalangan kaum Muslimin."
[HR. Bukhari dan An-Nasa'i]


♦️ Cucu-cucu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam :

1.  Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu.
- Putra pertama dari Ali dan Fatimah.
- Dilahirkan pada tahun ketiga setelah hijrah.
- Meninggal pada tahun 49 Hijriyah.
- Ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam wafat, saat itu Hasan berusia 7 tahun.

2.  Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu.
- Putra kedua dari Ali dan Fatimah.
- Lahir pada tahun 4 Hijriah.
- Meninggal pada tahun 61 Hijriah.

3.  Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib.
- Dilahirkan sebelum wafatnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
- Dinikahi oleh Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu.
- Melahirkan anak-anak yaitu, Zaid bin Umar dan Ruqayyah bin Umar.
- Ummu Kultsum dan Zaid meninggal pada tahun 75 Hijriah.

4.  Zainab binti Ali bin Abi Thalib.
- Lahir di saat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam masih hidup.
- Dinikahi oleh sepupunya yaitu Abdullah bin Ja'far.

5.  Abdullah bin Utsman bin Affan.
- Anak dari Ruqayyah binti Muhammad.
- Lahir di Habasyah (Ethiopia).
- Meninggal pada saat berusia 6 tahun.

6.  Umamah binti Al-'Ash.
- Putri dari Zainab binti Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
- Dinikahi oleh Ali bin Abi Thalib setelah Fatimah meninggal, tetapi tidak mempunyai anak dari Ali sampai Umamah meninggal.

7.  Ali bin Al-'Ash.
- Saudaranya Umamah binti Zainab.
- Meninggal sebelum dewasa di masa hidup Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.


?  Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada cucu-cucunya.

1️⃣  Melakukan tahnik untuk mereka.

Beliau senantiasa mentahnik cucu beliau.
Tahnik yaitu Qurma dikunyah-kunyah oleh Rasulullah sampai lembut lalu dimasukan kemulut si bayi.


2️⃣  Mengaqiqahi cucu beliau.

Diantaranya Rasulullah mengaqiqahi Al-Hasan dan Al-Husain dengan dua Domba Qibas jantan.


3️⃣  Mencarikan nama-nama yang baik untuk cucunya.

Diantaranya adalah Al-Hasan dan Al-Husain, ketika mereka lain diberi nama oleh Ali dengan nama Al-Harb (peperangan), maka Rasulullah mengganti nama mereka.


4️⃣  Beliau pernah dikencingi oleh cucunya.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam tidak marah ketika cucunya Al-Hasan dan Al-Husain pipis dipangkuannya.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا يُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الأُنْثَى وَيُنْضَحُ مِنْ بَوْلِ الذَّكَرِ

"Sesungguhnya air kencing anak perempuan dibasuh dan di percikan bagi kencing anak laki-laki."
[HR. Abu Dawud]


5️⃣  Beliau memintakan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk cucunya.

Zaman sekarang kadang ada anak tiba-tiba panas tanpa sebab, padahal tidak kena covid. Ini disebabkan karena 'ain dan biasa kena pada anak-anak kecil, karena anak kecil masih lucu dan imut, dan orang-orang melihatnya dengan takjub sehingga lupa berdoa untuk anak tersebut, akhirnya anak tersebut sakit dan itu adalah al 'ain (penyakit yang disebabkan karena mata jahat).

Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mencontohkan untuk meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar tidak terjadi seperti itu.

? Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memohonkan perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau membaca:

أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة

“Aku memohon perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna untuk kalian berdua, dari gangguan setan dan binatang berbisa, dan dari pandangan mata (ain) yang membuat sakit.”
[HR. Bukhari 3371 & Abu Daud 4737]

? Dalam hadis Ibnu Abbas di atas, setelah Rasulullah mengajarkan doa tersebut, beliau bersabda:

فَإِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا ابْنَيْهِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ

"Karena Ibrahim ‘alaihis salam, beliau memohon perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan kalimat doa tersebut."
[HR. Abu Dawud]


6️⃣  Membawa cucu-cucunya ke Masjid.

? Abu Bakar radhiallahu 'anhu berkata:

أَبَا بَكْرَةَ يَقُولُ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَالْحَسَنُ مَعَهُ وَهُوَ يُقْبِلُ عَلَى النَّاسِ مَرَّةً وَعَلَيْهِ مَرَّةً وَيَقُولُ إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ عَظِيمَتَيْنِ.

"Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar, dan Hasan bersamanya. Beliau kadang menghadap manusia, dan kadang menghadap ke arah Hasan, lalu bersabda: 'Cucuku ini adalah Sayyid (Pemimpin). Semoga Allah mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin dengan perantaranya'."
[HR. Bukhari dan An-Nasa'i]

Ini menunjukan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam beliau membawa cucunya ke Masjid.
Akan tetapi ketika membawa anak ke masjid maka harus diperhatikan adab-adabnya, jika anak tersebut belum bisa menjaga adab-adab maka orang tua jangan sampai membuat kegaduhan didalam masjid dengan membawa anak tersebut kemasjid.

Bahkan ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjadi imam, beliau membawa cucunya ke Masjid.

? Dalam sebuah hadits:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ وَهِيَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنْ السُّجُودِ أَعَادَهَا.

Dari Abu Qatadah al-Anshari dia berkata, "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengimami shalat orang-orang sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya (maksudnya menggendongnya kembali)."
[HR. Bukhari dan Muslim]

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam membawa anak bahkan membawa bayi ke masjid.


7️⃣  Tidak marah ketika Hasan dan Husain naik keatas punggung beliau ketika beliau sedang menjadi imam sholat.

Ini perkara menarik, mudah-mudahan kisah ini membuat orang tua menjadi lebih bersabar dengan anak-anaknya, dan tidak mudah memukul atau marah kepada anak-anaknya.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam beliau membawa Hasan dan Husain ke masjid untuk sholat isya:

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعِشَاءِ وَهُوَ حَامِلٌ حَسَنًا أَوْ حُسَيْنًا فَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَهُ ثُمَّ كَبَّرَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّى فَسَجَدَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ صَلَاتِهِ سَجْدَةً أَطَالَهَا قَالَ أَبِي فَرَفَعْتُ رَأْسِي وَإِذَا الصَّبِيُّ عَلَى ظَهْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ سَاجِدٌ فَرَجَعْتُ إِلَى سُجُودِي فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ قَالَ النَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ سَجَدْتَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ صَلَاتِكَ سَجْدَةً أَطَلْتَهَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ أَوْ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْكَ قَالَ كُلُّ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ وَلَكِنَّ ابْنِي ارْتَحَلَنِي فَكَرِهْتُ أَنْ أُعَجِّلَهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ.

"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pergi kepada kami didalam salah satu shalat 'Isya', ia membawa Hasan atau Husain. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ke depan dan meletakkan (Hasan dan Husain), kemudian beliau bertakbir untuk shalat lalu mengerjakan shalat. Saat shalat beliau sujud yang lama, maka ayahku berkata, 'Lalu aku mengangkat kepalaku, dan ternyata ada anak kecil di atas punggung Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang sedang sujud, lalu aku kembali sujud'. Setelah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selesai shalat, orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam saat shalat engkau memperlama sujud, hingga kami mengira bahwa ada sesuatu yang telah terjadi atau ada wahyu yang diturunkan kepadamu? ' Beliau Shallallahu'alaihiwasallam menjawab, 'Bukan karena semua itu, tetapi cucuku (Hasan dan Husain) menjadikanku sebagai kendaraan, maka aku tidak mau" membuatnya terburu-buru, (aku biarkan) hingga ia selesai dari bermainnya'."
[HR. An-Nasa'i]

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam juga mengendong cucu-cucunya dipundak beliau.

=》 Ada pertanyaan.
Ustadz kalau anak tersebut pakai pampers, lalu dia buang air kecil, bagaimana sholatnya Imam tersebut.?

=》 Jawabannya.
- Jika dari awal sang imam mengetahui bahwa anak ini memakai pampers kemudian sudah dibersihkan sebelumnya, lalu dia sholat, maka sholatnya aman tidak berpengaruh kepada sholatnya.
- Akan tetapi kalau ditengah sholat, di rakaat pertama atau kedua, kemudian anak tersebut buang air kecil dan dia tidak tahu maka dia mengambil hukum awal, yaitu sudah bersih dan sudah diganti pampersnya sebelum sholat dan suci dibawa dalam sholat.
- Kalau seandainya dia mengetahuinya bahwa anak tersebut buang air kecil ditengah-tengah sholat, maka pada saat itu dia batalkan sholatnya, karena tidak sah seseorang yang sholat dalam keadaan dirinya membawa najis.
Wallahu 'alam bishowab.


8️⃣  Memerintahkan cucu-cucunya untuk meninggalkan yang haram.

Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib diperingatkan oleh Rasulullah untuk meninggalkan yang haram, maka semenjak mulai dari dini anak-anak kita dikenalkan dengan istilah haram, ketaatan, keshalihan, kemaksiatan.

? Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan:
Bahwa Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib mengambil kurma dari kurma sedekah, kemudiam beliau memasukkannya kedalam mulut.
Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersuara,
"Kekh.. kekh.. supaya dia keluarkan dari mulutnya."

Kemudian beliau berkata kepada Al-Hasan:
"Apakah kamu tidak tahu bahwa kita tidak makan dari bagian sedekah."
[HR. Bukhari dan Muslim]

Ini semua termasuk interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada cucu-cucunya.

Kita akan melanjutkan dipertemuan berikutnya;
"Bagaimana Interaksi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada Tetangganya."

Insyaa Allah.
Wallahu Ta'ala 'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB  ?


➡️  PERTANYAAN :
Bolehkan setiap hari saya ngomelin anak, hampir setiap hari saya nasihati untuk rajin sholat terutama sholat malam, susah sekali bangun. Jadi setiap malam saya bangunin untuk sholat malam minimal dua rakaat dan witir. Mohon nasihatnya Ustadz.!

➡️  JAWAB :
Yang paling utama harus diingatkan oleh orang tua adalah amalan-amalan wajib. 

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah berfirman dalam hadits Qidsi."

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ

"Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih Aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya."
[HR. Bukhari]

Ini menunjukkan bahwa skala prioritas orang tua semestinya mendekatkan diri kepada hal-hal yang wajib.

Jika hal yang wajib sudah dilakukan, maka kita mengajak dia untuk mengerjakan sholat tahajud.
- Tetapi apabila anak tersebut belum baligh maka hanya diajak tidak boleh dimarahi.
- Tetapi apabila dia sudah baligh maka dia diajak kemudian dijelaskan juga bahwasanya sholat malam adalah kebiasaan para orang shaleh.

Adapun dimarahi karena tidak sholat malam, ini tidak sesuai karena sholat malam hukumnya sunnah.
Maka pada saat itu jangan dimarahi tetapi diajak untuk mengerjakan sholat tahajud.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tuanya jika seorang anak perempuan yang sudah menikah.?

➡️  JAWAB :
Yang harua difahami, bahwa anak meskipun sudah menikah baik laki-laki ataupun perempuan tetap wajib berbakti kepada kedua orang tua.
Karena ayat-ayat dan hadits-hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan tentang bakti kepada kedua orang tua hukumnya umum.

? Allah Ta'ala berfirman dalam Quran Surat Al-Isra Ayat 23;

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ؕ

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak."
{QA. Al-Isra/17 : 23}

Apabila perempuan sudah menikah, bagaimana cara dia berbakti kepada kedua orang tuanya.?
- Maka dia berkomunikasi
- Menjenguk
- Mengunjungi
- Mendoakan
- Memberikan hadiah
- Memberikan nafkah (jika memiliki harta)
- Dan tidak melalaikan kewajiban-kewajiban dia terhadap suaminya.

Dia bisa berbakti dengan segala macam bakti, tetapi ada batasan-batasannya yang dibenarkan oleh syariat, seperti:

》 Misalnya dia mau keluar rumah mengunjungi orang tuanya.

? Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ألأ تخرج من بيتها إلا بإذنه

"Adalah seorang istri tidak diperbolehkan keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suami."
[HR. Abu Dawud]

》 Bersedekah.
Boleh saja tetapi patut diingat bahwasanya seorang istri diwajibkan bagi dia untuk beradab kepada suaminya, meskipun tidak wajib minta izin kepada suaminya saat memberikan nafkah kepada orang tuanya.
Maka pada saat itu dia dianjurkan untuk memberitahukan kepada suaminya, bahwa ingin bersedekah kepada bapak dan ibunya.

Intinya berbakti kepada orang tua baik itu anak perempuan ataupun anak laki-laki, baik yang sudah menikah ataupun yang belum menikah, maka tetap wajib dilakukan, hanya saja ada batasan-batasannya.
Jangan sampai seorang anak perempuan jika ingin berbakti dia melanggar syariat atau batasan-batasan tersebut.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Mohon saran, bagaimana sebaiknya jika dilingkungan rumah, anak tidak mendapatkan lingkungan yang baik dan kurang sportif terhadap karakter anak yang memang sudah sedemikian rupa diajarkan oleh orang tuanya untuk berakhlaq baik sesuai ajaran Nabi.!

➡️  JAWAB :
Apabila kita mendapati anak kita, dirumah sudah kita didik dengam baik, disekolah dia mendapatkan hal-hal yang buruk dari teman-temannya, maka bagaimana ini.?

Maka jawabannya adalah;
Orang tua harus mengingatkan anak tersebut saat dia melakukan hal yang buruk yang dia dapatkan dari luar, jangan dibiarkan.

Karena jika dibiarkan dia anggap bahwa yang dia dapat dari luar tersebut adalah sesuatu yang boleh di kerjakan.
Apalagi anak-anak usia SD, maka pada saat itu mereka benar-benar tidak faham apa yang baik dan apa yang buruk.

Seperti musik dan berjoget, maka harus diberi pemahaman bahwa seorang muslim tidak boleh bermain musik, mendengarkan musik dan berjoget, ini diharamkan dalam Islam apalagi perempuan.
Maka dikenalkan mulai dari semenjak dini bahwa ada yang namanya keburukan, dosa.

Sebagaimana Nabi kepada Al-Hasan radhiallahu 'anhu. Ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam meninggal Al-Hasan belum baligh, ketika Hasan memakan kurma sedekah, Nabi memberitahu untuk dikeluarkan kurma teesebut karena keluarga Nabi tidak mengkonsumsi harta sedekah.

Maka solusianya adalah ajarkan kepada anak ketika kita melihat sesuatu yang dia dapat dari luar adalah hal buruk, maka diajarkan bahwa itu salah jangan diikuti.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana cara menasihati anak perempuan yang sifat dan wataknya keras, mohon nasihatnya Ustadz agar anak ini mendengar nasihat dari orang tuanya.!

➡️  JAWAB :
Nasihat dari Ustadz adalah;
1.  Berdoa, jangan anggap remeh doa.
Karena doa itu bermanfaat untuk sesuatu yang sudah terjadi ataupun sesuatu yang belum terjadi.

? Seperti doa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kepada seorang pemuda yang ingin berzinah;

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

Allahummaghfir dzanbahu (ha)
Wathohhir qalbahu (ha)
Wahashshin farjahu (ha)

("hu" utk anak laki. "Ha" utk anak perempuan)

"Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya."
[HR. Ahmad]

Berdoalah kepada Allah agar anak tersebut dilembutkan hatinya, tidak keras kepada orang tua.

2.  Orang tua meskipun dia orang tua, sering-sering beri hadiah kepada anak, sesuai dengan kemampuan orang tua tentunya dan tidak usah mahal.

? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.”
[HR. Bukhari]

Ini juga bisa dilakukan antara orang tua kepada anaknya, maka si anak akan mencintai orang tuanya.

? Pepatah Arab mengatakan:
"Manusia itu akan sangat condong kepada perbuatan baik, jika dia mendapatkan kebaikan dari seseorang dia akan senantiasa mencintai orang tersebut."

3.  Harus dengan lembut.
Tidak diperbolehkan dengan kekerasan atau kasar.

? Rasulullah bersabda:
"Kelemahlembutan tidaklah ada pada sesuatu, kecuali menghiasinya dan tidak hilang dari sesuatu, kecuali merusaknya. Siapa yang tidak memiliki kelembutan maka tidak mendapat kebaikan."
[HR Muslim]

4.  Memberi contoh.
Kadang-kadang anak berbuat demikian karena dia mencontoh dari dirumah, orang tuanya keras, tidak mau menerima nasihat.
Maka akan dilihat dari sang anak dan akhirnya si anak mengikutinya.
Wallahu 'alam bishowab.


➡️  PERTANYAAN :
Bagaimana cara yang paling tepat untuk kita mendakwahi orang tua kita Ustadz.?

➡️  JAWAB :
Disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran berbakti kepada kedua orang tua.

? Allah Ta'ala berfirman dalam Quran Surat Al-Isra Ayat 23;

۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا 

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
{QS. Al-Isra/17 : 23}

@ Contoh-contoh bakti:
1. Jangan mengatakan 'ah' terhadap perintah-perintah mereka, dengan begini kita akan mudah mendakwahkan mereka.
2. Jangan menghardik dan merendahkan mereka, menganggap remeh mereka.
3. Berkatalah dengan perkataan yang baik dan mulia.

? Said bin al-Musayyib pernah mengatakan tentang bagaimana seorang anak berkata dengan perkataan yang mulia kepada orang tuanya:
"Seperti seorang budak yang berkata kepada tuannya dan tuannya sangat pemarah."

4. Rendah hati kepada orang tua, terutama saat mendakwahi orang tua.
5. Mendoakan orang tua, agar dakwah kita diterima oleh mereka, jangan meremehkan doa. Niatkan untuk beribadah kepada Allah.
6. Harus gigih, jangan mudah patah semangat atau mudah putus asa, seperti Abu Hurairah radhiallahu 'anhu.

Intinya amalkan apa yang ada dalam surat Al-Isra ayat 22-25.
Kita ingin mendakwahi orang tua itu sulit, karena mereka menganggap kita masih anak kecil. Dengan cara-cara tersebut semoga bisa diambil mafaatnya.
Wallahu 'alam bishowab.


✍️ TIM KAJIAN ONLINE MASJID ASTRA