Wisata Belanja Cinta
"Lebaran Kali ini Mereka Tidak Sendiri"
Sabtu, 26 Ramadhan 1442
Gerimis membuka hari ke 26 Ramadhan. Mendung tidak mengurangi semangat panitia& peserta. Karena hari ini adalah puncak acara Program Ramadhan Cinta I Care berkolaborasi bersama DKM PAMA dan M Fosis (lembaga kepemudaan Sangatta).
Sejak pukul 06.15 tim membagi diri menuju beberapa titik kumpul dan lokasi penjemputan peserta. Kali ini program wisata belanja cinta diikuti oleh 105 peserta dgn range usia anak-anak dan remaja. Sebaran lokasi berasal dari Silvaduta, Masabang, Sangatta lama, Ringroad, Rawa gabus, Apt pranoto, dan Teluk Lingga.
Pukul 07.30 peserta mulai berdatangan di lokasi tempat mereka berbelanja. Istana Mode Sangatta menjadi pilihan panitia setelah melalui survey dibeberapa titik lokasi perbelanjaan. Selain beberpa alasan yg lain, toko ini bersedia khusus membuka pelayanan untuk anak2 yatim dan dhuafa yang akan berbelanja. Menjamin kenyamanan dan keamanan selama program berlangsung.
Opening dipimpin langsung direktur I Care, Bpk Sutikno halil. Do'a- do'a terbaik di amini oleh 105 peserta, para orang tua peserta dan relawan.
Gerimis masih menyisakan mustajabnya, seakan mengabarkan bahwa Allah akan mengabulkan setiap do'a yang dipanjatkan. Keberkahan, keselamatan dan kebahagiaan u para donatur terkhusus kpd DKM PAMA dan seluruh karyawan PT PAMA yg bersedia mensupport penuh program ini.
Sejumlah 17 relawan pendamping diterjunkan dalam program ini. Mendampingi& memastikan peserta mendapatkan barang2 terbaik yang akan mereka kenakan di hari raya Idhul Fitri.
Kebahagiaan& keceriaan mengular semenjak detik pertama mereka memasuki pintu selamat datang.
Riuh luar biasa, relawan dan peserta seolah sdh mengenal sejak lama, berjalan berkeliling mencari barang yang diinginkan, menghitung2 belanja dan menyesuaikan dgn potongan harga yg diberikan. Celoteh dan ekspresi kebahagiaan tergambar disetiap aktivitas yang mereka lakukan.
"Kak, uangku masih ada?? Aku mau belikan topi adikku"
"Ibu, Ini gratis kah semuanya??"
"ini namanya mall kah, bunda??"
Dalam perjalanan pulang, seorang guru yg juga turut serta mendampingi peserta, tak hentinya mengucap syukur. "Kami sebenarnya kemarin ingin sekali menutup kegiatan anak2 ngaji TPA dgn jalan2 Bu, tapi uang kas tidak cukup. Meminta orang tua mereka juga tidak tega. Alhamdulillah, Allah berikan kejutan ternyata."
Suaranya bergetar, matanya berkaca. Disaat yg sama, di belakang anak-anak riweuh mencoba kembali baju, rok, celana, sepatu, sandal, jam tangan dan jilbab yang telah mereka beli.
Tabarokallah, ...
Lebaran kali ini mereka tidak sendiri
