Suasana kala itu begitu jelas terekam dalam jutaan sel abu otak ini. Seolah jaringan syarafnya terus mengusik di antara ingatan yang entah sudah berapa juta tera byte yang tersimpan. Kata orang, tak kenal maka tak sayang tapi di sini berbeda. Tak kenal maka wajib kenalan, begitu ujar salah satu panitia disela-sela sambutannya. Haha...lucu juga, sebuah celetukan yang entah dari mana datangnya, tapi memang benar adanya.
Mataku sedikit menghardik jam tangan yang melekat tepat di antara gelang tali cokelat beranyam simpul. Pukul 20.20 wib. Padahal tertulis jelas semua panitia mulai bersiap-siap pukul 18.30 wib. Ya, perjalanan Cikarang-Jakarta mungkin menjadi alasannya. Belum lagi produksi yang terus meningkat. Bahkan, masih dalam kondisi berseragam kerja pun tak menurunkan semangatku untuk hadir dalam perhelatan akbar menyambut insan Astra se-Indonesia.
Aku merupakan salah satu kontingen Toyota yang kebetulan bergabung menjadi panitia AGI 2016. Ini adalah kali ke dua menjadi bagian keluarga panitia yang tentu selalu memberikan rasa sensasi tersendiri, bagaimana tidak kita dituntut untuk bisa saling berinteraksi dengan yang lain tanpa melihat asal perusahan. Hal itu membuat adrenalin terus meringsek dalam tiap sensor motorik yang kurasakan.
Pandanganku kini menyapu seisi ruangan. Sebuah pintu berlapis kaca terlihat begitu kuatnya terbuka otomatis ketika kulewati. Aku taksir mungkin setebal 10 senti. Terlihat persis di depan meja receipsionis beberapa ornamen event yang sedang dipasang oleh tim EO dan beberapa teman panitia. Sebagian lainnya terlihat sedang memanjat tangga untuk mengaitkan sebuah rangkaian balon dengan pita biru yang menjuntai di bawahnya.
Wow ... bakalan seru nih kayanya. Kupercepat langkahku menuju lift.
"Assalamu'alaikum, bro...," sapaku. Wajah itu, tidak begitu asing pikirku. Dia alumni panitia tahun lalu. Teman baru sekaligus satu tim panitia tahfidz waktu itu. Gelak tawanya yang begitu khas membuat siapa saja akan ingat dia. Eh ... kali ini ia terlihat sedikit kerepotan membawa beberapa papan kontingen yang akan dibawa ke lantai delapan.
"Gimana bro, abis ini kita makan mie goreng depan Masjid lagi ya?" ujarnya tanpa basa-basi.
Haha ... mendadak tawaku meledak, teringat sebuah kejadian lucu tahun lalu waktu memesan mie tektek di malam itu. "Jiaah...gampang itu mah, yang penting anterin dulu papannya, nih!" kataku sembari membawakan sebagian papan kontingen.
Memasuki ruang serbaguna di lantai delapan ini, puluhan pasang mata siap menyambut setiap panitia yang baru datang, entah sapaan atau seulas senyum. Suasana yang bikin adem kalau semua organisasi seperti ini, pikirku.
Terlihat para ikhwan berkumpul di area sebelah kiri sedang menata tombol-tombol CCIA (cerdas cermat islam astra) salah satu kategori yang akan dilombakan. Sementara para akhwat mondar mandir sibuk menyiapkan konsumsi untuk menemani waktu begadang mempersiapkan segalanya. Mulai dari gorengan, jajanan pasar, kue hingga bandrek siap menemani malam menuju hari H perhelatan AGI 2016.
Rencananya di lantai delapan ini, akan dipenuhi sekitar 1500an peserta dari berbagai DKM perusahan Astra Grup se-Indonesia. Tidak heran, panitia begitu semangat menyiapkan semuanya. Termasuk aku, menjadi bagian dari panitia tim acara membuatku sedikit gugup. Bukan apa-apa untuk membuat acara yang berkesan spektakuler dibutuhkan efort yang cukup besar dan tentunya ide yang briliant. Di sinilah komunikasi, kerjasama tim sangat dibutuhkan. Beruntung di sini banyak senior yang sudah expert di bidangnya.
Tidak terasa kenangan lima tahun lalu membuatku semakin menggebu. Alhamdulillah banyak ilmu baru yang didapat di sini.
Tidak hanya ilmu, silaturahmi dan link connection begitu terasa di event ini. Ya, inilah AGI atau Astra Gema Islami. Sebuah event tahunan bagi insan Astra Grup se-Indonesia.
Tak hanya perlombaan antar perusahaan, halal bihalal pun menjadi suatu agenda yang digadang-gadang akan menghipnotis ratusan pasang mata. Dengan slogannya "Menuju Profesionalisme Muslim Astra", AGI terus berupaya menciptakan suasana syiar islam yang menyenangkan, kreatif dan menarik. Melalui AGI inilah sebuah ukhuwah antar insan Astra akan terus terjalin. Amiin..
Hingga akhirnya kerinduan akan momen itu datang kembali kemudian diam-diam menyergap di antara lapisan ari paling dalam. Menembus lekuk serebrum hingga menggores neuron milikku yang terhalus.
Namun saat ini di tengah pandemi, sungguh ironi jika pertalian jiwa hanya dibentuk dari jalinan alfabet di antara barisan aksara yang hidup di antara realita dan fatamorgana. Meskipun demikian inilah cara terbaik, agar kita tetap selalu menjadi insan Astra yang selalu "ada" untuk keluarga. Tentunya dengan selalu mematuhi protokol kesehatan pun jarak yang selalu kita jaga.
Tanpa mengurangi rasa syukur, mulut ini hanya mampu mengucapkan ahlan wa sahlan saudaraku. Selamat berjuang, selamat berkompetisi. Ayo... raih terus pundi-pundi medali kontingen perusahaan kamu. Semangaat ...!
Andai termin bisa dibeli, aku akan membeli ratusan bahkan ribuan detik lagi hanya untuk menahan agar seulas senyum-senyum mereka selalu bertengger, bukan hanya melalui imaji tapi juga hadir pada pasang mata ini.
"Ahh ... cofid, enyahlah!" teriaku
#AGI2021 #saatmuBERAKSI