Mengunjungi kenangan adalah mengunjungi Ibu. Ketika langkahku menelusuri jalan rindu, doa-doanya menggema dalam ingatanku.

Tahukah kau satu alasan pasti esensi cinta seorang ibu? Ini serupa pantai. Setelah ombak, riak pun enggan memudar. Kamu pernah melihat pantai diam? Mungkin airnya mengering tapi butuh waktu bertahun-tahun. Begitu juga kasih Ibu akan selalu menjadi riak meski harus menghantam karang sekalipun. Mengikis kemudian meleburkan.

Andai kesempatan sisa usia ini puluhan, ratusan bahkan jutaan tahun lagi, akan kuberikan setengah nyawaku untuk Ibu. Tanpa sekat imaji Ibu selalu hadir dalam untaian-untaian doa yang terus mengangkasa di langit-Mu. 

Lihatlah kasih sayang selalu memiliki cerita. Karena ia memiliki nyawa, memiliki nadi yang terus berdenyut seiring berjalannya waktu. Seperti air yang mengikuti alurnya, seperti ion yang mengikat molekulnya, seperti angin yang menemui fluktuasi tekanannya.

Aku menyadari banyak hal yang 'keliru' dalam hidup ini. Menutup diri dengan belenggu ideologi.  Membiarkan isme menghancurkan pemikiran yang justru menipu diri sendiri. Astaga! Monster jenis apa aku ini. Percayalah ini bukanlah tentang resolusi yang akan datang. Ini bukan tentang menjadi pribadi baru, tapi ini lebih kepada meminta maaf pada hal yang sudah berlalu. 

Andai ruang waktu dapat berputar tentu aku akan lebih berhati-hati. Berapa waktu yang aku sia-siakan untuk hal yang tak berguna. Berapa waktu yang aku habiskan demi sebuah ego diri. Tapi waktu tetaplah waktu yang akan terus bergulir sesuai takdir-Nya.

Tapi lihatlah hari ini!
Perjalanan masih panjang, mari kita bergandeng bersama diri sendiri untuk menapaki setapak demi setapak kehidupan. Aku tidak tahu akan menjadi seperti apa nanti, namun bertekad untuk tidak 'jatuh' lagi adalah keputusan terbaik saat ini. Aku akan akan mulai 'bangun pagi',  mulai tentukan dan fokus pada tujuan yang pasti.

Menghilangkan ego diri, ketidak peduliaan dan semua ilusi hati. Kini saatnya bangun dan berlari. Mulai bersilahturahmi, mulai menghormati, tahu kapan mengucapkan maaf, selalu berterima kasih dan mulai renovasi hati tuk mengejar pintu maafmu. Maaf dari seorang malaikat bernama Ibu.

Sumber foto: Google.co.id

Perusahaan Grup Astra
TOYOTA
Wilayah Grup Astra
Purwakarta/Subang/Karawang