Sejarah Sahabat Ali bin Abi Thalib - 3

Bang Pitung • 6 December 2020
in group Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
SELASA, 1 Desember 2020
                17 Rabi'ul Akhir 1442 H
Pukul, 19.30 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA."


~ SEJARAH SAHABAT ALI BIN ABI THALIB - Bagian 3 ~


Melanjutkan kisah seorang yang mulia yang dijamin masuk Surga, yang merupakan sepupu Nabi shalallahu'alaihi wasallam dan juga menantu Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Dan darinya seluruh keturunan Nabi shalallahu'alaihi wasallam yang ada sekarang, semuanya berujung kepada nasab beliau yaitu Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Pada pertemuan lalu telah dibahas tentang peristiwa Perang Siffin antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah radhiallahu'anhuma, yang akhirnya dipenghujung terjadi perdamaian.
Kemudian setelah itu terjadi peristiwa Tahkim Daumatul Jandal yang dilakukan pada bulan Ramadhan tahun 37 Hijriyah.

Dimana kubu dari Ali bin Abi Thalib mengutus Abu Musa Al Asy'ari radhiallahu'anhu.
Dan kubu Muawiyah mengutus Amr bin Ash radhiallahu'anhu.
Kemudian mereka bertemu di suatu kota namanya Daumatul Jandal dan mereka saling berunding.
Intinya mereka tetap pada posisi awal yaitu bahwasanya Ali bin Abi Thalib tetap Amirul Mukminin di Kuffah.
Sementara Muawiyah tetap menjadi Gubernur dinegeri Syam.

Setelah terjadi peristiwa tahkim ini maka keluarlah pasukan Ali bin Abi Thalib, sekelompok orang yang berjumlah sekitar 10.000, ada yang mengatakan 8000, ada yang mengatakan 6000, ada yang mengatakan diatas 10.000.
Yang mereka berpisah dari pasukan Ali bin Abi Thalib, mereka berkumpul di suatu temoat namanya Haruro dan mereka itulah Khawarij.

Adapun kisah disebagian buku untuk mencela liciknya Amr bin Ash dan bodohnya Abu Musa Al Asy'ari pada peristiwa Tahkim bahwa mereka ingin saling melengserkan Ali dan Muawiyah. Itu semua adalah dusta dan tidak layak bagi para sahabat.

Ketika terjadi peristiwa Tahkim ini, ternyata sekelompok dari pasukan Ali tidak setuju. Mereka protes dan kemudian mengkafirkan dua sahabat tersebut yaitu Amr bin Ash dan Abu Musa al Asy'ari.

★ Mereka berdalil dengan Firman Allah,

لَا حُكْمَ إلَّا لِلَّه
ِ
“Tidak ada hukum kecuali hukum Allah”
(QS. al-An’âm : 57). 

Mereka menganggap bahwasanya Abu Musa Al- Asy'ari dan Amr bin Ash telah kafir karena berhukum bukan dengan Alquran.
Kemudian mereka juga mengatakan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyyah juga kafir karena tidak bersandar pada hukum Alquran tapi bersandar pada hukum manusia yaitu Abu Musa Al-Asy'ari dan Amr bin Ash.
Dan semua yang ridho dengan keputusan dua hakim ini maka dikafirkan oleh kelompok Al-Khawarij.

▪️ Diantara yang di kritiki oleh Al-Khawarij; 

1️⃣ Selain permasalahan Tahkim dimana mereka telah menjadikan manusia sebagai sumber, bukan bersumber dari Alquran.
2️⃣ Mereka juga mengkritiki Ali bin Abi Tahlib. 
Mereka menulis persetujuan kepada Muawiyyah yaitu,
"Inilah kesepakatan yang telah disepakati oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kepada Muawiyyah."
Ketika ditulis tersebut maka Amr bin Ash berkata,
"Belum, kita belum sepakat engkau Amirul Mukminin, tulis saja namamu Ali bin Abi Thalib."
(Maksudnya orang2 Syam belum membaiat Ali).
Akhirnya Ali bin Abi Thalib merubah namanya menjadi Ali bin Abi Thalin tanpa Amirul Mukminin.
3️⃣ Mereka marah kepada Ali bin Abi Thalib, kenapa ketika terjadi peristiwa Perang Jamal, ketika melawan rombongannya Aisyah radhiallahu'anha kenapa tidak menjadikan harta rampasan perang, kenapa tidak mengambil ghonimah dari mereka, kenapa tidak ditawan istri2 mereka.
Ali bin Abi Thalib tidak berhukum dengan hukum Allah. Terjadi peperangan kenapa tidak ada ghonimah dan tawanan perang.

Akhirnya ketika mereka berkumpul di Haruro, makanya orang2 Khawarij juga disebut dengan Haruriah nisbah kepada tempat mereka berkumpul.
Maka Ali bin Abi Thalib mengutus Sahabat yang mulia Ibnu Abbas seorang yang sangat Alim.

◆ Yang Rasulullah pernah mendoakannya;

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

“Ya Allah, buatlah dia menjadi faqih di dalam agama ini, dan ajarilah dia ilmu ta’wil (ilmu tafsir al-Qur’an).”
[HR. Ahmad dalam al-Musnad 1/328 dengan sanad yang hasan].

Hampir seluruh ayat dalam Alquran kalau disebutkan tentang tafsir ayat tersebut biasanya menukil dari Tafsir Ibnu Abbas atau muridnya.

Ibnu Abbas pun mendatangi orang Khawarij. Jumlah mereka 10.000.
Kemudian didiskusikanlah oleh Ibnu Abbas. 
Kata Ibnu Abbas,
"Apa yang kalian kritiki dari Ali bin Abi Thalib."
Maka orang2 Khawarij menyebutkan tiga perkara tersebut.
Kemudian Ibnu Abbas bantah mereka satu persatu.

➡️ Adapun perkara yang dibantah,

1️⃣ Mengenai mengapa Ali dan Muawiyyah menjadikan dua orang lelaki sebagai hakim dalam permasalahan mereka, sehingga mereka meninggalkan hukum Allah.

★ Mereka berdalil dengan QS. Al-Maidah ayat 44;

وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

" Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir."
(QS. Al-Maidah : 44)

》Kenapa mereka mengurusi urusan darah kepada dua orang lelaki tersebut yaitu Amr bin Ash dan Abu Musa Al-Asy'ari.
Padahal dua sahabat tersebut adalah dua orang sahabat yang di ridhoi oleh Nabi Shalallahu'alaihi Wassalam.

Maka Ibnu Abbas membantah,
★ Allah mengatakan dalam Alquran Quran Surat An-Nisa Ayat 35;

 وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَٱبْعَثُوا۟ حَكَمًا مِّنْ أَهْلِهِۦ وَحَكَمًا مِّنْ أَهْلِهَآ إِن يُرِيدَآ إِصْلَٰحًا يُوَفِّقِ ٱللَّهُ بَيْنَهُمَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا 

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS. An-Nisa : 35)

Dalam urusan persengkataan antara suami dan istri, Allah menyuruh menyerahkan urusannya kepada dua orang lelaki.
Bahwasanya jika ada permasalah perselisihan, Allah menyuruh kita menyelesaikannya kepada utusan. 
Ini saja ada utusan, apalagi permasalahan kaum muslim.
Ini masalah seorang wanita saja cerai atau tidak, Allah menyuruh untuk mengutus dari pihak lelaki dan utusan dari pihak wanita.
Maka orang Khawarij tersebut terdiam dan mereka tidak bisa bantah.

2️⃣ Diantara yang mereka protesi juga, kenapa Ali Amirul mukminin tidak menulis namanya Amirul mukminin, apakah Ali Amirul Kafirin.?
(Orang Khawarij protes)

◆ Maka Ibnu Abbas membantah.
Ini pernah terjadi ketika perjanjian Hudaibiyah, ketika Rasulullah sahalallahu'alaihi wasallam mengadakan perundingan dengan Suhail bin Amr, maka Nabi menulis namanya Muhammad Rasulullah.
Maka Suhail bin Amr protes ketika itu,
"Kalau kamu adalah Rasul buat apa kita memerangi engkau, jangan tulis Rasulullah karena kami tidak mengakui anda sebagai Rasulullah, tulis Muhammad bin Abdillah."
Kemudian Rasulullah berkata kepada Ali yang saat itu Ali yang menulis,
"Ali hapus, ganti Muhammad bin Abdillah."
Kata Ali bin Abi Thalib,
"Tidak mau."
Rasulullah berkata,
"Mana tulisan Rasulullah," lalu Rasulullah hapus sendiri. "Dan kau akan mendapati kejadian seperti ini."
Dan benar terjadi di zaman Ali bin Abi Tahlib. Ali harus menghapus nama Amirul Mukminin.

Akhirnya Ibnu Abbas setelah menceritakan kejadian tersebut, orang khawarij yang tidak punya ilmu terdiam tidak bisa berkutik.

Jangankan Ali menghapus nama Amirul Mukminin, Rasulullah pernah menghapus kalimat Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam agar perundingan bisa terjadi.
Maka terdiamlah orang2 Khawarij.

3️⃣ Kritikan mereka yang ketiga mereka mengatakan, kenapa Ali bun Abi Tahlib ketika perang Jamal kemudian membiarkan tidak mengambil ghonimah dan tawanan, sementara mereka telah menang dalam peperangan.

◆ Maka Ibnu Abbas membantah,
Bukankah dalam pasukan Perang Jamal ada Ibunda Aisyah radhiallahu'anha, siapa yang berani menjadikan ibunda Aisyah sebagai tawanan perang menjadi budak wanita dan digauli, siapa yang berani.?
Maka terdiamlah mereka semua orang Khawarij.

Ketika terdiam mereka semua, 4000 orang kemudian sadar dan gabung ke kubu Ali bin Abi Thalib.
Dan yang sisanya sekitar 6000 orang tetap bersikeras.
Dan ini pentingnya ilmu, terkadang seseorang harus debat dengan ahlul bidah.
Ada yang sadar ada yang tidak sadar, itu suatu hal yang wajar.

Akhirnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu memgatakan,
"Biarkan mereka, mereka ini adalah orang2 disebut dari Quro, Ahli Qiroah yaitu tukang baca Quran dari pasukan Ali bin Abi Thalib.
Kalau dibilang pasykan terbanyak Ali bin Abi Thalib yang ahli Ibadah. Rajin puasa, baca quran, rajin sholat luar biasa.
Sampai Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam mengatakan kepada para sahabat,
"Kalian nanti akan ketemu satu kelompok yang kalian akan meremehkan sholat kalian dibandingkan dengan sholat mereka orang khawarij, kalian akan meremehkan puasa kalian dibandingkan dengan puasa orang2 Khawarij."
Tapi kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam;
"Sesungguhnya mereka keluar dari agama dan sebagian riwayat mengatakan keluar dari islam, sebagaimana anak panah menembus hewan buruan sehingga lepas dan tidak ada sedikitpun yang tersisa dari hewan tersebut, mereka baca Qiran tapi tidak masuk kedalam hati mereka."

Karena mereka tetap membelot dan tidak mau gabung dengan pasukan Ali bin Abi Tholib dan mereka tetap mengkafirkan para sahabat.
Maka akhirnya Ali bin Abi Thalib berkata,
"Biarkanlah mereka, jangan sampai mereka menumpahkan darah kaum muslimin."


? Perang Melawan Khawarij di Nahrowan pada tahun 38 Hijriah.

Dengan berjalannya waktu rupanya mereka berkumpul di suatu tempat namanya Nahrowan.
Kemudian mereka bikin masalah, mereka membunuhi kaum Muslimin.

◆ Diantara kaum muslimin yang mereka bunuh adalah:
- Abdullah bin Khabbab bin Arat anak Sahabat yang Mulia Al Khabbab bin Al Arat (yang disiksa oleh kaum kafir Quraisy dahulu).
Ketika itu mereka melewati Abdullah bin Khabbab bin Arat, mereka mendatangainya dan berkata,
"Engkau Abdullah bin Khabbab anaknya sahabat.? Sampaikanlah kepada kami suatu hadits yang pernah didengar oleh Bapakmu dari Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam."
Maka Abdullah bin Khabbab berkata,
"Sesungguhnya Ayahku pernah menyampaikan, Rasulullah pernah bersabda,
"Akan muncul fitnah-fitnah, maka jadilah engkau dalam fitnah tersebut sebagai hamba Allah yang terbunuh dan jangan engkau menjadi hamba Allah yang membunuh."
Langsung mereka tebas Abdullah bin Khabbab dan dibunuh, kemudian Istri/budak wanita yang sedang mengandung kemudian juga dibunuh dan dirobek perutnya oleh orang2 khawarij."

Perkara yang mengerikan, bagaimana Abdullah bin Khabbab di bunuh oleh mereka gara2 meriwayatkan Hadits dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Orang2 Khawarij mereka adalah anak2 muda.

◆ Sebagaimana kata Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di akhir zaman nanti, akan mucul suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih bodoh. Mereka mengatakan sesuatu yang baik (namun untuk tujuan keburukan). Mereka juga membaca Al Qur`an, namun tidak sampai melewati batas kerongkongan. Mereka keluar dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya."
[Hadist Muslim no.1771]

Salah satu sifat mereka disebutkan, bahwa mereka membunuhi orang2 Islam dan mereka meninggalkan para penyembah berhala.

Ketika sampai kabar kepada Ali bin Abi Thalib bahwasanya mereka telah membunuh Abdullah bin Khabbab, maka Ali pun marah karena mereka sudah membunuh kaum muslimin.
Kemudian Ali bin Abi Thalib memanggil mereka dan bertanya,
"Siapakah yang membunuh Abdullah bin Khabbab, datangkan pembunuhnya kepada kami."
(Untuk di Qisos oleh Ali bin Abi Thalib)

Apa kata mereka, mereka mengatakan,
"Kami semua telah bunuh dia."
Ketika itu mereka para Kahwarij mencari gara2. Dan mereka mengkafirkan para sahabat dan bila tidak diserang mereka akan membunuh para sahabat, karena mereka merasa wajib membunuh orang2 kafir.

Maka Ali bin Abi Thalib menyiapkan pasukan dan menyemangati pasukannya untuk membunuh mereka para Khawarij.

Ali bin Abi Thalib menyampaikan Hadits2 yang berkaitan dengan orang2 Khawarij kepada para pasukannya agar mereka semangat untuk membunuh orang2 Khawarij.

◆ Dalam Shahih Bukhori, Sebagian diriwayatkan oleh Suwaid ibnu Ghagalah, Ali bin Abi Tholib radhiallahu'anhu berkata,

عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَأَنْ أَخِرَّ مِنْ السَّمَاءِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَقُولَ عَلَيْهِ مَا لَمْ يَقُلْ وَإِذَا حَدَّثْتُكُمْ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ فَإِنَّ الْحَرْبَ خَدْعَةٌ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

"Dari Suwaid bin Ghafalah ia berkata, Ali berkata; Jika aku menceritakan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka lebih baik aku dilemparkan dari langit, daripada aku mengatakan sesuatau yang belum pernah diungkapkan oleh Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan jika aku menceritakan sesuatu antara aku dan kalian, hal itu karena memang peperangan adalah tipu daya. Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di akhir zaman nanti, akan mucul suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih bodoh. Mereka mengatakan sesuatu yang baik (namun untuk tujuan keburukan). Mereka juga membaca Al Qur`an, namun tidak sampai melewati batas kerongkongan. Mereka keluar dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Maka jika kalian menjumpai mereka, perangilah. Karena bagi yang membunuh mereka akan mendapatkan pahala di sisi Allah pada hari kiamat nanti." 
[Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim no.1771, Nasai, Abu Daud dan Ahmad dengan matan dan rantaian sanad yang sedikit berbeda, Namun maksudnya tetap serupa].

Ali tidak mengatakan demikian ketika masuk pada fitnah Perang Jamal atau Perang Siffin, karena itu fitnah.
Tapi ketika melawan Khawarij Ali semangat, karena dia tahu dan dengar langsung dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam hadits2 tentang Khawarij.
Bagaimana keutamaan membunuh orang Khawarij.

Maka berangkatlah pasukan Ali bin Abi Thalib untuk menyerang orang2 Khawarij, maka terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat.
Dan akhirnya mereka berhasil dikalahkan, yang meninggal dari pasukan Ali bin Abi Thalib sekitar 9 atau 10 orang. Dan mereka seluruhnya hampir habis tersisa sekitar 10 orang yang kemudian mereka kabur.

Setelah perang selesai maka Ali bin Abi Thalib mengatakan,
"Carilah kepadaku diantara mereka para Khawarij sebagaimana Nabi mengabarkan kepadaku diantara seorang yang memiliki tangan yang buntung dan ditangan tersebut ada semacam tahilalat yang seperti puting payudara wanita yang kemudian ada untaian2 rambutnya."
Kata pasukan Ali,
"Tidak ada wahai Ali bin Abi Thalib."
Kata Ali,
"Aku tidak berdusta dan aku tidak didustai, aku mendengar Rasulullah mengatakan ada diantara mereka yang memiliki ciri demikian."
Mereka mengatakan lagi,
"Tidak ada wahai Ali bin Abi Thalib."
Lalu Ali berkeringat, khawatir salah. Apalagi disebutkan oleh para Ulama orang2 yang berhasil membunuh ribuan itu merasa tidak enak karena membunuh kaum muslimin, karena bagaimanapun ini kaum muslimin yang sudah dibunuh. Benar tidak ini khawarij yang dimaksudkan oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Ali berkata lagi,
"Cari sampai ketemu, saya tidak berdusta dan saya tidak didustai."
Maka mereka mencari lagi, ternyata benar mayat orang tersebut tertumpuk dengan mayat yang lain. Maka mayat tersebut didatangkan kepada Ali bin Abi Thalib.
Maka Ali pun bertakbir "Allahu Akbar" dan Ali pun sujud syukur.

Berarti benar kata Rasulullah, yang diperanginya adalah orang2 khawarij dan yang memeranginya dapat pahala besar.

Ketika itu sebagian sahabat sampai ragu, karena ketika kami ingin menyerang mereka, tiba2 kami mendengar suara mereka seperti lebah, mereka semua sedang baca Alquran.
Sampai seorang sahabat dia sholat dihadapan Ali bin Abi Thalib dan berdoa,
"Ya Allah kalau ini benar biarkan aku memerangi mereka."
Kemudian Ali berkata, 
"Jangan kau ragu."
Bagaimana mau dibunuh, karena mereka baca Quran, mereka sholatnya hebat, muka mereka pucat karena sering berpuasa, diantara mereka banyak hafal Quran. 
Mereka menjadi Khawarij karena kebodohan, memahami ayat2 Al-Quran salah.

◆ Ucapan Abdullah bin Umar radhiallahu anhu tentang orang-orang khawarij sebagaimana disebutkan oleh Bukhari tanpa sanad adalah sebagai berikut:

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَرَاهُمْ شِرَارَ خَلْقِ اللَّهِ ، وَقَالَ : إِنَّهُمُ انْطَلَقُوا إِلَى آيَاتٍ نَزَلَتْ فِي الكُفَّارِ ، فَجَعَلُوهَا عَلَى المُؤْمِنِينَ

“Ibnu Umar menilai mereka sebagai seburuk-buruk makhluk Allah. Dia berkata, ‘Mereka mencari-cari ayat-ayat yang turun terhadap orang-orang kafir lalu mereka timpakan kepada orang-orang beriman.”
[Fathul Bari, 12/282]

》Seperti ayat,
"Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka mereka adalah orang2 kafir."
Ayat ini ditujukan asalnya untuk orang2 Yahudi.

◆ Para Ulama khilat tentang orang2 Khawarij ini, apakah kafir ataukah mukmin.

➡️ Sebagian ulama mengatakan mereka hukumnya kafir, dalilnya;

1. Karena Nabi shalallahu'alaihi wasallam mengatakan,
"Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah yang dipanah kemudian menembus hewan buruan, tidak tersisa sedikitpun."

》Dalam riwayat lain,
"Mereka keluar dari Islam, ibarat hewan buruan ini seperti Islam, ketika ditembus anak panah kemudian lewat."
》Disebagian riwayat lain,
"Maka seorang ragu dan melihat dibagian belakang anak panah yang tempat menempel dengan tali busur, sang pemanah melihat apakah ada sisa darah atau dagingnya, ternyata bersih."
》Artinya mereka benar2 keluar dari Islam, tidak ada tersisa sedikitpun Islam. Sehingga sebagian ulama memandang orang Khawarij itu kafir berdasarkan hadits2 Nabi.

2. Karena orang Khawarij mengkafirkan kaum muslimin, mereka mengkafirkan para sahabat.

◆ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا

“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya, “Wahai kafir!” maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.” 
[HR. Bukhari no. 6104]

Kalau saudaranya tersebut kafir maka selesai, kalau tidak maka kembali kepada dia. 
Dan orang2 Khawarij mengkafirkan para sahabat yang dijamin masuk Surga, kaum muslimin banyak mereka kafirkan.
- Mereka mengkafirkan Ali
- Mereka mengkafirkan Muawiyyah
- Mereka mengkafirkan Abu Musa Al Asy'ari
- Mereka mengkafirkan Amr bin Ash
- Dan mengkafirkan seluruh sahabat yang ikut dalam Tahkim Daumatul Jandal.
Dan mereka para Khawarij semua salah sehingga pengkafiran itu kembali kepada mereka para Khawarij.

Nabi mengatakan mereka benar2 keluar dari Islam dengan tidak ada tersisa sedikitpun islam yang nyantol pada mereka.
Sebagaimana tidak ada daging yang nyantol pada busur anak panah tersebut.
Mereka telah mengkafirkan kaum muslimin, ketika tidak benar pengkafirannya maka kembali kepada mereka.

➡️ Pendapat lain, para Ulama mengatakan mereka tidak kafir dan ini pendapat yang lebih kuat.

Karena Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu tidak bermuamalah dengan mereka sebagaimana muamalah orang kafir.
Kalau berperang dengan orang kafir boleh diambil ghonimahnya dan tawanan perangnya.
Tapi Ali tidak bermuamalah dengan mereka sebagaimana memerangi orang kafir dalam jihad.
Mereka diperangi seperti seorang muslim.

◆ Diriwayat oleh Ali, ketika Ali ditanya,
"Apakah orang2 khawarij orang2 kafir.?"
Kata Ali,
"Mereka justru lari dari kekufuran, tidak ingin berhukum dengan selain hukum Allah, justru mereka ingin lari dari kekufuran maka mereka jadi khawarij."
Ali ditanya lagi,
"Apakah mereka munafiq.?"
Ali berkata,
"Bagaimana munafiq, munafiq mereka tidak menyebut nama Allah kecuali sedikit. Sementara mereka khawarij ibadahnya luar biasa. Mereka adalah saudara2 kita yang membangkang maka perlu diperangi."

Khawarij tidak sampai pada derajat kafir, namun perlu diperangi karena berbahaya.
Wallahu Ta'ala 'alam.
Inilah orang2 Khawarij yang pernah muncul dan diperangi oleh Ali bin Abi Thalib. Dan sisa dari yang diperangi mereka terkocar-kacir dan mereka membentuk suatu kelompok2 dan masih ada sisa2 mereka sampai sekarang dan sampai hari kiamat.


? Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu pada tahun 40 Hijriah.

Setelah peristiwa Khawarij, dua tahun kemudian terjadi peristiwa besar yaitu terbunuhnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

➡️ Peristiwa terbunuhnya Ali bin Abi Thalib sudah dikabarkan oleh Rasulullah dalam banyak Hadits.
Dan Ali tau akan hal tersebut bahwa dia akan di bunuh.

◆ Dalam satu hadits Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib,
"Wahai Ali sesungguhnya engkau akan ditikam disini (Rasulullah sambil menunjukan kepalanya tempat dimana Ali akan ditikam), dan pembunuh yang melakukan tikaman tersebut adalah orang yang paling celaka, sebagaimana pembunuh Ontanya Nabi Shaleh adalah orang yang paling celaka di kaum Tsamud."
★ Firman Allah dalam Quran Surat Asy-Syams ayat 12;

اِذِ انۡۢبَعَثَ اَشۡقٰٮهَا

"ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,"
Yaitu Salif bin Ghudar yang membunuh Ontanya Nabi Shaleh. Sama seperti halnya orang yang membunuh Ali adalah orang yang paling celaka.

◆ Kemudian Ali bin Abi Thalib juga pernah berkata,
"Bahwasanya Rasulullah menyampaikan kepadaku, aku tidak akan mati sampai ada orang yang bersekongkol untuk membunuhku hingga darah akan keluar dari kepalaku dan membasahi jenggotku."

◆ Dalam riwayat lain Rasulullah berkata kepada Ali,
"Ya Abu Thurob, maukah aku kabarkan kepada kalian tentang dua orang yang paling celaka.? Tentu ya Rasulullah siapakah dua orang yang paling celaka tersebut.?
Kata Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, 
Yang pertama adalah orang yang paling celaka dari kaum Tsamud yang telah membunuh ontanya Nabi Shaleh.
Yang Celaka yang kedua adalah orang yang membunuh engkau wahai Ali, dimana dia akan memukul kepalamu kemudia akan keluar darah dari kepalamu sampai membasahi jenggotmu."

Rasulullah sudah mengabarkan bahwa Ali akan terbunuh.

➡️ Bagaimana peristiwa terbunuhnya Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Berkumpullah tiga orang yang sisa Khawarij, mereka berkumpul disebutkan di Mekkah.
Mereka membuat janji yang ketika itu Ali di Kuffah dan Muawiyyah berada di Syam dan Amr bin Ash berada di Mesir.

▪️Kisah disebutkan oleh Ibnu Jarir dan juga para ahli sejarah.
Tiga orang yang tersisa diantaranya;
- Abdurahman bin Amr yang dikenal dengan Abdurahman ibnu Muljam Al Murabi.
- Al Burak bin Abdullah At Tamimi. 
- Amr bin Bakr.

Mereka berkumpul di Mekkah dan mereka mengingat bagaimana teman2 mereka yang tewas di Nahrowan, mereka doakan teman2 mereka yang tewas.

◆ Mereka berkata,
Apa yang akan kita lakukan, mereka terbunuh oleh pasukan Ali bin Abi Thalib, mereka adalah ahli baca Quran, ahli sholat, ahli puasa, mereka adalah orang2 terbaik yang paling banyak sholatnya, mereka selalu menyuruh manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,  dan mereka tidak pernah takut kepada Allah atas cercaan orang yang mencela. Apa yang harus kita lakukan, teman2 kita sudah mati di Nahrowan. Bagaimana kalau kita jual diri kita untuk Jihad dan kita bunuh para pemimpin2 kesesatan (menurut mereka Ali bin Abi Thalib, Muawiyyah, Amr bin Ash). Kalau kita sudah bunuh mereka maka kita sudah buat orang2 tentram dengan matinya tiga orang tersebut. Dan kita bakas dendam dari saudara2 kita yang terbunuh."

- Maka ibnu Muljam berkata,
"Aku yang akan membunuh Ali bin Abi Thalib,"
- Burak bin Abdillah berkata,
"Aku yang akan membunuh Muawiyyah bin Abi Sofyan."
- Amr bin Bakr berkata,
"Aku yang akan membunuh Amr bin Ash."

Akhirnya mereka bersepakat, tidak boleh mereka mundur, pokoknya cuma dua kemungkinan,
- berhasil membunuh target
- atau terbunuh.
Akhirnya mereka mengambil pedang mereka dan mereka maaukkan dalam racun.
Ada yang mengatakan 40 hari, ada yang mengatakan berbulan2, ada yang mengatakan setahun, dibiarkan pedang dalam racun tersebut.
Bahkan disebutkan bagaimana Abdullah ibnu Muljam beli racun 1000 dinar.
Dia biarkan pedang itu terendam racun dalam waktu yang lama khusus untuk membunuh Ali bin Abi Thalib.

Kemudian mereka sepakat,
"Kita bunuh tiga orang itu semua tanggal 17 Ramadhan dipagi hari diwaktu sholat, semua bunuh."

Maka berangkatlah mereka masing2 menjalankan tugasnya.
- Ibnu Muljam ke Kuffah untuk membunuh Ali.
- Burak bin Abdillah ke Syam untuk membunuh Muawiyah
- Amr bin Bakr ke Mesir untuk membunuh Amr bin Ash.
Kemudian mereka datang lebih cepat dan bergabung dengan kaum muslimin sehingga waktu yang sama yang mereka tentukan, mereka bunuh bareng2.

▪️Adapun Al Buraq bin Abdillah, ketika sampai ke Muawiyyah, saat itu Muawiyyah menjadi Imam masjid Sholat Subuh.

Maka kemudian diapun menikam Muawiyyah, dan Muawiyyah sempat menghindar namun mengenai bokongnya Muawiyyah.
Dan akhirnya ditangkap kemudian dibunuh.

Muawiyyah terluka dan ada racunnya. Masalahnya bukan cuma lukanya tapi ada racunnya.
Akhirnya didatangkan Tabib kepada Muawiyyah. Tabib tersebut mengatakan,
"Wahai Muawiyyah cuma ada dua kemungkinan untuk menyembuhkan penyakitmu:
1. Menggunakan api (kay)
2. Atau minum, tapi kalau minum obat ini bisa menetralkan racunnya, tapi engkau tidak akan bisa punya anak lagi."

Kata Muawiyyah,
"Aku tidak kuat dengan api yang dipanaskan, saya akan minum obat tersebut, meskipun saya tidak akan punya anak lagi. Saya sudah punya anak, Yazid dan yang lainnya."
Akhirnya Muawiyyah minum obatnya dan dia tidak punya anak lagi dan akhirnya sembuh.

▪️Adapun Amr bin Bakr dia pergi ke Mesir hendak membunuh Amr bin Ash.

Qadarallah pagi hari itu Amr bin Ash sakit perut, dia minum obat dan dia tidak bisa jadi Imam Sholat.
Akhirnya dia menyuruh anak buahnya yang bernama "Kharijah bin Abi Habib" untuk jadi Imam.
Ketika Kharijah menjadi Imam maka datanglah Amrn bin Bakr ini kemudian dia menikam Kharijah.
Kata Amr bin Bakr,
"Aku telah berhasil membunuh Amr bin Ash."
Maka seketika itu juga dia ditangkap dan dikatakan,
"Kau tidak membunuh Amr bin Ash, tapi kau membunuh Kharijah bin Abi Habib."
Akhirnya dia berkata,
"Aku ingin membunuh Arm tapi Allah menghendaki aku membunuh Kharijah."

Jadilah ini suatu pepatah yang dikatakan oleh sebagian orang sampai sekarang, kalau dia niatnya begini tapi kejadiannya begini, mereka menjadikan ini suatu pepatah.
Akhirnya Amr bin Bakr ditangkap dan dibunuh juga.

▪️Apa yang terjadi pada Abdurahman ibnu Muljam.

Siapakah Abdurahman ibnu Muljam.?
Beliau adalah orang yang sholeh dari kalangan Khawarij.
Semua orang Khawarij adalah orang yang sholeh, cuma mereka punya pemikiran Takfiri dan ini bahaya.
Kalau urusan ibadah jangan ditanya, mereka kerjanya sholat, puasa dan baca Quran dan mereka luar biasa.
Bahkan disebutkan bahwasanya (ibnu Muljam seorang Tabiin) di zaman Umar bin Khattab radhiallahu'anhu, Abdurahman bin Muljam ini pernah dikirim oleh Umar bin Khattab ke Amr bin Ash ke Mesir untuk mengajari orang2 baca Quran (Seorang Qori).
Dan lama kelamaan dia masuk dalam pasukan Ali bin Abi Thalib ternyata menjadi Khawarij. 
Bahkan ingin membunuh Ali bin Abi Thalib dan menganggap Ali bin Abi Thalib adalah pemimpin kesesatan. Inilah kejahilan tidak punya ilmu.

Maka pergilah Ibnu Muljam ke Kuffah, dan dia sudah datang jauh dari sebelum hari H nya.
Kemudian dia dengar ada seorang wanita yang saudaranya, bapaknya, kakaknya meninggal di dalam Nahrowan (orang Khawarij),
dan wanita ini sangat dendam dengan Ali bin Abi Thalib dan dia terkenal sangat cantik. 

Dan dia tau kalau Ibnu Muljam datang dan dia menawarkan dirinya, dia berkata,
"Kalau kau bisa membunuh Ali bin Abi Thalib maka aku akan menikah dengan engkau, kalau kau hidup kau akan mendapatkan aku, kalau kau mati seaungguhnya kehidupan akhirat lebih baik dari pada kehidupan dunia."
Kebetulan Ibnu Muljam datang memang ingin membunuh Ali bin Abi Thalib, dan dia semakin semangat.

Ketika akan membunuh Ali bin Abi Thalib, Ibnu Muljam meminta bantuan dua orang, diantaranya;
- Syabib bin Bajaroh Al Ashja'i al Haruri.
- Wirdan / Wardan.

Maka berangkatlah mereka bertiga, sebelum subuh mereka sudah siap ke Masjid Kuffah.
Dan kebiasaan Ali bin Abi Thalib membangunkan orang2 untuk sholat Subuh.
Ketika Ali sedang membangunkan orang2 dengan ucapan, "Sholat..sholat..sholat.." (membangunkan orang2 dan mereka kenal suara Ali bin Abi Thalib).
Maka mereka bertiga langsung menikam Ali bin Abi Thalib, yang dua orang tidak kena, akhirnya yang berhasil menikam adalah Abdurahman bin Muljam, dia menikam persis dikepala Ali bin Abi Thalib. 
Sambil menikam kepala Ali dia membacakan firman Allah.
★ Quran Surat Al-Baqarah Ayat 207;

 وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ 

"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."
(QS. Al-Baqarah : 27)

》Maksudnya dia mengatakan bahwa saya mati syahid dengan membunuh Ali bin Abi Thalib. Dia merasa ini adalah ibadah yang terbaik dengan membunuh Ali bin Abi Thalib untuk bisa masuk surga.

Maka Ali bin Abi Thalib berkata,
"Tangkap dia."
Dan ketika orang itu melarikan diri.
Syabib lolos, Wirdan terbunuh, dan ditangkaplah Abdurahman ibnu Muljam.
Dan Ali bin Abi Thalib terluka dan kena racun dikepalanya, dan dia akan meninggal dunia.
Maka berkatalah Abdurahman ibnu Muljam,
"Aku telah kasih racun selama 40 hari dipedang tersebut, dan aku minta kepada Allah pedang ini akan membunuh makhluk terburuk di muka bumi."
(Dia merasa ini adalah jihad karena telah membunuh makhluk terburuk).
Maka Ali berkata,
"Justru kau yang akan terbunuh."
Ali berkata,
"Kalau aku meninggal maka bunuhlah dia, kalau aku hidup aku yang akan mengurus dia."

Ali tatkala akan meninggal dunia, maka dia beri wasita kepada Hasan dan Husein, kemudian dia memperbanyak mengucapkan "Laa Ilaha Illallah".. tidak mengucapakan kata2 yang lain sampai akhir, terakhir ucapan yang diucapkan ketika akan meninggal dunia, Ali membacakan Firman Allah.
★ Quran Surat Al-Zalzalah ayat 7-8 ;

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
(QS. Al-Zalzalah : 7-8)

Dan akhirnya Ali meninggal dalam kondisi yang Mulia Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.

Demikianlah para sahabat banyak yang diuji meninggal dalam kondisi yang tragis, agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan agar mereka mendapatkan pahala mati Syahid.

Adapun Abdurahman bin Muljam, maka diapun ditangkap kemudian dipotonglah kakinya, dipotonglah tangannya dan dia bersabar, luar biasa.
Ketika akan dipotong lisannya dia menangis.
Ketika ditanya kenapa menangis,
"Ibnu Muljam berkata, saya tidak ingin meninggal dalam keadaan tidak berdzikir kepada Allah."
Akhirnya diapun di bunuh.

Setelah itu Ali bin Abi Thalib meninggal dua hari berikutnya tepatnya 21 Ramadhan 40 Hijriah.
Ada khilat di usia berapa, ada yang mengatakan 60, ada yang mengatakan kurang dari 60.
Ketika akan dikubur maka disembunyikan kuburan Ali bin Abi Thalib.
Beberapa tempat digali dan ditutup kemudian tanahnya diratakan, sehingga orang tidak tahu dimana kuburan Ali bin Abi Thalib.
Dan sampai sekarang tidak ada yang tahu dimana kuburan Ali bin Abi Thalib.
Diantara sebabnya,
"Ada yang mengatakan karena mereka khawatir orang2 khawarij yang benci dengan Ali, jasad Ali akan dikeluarkan."
Yang jelasnya kuburannya di Kuffah tapi didaerah mana tidak ada yang tahu pastinya.

Demikianlah kisah Ali bin Abi Thalib Sahabat yang mulia yang memperjuangkan seluruh kehidupannya untuk Islam.
Dan selalu ujian2 yang berat dalam kehidupannya, menantu Nabi Shalallahu'alaihi wasallam yang sangat dicintai Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, yang sangat terkenal keberaniannya dan tidak pernah takut akan kematian.
Diantara keistimewaan Ali bin Abi Thalib adalah, swmua cucu Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam yang ada sampai saat ini semuanya adalah keturunan Ali bin Abi Thalib radhialllahu'anhu, termasuk Imam Mahdi yang akan muncul diakhir zaman adalah keturunan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.
Wallahu'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB

1️⃣ Apakah kaum Khawarij dihukumi kafir karena mereka telah keluar dari Islam, apakah itu artinya mereka tidak bisa masuk Surga.?
↪️  Jawab :
Tadi sudah kita singgung bahwasanya ada khilat dikalangan para ulama, apakah mereka kafir atau tidak, dan Ustadz lebih condong kepada pendapat bahwasanya mereka tidak kafir.
Dalilnya adalah, 
"Karena Ali tidak memuamalahi mereka ketika perang seperti ketika memerangi oranh kafir dimana ada ghonimah dan tawanan."
Cuma diperangi dan dibunuh karena mereka adalah Khawarij, memberontak dan kengganggu stabilitas keamanan kaum muslimin, akhirnya dibunuh oleh Ali.
Perlu diingatkan, diantara yang membuat mereka terjerumus ke dalam dosa yang sangat besar adalah mereka mudah mengkafirkan kaum muslimin. Oleh karenanya kita dapati sebagian saudara2 kita sesama kaum muslimin sekarang memiliki sifat seperti itu. Mudah mengkafirkan kaum muslimin dan itu dosa yang sangat berbahaya. 
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Bagaimana ciri2 Khawarij di zaman sekarang.?
↪️  Jawab :
Adapun ciri2 Khawarij dizaman dahulu, Rasulullah sebutkah,
"Mereka anak2 muda, mereka orang2 bodoh, mereka suka botak di zaman dahulu (Dikomemtari oleh IbnubHajar dalam Fathul Bari).
Tapi diantara ciri2 umum yang disebutkan oleh Nabi yang berlaku sampai sekarang, adalah,
- mereka orang2 bodoh
- kebanyakan anak2 muda.
Dan kalau kita dapati orang2 yang suka Takfir sekarang, seperti seorang Dais, kebanyakan anak2 muda dan kemudian tidak ada ulama diantara mereka.
Tidak ada salah seorang ulama yang terkenal yang punya buku Fiqih, Aqidah yang terkenal kemusiannikut Dais / Isis.. tidak ada.
Sehingga sebagian ulama ketika muncul Isis awal2, mereka mengira ini Khawarij. Sementara sebagian orang Indonesia membela, Isis luar biasa dipuji2. Padahal mereka membunuh kaum muslimin.
Tapi kalau memandang ciri2 mereka sebagian Ulama berijtihad mereka Khawarij karena Khawarij akan muncul.
Ketika awal2 Isis muncul, mereka adalah Khawarij, sebentar lagi mereka selesai.
Karena disebutkan dalam Hadits,
"Bahwasanya khawarij akan muncul, kemudian dipotong kemudian kalah, kemudian muncul lagi kalah, demikian kondisi mereka sampai keluar Dajjal kemudian mereka mengikuti Dajjal."
Diantara cirinya mereka mengkafirkan orang muslim tanpa ragu2 dan mudah sekali. Dan ada orang seperti itu di zaman sekarang.
Misalnya mereka bilang pemerintah kafir, anggota DPR MPR kafir, semua pegawai negeri kafir, nanti lama2 kita semua di anggap kafir. Dan itu mengerikan.
Maka kalai ada orang2 seperti itu kita harus hati2.
Jangan terpedaya dengan hafalan qurannya, bagus dan indahnya sholatnya. Karena orang khawarij lebih hebat ibadahnya.
Namun kata Nabi, "mereka adalah anjing2 penghuni neraka jahanam."
Kata Ibnu Umar, "Makhluk Allah yang terburuk yaitu orang2 khawarij."
Untuk mengatakan ini Khawarij atau bukan butuh kehati2an dan lihat aqidah mereka.
Wallahu'alam bishowab.

Bahwasanya Ali memerangi Khawarij, dalam satu hadits Rasulullah mengatakan,
"Akan muncul suatu kelompok ketika terjadi pertikaian diantara dua kelompok kaum muslimin."
Para Ulama menafsirkan, Khawarij mumcul ketika terjadi pertikaian antara Ali dan Muawiyyah.
Kemudian kata Nabi Shalallahu'alaihi wasallam,
"Yang membunuh mereka adalah yang paling mendekati kebeneran dari dua kubu antara Ali dan Muawiyyah."
Ternyata yang membunuh kubu Ali, berarti Ali lebih benar dari Muawiyyah."
Wallahu'alam bishowab.

3️⃣ Bagaimana kita bemuamalah dalam memghadapi kaum Khawarij di zaman sekarang ini.?
↪️  Jawab :
Pertama diingatkan kembali bahwa tidak mudah bagi kita memvonis orang sebagai Khawarij.
Diantaranya menurut para ulama 
- memiliki Aqidah yang mudah mengkafirkan kaum muslimin.
- membunuh kaum muslimin dan meninggalkan para penyembah berhala
- memberontak terhadap pemerintah yang muslim.
Kalau terkumpul tiga ciri ini, maka kemungkinan mereka adalah khawarij.
Tapi kalau tidak terkumpul tiga pemikiran ini, hanya perlu disikapi tetapi tidak sampai derajat Khawarij.
Intinya kalau ada orang punya pemikiran Takfir maka kita nasehati, karena kalau sudah punya pemikiran Takfir, Aqidahnya bisa melakukan apa saja. Seperti hal nya Ibnu Muljam dia merasa berjihad padahal tidak.
Kalau kita tidak bisa nasehati maka sebaiknya menghindar, hati2 jangan sampai terpengaruh pemikirannya. Karena mereka punya dalil dan ada yang hafal Quran. Tetapi pemikiran mereka berbahaya.
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~