Sejarah Umar bin Khattab Al Faruq - Bagian 3

Bang Pitung • 7 November 2020
in group Masjid Astra

 

Kajian Online Interaktif Ikhwan & Akhwat
     - MASJID ASTRA -
SELASA, 20 Oktober 2020
                  3 Rabiul Awal 1442 H
Pukul, 19.30 WIB - Selesai

? Nara Sumber :
"Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA."


~ SEJARAH UMAR BIN KHATTAB AL FARUQ - Bagian 3 ~


Kita lanjutkan pembahasan tentang Kisah Umar Al Faruq khulafaur Rasyidin yang ke dua yang,
◆ Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menyuruh kita mengikuti beliau :

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ

"Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin (para pemimpin yang menggantikan Rasulullah, yang berada di atas jalan yang lurus, dan mendapatkan petunjuk setelahku)."
Yaitu : 
- Abu Bakar Ash Siddik
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Ali bin Abi Thalib

◆ Dan Rasulullah sahalallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:

إقْتَدُوا باللذَيْنِ مِنْ بَعْدِيْ أبي بكْرٍ و عُمَرَ.

"Ikutilah dua orang setelahku yaitu Abu Bakar dan Umar."

Telah dijelaskan sebelumnya bagaimana hal2 yang dilakukan Umar bin Khattab radhiallahu'anhu dalam menjalankan pemerintahannya. Bagaimana keadilannya, bagaimana beliau begitu perhatian kepada rakyatnya, bahkan orang2 non muslim yang tinggal di Madinnah hidup dalam kondisi tentram, karena mereka mendapatkan hak mereka. Tentu mereka membayar jiziah sebagai bentuk ketundukan.
Tapi jiziah itu tidak seberapa jika dibandingkan zakat yang diwajibkan kaum muslimin, itupun demi kebaikan mereka, agar bisa dipenuhi akad mereka.

Demikian juga dalam satu riwayat bagaimana Umar melihat orang yang sudah buta, kemudian berjalan di kota Madinnah meminta2.
Maka Umarpun memukul pundaknya dan mengatakan,
"Dari mana engkau Ahlul Kitab, ahlul kitab yang mana dan kenapa engkau begini?"
Dia menjawab,
"Saya dari Yahudi dan saya sudah tua dan saya tidak punya kemampuan lagi."
Maka akhirnya Umar membawa dia kerumahnya, dan memberikan sebagian pemberian kepadanya lantas Umar bawa orang Yahudi ini ke Baitul Maal.
Kata Umar, 
"Berikan dia yang bisa diberikan kepadanya dan gugurkan jiziahnya, tidak perlu lagi bayar jiziah, dia telah bekerja keras dimasa muda, sekarang saat dia sudah tua kita harus bersikap adil kepadanya."
Inilah diantara bentuk sikap adil Umar, bahkan kepada non Muslim.
Jika syariat Islam diterapkan dalam suatu negara, maka Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Bahkan kepada non Muslim juga mereka merasakan rahmatnya Islam sebagaimana yang mereka rasakan di zaman Nabi dan Umar.


? Sikap Umar Bin Khattab radhiallahu'anhu dalam menjalankan Pemerintahannya.

◆ Beliau juga berdagang sambil menjadi khalifah, ternyata beliau tidak mampu. 
Karena beliau sibuk untuk menjadi Khalifah, ternyata beliau sulit untuk makan.
Akhirnya beliau bertanya kepada sahabat2 yang ada ketika itu,
"Apakah boleh saya mengambil dari Baitul Maal untuk makan saya.?"
Sebagian sahabat berkata,
"Umar lebih tau tentang hukumnya dari pada kami."
Artinya kalau mau ngambil silahkan.
Akhirnya beliau bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, kata Ali bin Abi Thalib,
"Boleh makan siang, makan malam ngambil dari Baitul Maal."
Artinya semacam gaji.

Umar berusaha bekerja menjadi khalifah tanpa gaji, tapi dia tidak mampu, karena urusan kaum muslimin banyak dan akhirnya perdagangan beliau terbengkalai. 
Akhirnya beliau tidak bisa makan dan beliau tidak asal ngambil saja dari Baitul Maal.
Beliau musyawarah dengan para sahabatnya apa boleh untuk mengambil.
Lihatlah bagaimana wara'nya Umar bin Khattab radhiallahu'anhu
Dan para sahabat mengatakan silahkan, dan akhirnya Umar mengambil gaji dari Baitul Maal.
Beliau berkata,
"Saya ini, sikapnya terhadap harta Baitul Maal sebagaimana seorang yang mengurusi anak yatim, kalau saya berkecukupan saya tidak akan makan, kalau saya kekurangan saya akan makan secukupnya."

Oleh karenanya Umar bin Khattab radhiallahu'anhu menjalani kehidupannya yang berat dan sulit, beliau benar2 memperhatikan rakyat yang sulit. Sampai keluarga beliau juga kekurangan.
Bukan berarti menjadi khalifah beliau menjalani kehidupan yang mewah bersama keluarganya.. tidaak...
Sampai ada seorang yang baik datang kepada beliau memberikan masukan kepada Umar bahwa Umar berhak memakainya.
Maka Umarpun marah kepada dia dan mengatakan,
"Kau adalah orang baik, tapi sikap seperti ini adalah sikap seorang penjilat, tidaklah permisalanku dengan permisalan kaum muslimin kecuali seperti orang2 yang bersafar, kemudian orang yang bersafar tersebut memberi uang kepadaku, kemudian menyuruh mencari makan buat mereka. Bukan uang saya, saya hanya pegang uang mereka dan saya berikan makan kepada mereka, apakah layak saya makan lebih banyak dari pada mereka semetara itu adalah uang mereka.? Tentu tidak layak. Demikianlah saya dengan rakyat."

Umar memandang bahwasanya seorang penguasa ketika dia mengambil dari harta negara, seperti seorang yang sedang mengurusi anak yatim.
Kalau dia berkecukupan maka dia tidak perlu ambil, kalau dia kekurangan dia boleh ngambil secukupnya.

Beliau mengambil pelajaran dari Nabi shalallahu 'alaihi wasallam.
Dalam Hadist yang masyhur dalam Shahih Bukhori. 
Ketika Nabi meninggalkan istri2nya karena ada masalah, Nabi pergi kesuatu tempat ada kamar kecil dan Umarpun naik melihat Nabi dalam kondisi tidur diatas tikar, tanpa ada kasur dan ranjang, dikamarnya tidak ada apa2 hanya sebagian besar kulit2 yang dikeringkan, bantal yang terbuat dari rumput bekas daun kurma.
Maka Umar berkata,
"Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah diberikan kelapangan hidup bagi umatmu, sesungguhnya orang2 Persia dan Romawi mereka hidup dalam kenikmatan, dan mereka tidak beribadah kepada Allah."
Maka Rasulullah tegur Umar,
"Apa kau ragu pada Agama ini wahai Ibnu Khattab, mereka itu (Romawi dan Persia) memang disegerakan kenimatan dunia bagi mereka, kita tidak."

Umar melihat bagaimana sulitnya hidup Nabi shalallahu'alaihi wasallam, maka ini beliau jadikan sebagai ibroh dan sebagai aturan dalam menjalankan kehidupan beliau radhiallahi'anhu.
Umar menjadi khalifah justru dia hidup yang sangat sulit. Dia tidak ingin rakyatnya hidup sengsara sementara dia hidup dalam kondisi senang.

◆ Umar membuat tanggalan tahun Hijriah.
Suatu hari di zaman Umar bin Khattab radhiallahu'anhu ada seorang mengangkat perkara kepada Umar tentang masalah keuangan.
Tetapi dalam bukti penagihan tersebut hanya di tulis bulan Sya'ban, maka Umar berkata,
"Ini bulan Sya'ban yang mana? Jatuh tempo yang tahun inikah.. atau Sya'ban bulan lalukah.. atau Sya'ban tahun depan..?"
Saat itu kaum Muslimin belum punya tahun tapi sudah punya bulan, dan bulan sudah berjalan sejak zaman jahiliyah.
- Muharam
- Shafar
- Rabi'ul Awal
- Rabi'ul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya'ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulqo'dah
- Dzulhijjah

Sudah ada dua belas bulan tetapi tahun belum ada.
Sehingga mereka menamakan Tahun pada satu peristiwa. 
Seperti Tahun Gajah. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam lahir di tahun Gajah dimana pasukan Abrahah dengan pasukan bergajahnya ingin menghancurkan Ka'bah.

Ketika terjadi masalah jatuh tempo tagihan di bulan Sya'ban, Syabl'ban yang mana.?
Maka Umar berfikir untuk membuat patokan Tahun bagi kaum muslimin.
Maka Umarpun mengumpulkan para Sahabat untuk  merenungkan tentang hal ini.
Ada yang mengatakan bagaimana kalau kita ikutan tahunnya Romawi atau tahunnya Persia.
Ada yg mengatakan bagaimana kalau patokan pertama adalah tahun lahirnya atau wafatnya Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam.
Kata Umar tahun wafatnya Nabi akan membuat kesedihan.
Bagaimana tahun ketika Nabi diangkat menjadi seorang Nabi.
Akhirnya kesimpulan bulat pada tahun Hijrahnya Nabi sahalallahu'alaihi wasallam.
Maka sejak itu dijadikan patokan bahwasanya Tahun pertama Islam adalah tahun pertama Nabi berhijrah dan berlaku sampai sekarang.
Ini terjadi di zaman Umar bin Khattab radhiallahu'anhu. 
Terjadi pada tahun 16 Hijriah dimasa pemerintahan beliau.

◆ Umar juga membuat peraturan bagaimana pencatatan nama, pembagian ghonimah peperangan yang di bagi2 kepada prajurit2.


? Bagaimana Perhatian Umar bin Khattab radhiallahu'anhu terhadap Tauhid.

◆ Umar mendengar kabar tentang Baiatur Ridhwan.
Dimana para sahabat membaiat Nabi di bawah pohon ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah yang Allah abadikan dalam Al-Quran.

★ QS Al-Fath Ayat 18 :

۞ لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا 

"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).
[QS. Al-Fath : 18]

Dibawah pohon tersebut, Mereka membaiat Nabi siap mati membela Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam dan membela Islam.
Ada sekitar 1400 - 1600 orang (khilat para ulama),
Yang kata Nabi sahalallahu'alaihi wasallam,
"Tidak seorangpun yang membaiatku dibawah pohon ini kecuali masuk Surga."
Kecuali 1 orang munafiq yang berada diantara mereka.

Karena pohon itu punya nilai sejarah yang luar biasa, sebagian orang mulai datang ke pohon tersebut untuk mencari berkah.
Maka Umar bin Khattab memerintahkan untuk ditebang pohon tersebut.

◆ Ditemukannya mayat Nabi Daniel (mayatnya masih utuh karena para Nabi jasad mereka tidak dimakan oleh tanah), dan orang2 ahlul kitab mencari keberkahan dengan jasad Nabi tersebut.
Maka ketika diketahui oleh ada jasad Nabi Daniel, khawatir timbul fitnah, khawatir orang2 beribadah kepada jasad tersebut, maka Umar memerintahkan para sahabat dimalam hari untuk menggali banyak lobang kuburan di tempat yang berbeda2.
Dengan maksud agar orang tidak tahu dimana tempat kuburan Nabi Daniel, agar tidak disembah dikemudian hari.

◆ Ketika Umar bin Khattab radhiallahu'anhu naik menjadi Khalifah, maka beliau lengserkan Khalid bin Walid.

- Di zaman Nabi sahalallahu'alaihi wasallam, Khalid bin Walid adalah Syaifullah (pedangnya Allah) pemimpin pasukan perang.
- Di zaman Abu Bakar, Khalid bin Walid memimpin peperangan melawan berbagai macam orang2 murtadin yang muncul dimana2.
- Ketika di zaman Umar bin Khattab, Khalid bin Walid dilengserkan.

Ada beberapa sebab kenapa Khalid bin Walid dilengserkan:
- Diantaranya Umar merubah aturan, tidak seperti di zaman Abu Bakar.
- Karena orang2 sudah mulai beranggapan kalau Khalid yang mimpin pasti menang, sehingga Umar khawatir mereka ketergantungan kepada Khalid bin Walid radhiallahu'anhu, akhirnya Umar melengserkan Khalid dan diganti oleh Abu Ubaidah ibnu Jarrah radhiallahu'anhu.

Inilah beberapa hal bagaimana perhatian Umar terhadap Tauhid, agar manusia seluruhnya hatinya bergantung kepada Rabbul'alamin Allah Subhanahu wa Ta'all, bukan kepada sebab2.


? Diantara yang dilakukan Umar bin Khattab dimasa ke Khilafahnnya.

◆ Umar menghidupkan kembali shalat tarawih.
Shalat tarawih pernah dikerjakan oleh Nabi shalallahu'alaihi wasallam sekitar 3 malam, kemudian Nabi meninggalkannya.
Ketika para sahabat datang ingin sholat dibelakang Nabi, namun Nabi tidak keluar.
Nabi mengatakan,
"aku tahu kalian semalam berkumpul ingin sholat tapi aku tidak keluar, karena aku takut akan diwajibkan."
Kalau sudah diwajibkan maka sulit bagi oara Sahabat, maka Nabi tidak melanggengkan sholat tarawih di zaman Nabi karena waktu itu Wahyu masih turun.
Bisa jadi Allah wajibkan, dan Nabi khawatir merepotkan umatnya.

Ketika Rasulullah sudah meninggal dunia maka kekhawatiran diwajibkan sudah hilang, maka para sahabat kembali melakukan shalat tarawih tiap malam.
Di zaman Abu Bakar sempat terhenti, karena Abu Bakar sibuk untuk mengurus urusan stabilitas keamanan kaum muslimin, orang2 murtad disana-sini, pemberontakan disana-sini. Maka Abu Bakar tidak sempat meluaskan Masjid, tidak sempat menghidupkan shalat tarawih.

Ketika Umar menghidupkan shalat tarawih, Umar masuk ke Masjid Nabawi, Umar mendapati orang2 sholat sendiri2, berjamaah dgn iman masing2. 
Kata Umar bagaimana kalau dikumpulkan saja. Akhirnya mereka berkumpul dan shalat berjamaah di Imami oleh Ubaid bin Ka'ab radhiallahu'anhu.
Maka Umar berkata,
"Inilah Bid'ah yang terbaik."
Kata para Ulama maksudnya Bid'ah secara bahasa. Karena perkara ini sempat terhenti di zaman Abu Bakar radhiallahu'anhu.


? Jasa Umar bin Khattab radhiallahu'anhu dalam Pemerintahan Beliau.

Diantara jasa Umar dalam pemerintahan beliau adalah:

◆Futuhad Al Islamiah.
Banyak peperangan daerah2 baru yang di taklukkan di zaman Umar bin Khattab.
Diantaranya,
- Persia (orang2 Majusi) hancur diserang oleh pasukan Umar yang di pimpin oleh Sa'ad bin Abi Waqas sampai pada peperangan Nahwan. Kemudian hancurlah Persia secara total. Semua kota2nya satu persatu dihancurkan.
- Banyak negeri2 Syam yang juga di kuasai. Negeri Syam orang2 Nasoro, Romawi.
- Damascus.
- Baitul Maqdis Palestin.
- Mesir.
- dan banyak lagi.
Kekuasaan kaum Muslimin di zaman Umar sangat luas.
Ini semua menunjukan bagaimana hebatnya pemerintahan Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.
Masa pemerintahan beliau sekitar 10 tahun.


? Bagaimana penghujung dari kehidupan Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.

Sebelum Umar meninggal dunia sempat terjadi diskusi diantara Umar bin Khattab dengan Hudzaifah ibnul Yaman.
Hudzaifah ibnul Yaman disebut sebagai Sahabat yang mengetahui rahasia2 dari Nabi bahkan nama2 munafiqin beliau hafal.
Beliau juga tahu hadist2 tentang fitnah.

Suatu hari Hudzaifah ibnul Yaman sedang berada di sisi Umar bin Khattab, beliau berkata,
"Siapa diantara kalian yang hafal Hadist Rasulullah tentang fitnah,"
Hudzaifah berkata,
"Aku menghafal Hadist Nabi sebagaimana yang di ucapkan oleh Nabi."

▪️Rasulullah sahalallahu shalallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Fitnah seorang laki2 pada kekuarganya, pada hartanya, pada dirinya, pada anaknya, pada tetangganya, fitnah yang menimpanya, digugurkan jadi kafaroh dengan puasanya, sholatnya, sedekahnya dan amar ma'ruf nahi munkar."

Maka Umar berkata,
"aku bukan bertanya tentang fitnah2 sehari2 seperti ini, aku ingin bertanya tentang fitnah yang Rasulullah sahallahu'alaihi wasallam sampaikan kepada engkau tentang fitnah seperti ombak yang sedang bergejolak dilautan.
Kata Hudzaifah,
"Apa urusanmu dengan fitnah2 tersebut Amirul Mukminin, sesungguhnya antar engkau dengan fitnah2 itu ada pintu yang tertutup, engkau tidaknakan dapati fitnah2 tersebut."
Maka Umar berkata,
"Yang menghalangi pintu tersebut akan dihancurkan/dibuka."
Kata Hudzaifah,
"Pintu tersebut bukan di buka dan di tutup lagi, tapi pintu tersebut akan di hancurkan."

Artinya..
- Kalau pintu tersebut bukan dibuka tapi dihancurkan, berarti pintu tersebut tidak akan tertutup untuk selama2nya sampai hari kiamat. 
- Jika awal fitnah itu sudah terjadi maka tidak akan berhenti sampai hari kiamat kelak.

Hudzaifah ketika ditanya oleh Masruk,
"Siapakah pintu tersebut.?"
Hudzaifah berkata,
"Pintu tersebut adalah Umar bin Khattab radhiallahu'anhu."

Maksudnya adalah..
Umar lah yang dimaksud pintu tersebut.
Kalau Umar masih ada maka pintu itu masih terjaga, fitnah2 tidak bisa berkembang.
- Ada orang2 yang memunculkan pemikiran aneh2 maka diberi hukuman oleh Umar.
- Ada orang yang menyebarkan pemikiran macam2 tentang Al Quran dan Takdir maka di hukum oleh Umar.
Sehingga fitnah terjaga. Bagaimana kuatnya Umar menjaga Islam.
Tetapi kalau Umar sudah meninggal, akan muncul berbagai macam fitnah2 dan fitnah2 tersebut tidak berhenti sampai sekarang.

◆ Ketika Haji pada tahun 23 Hijriah.

Umar berdoa, beliau mengangkat tangannya ke atas langit,
"Ya Allah umurku telah tua dan kekuatanku sudah melemah, sementara rakyatku tersebar kemana2, maka cabutlah nyawaku dalam kondisi aku tidak melalaikan mereka."

Sebenarnya Umar sudah tahu bahwa dia akan mayi syahid, karena Rasulullah susah kabarkan.
Ketika Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Utsman berada di atas gunung Uhud, tiba2 gunung Uhud bergerak.
Dan Rasul berkata kepada gunung Uhud,
"Wahai Uhud tenanglah engkau, sesungguhnya yang ada diatas engkau adalah seorang Nabi, seorang Shiddik dan dua orang yang mati syahid."

Umar juga berdoa,

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِى شَهَادَةً فِى سَبِيلِكَ ، وَاجْعَلْ مَوْتِى فِى بَلَدِ رَسُولِكَ – صلى الله عليه وسلم

"Ya Allah aku mohon kepada Engkau untuk mati syahid di jalan MU, tapi aku ingin meninggal di kota Nabi MU di Madinnah."

Dalam riwayat lain Umar berdoa,
"Ya Allah aku mohon kepada Engkau terbunuh di jalan Engkau dan aku ingin meninggal di kota Nabi MU."

Hafsah berkata,
"Bagaimana bisa kau ingin mati syahid tapi dalam kota Madinnah."

Karena di jaman Umar orang yang ingin berjihad harus keluar, keluar kenegeri Syam, ke Iraq, ke kota2 untuk melakukan penyerangan.
Jadi aneh kalau Umar bilang ingin mati syahid tapi di kota Madinnah.

Sampai ada yang bertanya kepada Umar,
"Bagaimana bisa terjadi demikian.?"
Maka Umar menjawab,
"Allah akan mengabulkan jika Allah berkehendak."
Dan ternyata dikabulkan.

Keutamaan meninggal di kota Nabi shalallahu'alaihi wasallam,

مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا

"Barang siapa yang mampu untuk meninggal di kota Madinnah maka lakukanlah, sesungguhnya aku akan memberi syafaat atau akan menjadi saksi bagi orang yang meninggal di kota Madinnah."


? Kisah Wafatnya Umar bin Khattab radhialallahu'anhu.

Umar Wafat pada tanggal 23 Dzulhijjah dan wafat ketika beliau sholat subuh.

◆ Diriwayatkan oleh Amr bin Maimun, kata Amr bin Maimun,

Sesungguhnya aku sedang berdiri untuk sholat, antara aku dan Umar hanya ada Abdullah bin Abbas pada waktu subuh dimana Umar di tikam. 
Adalah Umar kalau dia melewati 2 shaf dia berkata "luruskan", kalau shafnya sudah lurus beliau maju kemudian beliau bertakbir.
Terkadang beliau sholat subuh di rakaat pertama beliau baca Surat Yusuf, terkadang baca Surat An Nahl. 
Di rakaat pertama Umar sengaja membaca surat2 yang panjang agar orang2 berkumpul, (karena zaman dahulu tidak ada jam, tdk ada microfone), dan agar orang2 tidak ketinggalan sholat subuh.

Tapi hari ini berbeda, ketika itu beliau baru bertakbir, tiba2 Umar berkata, 
"aku telah dibunuh dan dihantam oleh sang anjing tersebut."
Umar di tikam oleh Abu Lu'Lu ah Al Majusi adalah seorang budak dari Persia yang membawa sebuat pisau belati yang mempunyai 2 ujung mata. 
Ketika dia sudah menikam Umar dengan 3 tusukan atau lebih, kemudian dia kabur. 
Para sahabat yang di Shaf pertama melihat, "tidaklah dia melewati orang kecuali dia tikam kanan kiri dan belati tersebut sudah di kasih racun." 
Sampai dia menikam 13 orang selain Umar, 7 orang meninggal diantaranya.

Tatkala ada salah seorang dari sahabat melihat dia, maka sahabat tersebut melepas burnusan (semacam pakaian penghangat yg dipakai) kemudian melemparkan pakaian tersebut ke Abu Lu'lu agar terlilit dengan pakai tersebut. 
Ketika dia sudah terlilit dengan baju tersebut dan dia bakalan tertangkap dia segera bunuh diri.

Kemudian Umar bin Khattab mengambil tangan Abdurahman bin Auf, kemudian Imam menyuruh Abdurahman bin Auf untuk jadi Imam sholat.
Orang2 yang di shaf pertama dan kedua melihat kejadian, dan mereka melanjutkan sholat mereka.
Adapun yang di ujung belakang masjid karena masjid sudah besar, mereka tidak mendengar apa yang terjadi. 
Ketika mereka kehilangan suara Umar, mereka berkata, "Subhanallah..subhanallah." 
Mereka khawatir Umar lupa.
Akhirnya Abdurahman bin Auf melanjutkan sholat menjadi Imam dengan sholat khofifah (sholat yg ringan).

Tatkala orang2 sudah pulang dari sholat, Umar panggil Ibnu Abbas (sepupu Nabi)
"Wahai Ibnu Abbas, siapa yang bunuh aku.?"
Ibnu Abbas berjalan sebentar periksa sana sini kemudian menghampiri dan dia berkata,
"Yang membunuhmu budaknya Mughiroh (Orang Majusi Persia)."
Kata Umar,
"Kurang ngajar dia, semoga Allah membinasakannya, sungguh aku telah menyuruh orang untuk berbuat baik kepadanya."
Kemudian Umar berkata lagi,
"Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan kematianku ditangan seorang yang mengaku Islam," (doa Umar terkabu).
Kemudian Umar berkata lagi,
"Dulu saya dan bapakmu Al Abbas demikian juga engkau, kita ingin banyak budak2 di kota Madinnah,"
(Abbas adalah orang yang paling banyak memiliki budak2 dari agama lain yg bekerja di kota Madinnah).

Akhirnya Umar dibawa kerumahnya, setelah dibawa kerumahnya lalu diberi minuman Nabez (minuman yang di isi buah lalu didiamkan), Umarpun minum Nabez.
Ketika dia minum, minumannya keluar dari lubang tikamannya tersebut, tidak bisa bertahan air tersebut.
Kemudian didatangkan susu, Umar pum minum susu tersebut, dan susu tersebut juga keluar dari luka tusukannyan.
Maka mereka tahu bahwasanya Umar akan meninggal dunia.
Kamipun masuk menemui Umar, orang2pun datang.

Kemudian Umar berkata kepada putranya Abdullah bin Umar,
"Ya putraku Abdullah bin Umar, lihat saya punya hutang berapa,"
Hutangnya sekitar 86.000 dirham.
Maka Umar berkata,
"Lunasilah dengan harta keluarga Umar, kalau dari harta keluarga Umar tidak cukup untuk melunasi hutang maka mintalah dari Bani Adi (keluarga besar kabilahnya Umar bin Khattab radhiallahu'anhu), kalau ternyata Bani Adi tidak mampu melunasi hutang Umar mintalah kepada orang2 Quraisy, jangan minta kepada selain Quraisy."

Kata Umar kepada Abdullah,
"Wahai putraku pergilah kepada Aisyah Ummul Mukminin, sampaikan kepada Aisyah bahwa Umar kirim salam kepada engkau wahai Aisyah, dan jangan bilang bahwa Amirul Mukminin kirim salam, aku sudah tidak jadi Amirul Mukminin, sampaikan kepada Aisyah bahwa Umar bin Khattab minta ijin dikuburkan bersama dua sahabatnya bersama Nabi dan Abu Bakar."
Maka Abdullah bin Umar pergi kerumah Aisyah radhiallahu'anhu, ibnu Umar mendapati Aisyah sedang menangis.
Maka ibnu Umar berkata,
"Wahai ibunda, sesungguhnya Umar bin Khattab kirim salam kepada engkau dan dia minta ijin utk dikuburkan bersama dua sahabatnya."
Kata Aisyah radhiallahu'anhu,
"Itu tempat saya khususkan buat saya (karena Nabi adalah suaminya dan Abu Bakar adalah bapaknya), dan saya telah menyiapkan tempat itu buatku. Dan pada hari ini saya akan mendahulukan Umar dari pada diri saya."
(Ini salah satu kebaikan Aisyah radhiallahu'anha).

Akhirnya Abdullah kembali menemui ayahnya.
Dan Umar berkata,
"Angkat aku." (Ada seseorang yang mengangkat Umar dan disandarkan kepada dirinya).
Orang2 banyak yang berdatangan menemui Umar.
Dan Umar berkata,
"Kalau aku tidak diijinkan utk tidur dirumah Aisyah radhiallahu'anha, kuburkanlah aku di Baqi."
Alhamdulillah Abdulillah mengabarkan bahwa Aisyah telah mengijinkan.
Akhirnya Umar dikuburkan di rumah Asiyah radhiallahu'anha.

? Sebelum Umar ditikam diperutnya oleh Abu Lu'Lu ah Al Majusi.

Abu Lu'lu ah Al Majusi adalah dia adalah seorang budak yang bekerja pada Al Mughiroh bin Syu'bah yang beragama Majusi.
Dan dia bekerja sebagai pembuat roha yaitu alat penggiling gandum dan harus membayar dengan 4 dirham/hari kepada Mughirah. Karena dia jualan.

Suatu hari Abu Lu'lu ah Al Majusi bertemu dengan Umar, dia berkata,
"Wahai Amirul Mukminin, Mughirah majikanku telah memberatkan aku, aku harus membayar 4 dirham sehari, tolong bicarakan sama dia agar dia kurangi upah yang harus saya bayar perhari.
Umar menasehatinya dan berkata,
"Wahai sang budak bertaqwalah kepada Allah, berbuat baiklah kepada majikanmu."

Kata ibnu Abbas, Umar berniat untuk ngomong kepada Mughiroh, tetapi Umar ingin menasehati kedua2nya.
Ini diantara bijaknya Umar.
Yang satu dinasehati, majikannya juga dinasehati.
Ternyata budak ini jengkel, diapun marah dan dia berkata, 
"Ini Umar terkenal adil kepada semua orang, tapi saya tidak dikasih keadilan oleh Umar."
Maka dia berniat membunuh Umar, dan mengambil pisau yang memiliki dua mata, kemudian dia kasih racun.

Dia menunggu Umar dan dia tahu Umar bin Khattab selalu menjadi Imam sholat Subuh, dia tunggu di waktu yang gelap tersebut, dan dia datang seakan2 ikut serta sholat subuh dan berdiri di belakang Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.
Ketika diiqomahkan sholat dan Umar berkata "luruskan shaf2 kalian." DanbUmarpun bertakbir.
Maka Abu Lu'lu ah Al Majusi segera menikam Umar.

Kata Amr bin Maimun, ketika pertama kali Umar di tikam, Umar berkata,
"Takdir Allah sudah ditentukan."
Ini pernah diucapkan oleh Thalhah ketika dia terkena senjata musuh, Thalhah berkata,
"Ini semua sudah ditakdirkan."
(Inilah salah satu iman kepada takdir).

Selanjutnya ketika Umar sudah akan meninggal dunia, Umar tidak hanya diam kemudian kemudian pasrah nunggu mati. Tidaak..
Umar menjalankan apa yang bisa dia jalankan disaat2 dia akan meninggal dunia.
- Umar bertanya berapa hutang2nya dan kepada siapa saja.
- Umar bertanya apakah sudah didirikan sholat.
- Ketika dibawa Umar bertanya apakah sholat sudah selesai.
Bagaimana perhatiannya umar kepada sholat.
"Tidak ada bagian dari Islam bagi orang yang meninggalkan sholat."
- Dan Umar berfikir siapa yang akan menjadi Khalifah setelahnya.

Maka Umar membuat suatu ide yang baru yang tidak dilakukan oleh Nabi dan tidak dilakukan oleh Abu Bakar, yaitu memilih 6 orang, yang 6 orang tersebut harus salah satunya menjadi Khalifah pengganti Umar.
Diantaranya :
- Abdurahman bin Auf
- Ali bin Abi Thalib
- Utsman bin Affan
- Thalhah bin Ubaidillah
- Sa'ad bin Abi Waqas
Dan akhirnya pilihan kepada Utsman bin Affan radhiallahu'anhu.


? Ketika Umar bin Khattab akan meninggal dunia.

◆ Umar sempat menulis surat kepada Khalifah berikutnya.
Diantaranya:
- Aku nasehati kepada engkau untuk bertaqwa kepada Allah yang tidak ada Tuhan selainnya.
- Untuk berbuat baik kepada kaum Muhajirin.
- Engkau harus tahu tentang kemuliaan mereka, mereka yang dahulu masuk Islam, mereka yang dahulu berjuang.
- Engkau perhatian kepada kaum Anshor, para sahabat kaum anshor yang masih hidup.
- Kalau ada orang baik diantara mereka maka terimalah, kalau mereka punya kesalahan maka maafkanlah.
- Demikian juga penduduk kota Madinah yang datang dari berbagai macam tempat, berbuat baiklah kepada mereka.
- Dan masih banyak lagi nasihat2nya.

Intinya beliau sempat memberi nasihat kepada Khalifah yang di pilih setelah beliau.
Nasihat tersebut berkaitan dengan agama, dengan peperangan, berkaitan dengan politik, siasat, kemasyarakatan.
Nasihat yang panjang yang Umar berikan kepada Khalifah berikutnya.

◆ Umar termasuk 10 orang yang dijamin masuk Surga.
Dan para Sahabat tahu Umar masuk surga karena Rasulullah ngomong sama para sahabat.
Ketika orang2 bertemu dengan Umar mereka mengatakan dan Ibnu Abbaspun berkata,
"Wahai Umar bergembiralah dengan Surga, engkau masuk Islam ketika orang2 kafir kepada Nabi, engkau berjihad dengan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam ketika orang2 meninggalkan Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, dan Rasulullah dicabut nyawanya oleh Allah dalam kondisi dia ridho kepadamu, tidak ada dua orangpun yang berselisih tentang engkau memang berhak menjadi Khalifah, sekarang engkau meninggal dalam kondisi mati syahid."

Kata Umar ketika ucapan Abbas diulang 2x,
"Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, seandainya saya memiliki apa yang ada di atas muka bumi ini, baik emas, perak dan lainnya, saya akan menebus untuk bisa terhindar dari dahsyatnya hari kiamat."

Umar sangat takut kepada adzab Allah Subhanahu wa Ta'alaa dan apa yang beliau lakukan semua tidak menjadikan beliau sombong.

◆ Demikian juga ketika Umar akan meninggal dunia, kepala beliau ada dipangkuan anaknya Ibnu Umar.
Kata Umar,
"Wahai putraku letakkanlah pipiku di tanah."
Ibnu Umar berkata,
"Wahai ayahanda apa bedanya, pahaku dengan tanah sama saja,"
Umar mengatakan itu sampai 2-3 kali,
"Pipiku taro di tanah."
Kemudian pipi Umar pun diletakkan ditanah.
Kemudian Umar berkata,
"Celaka aku.. celaka aku.. celaka aku.. kalau Allah tidak memaafkan aku."
Kemudian Umar meninggal dunia.

Ini menunjukan bagaimana rasa takut Umar yang luar biasa, meskipun dia sudah dikabarkan akan masuk Surga dalam banyak hadist dan para sahabat juga tahu Umar akan masuk akan masuk Surga.
Namun beliau tidak pernah menyombongkan akan hal tersebut, dan beliau tetap merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.


? Perkataan Ali bin Abi Thalib tentang Umar Al-Faruq.

Ali bin Abi Thalib punya hubungan baik dengan Umar bin Khattab.
Bahkan disebutkan dalam sejarah, diantara orang yang selalu d8jadikan tempat untuk Musyawarah Umar adalah Ali bin Abi Thalib.
Dalam banyak hal Ali sering ditanya oleh Umar.

Diantara bukti nyata bahwasanya Ali punya hubungan baik dengan Umar, - Ali adalah mertuanya Umar, karena Umar menikah dengan putri Ali dan Fatimah yaitu Ummu Kultsum (adiknya Hasan dan Husein), dan punya anak yang bernama Zaid ibnu Khattab.

- Hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

◆ Kata Ibnu Abbas,
Umar sudah meninggal diletakkan diatas tempat tidurnya, orang2 pun datang kemudian mendoakan dan menyolatkan sebelum diangkat untuk dikuburkan. 
Dan aku diantara orang2 yang mengelilingi jasad Umar.
Tiba2 aku dikagetkan oleh seseorang yang memegang pundakku, ternyata Ali bin Abi Thalib datang.

Lalu Ali berkata,
"Rahimakallahu wahai Umar, semoga Allah merahmati engkau wahai Umar, aku tidak meninggalkan seorangpun wahai Umar, yang aku ingin bertemu dengan Allah punya amalan seperti dia, seperti engkau wahai Umar, tidak seorang yang aku bercita2 bertemu dengan Allah yang punya amalan sekarang ini yang ingin aku temui kecuali engkau. Demi Allah aku berprasangka bahwasanya Allah akan menjadikan engkau bersama dua sahabatmu, dan aku sungguh sering mendengar Rasulullah sahalallahu'alaihi wasallam berkata, 
"Aku pergi bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk kesuatu negeri suatu daerah bersama Abu Bakar dan Umar."
Saking seringnya Nabi berkata aku bersama Abu Bakar dan Umar.
Sehingga kata Ali, 
"Engkau akan bersama kedua sahabatmu."


? Diantara hal yang menakjubkan dari Umar bin Khattab.

◆ Umar tawadhu, dia tau karena pertanggung jawaban dia dihadapan Allah sangatlah besar, dia tidak pernah bangga dan pede dengan apa yang dia lakukan.
Yang Umat lakukan luar biasa.
Banyak keajaiban yang dia lakukan, tapi dia tidak bangga dengan itu semua, bahkan beliau tawadhu dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

◆ Ketika ada seorang pemuda datang memuji-muji Umar bin Khattab radhiallahu'anhu.
Umar masih sempat beramar ma'ruf nahi munkar.
Ternyata pemuda ini sarungnya di bawah mata kaki.
Ketika dia datang memuji2 Umar (Umar dalam keadaan mau meninggal), dia berkata,
"Ya Amirul mukminin, selamat bergembira ya Amirul Mukminin, Allah telah beri kabar gembira kepada engkau, engkau adalah sahabatnya Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, dan engkau telah banyak melakukan jasa dalam Islam, dan engkau menjadi khalifah engkau adil dalam kekhilafahanmu, kemudian engkau sekarang mati syahid."

Setelah dipuji habis2an, Umar mengatakan,
"Aku hanya berharap apa yang sudah aku lakukan itu impas dihadapan Allah, tidak menghabisiku dan tidak juga membelaku,"

Ketika orang itu pergi, tiba2 Umar melihat ternyata sarungnya terjulur ditanah.
Kata Umar,
"Kembalikan anak muda itu kepadaku,"
Kemudian Umar menasehati,
"Wahai putra saudaraku, angkat sarungmu, itu lebih baik dan lebih bersih bagi bajumu dan sarungmu dan lebih bertaqwa kepada Rabb mu." 
Menakjubkan Umar, dalam kondisi demikian dia masih sempat beramar maruf nahi munkar, orang disuruh jangan isbal. 

Demikianlah tentang Umar bin Khattab radhiallahu'anhu, jasanya sangat luar biasa, meskipun demikian ternyata ada orang2 yang dengki kepada Umar, seperti orang Syi'ah.

Wallahu'alam bishowab.


?  SOAL - JAWAB

1️⃣ Pertanyaan pekan lalu tentang khilafah Nubuah, tentang khulafaur Rasyidin.
↪️  Jawab :
Hadistnya dari Irbath bin Sariyah,
"Hendaknya kalian berpegang teguh kepada Sunnahku jika terjadi perselisihan yang banyak dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus yang mendapat petunjuk setelahku."
Maka rata2 para perawi hadist mengatakan maksudnya adalah Khalifah yang empat. 
Sebagian mengatakan umum mencakup khalifah2 yang lain yang penting diatas petunjuk. 
Tapi kebanyakan mengatakan Khulafaur Rasyidin. 
Dan di tafsir Ibnu Katsir menambahkan khalifah yang ke lima yaitu Hasan, karena berdasarkan Hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya dengan sanad yang hasan yang dihasankan oleh Ibnu Hajar dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani, yaitu kata Nabi shalallahu'alaihi wasallam,
"Kekhilafahan Nubuah 30 tahun, setelah itu Allah berikan kerajaan kepada siapa yang Allah kehendaki."
Oleh karenanya mereka mengatakan Kekhilafahan Nubuah ada 5 orang:
1. Abu Bakar ash Shidik radhiallahu'anhu, masa kekhilafahannya adalah 2 tahun 3 bulan.
2. Umar bin Khattab radhiallahu'anhu, masa kekhilafahannya 10 tahun.
3. Utsman bin Affan radhiallahu'anhu, masa kekhilafahannya 12 tahun 9 bulan.
4. Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu, masa kekhilafahannya 4 tahun 9 bulan.
5. Hasan bin Ali radhiallahu'anhu, masa kekhilafahannya 6 bulan.
Totalnya semua 30 tahun, sehingga Nabi memuji kekhilafahan Nubuah yaitu khilafah yang benar2 diatas petunjuk Nabi ada lima orang. 
Tetapi kita bahwa pemerintahan Hasan tidak sebagaimana yang sebelum2nya yang empat orang ini yg mendapatkan kekhususan dari Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Adapun Hasan masih muda ketika Nabi meninggal dunia.
Intinya khulafaur Rasyidin adalah diantaranya empat orang tersebut.
Wallahu'alam bishowab.

2️⃣ Terkait sholat tarawih yang dilakukan oleh Umar yaitu mengumpulkan jamaah yang sholatnya sendiri2 atau berdua, lalu Umar mengumpulkan jamaah dan berkata inilah nikmat bid'ah, apakah sholat tarawih Umar yang 23 rakaat itu lebih afdhol dibandingkan yang 11 rakaat.?
↪️  Jawab :
Sunnahnya kalau kita perhatikan tentang masalah sholat malam.
Tidak ada bilangan khusus dari Rasulullah shalallahu'alaihi wasalam. 
Diriwayatkan dari Nabi, Nabi sholat pernah sholat 11 rakaat, Nabi pernah sholat 13 rakaat. Datang hadist yang shahih tentang 11 rakaat dan 13 rakaat. 
Tapi ketika ada yang bertanya kepada Nabi bagaimana sholat malam? (sebagian riwayat Arab Baduy yang bertanya kepada Nabi).
Nabi mengatakan,
"Shalat malam itu dua rakaat.. dua rakaat.. dua rakaat.. dst nya, kalau kau khawatir subuh maka shokat witir 1 rakaat."
Nabi tidak menyebutkan, tidak boleh lewat dari 11 rakaat, Nabi tidak mengatakan demikian.
Ada yang bilang mungkin orang Arab Baduy ini sudah tahu jumlah maksimal 11 rakaat, tidak...
Jangankan jumlah maksimal, cara sholatpun dia tidak tahu apalagi jumlahnya. 
Para sahabat memahami bahwa sholat malam lebih dari 11 rakaat itu boleh. 
Hadist Umar tentang sholat 23 rakaat, sebagian Ulama menshahihkan riwayat, "bahwasanya ketika Umar menyuruh Ubaid bin Ka'ab menjadi Imam sholatnya 23 rakaat."
Intinya... bahwasanya yang diperhatikan dalam sholat malam adalah wakti sholat.
★Kata Allah Subhanahu wa Ta'alaa,

اِنَّ رَبَّكَ يَعۡلَمُ اَنَّكَ تَقُوۡمُ اَدۡنىٰ مِنۡ ثُلُثَىِ الَّيۡلِ وَ نِصۡفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَآٮِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيۡنَ مَعَكَ‌ؕ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ‌ؕ عَلِمَ اَنۡ لَّنۡ تُحۡصُوۡهُ فَتَابَ عَلَيۡكُمۡ‌ فَاقۡرَءُوۡا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الۡقُرۡاٰنِ‌ؕ 

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an,"
[QS. Muzammil : 20]
Yang menjadi patokan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah waktu sholat malam.
Yang menjadi patoka bukanlah jumlah, tapi apakah kau sholat di duapertiga malam, apakah setengah malam, atau sepertiga malam.
Rasulullah mengatakan,
"Sholat yang terbaik yang berdirinya lama."
Untuk meraih waktu yang banyak untuk kita sholat ini ada dua metode, 
1. Metode yang panjang sebagaimana Nabi shalallahu 'alaihi wasallam sehingga 11 rakaat saja sudah panjang.
2. Dwngan sholat yang pendek tetapi rakaatnya diperbanyak, dan ini yang dilakukan para sahabat dan para tabiin.
Zaman Imam Malik radhiallahu'anhu, mereka sholat tarawih sampai 40 rakaat dikota Madinnah.
Karena untuk menyaingi orang di Mekkah.
Orang2 di Mekkah mereka sholat ada tarawih istirahat sebentar mereka tawaf, ada Ka'bah di Mekkah sehingga merwka tawaf seperti mereka sholat.
Orang Madinnah ingin menyaingi, waktu dimanfaatkan jadi 40 rakaat.
Sehingga para Ulama mengatakan Ijma Ulama bahwasanya sholat malam boleh lebih dari 11 rakaat.
Ibnu Taimiyah mengatakan,
"Barangsiapa yang mengatakan kebih dari 11 rakaat tidak boleh, dia telah bersalah."
Ini pendapat 4 mazhab dan dalilnya banyak.
Adapun yang mengatakan tidak boleh ini ijtihad, saya tidak tepat. Lebih tepat penjelasan para Imam Mazhab dan juga Ibnu Taimiyah rahimahullah berdasarkan dalil2 yang ada.
Bahkan di Haramain juga diterapkan sholat lebih dari 23 rakaat, bahkan kalau 10 hari terakhir 33 rakaat.
Jadi kalau ditinjau dikatakan apakah lebih baik dari pada 11 rakaat, masing2 punya kelebihan. 
Sholat malamnya Nabi shalallahu'alaihi wasallam pernah sholat dari awal malam sampai setengah malam ketika Nabi shalat tarawih bersama para sahabat.
Ditinjau dari waktu yang panjang, meskipun sholat 11 rakaat mencakup waktu yang panjang.
Kalau kita tidak mampu untul sholat 11 rakaat yang panjang, maka kita sholat perbanyak rakaatnya.
Kalau lebih baik tentu sholat seperti Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Wallahu'alam bishowab.

3️⃣ Apakah artinya keputusan Umar kepada budak tersebut memang tidak adil, kemudian dimana Aisyah tinggal ketika rumahnya sudah menjadi pemakaman Nabi, Abu Bakar dan Umar.?
↪️  Jawab :
Adapun Umar bin Khattab radhiallahu'anhu beliau tidak dzolim kepada budak tersebut, budak ini mengatakan, bahwa menurutnya majikannya terlalu berat kepadanya. 
Dan Umar berusaha memberi nasihat kepada keduanya.
Tapi ketika Umar mengatakan bertaqwalah kepada Allah, budak tersebut sudah tersinggung dan ketersinggungannya sebenarnya bukan karena itu. Tapi karena Majusi hancur lebur di zaman Umar.
Dan dia salah seorang Majusi yang menjadi budak tentu dia dendam kepada Umar, karena sebab Umar maka Allah menjadikan negara merwka hancur.
Adapun Aisyah radhiallahu'anha ketika Umar di kubur di rumah Aisyah, Asiyah masih tinggal dirumahnya beberapa waktu dan kemudian dia pasang hijab karena Umar bukan Mahromnya, kemudian setelah itu dia meninggalkan rumah tersebut. Tapi beliau tinggal dimana saat itu, wallahu'alam. Yang jelas di kota Madinnah.
Wallahu'alam bishowab.


?  PENCATAT :
~ Tim Kajian Online Masjid Astra ~