Merangkai Jejak Kebaikan
Rabu, 26 Maret 2025. Kajian Itikaf Malam 27 Ramadhan di Masjid Darussadah, Jakarta Selatan oleh Ust. Dr. Fachri Fachrudin, S.H., M.E.I dan disinak oleh sekitar 20 jamaah itikaf dengan ringkasan kajian sebagai berikut.
- Kenapa salafus sholih begitu sangat maksimal bersemangat beribadah di malam terakhir Ramadhan? Karena mereka sadar bahwa hidup di dunia adalah momentum untuk mengumpulkan modal atau bekal berupa amal sholeh untuk kehidupan akherat.
- Jika ingin mencintai surga maka cintailah kematian dengan menyiapkan bekal amal shaleh sebanyak-banyaknya.
- Orang hidup masih bisa memenuhi keinginannya, bagaimana dengan orang yang meninggal, jika khusnul khatimah, maka mereka berharap kiamat disegerakan namun sebaliknya yang suulkhatimah, maka berharap kiamat tidak terjadi.
- Kebahagiaan sejati yaitu terkabulnya doa kita disingkirkannya dari neraka.
- Ibadah apa yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan amal di dunia untuk akherat? Raih segala kemungkinan yang bisa diraih baik amalan pribadi maupun amalan untuk orang lain. Contoh itikaf hukumnya sunnah tapi bagi orang yang bekerja shift malam maka itikaf bisa ditinggalkan karena bekerja hukumnya diatas sunnah yaitu wajib, karena tidak hanya untuk diri sendiri tapi amalan untuk orang lain dalam hal ini keluarga.
- Amalan utama yang terbesar yaitu berdakwah di jalan Allah Ta'ala. Namun jangan pernah menyepelekan amal sholeh apapun, karena kita tidak tahu amal sholeh apa yang menghantarkan kita ke surga Allah Ta'ala
Wallahu'alam bishowwab
Tupon Setiawan - DKM Baitussalam PT Akebono Brake Astra Indonesia