*ONE DAY ONE HADITS*

Kamis, 25 Mei 2023 / 5 Dzulqo'dah 1444

 

*" 'ASHOBIYYAH "*

عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ

 

Dari Jabir bin Muth’im, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada 'ashabiyyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena 'ashabiyyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena 'ashabiyyah.”

[HR. Abu Dawud No.4456].

 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- 'Ashabiyyah adalah fanatik buta. Bersikap membela dan mengikuti pihak yang menjadi sasaran 'ashabiyyah. Benar atau salah tetap dibela.

2- 'Ashabiyyah dilarang karena seharusnya seseorang membela kebenaran.  Kebenaran adalah yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam.

3- Makna syar’i 'ashabiyyah disarikan dari beberapa hadits Nabi saw berikut ini. Imam Abu Dawud menuturkan sebuah riwayat dari Watsilah bin al-Asqa’ ra, bahwasanya ia mendengar bapaknya berkata:

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْعَصَبِيَّةُ قَالَ أَنْ تُعِينَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمِ

“Saya (bapak Watsilah bin al-Asqa’ ra) bertanya, “Yaa Rasulullah, apa ‘ashabiyyah itu? Beliau menjawab, “Kamu menolong kaummu atas kedzaliman”.[HR. Imam Abu Dawud]

4- Hukum 'Asobiyyah adalah,"haram."

5- Di antara perbuatan yang terkategori tindakan ‘ashabiyyah adalah membela keluarga, kerabat atau kelompok meskipun mereka melakukan kedzaliman dan kefajiran atau yang jelas-jelas telah menyimpang dari ajaran Islam. Wallahu a’lam bish shawab. 

 

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Adapun “pengakuan sebagai bangsa”,yaitu sekedar menyatakan diri  sebagai salah satu dari bangsa yang ada. Hal sedemikian merupakan keharusan dengan tujuan menjelaskan. Sebab,  tidak benar misalnya sebagai Bangsa Indonesia jika mengakukan dirinya sebagai bangsa lainnya.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia,  sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”_(Q.S.49:13)