Ustadz Isa Abdullah حفظه الله تعالى
*Cara Hidup Orang Bertaqwa*
*DKM Al-Kautsar*
Jum'at 12 Mei 2023
••┈┈••••◎◈﷽◈◎••••┈┈••
Halal bi halal itu istilahnya orang indonesia artinya kamu halalkan apa yg pernah aku lakukan yg pernah menyakitimu dan aku halalkan apa yg engkau lakukan kpdku, Sehingga kita sama² saling menghalalkan.
Nah seberapa penting sih halal bi halal itu dalam kehidupan kita?? Penting bnget,
Kenapa halal bihalal itu penting karena neraka itu diciptakan Allah ﷻ untuk yg haram². Seandainya gk ada yg haram gk ada neraka faham ya!! Makanya Seandainya semua hal itu halal gk ada orang yg masuk neraka, orang yg masuk neraka itu karena berbuat yg haram.
Nah karena itulah kita adakan agenda halal bi halal maksudnya adalah untuk merelakan salah dan khilaf yg pernah kita lakukan satu sama lain kita anggap semuanya sudah impas dan selesai di dunia.
Seberapa pentingkah Agenda seperti itu??
Jawab: Penting banget, itu kalo dlm bahasa indonesia halal bi halal, tapi kalo di Arab mereka meneyebutnya itu dgn istilah saling merelakan, Saling melepaskan, dan juga berusaha untuk saling merelakan satu sama lain.
Dulu klo kita perhatikan Nabi Muhammad ﷺ sendiri karena memang sperti ini kewajiban seorang hamba itu ketika salah ya meminta maaf. Ini bukan sunnah, bukan anjuran, bukan sukarela, tapi ini wajib orang yg salah itu wajib untuk meminta maaf kpda sodaranya yg lain. Nah karena itulah ketika kita merasa bhawa kita bukan org suci dari dosa, bukan manusia yg bersih dari salah dan khilaf, maka kewajiban kita adalah meminta maaf.
Dan meminta maaf itu kata Syaikh Sholih Bin Munajjid Hafidzhahullah Ta'ala: minta maaf itu kalo mampu ya langsung ketika kou berbuat salah ya langsung habis salah langsung minta maaf. Kalo tdk mampu ya nunggu besok kalo sudah siap, kalo gk mampu nunggu besok nya lagi minta maaf, kalo ngk mampu minimal sebelum kita meninggal kita udh minta maaf. Dan Hukum minta maaf itu menjadi smkin ditekankan itu kalou waktu² terhormat dibulan suci romadhon itu hukumnya makin ditekakan untuk meminta maaf dan merelakan dari orang² yg pernah kita dzolimi.
Nah maka dari itu penting bagi kita untuk memahami, karena dulu Nabi Muhammad ﷺ beliau juga melakukan agenda maaf²an ini, beliaukan seorng Nabi beliau gk pernah salah, tapi sbgai manusia mencontohkan kpd manusia dan ini dikisahkan
Suatu ketika nabi berkumpul bersama Shabat lalu baliau bertanya apakah diantara kalian yg merasa tersakiti?? Selama kita berjumpa dan berkumpul bersama. Pada waktu itu para shabat bilang wah ngk ada wahai Rosulullah pokoknya smuanya tdk ada yg merasa tersakiti oleh engkau wahai Rosulullah dan itu ngk mungkin Beliau itu orgnya profesional beliau tak mau cumn ucapan dimulut doang kalimat itu. Lalu Nabi berkata lagi wahai sodara² sekalian siapapun diantara kalian yg merasa pernah sya sakiti silahkan bales sini maju supaya tdk punya beban lagi nanti di akhirat.
Akhirnya smua shabat udh pada ngomong ya kynya gk mungkin wahai Rosulullah kita gk ada yg mau membalas smuanya sudah ikhlas dan impas bgtu.
Akan tetapi ada satu orng shabat yg bernama sawad dan beliau menyampaikan wahai Rosulullah sya pernah engkau sakiti, lalu pada saat itu para shabat lainya pada bergemuruh pada bilang udh ikhlasin aja padahal rosulullah tdk mau sperti itu sja akhirnya shabat yg tersakiti disuruh maju, lalu Nabi bertanya kamu pernah saya sakiti kpan? Lalu shabat ini menjawab apakah engkau msih ingat pda saat perang badar anda membariskan pasukan waktu itu karena perut sya kemajuan & perutnya gemuk lalu anda ngmbil tongkat kemudian anda memukul perut sya lurusin sya masih ingat skli kata² itu, saya masih sakit rasanya. Ketika itu para shabat lainya berkata udh saja ikhlasin sja knpa sih!!
Tapi Rosulullah ﷺ menjawab baik² sebelah mn yg dulu pernh sya pukul sini lalu nunjuk kbgian perut lalu dibales pukul pake tongkat dan rosulullah mempersilahkan shabat tersbut untuk membalesnya, akan tetapi sawad ini malah memeluk Rosulullah sambil mengatakan Wahai Rosulullah sya hnya ingin memeluk anda dan sya ingin sblum mati ini pipi sya nempel dgn anda.
Faidahnya dari kisah ini adalah
Beliau gentle loh jadi orang klo salah minta maaf ya minta maaf klo pernah mendzolimi pgnya di bales balik aja jangan senggan karena didunia urusanya lebih ringan dibanding nanti di akhirat.
Ibnu bathol dalam syarah shohih Bukhori yaitu kisah abu dzar Al Ghifari dgn bilal bin robbah bertengkar dan adu mulut
Saat sedang bertengkar, Abu Dzar tiba-tiba keceplosan mengucapkan, “Dasar, kulit hitam!” Bilal sangat tersinggung mendengar ucapan itu. Ia datang kepada Rasulullah ﷺ dan mengadukan kegalauannya.
Mendengar hal itu, rona wajah Rasulullah ﷺ berubah dan bergegas menghampiri Abu Dzar. Lalu berkata, “Sungguh dalam dirimu masih terdapat Jahiliyah!”
Rasulullah ﷺ mengucapkan teguran itu karena kemuliaan seorang hamba tidak diukur bersadarkan suku, ras atau pun warna kulit. Namun semata karena ketakwaanya kepada Allah ﷻ.
Mendengar nasihat Rasulullah, Abu Dzar menangis dan memohon kepada Allah ﷻ. Ia menyesali tindakan diskriminatifnya. Ia pun berjanji di hadapan Nabi untuk tidak mengulanginya dan segera memohon maaf kepada Bilal.
Abu Dzar pun mendatangi Bilal lalu tersungkur bersujud dan memohon Bilal untuk menginjak wajahnya. Ia menempelkan pipinya diatas tanah yang berdebu dan dilumpurkannya pasir kewajahnya berharap Bilal mau menginjaknya. Berulang kali Abu Dzar memohon agar Bilal menginjak wajahnya.
“Injaklah wajahku, wahai Bilal! Injak wajahku! Injak wajahku Bilal! Demi Allah Injaklah wajahku, wahai Bilal! Aku berharap dengannya Allah akan mengampuniku dan mengampuni sifat jahiliyah dari jiwaku!”
Namun Bilal tetap berdiri kukuh pada tempatnya. Bahkan Bilal menangis mendapati Abu Dzar sedemikian terpukulnya. Ia kemudian berkata, “Semoga Allah mengampunimu, Abu Dzar. Aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di muka yang penuh cahaya sujud pada Allah itu.” Keduanya lalu menangis dan akhirnya berpelukan.
Itu cara minta maaf salaf kita terdhulu sperti itu jadi cara lepas dari dosa dgn sesama manusia contoh salaf kita ini dia tdk mau bangkit smpai engkau mau menginjak kaki pipinya.
Jadi artinya minta maaf minta kerelaan bukan artinya bukan aib bukan hal menunjukan kelemahan itu bukti bahwa kita gentlemen dan punya mental.
Ini yg membuat org indonesia sehingga mempunyai tradisi setelah romadhon mereka smua saling merelakan satu sama lain. Dan dulu agenda ini sngat general setelah romadhon itu ada getaran² pengen minta maaf itu ada bahkan yg kita biasa tengkarpun kalo pas habis lebaran pada berdatangan salaman dan meminta maaf
Apalagi klo diantara anak sma org tua, menantu sma mertua, itu jauh lebih kuat lagi keinginanya untuk meminta maaf dan itu adalah hal² yg sngat bagus dan baik.
Kenapa demikian??
Kita sangat butuh skli dgn adanya moment untuk meminta maaf
Muamalat sperti ini bukan bid'ah
Bid'ah ini perkara yg penting dlm hal ibadah
Untuk persoalan muamalat ini tidak
Minta maaf dan sbgainya merupakan perbuatan yg hasan yg baik tidak ada masalah, bahkan sngat diperintahkan oleh Syariat kita.
Masih bnyak contoh² lain dikalangan salafus sholeh minta maaf itu kadang harus smpai segitunya.
Contoh lain
Dlm hadits bukhori antara Abdullah bin zubair dan Aisyah Radhiallahu Anha bertengkar smpai gk mau ngomong sperti dikisahkan dalam hadits berikut ini Rosulullah ﷺ bersabda
عن عوف بن مالك -أو: ابن الحارث- بن الطفيل أن عائشة رضي الله عنها ، حُدِّثَتْ أن عبد الله بن الزبير رضي الله عنهما ، قال في بيع أو عطاء أعطته عائشة رضي الله تعالى عنها: والله لتَنْتَهِيَنَّ عائشة أو لأَحْجُرَنَّ عليها، قالت: أهو قال هذا؟ قالوا: نعم. قالت: هو لله علي نَذْرٌ أن لا أكلم ابن الزبير أبدًا. فاستشفع ابنُ الزبير إليها حين طالت الهجرة. فقالت: لا، والله لا أُشفَّع فيه أبدًا، ولا أَتَحَنَّثُ إلى نذري. فلما طال ذلك على ابن الزبير كلم المِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ، وعبد الرحمن بن الأسود بن عبد يَغُوثَ وقال لهما: أَنْشُدُكُما الله لَمَا أَدْخَلْتُمَانِي على عائشة رضي الله عنها ، فإنها لا يَحِلُّ لها أن تَنْذِرَ قَطِيعَتِي، فأقبل به المِسْوَرُ وعبد الرحمن حتى استأذنا على عائشة فقالا: السلام عليك ورحمة الله وبركاته، أندخل؟ قالت عائشة: ادخلوا. قالوا: كلنا؟ قالت: نعم ادخلوا كلكم، ولا تعلم أن معهما ابن الزبير، فلما دخلوا دخل ابن الزبير الحجاب فاعتنق عائشة رضي الله عنها ، وَطَفِقَ يُنَاشِدُهَا ويبكي، وطَفِقَ المِسْوَرُ، وعبد الرحمن يُنَاشِدَانِهَا إلا كَلّمَتْهُ وقَبِلَتْ منه، ويقولان: إن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عما قد علمتِ من الهجرة؛ ولا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث ليال، فلما أكثروا على عائشة من التذكرة والتحريج، طَفِقَتْ تُذَكِّرُهُما وتبكي، وتقول: إني نَذَرْتُ والنذرُ شديدٌ. فلم يزالا بها حتى كلمت ابن الزبير، وأعتقت في نذرها ذلك أربعين رقبة، وكانت تَذْكُرُ نَذْرَهَا بعد ذلك فتبكي حتى تَبُلَّ دموعُها خمارَها.
Artinya;
Dari 'Auf bin Mālik -atau Ibnu al-Hāriṡ- bin aṭ-Ṭufail bahwa Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- diberitahu bahwa Abdullah bin Zubair -raḍiyallāhu 'anhumā- berbicara tentang penjualan atau pemberian yang diberikan Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-. Abdullah berkata, "Demi Allah, hendaknya Aisyah berhenti atau aku akan melarangnya untuk memberi." Aisyah bertanya, "Apakah dia (Ibnu Zubair) mengatakan seperti itu?" Mereka menjawab, "Ya." Aisyah lantas berkata, "Demi Allah, aku bernazar kepada Allah untuk tidak berbicara kepada Ibnu Zubair selamanya." Maka Ibnu Zubair pun meminta maaf kepada Aisyah ketika Aisyah lama mendiamkannya. Namun Aisyah tetap berkata, "Tidak, demi Allah, aku tidak akan memaafkannya dan tidak pula membatalkan nazarku." Ketika hal itu dirasakan Ibnu Zubair dengan cukup lama, maka Ibnu Zubair memberitahukan al-Miswar bin Makhramah dan Abdurrahman bin al-Aswad bin Abdu Yagūṡ, dan berkata kepada keduanya, "Aku memohon pada kalian berdua atas nama Allah agar kalian berdua memasukkanku ke rumah Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, sesungguhnya tidak halal baginya bernazar untuk memutuskan tali silaturrahmi." Lantas al-Miswar dan Abdurrahman pergi menemui Aisyah dengan membawa Ibnu Zubair, kemudian keduanya meminta izin kepada Aisyah, dan berkata, "Assalāmu 'alaiki waraḥmatullāhi wabarakātuhu, apakah kami boleh masuk?" Aisyah menjawab, "Masuklah kalian!" Mereka bertanya, "Kami semua?" Aisyah menjawab, "Ya, kalian semua." Aisyah tidak tahu kalau Ibnu Zubair juga ada bersama mereka berdua. Ketika mereka masuk rumah, Ibnu Zubair pun masuk ke dalam ruangan Aisyah, dan langsung memeluk -raḍiyallāhu 'anhā- dan menangis serta memintanya (atas nama Allah) untuk memaafkannya sembari menangis.
Lantas al-Miswar dan Abdurrahman juga meminta Aisyah agar berbicara kepadanya dan menerimanya. Keduanya berkata, "Sesungguhnya Nabi ﷺ telah melarang untuk mendiamkan orang lain sebagaimana yang telah engkau ketahui. Sesungguhnya tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari." Ketika nasehat itu mengalir terus kepada Aisyah, Aisyah segera mengingatkan mereka (mengenai nazarnya) dan menangis, dan berkata, "Sesungguhnya aku telah bernazar, dan nazar itu sangatlah berat."
Namun keduanya terus saja membujuknya sampai Aisyah berbicara dengan Ibnu Zubair. Dalam pembatalan nazarnya ini, Aisyah memerdekakan empat puluh budak. Maka Aisyah mengingat nazarnya setelah kejadian itu, ia pun menangis sehingga air matanya membasahi kerudungnya." (HR Bukhori)
Abdullah bin Zubair berusaha membujuknya untuk berbicara dengannya, akan tetapi Aisyah tetap pada pendiriannya karena beliau menganggap bahwa nazar itu berat.
Lantas Abdullah meminta syafaat kepada Aisyah melalui dua orang sahabat Rasulullah ﷺ, dan keduanya melakukan rekayasa kepada Ummul Mukminin, namun rekayasa itu baik karena mengarah kepada tujuan yang baik, yaitu mendamaikan antara manusia.
Lantas keduanya memohon izin kepada Aisyah Raḍiyallāhu 'anhā dengan mengucapkan salam kepadanya lalu meminta izin kepadanya untuk masuk. Keduanya berkata, "Bolehkah kami masuk?" Ia menjawab, "Ya." Mereka berkata, "Kami semua?" Ia menjawab, "Kalian semua." Tentunya Aisyah tidak tahu bahwa Abdullah bin Zubair bersama kedua orang tersebut, tapi dia tidak bertanya, "Apakah kalian bersama Abdullah bin Zubair?" Beliau tidak merinci dan hanya mengatakan ucapan yang umum, "Masuklah kalian semua!" Mereka pun masuk. Saat mereka masuk kepadanya, ternyata dia (Aisyah) memasang hijab Ummahatul Mukminin, yaitu berupa tabir yang menutupi Ummahatul Mukminin tanpa bisa dilihat manusia.
Hijab ini berbeda dengan hijab yang dikenakan wanita pada umumnya karena hijab untuk wanita pada umumnya berupa penutup wajah dan badan.
Sedangkan hijab (Aisyah) merupakan tabir dan penghalang antara Ummahatul Mukminin dengan manusia. Setelah keduanya masuk ke rumah, masuklah Abdullah bin Zubair ke dalam hijab karena dia keponakannya dan Aisyah mahramnya. Lantas Abdullah bin Zubair bersimpuh kepadanya, menciumnya, menangis, memohon kepadanya atas nama Allah ﷻ, memperingatkannya tentang bahaya memutuskan silaturahmi, dan menjelaskan kepadanya bahwa hal itu tidak boleh.
Akan tetapi ia (Aisyah) mengatakan bahwa nazar itu sangat berat dibatalkan. Selanjutnya kedua orang tersebut membujuknya untuk mengubah keputusannya berupa tidak mau berbicara kepadanya.
Keduanya menuturkan hadits Nabi ﷺ bahwa tidak dihalalkan bagi seorang mukmin untuk tidak berbicara kepada saudaranya lebih dari tiga hari, hingga Aisyah rela, menangis, dan berbicara kepada Abdullah Zubair. Hanya saja hal tersebut membuatnya sangat sedih sehingga setiap kali ia (Aisyah) teringat hal ini, dia pun menangis karena nazar tersebut berat.
Dia memerdekakan empat puluh budak sahaya karena nazar tersebut agar Allah ﷻ memerdekakan dirinya dari neraka. Hal ini menunjukkan sifat wara'nya, sebab yang wajib adalah (memerdekakan) seorang budak sahaya saja.
Ini bner² cara pengen minta maaf agar direlakan agar jangan ada masalah lagi, Nah kenapa smpai segitunya karena urusan yg paling berat nanti di akhirat adalah urusan sesama manusia yg lainya.
Makanya kata Abdullah Bin Umar
Seandainya kamu mampu mati tanpa membawa urusan sama orang mati saja.
Kalo kamu sanggup mati tanpa punya dosa sama manusia itu lakukanlah.
Kata imam munawir faidul qodir beliau menyampaikan yang paling bnyak memasukan manusia keneraka itukan urusan² sesama manusia dosa² manusia.
Makanya Nabi ﷺ berpesan kepada kita sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ
Artinya: Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, maka Rasulullah ﷺ pun menjawab, "Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia". Dan ketika ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka Rasulullah ﷺ menjawab, "Mulut dan kemaluan". (HR Tirmidzi)
Makanya kata Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah besok dihari kiamat itu bnyak orang bawa pahala bergunung² akan tetapi semuanya habis untuk menebus dosanya mulut. Ternyata dia dgn mulutnya telah menghancurkan semua amal kebaikannya.
Makanya menjaga mulut itu paling susah Dosa yg paling bnyak kita lakukan adalah sumbernya dari mulut. Makanya dlm Beberapa riwayat Rosulullah ﷺ bersabda
من صمت نجا
Siapa yg diam maka ia selamat
(HR Tirmidzi dan Ahmad).
Dan Nabi ﷺ mengingatkan dlm riwayat bukhori Rosulullah ﷺ bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «مَنْ كَانَتْ عِندَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ، مِنْ عِرْضِهِ أو مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليومَ قَبْلَ أَن لا يَكُونَ دِينَارٌ ولا دِرْهَمٌ؛ إِنْ كَانَ له عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِن لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أَخَذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ».
[صحيح] - [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Siapa saja yang pernah melakukan suatu kezaliman terhadap saudaranya, baik itu harga diri ataupun perkara lain, maka hendaklah ia meminta untuk dihalalkan pada saat ini sebelum datang hari dimana dinar dan dirham sudah tidak berlaku. Jika dia memiliki amal saleh maka akan diambil dari pahala amalan salehnya sebanyak kezalimannya, dan jika ia tidak memiliki kebaikan, maka akan diambil dosa orang yang dizaliminya kemudian dibebankan kepadanya."( HR. Bukhori)
Di dalam Riwayat imam muslim Rosulullah ﷺ bersabda
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «أتدرون من المفلس؟» قالوا: المُفْلِس فينا من لا دِرهَمَ له ولا مَتَاع، فقال: «إن المفلس من أمتي من يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة، ويأتي وقد شَتَمَ هذا، وقذف هذا، وأكل مال هذا، وسَفَكَ دم هذا، وضرب هذا، فيعطى هذا من حسناته، وهذا من حسناته، فإن فنيت حسناته قبل أن يُقْضَى ما عليه، أخذ من خطاياهم فَطُرِحتْ عليه، ثم طُرِحَ في النار».
[صحيح] - [رواه مسلم]
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', (Nabi bersabda), “Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di tengah kami adalah orang yang tidak punya dirham dan harta benda.” Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa dan zakat. Namun ia datang telah mencela si ini, menuduh si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini dan memukul si ini. Maka orang yang ini diberi dari kebaikannya, dan orang ini juga diberi dari kebaikannya. Hingga jika semua kebaikannya habis padahal semua dosanya belum habis, diambillah kesalahan-kesalahan (orang yang dizaliminya), lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia pun dilemparkan ke dalam neraka.” ( HR Muslim).
Dalam riwayat yg lainya Rosulullah ﷺ bersabda;
يا رسولَ اللهِ، إنَّ فُلانةَ يُذكَرُ مِن كَثرَةِ صَلاتِها، وصيامِها، وصَدَقتِها، غَيرَ أنَّها تُؤذي جيرانَها بلِسانِها. قال: هي في النَّارِ. قال: يا رسولَ اللهِ؛ فإنَّ فُلانةَ يُذكَرُ مِن قِلَّةِ صيامِها، وصَدَقتِها، وصلاتِها، وإنَّها تصَدَّقُ بالأثوارِ مِنَ الأقِطِ، ولا تُؤذي جيرانَها بلِسانِها. قال: هي في الجنَّةِ.
Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah banyak melakukan sholat, sedekah, dan puasa. Hanya saja ia menyakiti tetangga dengan lisannya.''
Rasulullah ﷺ bersabda, "Seseorang diceritakan sedikit melakukan puasa dan sholat, tapi ia bersedekah dengan beberapa potong keju dan tidak menyakiti tetangganya, maka wanita ini ada di dalam surga.'' (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Oleh karena itulah penting sekali kita untuk melepaskan diri terhadap dosa sesama manusia. Caranya salah satunya
1. Kita harus meminta maaf klo gentle
2. Mohonkan ampun kepada orng yg kita sakiti
3. Cara untuk melepaskan diri dari dosa sesama manusia, Kalo itu berupa uang maka balikan, kalo orngnya gk ada maka infaqkan atas nama org itu,
4. Kalo seandainya kita ngk mampu juga bagaimana cara agar diri terlepas dari dosa sesama manusia Yaitu kita melakukan perbuatan baik kpd manusia lain yg serupa.
5. Yang terakhir jika tidak mampu juga maka kita dianjurkan untuk memperbnyak istigfar dan beramal sholeh sebnyak²nya supaya besok msih ada sisa untuk masuk syurga. Makanya kalou bisa jangan bnyak berurusan dosa dgn sesama manusia kata Rosulullah ﷺ mengingatkan dalam haditsnya;
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda
'Kezaliman adalah bayangan-kegelapan yang bertumpuk-tumpuk pada hari kiamat'.” ( Hr. Bukhori 2447 dan Muslim no 2579).
Jangan berbuat dzolim karena akan membuat kegelapan di akhiratmu nanti sejak kita mati dikuburan sudah susah apalagi adzab kehidupan setelahnya menuju shirot dll tmbah berat lagi.
Makanya Intinya kita harus saling merelakan dan mendoakan sperti doa yg dipanjatkan Abu Bakar dalam Hadits Rosulullah ﷺ bersabda;
عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيق رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَ يْهِ وَسَلَّمَ: عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي قَالَ: قُلْ: «اللهُمَّ إنِّي ظ َلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي م َغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu , bahwa beliau berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Ajarkanlah kepadaku doa yang aku baca dalam shalatku.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bermimpi, “Ucapkanlah:
ALLOHUMMA INII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRO, WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA, FAGH-FIR-LII MAGH-FIROTAN MIN' INDIK, WARHAM-NII, INNAKA ANTAL GHOFUURUR ROHIIM.
Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, ampunilah diriku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampunan lagi Maha Penyayang.” ( Muttafaqun 'alaih ) [HR. Bukhori, tidak. 834 dan Muslim, no. 2705].
Jadi spwriti itu salah satu cara kita untuk melepaskan diri dari dosa sesama manusia
Karena sekali lagi dosa itu ada yg disengaja dan ada yg tdk dan kita tdk tahu. Tapi orng yg baik itu adalah orng yg gampang meminta maaf dan memaafkan.
Ini smua ini termasuk mempraktekan ketaqwaan yg merupakan hasil dari perbaikan selama bulan romadhon kemaren. Wujud taqwa kita adalah takut mati membawa dosa kpd sesama manusia lain.
Jadi point utama kita ini adalah bagaimana setelah Romadhon ini saling bermaaf²an, saling mengikhlaskan segala dosa kesalahan diantara kita. Tapi jangan main² hnya dilisan saja akan tetapi harus benar dari lubuk hati klo tdk gagal masuk syurga, nanti kita gagal masuk syurga klo msih ada problem dosa² sesama manusia ini.
Antum syuhada karena kalian adalah saksi² dimuka bumi engkou tdk bisa masuk syurga klo tdk ada kerelaan untuk msuk syurga, entah itu istri kita orng tua kita, tetangga kita rekan² kita dan orang muslim lainya yg pernah berurusan dgn kita klo diantara mereka ada yg gk rela maka kita akn tertahan untuk msuk syurga.
Syaikhul Islam Ibnu taimiyah berkata yg paling bnyak gagal msuk syurga adalah urusan sesama manusia. Makanya itu ada sebuah muhadhoroh yg disampaikan oleh
Dr kholid as sabt beliau memberika sebauah judul akhlaqul kibar (Akhlaqnya orng² besar) Diantara yaitu;
1. Pemaaf kenapa demikian ibnu taimiyyah beliau itu seumur hidupnya dipenjara 8x dan smuanya gk ada tuntutan salah pokoknya pemerintah pengen menjarai gtu aja. Kita kalo dipenjara sperti itu bisa ngk tetap memaafkan orng sperti itu Ustadz yakin pasti berat akan tetapi Ibnu taimiyyah orng hebat dan besar ibnu taimiyyah berkata saya sudah ikhlas dan sya sudah memaafkan smua orng yg telah menjebloskan dan smua orng yg telah memfitnah sya. Kan Ibnu Taimiyyah dipenjara gara² fitnah orng² yg dengki dan berkali² dia dijebloskan kdlm penjara karena ulama maliki, ulama syafi'i yg ngj seneng dgn Ibnu Taimiyyah menjarai beliau
Akan tetapi Ibnu Taimiyyah berkata smua yg pernh berbuat salah kpd sya, sya relakan dan saya maafkan tdk ada yg masih aku simpan walau beliau dipenjara lagi smpai beliau wafat didlm penajara Maa Syaa Allah.
Imam Ahmad bin Hambal dipenjara dan di siksa dgn sangat² mengerikan. Kata imam Adz Dzahabi dalam Syiar Ar nurbala awalanya yg dipenjara ada 1000 orng dan semuanya dipaksa untuk mengatakan bahwa Alqur'an itu makhluk bukan kalam Allah ﷻ.
Pada waktu itu pemerintahnya berfaham Mu'tazilah intinya Alqur'an itu Makhluk akhirnya smua orng disitu dipukilin 500 orng tumbang, dan menyerah dan mengakui bahwa Alqur'an itu makhluk, pukulin lagi tinggal 100 orang, pukulin lagi tinggal 10 orang, yang terakhir Imam Ahmad smpet berpisah dari beberapa shabat kesayangan beliau tinggal sisa 3 orng dipukulin lagi yg lainya nyerah sisa 1 orng lagi yakni Imam Ahmad Bin Hambal saja.
Smuanya pada nyerah dan terakhir beliau menitipkan pesan wahai Imam Ahmad engkau adalah benteng ahlus sunnah yg terakhir !! Kalau engkau ikutan sperti kita smua maka tdk ada lagi ahlus sunnah wal jamaah dan pasti negara diseluruh dunia akan menjadi mu'tajillah semua.
Dan shabatnya yg satu ini sama tdk kuat tinggal Imam Ahmad soerang yg setiap hari disiksa terus agar mau mengatakan bahwa Alqur'an ini makhluk bukan kalam Allah. (Next time Ustadz akan membahas desas desus Alqur'an makhluk).
Smpai pada waktu itu kata Al Imam Adz dzhabi Rahimahullah Dimasa Imam Ahmad dlm penjara yg sesang disiksa itu, tiba² ada maling ketangkep dan dipenjara bareng Imam Ahmad. Saat dipenjara Maling tersbut bertanya pak ini udh lama dipenjara ??
Lalu Imam Ahmad menjawab sudah lama skli sya berada dipenjara dan setiap hari disiksa.
Lalu maling tersebut bertanya lagi bapak masuk sini kenapa??
Lalu Imam Ahmad menjawab lagi ; engak sih sbnernya saya ini Ahmad bin Hambal
Maling tersbut tdk mengenali sosok imam ahmad itu seorang ulama akan tetapi maling tersbut merasa tdk asing dgn Nama Imam Ahmad ini, Lalu maling lanjut bertanya ko bisa masuk penjara??
Imam Ahmad menjawab lagi sya ini masuk penjara karena mempertahankan bahwasanya Alqur'an itu Kalamullah bukan makhluk.
Lalu maling tersbut berkata : Ouh bpak ini Orang baik yg kuat ya pak ya, sya ini masuk penjara karena sering maling pak lebih dari 5x tahan pak stiap masuk penjara di pukulin besok kluar maling lagi dan sterusnya. Sya saja yg mempertahankan malingnya saya itu dipukulin kuat loh pak kalo bapak tolong yg kuat dan sabar untuk mempertahankan kebenaran.
Dinasehatin sama maling akhirnya waktu berganti kholifah berganti smpai berganti kpd kholifah al mutawakil 'Alallahi. Akhirnya karena kholifahnya sudah berganti dan bukan mu'tazilah imam ahmadpun dibebaskan dan smuanya yg dipenjara dikeluarin.
lalu setelah itu Imam Ahmad selalu mendoakan maling tersbut ya Allah Rahmatillah dan ampuni simaling yg waktu dipenjara bareng saya ini smpai anaknya bertnya mengapa engkau mendoakan maling tersbut karena beliau yg membuat hati aku kuat untuk mempertahakan kebenran Aqidah Ahli sunnah wal jama'ah.
Imam ahmad setelah keluar ditanya bgaimana dgn kholifah yg dzolim sama anda pada waktu itu yg iri dengki dan menyiksanya setiap hari lalu Imam ahmad sudah selesai ampunilah mereka ikhlaskan smua udh gk ada masalah.
Apakah kita sudah di dzolimi org kita bisa bertahan sperti Imam Ahmad??
Spertinya berat karena biasanya klo kita di dzolimi sdkit tdk terima dan ingin membalas yg lebih extream.
Kita ini klo mau halal bihalal goalnya kita adalah taqwa kita takut masuk neraka maka kita smua ikhwah yg ada harus saling memaafkan satu sma lain dan tdk ada lagi sakit hati yg dipendem di dlam hati.
Ya Allah jgnlah engkau jadikan dihati kami smpai ada rasa benci pada sesama muslim.
Ushakan kalo itu seorng muslim jangan smpai kita tdk suka , Usahakan menyukai sesama muslim dgn alasan apapun dan maafkan sperti itu.
Imam ahmad menyampaikan tolong kamu jangan bantu syetan untuk tertawa kalo ada sodara kita yg sukar/susah untuk dinasehatin mohonkan ampun lagi pula apa sih untungnya bikin orng masuk neraka, apa untungnya gk ada untungnya sama skli justru bikin syetan seneng dan tertawa karena bnyak temenya di neraka.
Maka dari itu kita perlu mempraktekan ketaqwaan Ustadz menukil
2 kalimat shabat Rosulullahﷺ
Abdullah bin mas'ud dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dan perkataan Ali bin abi tholib yg dinukil oleh Al Imam Alqurtubi.
Ketika mereka ditanya Apa itu takwa ??
Kan kita hidup setelah Romadhon tujuanya agar menjadi org² yg betaqwa
1. Wujud taqwa adalah hidupnya hati², pilih², selalu menghindari yg haram², menghindarai yg syubhat, menghindari yg laknat, menghindari murkanya Allahﷻ hidupnya pokoknya semua hati² dan ngincer yg halal² disuruh pilih mkanan minuman, uang, pekerjaan, dan lain sbgainya dia milih yg paling halal² saja.
Orng bertaqwa hidupnya hati² kata Ibnu Umar Bin Khotob sperti orng yg berjalan ditanah yg berduri hati² jangan sampai kecoblos.
2. Perkataan dari Abdullah bin mas'ud yaitu ketika ditanya apa itu taqwa??
Orang bertaqwa itu hidupnya isinya menta'ati Allah ﷻ dan menghindari maksiat. Makanya orng bertaqwa itu dicari ketemunya dimesjid dimajlis ilmu tempat² orng baik tempat² ketaatan dll.
Taat kpd Allah sbisa mungkin kalo tdk mampu maka hendaknya beristigfar.
3. Org bertaqwa itu gaya hidupnya bnyak bersyukur tdk bnyk mengeluh karena nikmat Allah ﷻ yg diberikan bgtu bnyak bukan main cuman syang pandangan kita terhdap nikmat yg salah karena kita berangapan nikmat itu harus duit padahal tdk demikian padahal nikmat sehat nikamt bisa bernafas nikmat lain² tdk bisa kita itung dgn Rupiah karena nikmat Allah ﷻ sngat luas.
4. Orang yg betaqwa itu hidupnya mudah berdzikir dan mengingat Allah ﷻ. Kata Al Imam Ibnul qoyyim hukum terberat untuk manusia yaitu apabila mukutnya dibuat kaku tdk bisa menyebut nama Allah ﷻ.
Klo kita hidup tdk bisa menyebut Allah ﷻ hati², kita melihat sesuatu yg enak kita Ucap Maa Syaa Allah, ucap Maa Syaa Allah saja ngk bisa hati², itu pertanda mulut kita bner² dikontrol oleh Syetan,
Syetan telah menguasai mereka sehingga dia lupa untuk mengingat Allah ﷻ.
5. Kata Ali Bin Abi Tholib ketika ditanya Apa itu taqwa beliau menjawab takut kpd Allahﷻ hidup kita harus senantiasa mawas diri jangan sampai macam².
Mengamalkan apa yg Allahﷻ turunkan yaitu Alqur'an, Qonaah terhadap nikmat yg sedikit bersyukur, Selalu siap untuk mati kpn sja. Orang bertaqwa itu selalu kepikiran klo mati bagaimana makanya seluruh hidupnya di isi dgn kebaikan dan sehingga dia selalu siap.
Ditutup dgn sebuah kisah ada seorang kholifah bernama Sulaiman bin abdul malim suatu ketika dia berada dimesjid lalu bertanya disini ada shabat Nabi ngk??
Lalu ada Abu Hazim shabat Nabi
Sya mau nanya sya hidup sudah bahagia udah menjadi org kaya jabatan tertinggi di sebuah negara dan sya ngk kekurangan apa² kenapa ya ko saya takut mati??
Kenapa ya sya takut skli klo kepikiran mati??
Sama Abu hazim di jawab karena kamu takut mati karena kamu tk pernah beramal sholeh tiap hari yg kamu isi wc bukan kotak infaq, tiap hari yg kou isi baju lemarimu gk pernah kou isi perut orng yg tdk mampu, setiap hari yg kamu bangun adalah bangunan duniamu, lah klo ini tok yg kamu gede²in lalu klo mati ya ketakutan.
Coba kalo setiap hari kou bangun istana disyurga, coba setiap hari kau amalkan lahaula wala quwata illa billahil aliyil adzim harta kesyurga, setiap hari kamu nitipkan Infaq untuk jadi pahala berlipat² di syurga ya kamu pasti bakalan kangen untuk mati karena ada bnyak bekal yg akan kamu dapatkan. Takut mati penyebabnya karena tdk punya amal untum akhirat makanya kita klo mati takut karena ngk punya bekal apa² kalou kita punya amal² sholeh mati kpanpun akan siap dan akan menjadi hadiah yg indah ngk akan takut lagi Insyaa Allah.
Kesimpulan terakhir;
1. Setelah kita menjalankan agenda Ibadah selama bulan Romadhon mari kita hidup ala² orang yg bertaqwa yaitu hati² dalam segela macam dosa kekeliruan kesalahan dan maksiat.
2. Senantiasa mentaati Allah semampu kita
3. Bersyukur selalu jgn bnyak berkeluh kesah dgn sikap yg buruk
4. Senantiasa berdzikir jangan susah untuk menyebut Nama Allah ﷻ.
5. Selalu siap mengahadapi Maut kapanpun itu datang.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه
Demikian semoga Bermanfaat
Barakallahu fiikum...
"Al Faqir Abu Ibrohim"
*Team Dakwah & Media DKM AL Kautsar*