Tentunya sebagai seorang muslim yang diwajibkan beribadah kepada Allah SWT kita menginginkan ibadah kita diterima,dan salah satu aspek terpenting dalam ibadah adalah Taharah (bersuci).

Bersuci adalah gerbang untuk setiap ibadah.Sebelum shalat kita diwajibkan bersuci, setelah berhadas besar atau kecil kita diwajibkan bersuci. Tentunya bersuci sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah Saw.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

“Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya adalah takbir, dan yang menghalalkannya adalah salam.” (HR al-Tirmidzi, Ibn Mâjah, Ahmad, al-Dârimi, dari ‘Ali bin Abi Thâlib ra.)

Bayangkan, jika ketika kita bersuci namun tidak sesuai dengan cara yang diajarkan Rasulullah Saw. Apakah bersuci kita sah? Jika bersuci kita tidak sah, apakah sholat kita sah? Maka penting bagi kita untuk belajar fiqih taharah secara benar, agar kita tidak rugi dalam mengerjakan setiap amal ibadah.

Terlepas dari pendapat mana yang kita ambil, yang tentunya harus berlandaskan sumber hukum yang disepakati oleh para ulama.